Share

Bab 722

Author: Angin
Tidak ada yang menduga bahwa Chandra adalah pahlawan sejati. Dia melindungi negara dengan sepenuh hati, bahkan memikirkan para rakyat miskin. Namun, orang sebaik Chandra malah mendapat hasil seperti ini.

Terlihat puluhan ribu orang berkumpul di luar. Semuanya hanya bisa terdiam dan menundukkan kepala, bahkan ada beberapa wanita yang diam-diam menangis.

"Kak Chandra ...." Terdengar teriakan dari belakang.

Begitu menoleh, Chandra melihat Paul yang mengejarnya.

Paul bertanya, "Kak Chandra, kamu mau ke mana?"

Chandra mengangkat tangannya dengan lemas untuk menepuk pundak Paul, lalu menjawab, "Terima kasih, tapi kamu tidak perlu mencemaskanku. Cepat kembali ke Gurun Selatan. Masih ada 140 kota yang harus diurus, jangan sampai Gurun Selatan menjadi kacau."

"Tapi, kamu ...." Paul hendak berbicara lagi.

Namun, Chandra melambaikan tangannya dengan ringan sembari menyela, "Tenang saja, aku tidak apa-apa. Aku ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat. Aku sudah sangat lelah."

Selesai m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 723

    Persidangan yang menggegerkan publik akhirnya berakhir.Pada persidangan tersebut, semua kejahatan Chandra disebutkan satu per satu. Namun, dia akhirnya terbebas dari segala tuduhan.Chandra memang menerima uang yang tidak seharusnya diterima. Akan tetapi, semua uang tersebut bukan hanya dibagikan kepada Pasukan Naga Hitam, tetapi juga untuk membangun Perusahaan New Era. Tujuannya hanya untuk menghasilkan uang dan memberikannya kepada para rakyat.Meskipun tindakan ini ilegal, Chandra justru mendapatkan dukungan dari para rakyat.Chandra memiliki Kartu Naga Hitam sehingga tidak mungkin kekurangan uang. Walaupun tahu tindakan tersebut melanggar hukum, dia tetap melakukannya untuk Someria.Setelah persidangan berakhir, Chandra pun jatuh pingsan. Tidak ada yang tahu penyebabnya.Hanya saja, semua orang tahu bahwa Someria telah kehilangan Dewa Perang sekarang. Mereka telah kehilangan seorang jenderal yang berjuang sepenuh hati untuk negara.Ketika persidangan, Chandra telah menghabiskan se

  • Jenderal Naga   Bab 724

    Chandra pun menggelengkan kepalanya. Dia tidak menyalahkan siapa pun atas masalah ini.Tanpa Nova, Teuku tetap akan mencari cara untuk melawannya, juga menggunakan orang lain untuk mengancamnya."Kamu baik-baik saja?" tanya Chandra."Aku nggak apa-apa," jawab Nova seraya menggeleng.Mendengar ini, Chandra seketika merasa lega.Sepertinya, racun di tubuh Nova tidak semengerikan racun di tubuhnya. Nova seharusnya akan baik-baik saja untuk sementara waktu ini."Aku benar-benar minta maaf .... Huhuhu ...." Nova tidak tahu harus berkata apa sehingga terus meminta maaf di hadapan Chandra."Bukan masalah besar." Chandra tersenyum, lalu melanjutkan, "Aku baik-baik saja. Aku lapar, apa ada makanan?""Aku ... aku akan membuatkannya untukmu." Nova tidak tahu harus memasak apa untuk Chandra. Dia buru-buru meninggalkan bangsal saat mendengar Chandra kelaparan.Sesudah Nova pergi, bangsal kembali menjadi hening.Chandra bersandar di ranjang, lalu mengangkat tangannya dengan lemas dan menggosok pelip

  • Jenderal Naga   Bab 725

    Mawar seketika panik mendengarnya. Dia menimpali, "Kak Chandra, aku pasti akan mati tanpa perlindungan darimu."Mawar adalah anggota perampok makam. Dia dan rekannya telah merampok makam kuno Raja Januar.Kini, masalah makam kuno Raja Januar sudah tersebar ke mana-mana. Sebelumnya, tidak ada yang mencari Mawar karena dia adalah Presdir Perusahaan New Era. Namun, perusahaan sudah bangkrut sekarang. Orang-orang pasti akan mencarinya jika dia kembali ke Rivera. Dia pasti akan mati.Chandra yang pucat pasi berkata dengan lemas, "Aku tidak bisa melindungimu lagi. Begini saja, kamu pergi ke Rivera dan cari Arya. Suruh dia mengatur pekerjaan untukmu sementara waktu ini. Arya juga bagian dari Lima Jenderal. Aku rasa, tidak akan ada yang berani mengusikmu."Mawar tidak berkata-kata lagi setelah mendengar perkataan Chandra ini.Kemudian, Chandra beralih menatap Sandra sambil berkata, "Kamu juga harus kembali ke Rivera.""Nggak mau!" Sandra langsung menolak.Saat ini, Nova membawakan makanan dari

  • Jenderal Naga   Bab 726

    Suara langkah kaki ini terdengar sangat ringan.Meskipun kehilangan tenaganya, pendengaran Chandra tetap sangat tajam. Chandra bangkit dari ranjangnya, lalu perlahan-lahan keluar dari bangsal. Setelah melirik ke sekeliling, dia baru berjalan ke ujung koridor.Setibanya di sana, Chandra langsung melihat seorang pria berjaket hitam yang memakai topi bisbol. Namun, wajahnya tidak bisa terlihat jelas.Shadow bersandar di dinding sembari menatap Chandra yang menghampirinya. Dia bertanya dengan suara serak, "Raja menyuruhku menjengukmu, gimana kondisimu?"Chandra berdiri di samping dengan lemas. Setelah bersandar di dinding, dia baru merasa lebih baik.Kemudian, dia menjawab dengan ekspresi serius, "Kondisiku sangat parah. Ada serangga beracun di tubuhku, makanya tubuhku begitu lemas. Selain itu, kondisiku akan makin menurun, hingga akhirnya tidak bisa bergerak lagi dan berbaring di ranjang menunggu kematian.""Serangga beracun?" Shadow tampak terkejut. Dia meneruskan, "Bukannya serangga jah

  • Jenderal Naga   Bab 727

    Chandra sedang merenungkan ucapan Shadow barusan. Dia memikirkan para pemelihara serangga beracun yang hidup pada ratusan tahun lalu. Mereka ingin menggunakan serangga beracun untuk menguasai dunia?Itu sebabnya, suara Sandra sontak membuatnya terperanjat. Chandra mendongak dan melirik Sandra yang berdiri di pintu masuk bangsal, lalu berkata, "Mengejutkanku saja.""Ke mana kamu?" Sandra menatapnya dengan heran. Dia bahkan keluar dari bangsal untuk memeriksa sekeliling, tetapi tidak melihat siapa pun. Sesudah masuk kembali, dia melipat lengannya di depan dada dan bertanya seraya menatap Chandra, "Kamu diam-diam keluar malam-malam begini, siapa yang kamu temui?"Chandra hanya menguap tanpa menjawabnya. Kemudian, dia berjalan ke ranjangnya seraya membalas dengan lirih, "Aku hanya jalan-jalan sebentar karena merasa pegal.""Masa?" tanya Sandra dengan ekspresi tidak percaya.Chandra berbaring, lalu mengangguk dan menimpali, "Ya. Memangnya bisa apa lagi?""Ya sudah." Sandra pun tidak bertany

  • Jenderal Naga   Bab 728

    Sandra menatap Chandra yang baru terbangun, lalu menunjuk kursi roda dan berkata, "Kemari."Chandra merasa lucu melihatnya. Dia menimpali, "Astaga, aku masih bisa berjalan.""Jangan terus memaksakan dirimu." Sandra memasang ekspresi datar sambil meneruskan, "Cepat duduk. Dokter sudah bilang penyakitmu bukan penyakit biasa dan menyuruhmu untuk meminimalisir gerakan. Virus di tubuhmu bisa menyerap energi. Makin kamu bergerak, sel virusnya akan makin aktif."Chandra pun mengangguk dan menurutinya. Diagnosis dokter sama dengan spekulasinya.Chandra bangkit dari ranjangnya. Sandra buru-buru menghampiri untuk memapahnya ke kursi roda.Kemudian, Sandra pun mendorong Chandra ke luar rumah sakit.Di luar rumah sakit, Sandra bertanya, "Mau ke mana?"Chandra menatap kota yang ramai ini. Dia merasa agak bingung karena tidak memiliki tempat tinggal di kota yang begitu luas ini.Chandra menghela napas, lalu menjawab, "Kita menginap dulu di hotel. Setelah beberapa hari, kita akan kembali ke Rivera."

  • Jenderal Naga   Bab 729

    Setelah memainkan Jarum 81 Langit sesaat, Chandra melemparkannya ke meja dan mengeluarkan ponsel untuk melihat waktu.Sekarang sudah pukul 00.00. Chandra baru makan malam pada pukul 20.00, tetapi sudah merasa lapar.Chandra pun mengirim pesan kepada Sandra yang berada di kamar sebelah.[ Aku lapar. ]Baru beberapa detik berlalu, Sandra sudah membuka pintu kamarnya.Sandra mengenakan piama putih yang agak transparan. Tubuhnya pun samar-samar terlihat sehingga menjadi sangat menggoda. Rambutnya belum kering, seharusnya Sandra baru selesai mandi."Mau makan apa? Aku pesankan makanan untukmu," tanya Sandra."Aku mau daging," jawab Chandra.Sejak ada serangga beracun di tubuhnya, Chandra terus ingin makan, terutama makan daging."Oke." Sandra mengeluarkan ponselnya untuk memesan makanan.Sesudah memesan, Sandra duduk di samping. Ketika melihat jarum perak yang berserakan, dia pun bertanya, "Apa yang kamu lakukan?""Bukan apa-apa." Chandra mengambil sebuah jarum perak, lalu menekan ujung jar

  • Jenderal Naga   Bab 730

    Semua orang tercengang mendengarnya."Membawa tahanan keluar?""Kak Chandra, siapa yang akan kita bawa keluar?"Semuanya menatap Chandra dengan heran.Chandra menatap Dahlia sembari bertanya, "Kamu tumbuh besar di Istana Gelap dan pernah menjadi pembunuh level 3. Kamu seharusnya mengenal Alex yang mendirikan Istana Gelap, 'kan?""Ya." Dahlia mengangguk untuk mengiakan.Ketika mendengar nama Alex, raut wajahnya seketika menjadi serius. Dia menjawab, "Aku kenal dia. Setahuku, Alex adalah orang yang sangat kejam. Siapa pun yang menentang dan berkhianat pasti akan mati tragis. Tapi, dia dipenjara beberapa tahun lalu."Selesai berbicara, Dahlia melirik Chandra dan bertanya, "Jangan-jangan, dia adalah tahanan yang Kak Chandra maksud?"Chandra mengangguk sambil menjawab, "Ya, aku terkena serangga beracun. Dia langsung tahu begitu melihat kondisiku. Dia bilang punya cara untuk menyembuhkanku, tapi syaratnya adalah membawanya keluar dari penjara."Semua orang pun terdiam dan mendengarkan dengan

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status