Chandra melirik Teuku sekilas, lalu berkata dengan lemas, "Terima kasih atas perhatianmu. Di sini cukup nyaman, aku tidak akan mati."Teuku terkekeh-kekeh sembari menimpali, "Chandra, kamu akan diadili di depan umum besok. Semua kesalahanmu akan disebutkan satu per satu. Menurutmu, apa hukuman mati sudah cukup?"Chandra menatap Teuku tanpa melontarkan sepatah kata pun. Meskipun murka, dia tidak meluapkan amarahnya karena benar-benar tidak bertenaga sekarang.Teuku melanjutkan, "Masih ada 8 jam sebelum kamu diadili. Posisimu sudah terlalu tinggi, kamu adalah Jenderal Gurun Selatan sekaligus Raja Naga. Demi menjatuhkan hukuman untukmu, Empat Jenderal, kepala sekretaris, dan kepala eksekutif sampai turun tangan. Kamu ingin mati atau dikurung di tempat gelap ini selama sisa hidupmu?"Chandra menarik napas dalam-dalam sebelum bertanya, "Teuku, aku tidak pernah melawanmu atau para tokoh penting Diwangsa. Posisiku di Gurun Selatan sama sekali tidak memengaruhi kalian. Kenapa kamu terus ingin
Chandra yang memejamkan mata akhirnya tertidur. Namun, dia terbangun lagi karena kelaparan, lalu tertidur lagi saking lemasnya.Proses ini berulang beberapa kali hingga akhirnya terdengar suara langkah kaki.Sekelompok tentara Pasukan Api Merah masuk untuk membawa Chandra keluar.Begitu keluar, Chandra langsung melihat sinar matahari yang menyilaukan, tetapi terasa hangat saat menyinari tubuhnya.Di depan pintu masuk penjara bawah tanah, berhenti banyak sekali mobil militer.Pintu salah satu mobil itu terbuka. Kemudian, terlihat Teuku yang mengenakan jubah perang Pasukan Api Merah berjalan menghampiri.Ketika melihat Chandra yang pucat pasi dan tampak menyedihkan, Teuku tersenyum bahagia sembari berkata, "Chandra, sepertinya kamu nggak beristirahat dengan baik semalam?"Chandra bahkan tidak melirik Teuku. Dia ingin berbicara, tetapi benar-benar tidak bertenaga. Tanpa bantuan orang lain, dia pasti sudah terjatuh sekarang."Bawa dia ke Pengadilan Diwangsa," perintah Teuku."Baik," jawab
"Aku umumkan bahwa sidang dimulai!" teriak Havier dengan lantang.Seiring dengan suaranya ini, persidangan yang dinantikan oleh publik akhirnya resmi dimulai.Ruang sidang yang luas seketika menjadi sunyi senyap.Tatapan semua orang tertuju pada Chandra. Ada yang merasa kasihan padanya, tetapi sebagian besar orang menghinanya."Apa ... kalian bisa memberiku makan dulu?" tanya Chandra sambil membuka matanya dengan lemas.Cahaya di ruang sidang ini sangat silau sehingga Chandra tidak bisa melihat jelas segalanya.Suara Chandra sangat kecil, tetapi ruang sidang sedang hening. Itu sebabnya, banyak orang yang bisa mendengar suaranya.Beberapa orang menangis saat melihat penampilan Chandra ini, terutama Sandra. Dia tahu bahwa Chandra selalu berjuang sepenuh hati untuk para rakyat.Chandra telah mengundurkan diri, tetapi negara membutuhkan kemampuannya. Ketika medan perang membutuhkannya, dia langsung pergi ke medan perang di Gurun Selatan tanpa rasa ragu sedikit pun.Nahasnya, Chandra malah
Seluruh kamera seketika diarahkan kepada Chandra.Penampilan Chandra yang berkumis dan kotor tampak sangat menyedihkan."Aku mengenal mereka," jawab Chandra yang ditatap oleh begitu banyak orang.Yang dikatakan para saksi memang benar. Meskipun terdengar agak berlebihan, Chandra memang melakukan semua itu."Baik." Teuku yang duduk di kursi utama pun berdiri dan berkata, "Chandra, karena kamu mengakuinya, hukuman apa yang pantas untukmu?""Tembak mati," jawab Chandra sembari menatap Teuku.Keduanya saling bertatapan, tetapi tidak terlihat rasa takut di sorot mata Chandra.Meskipun sekujur tubuhnya terasa lemas, sorot mata Chandra tetap terlihat menakutkan.Teuku merasa dirinya sedang ditatap oleh seekor binatang buas. Saking tidak nyamannya, dia sampai mundur selangkah.Kemudian, Teuku menyingkirkan kepanikan di wajahnya. Dia maju beberapa langkah seraya berusaha menutupi ketakutan dalam hatinya. Sesudah melirik ke sekeliling, dia berteriak dengan lantang, "Semuanya, Chandra telah melak
"Jubah perang hitam, dia adalah jenderal dari Gurun Selatan. Apa yang ingin dilakukannya? Kenapa dia membawa Pedang Penghakiman ke persidangan Chandra? Apa dia ingin membela Chandra?"Orang-orang yang berada di ruang sidang mulai berdiskusi.Sementara itu, Chandra yang duduk di kursi terdakwa, tersenyum tipis melihat ini.Ketika melihat Pedang Penghakiman yang dibawa Paul, wajah Teuku seketika menjadi murung.Di hadapan khalayak ramai, Paul berkata dengan lantang, "Someria adalah negara yang menjunjung tinggi hukum. Tapi, ada beberapa orang yang selalu mengabaikan peraturan dan berhasil menghindari sanksi hukum. Pedang Penghakiman berguna untuk mengeksekusi mereka yang pantas mati supaya mereka mendapat hukuman yang pantas."Paul mengucapkan setiap patah katanya dengan sangat tegas, "Jenderal Naga Hitam selalu berpegang teguh pada hukum pidana negara. Beliau menggunakan Pedang Penghakiman untuk membunuh orang-orang yang pantas mati! Empat Keluarga Besar mati dengan mengenaskan karena k
Chandra menghunuskan Pedang Penghakiman di depan khalayak ramai. Dia menatap Pedang Penghakiman, lalu tiba-tiba mengarahkannya kepada Teuku."Apa yang terjadi?" Semua orang sontak heboh melihatnya.Teuku pun termangu. Jantungnya berdetak kencang, bahkan keringat dingin mulai muncul di dahinya.Sesaat kemudian, Teuku baru tersadar dari keterkejutannya sehingga menegur, "Chandra, apa maksudmu menunjukku dengan pedang itu? Kamu ingin membunuhku?"Mendengar ini, Chandra tersenyum tipis sembari menimpali, "Teuku, kamu berpikir terlalu jauh. Aku hanya mengayunkan pedangku sesuka hati."Chandra mengangkat Pedang Penghakiman seberat 5 kilogram lebih.Lengannya terasa sangat lemas, wajahnya juga perlahan-lahan memucat, bahkan keringat bercucuran di dahinya.Mengangkat Pedang Penghakiman ini sangat menguras energinya.Chandra terpaksa menurunkan pedang tersebut. Orang-orang baru menghela napas lega melihatnya.Kemudian, Paul menatap orang-orang dan kembali berkata, "Aku sudah mengatakan semua ya
Tidak ada yang menduga bahwa Chandra adalah pahlawan sejati. Dia melindungi negara dengan sepenuh hati, bahkan memikirkan para rakyat miskin. Namun, orang sebaik Chandra malah mendapat hasil seperti ini.Terlihat puluhan ribu orang berkumpul di luar. Semuanya hanya bisa terdiam dan menundukkan kepala, bahkan ada beberapa wanita yang diam-diam menangis."Kak Chandra ...." Terdengar teriakan dari belakang.Begitu menoleh, Chandra melihat Paul yang mengejarnya.Paul bertanya, "Kak Chandra, kamu mau ke mana?"Chandra mengangkat tangannya dengan lemas untuk menepuk pundak Paul, lalu menjawab, "Terima kasih, tapi kamu tidak perlu mencemaskanku. Cepat kembali ke Gurun Selatan. Masih ada 140 kota yang harus diurus, jangan sampai Gurun Selatan menjadi kacau.""Tapi, kamu ...." Paul hendak berbicara lagi.Namun, Chandra melambaikan tangannya dengan ringan sembari menyela, "Tenang saja, aku tidak apa-apa. Aku ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat. Aku sudah sangat lelah."Selesai m
Persidangan yang menggegerkan publik akhirnya berakhir.Pada persidangan tersebut, semua kejahatan Chandra disebutkan satu per satu. Namun, dia akhirnya terbebas dari segala tuduhan.Chandra memang menerima uang yang tidak seharusnya diterima. Akan tetapi, semua uang tersebut bukan hanya dibagikan kepada Pasukan Naga Hitam, tetapi juga untuk membangun Perusahaan New Era. Tujuannya hanya untuk menghasilkan uang dan memberikannya kepada para rakyat.Meskipun tindakan ini ilegal, Chandra justru mendapatkan dukungan dari para rakyat.Chandra memiliki Kartu Naga Hitam sehingga tidak mungkin kekurangan uang. Walaupun tahu tindakan tersebut melanggar hukum, dia tetap melakukannya untuk Someria.Setelah persidangan berakhir, Chandra pun jatuh pingsan. Tidak ada yang tahu penyebabnya.Hanya saja, semua orang tahu bahwa Someria telah kehilangan Dewa Perang sekarang. Mereka telah kehilangan seorang jenderal yang berjuang sepenuh hati untuk negara.Ketika persidangan, Chandra telah menghabiskan se
Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.
Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia
Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit
Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat