Share

Bab 712

Penulis: Angin
Chandra mengambil remot di sampingnya, lalu menekannya dengan pelan.

Ruangan yang gelap seketika menjadi terang. Dia akhirnya bisa melihat sosok orang di depannya.

Pendatang ini adalah seorang pria berusia 40-an tahun. Wajahnya bulat dan tegas, tatapannya sangat tajam. Sosoknya bagaikan seekor harimau ganas.

Chandra merasa pria ini sangatlah mengerikan. Dia jarang merasakan perasaan seperti ini, kecuali saat bertemu dengan petarung unggul.

Hal ini membuktikan bahwa pria di depannya ini sudah pasti adalah ahli bela diri yang sangat hebat.

Apalagi, pria ini bisa memasuki Kediaman Naga Hitam tanpa tertangkap basah oleh para pengawal.

Chandra menjawab dengan lemas, "Ada sedikit masalah."

"Keterampilan medismu sangat hebat. Masa kamu nggak bisa menyelamatkan diri sendiri kalau hanya masalah kecil?" tanya pria itu dengan curiga.

Chandra tidak menjawab pertanyaannya ini.

Chandra tidak tahu siapa pria di depannya ini, tetapi bisa menebak identitasnya.

Bagaimanapun, hanya 1 orang yang akan menc
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 713

    Setelah menghadiri konferensi pers, Teuku langsung berangkat ke Rivera dan mulai mengumpulkan bukti-bukti.Selama ini, Teuku selalu mengawasi Chandra sehingga mengetahui segalanya yang dilakukan Chandra di Rivera.Teuku segera mendatangi orang-orang yang bersangkutan, yaitu Empat Keluarga Besar, Fiveprov Group, Kamar Dagang Abadi, dan lainnya.Dengan adanya kesaksian dari mereka, Teuku sudah bisa membuat Chandra kewalahan tanpa harus pergi ke Gurun Selatan untuk menyelidiki lagi.Sebelum langit terang, Teuku sudah selesai mengurus semuanya. Dia membawa Pasukan Api Merah ke Gurun Selatan untuk menangkap Chandra.Pagi harinya, Chandra terbangun dari tidurnya. Setelah tidur lelap sepanjang malam, bukannya merasa bugar, dia malah merasa sangat lelah.Kemudian, Chandra menelepon Paul untuk menyuruhnya melakukan beberapa hal.Paul juga menyuruh orang untuk mempersiapkan sarapan.Tidak lama kemudian, sarapan sudah disajikan.Keduanya makan dan minum bersama, tetapi suasana terasa agak aneh.T

  • Jenderal Naga   Bab 714

    "Pengkhianat terbesar Someria akhirnya tertangkap.""Berita terbaru, Perusahaan New Era telah mengonfirmasi bahwa Chandra Atmaja adalah pemilik asli. Sekarang, perusahaan telah dibubarkan dan seluruh properti Chandra telah disita.""Menurut data yang ada, Chandra telah mengumpulkan uang triliunan selama masa jabatannya."Setelah Chandra ditangkap, berbagai macam berita yang menghebohkan langsung tersebar. Chandra dikawal ke dalam pesawat khusus Pasukan Api Merah. Sesampainya di dalam pesawat, dia hanya bersandar di kursi dengan lemas. Dia sudah tidak bertenaga lagi."Teuku, kamu sudah menang," ucap Chandra tanpa tenaga."Chandra, apa maksudmu? Kamu adalah Lima Jenderal yang sudah menjadi Raja Naga. Kamu memiliki begitu banyak bawahan, tapi melakukan hal keji seperti ini. Sebagai Jenderal Pasukan Api Merah dan pemimpin Lima Jenderal, aku tentu harus menangkapmu. Jangan menyalahkanku atas masalah ini," ujar Teuku sambil tersenyum tipis."Lepaskan Nova, beri dia penawar racunnya. Dia tida

  • Jenderal Naga   Bab 715

    Chandra baru bangkit dari lantai. Dia benar-benar lapar hingga merasa pusing.Ketika mendengar suara, Chandra pun menoleh untuk melihat. Meskipun penjara bawah tanah sangat gelap, ada cahaya redup dari koridor di luar. Saat ini, Chandra melihat jelas pria yang berdiri di dalam penjara.Pakaian pria ini compang-camping, sementara rambutnya sangat panjang dan berantakan.Chandra tidak bisa mengenali pria ini. Namun, didengar dari ucapannya barusan, pria ini sepertinya mengenalnya."Siapa kamu?" tanya Chandra dengan lemas, seolah-olah sudah tidak makan berhari-hari."Coba lihat baik-baik," sahut pria itu sembari menyibakkan rambut di depan wajahnya. Dalam sekejap, terlihat wajahnya yang berjanggut.Chandra melihat dengan saksama. Tidak berselang lama, dia akhirnya mengetahui identitas pria itu."Alex!" teriak Chandra.Pria di penjara sebelah bukanlah orang lain, melainkan Alex yang diburu oleh ratusan petarung unggul Someria. Dia merupakan pendiri Istana Gelap.Chandra masih mengingat jel

  • Jenderal Naga   Bab 716

    Chandra melirik Teuku sekilas, lalu berkata dengan lemas, "Terima kasih atas perhatianmu. Di sini cukup nyaman, aku tidak akan mati."Teuku terkekeh-kekeh sembari menimpali, "Chandra, kamu akan diadili di depan umum besok. Semua kesalahanmu akan disebutkan satu per satu. Menurutmu, apa hukuman mati sudah cukup?"Chandra menatap Teuku tanpa melontarkan sepatah kata pun. Meskipun murka, dia tidak meluapkan amarahnya karena benar-benar tidak bertenaga sekarang.Teuku melanjutkan, "Masih ada 8 jam sebelum kamu diadili. Posisimu sudah terlalu tinggi, kamu adalah Jenderal Gurun Selatan sekaligus Raja Naga. Demi menjatuhkan hukuman untukmu, Empat Jenderal, kepala sekretaris, dan kepala eksekutif sampai turun tangan. Kamu ingin mati atau dikurung di tempat gelap ini selama sisa hidupmu?"Chandra menarik napas dalam-dalam sebelum bertanya, "Teuku, aku tidak pernah melawanmu atau para tokoh penting Diwangsa. Posisiku di Gurun Selatan sama sekali tidak memengaruhi kalian. Kenapa kamu terus ingin

  • Jenderal Naga   Bab 717

    Chandra yang memejamkan mata akhirnya tertidur. Namun, dia terbangun lagi karena kelaparan, lalu tertidur lagi saking lemasnya.Proses ini berulang beberapa kali hingga akhirnya terdengar suara langkah kaki.Sekelompok tentara Pasukan Api Merah masuk untuk membawa Chandra keluar.Begitu keluar, Chandra langsung melihat sinar matahari yang menyilaukan, tetapi terasa hangat saat menyinari tubuhnya.Di depan pintu masuk penjara bawah tanah, berhenti banyak sekali mobil militer.Pintu salah satu mobil itu terbuka. Kemudian, terlihat Teuku yang mengenakan jubah perang Pasukan Api Merah berjalan menghampiri.Ketika melihat Chandra yang pucat pasi dan tampak menyedihkan, Teuku tersenyum bahagia sembari berkata, "Chandra, sepertinya kamu nggak beristirahat dengan baik semalam?"Chandra bahkan tidak melirik Teuku. Dia ingin berbicara, tetapi benar-benar tidak bertenaga. Tanpa bantuan orang lain, dia pasti sudah terjatuh sekarang."Bawa dia ke Pengadilan Diwangsa," perintah Teuku."Baik," jawab

  • Jenderal Naga   Bab 718

    "Aku umumkan bahwa sidang dimulai!" teriak Havier dengan lantang.Seiring dengan suaranya ini, persidangan yang dinantikan oleh publik akhirnya resmi dimulai.Ruang sidang yang luas seketika menjadi sunyi senyap.Tatapan semua orang tertuju pada Chandra. Ada yang merasa kasihan padanya, tetapi sebagian besar orang menghinanya."Apa ... kalian bisa memberiku makan dulu?" tanya Chandra sambil membuka matanya dengan lemas.Cahaya di ruang sidang ini sangat silau sehingga Chandra tidak bisa melihat jelas segalanya.Suara Chandra sangat kecil, tetapi ruang sidang sedang hening. Itu sebabnya, banyak orang yang bisa mendengar suaranya.Beberapa orang menangis saat melihat penampilan Chandra ini, terutama Sandra. Dia tahu bahwa Chandra selalu berjuang sepenuh hati untuk para rakyat.Chandra telah mengundurkan diri, tetapi negara membutuhkan kemampuannya. Ketika medan perang membutuhkannya, dia langsung pergi ke medan perang di Gurun Selatan tanpa rasa ragu sedikit pun.Nahasnya, Chandra malah

  • Jenderal Naga   Bab 719

    Seluruh kamera seketika diarahkan kepada Chandra.Penampilan Chandra yang berkumis dan kotor tampak sangat menyedihkan."Aku mengenal mereka," jawab Chandra yang ditatap oleh begitu banyak orang.Yang dikatakan para saksi memang benar. Meskipun terdengar agak berlebihan, Chandra memang melakukan semua itu."Baik." Teuku yang duduk di kursi utama pun berdiri dan berkata, "Chandra, karena kamu mengakuinya, hukuman apa yang pantas untukmu?""Tembak mati," jawab Chandra sembari menatap Teuku.Keduanya saling bertatapan, tetapi tidak terlihat rasa takut di sorot mata Chandra.Meskipun sekujur tubuhnya terasa lemas, sorot mata Chandra tetap terlihat menakutkan.Teuku merasa dirinya sedang ditatap oleh seekor binatang buas. Saking tidak nyamannya, dia sampai mundur selangkah.Kemudian, Teuku menyingkirkan kepanikan di wajahnya. Dia maju beberapa langkah seraya berusaha menutupi ketakutan dalam hatinya. Sesudah melirik ke sekeliling, dia berteriak dengan lantang, "Semuanya, Chandra telah melak

  • Jenderal Naga   Bab 720

    "Jubah perang hitam, dia adalah jenderal dari Gurun Selatan. Apa yang ingin dilakukannya? Kenapa dia membawa Pedang Penghakiman ke persidangan Chandra? Apa dia ingin membela Chandra?"Orang-orang yang berada di ruang sidang mulai berdiskusi.Sementara itu, Chandra yang duduk di kursi terdakwa, tersenyum tipis melihat ini.Ketika melihat Pedang Penghakiman yang dibawa Paul, wajah Teuku seketika menjadi murung.Di hadapan khalayak ramai, Paul berkata dengan lantang, "Someria adalah negara yang menjunjung tinggi hukum. Tapi, ada beberapa orang yang selalu mengabaikan peraturan dan berhasil menghindari sanksi hukum. Pedang Penghakiman berguna untuk mengeksekusi mereka yang pantas mati supaya mereka mendapat hukuman yang pantas."Paul mengucapkan setiap patah katanya dengan sangat tegas, "Jenderal Naga Hitam selalu berpegang teguh pada hukum pidana negara. Beliau menggunakan Pedang Penghakiman untuk membunuh orang-orang yang pantas mati! Empat Keluarga Besar mati dengan mengenaskan karena k

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2151

    Chandra benar-benar menginginkan Giok Pemakaman tersebut. Sekarang, dia menyatakan ketertarikannya dengan giok itu setelah Jarga membahasnya. Selain itu, tanah leluhur keluarga Sky? Sepengetahuan Chandra, keluarga Sky merupakan salah satu keluarga yang melegenda. Bahkan leluhur mereka sempat menjadi orang terkuat di bumi pada periode itu. Jadi, tentu saja tanah leluhur keluarga Sky adalah hal yang cukup menarik bagi Chandra. Dia ingin pergi dan melihat tanah leluhur itu. Namun, Jarga tampak ragu untuk menunjukkan tanah leluhur keluarganya dan memberikan giok itu setelah Chandra menolak untuk menikah dengan Lilian. Bagaimanapun juga, liontin giok ini adalah harta karun keluarga Sky. Bahkan mereka rela seluruh kota dibantai untuk mempertahankan liontin giok ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan liontin giok itu kepada Chandra secara sukarela?Walaupun Chandra sudah menyelamatkan keluarga Sky, Jarga tetap tidak bersedia memberikan liontin giok itu kepada Chandra. Satu-sat

  • Jenderal Naga   Bab 2150

    Beberapa hari kemudian, mereka semua tiba di Kota Sky Draga yang sekarang sudah berubah menjadi kota mati. Mayat bergelimpangan di mana-mana dengan darah yang mengalir tanpa henti bagaikan sungai disertai dengan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru kota. Jarga memerintahkan prajurit dari kota sekitar Sky Draga untuk membersihkan kota ini. Hanya dalam beberapa hari, Sky Draga berhasil dibersihkan. Chandra terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Sky Draga karena keluarga Sky masih memiliki banyak urusan yang harus mereka selesaikan dan belum sempat untuk menyiapkan bahan pangan bagi Chandra. Chandra tinggal di sana kurang lebih selama setengah bulan ketika Kota Sky Draga perlahan mulai pulih. Sebuah halaman di istana kekaisaran Negara Sky Draga. Chandra duduk di halaman sambil menyerap energi spiritual langit dan bumi untuk berkultivasi. “Kak Chandra!”Sebuah suara yang renyah memanggil namanya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik bergaun indah be

  • Jenderal Naga   Bab 2149

    Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel

  • Jenderal Naga   Bab 2148

    “Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status