Teuku menceritakan sebuah kisah masa lalu. Dia menjelaskan tentang asal-usul Empat Keluarga Besar. Empat Keluarga Besar sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu."Raja Januar?" tanya Chandra seraya mengernyitkan alisnya.Tidak ada orang seperti itu yang tercatat dalam sejarah.Kemudian, dia menatap Teuku sambil bertanya, "Siapa sebenarnya Raja Januar itu?"Teuku menggelengkan kepalanya. Dia sendiri juga tidak tahu siapa sebenarnya Raja Januar itu."Dia adalah tokoh dari ribuan tahun yang lalu, mana mungkin aku bisa tahu? Bukan hanya aku yang tidak tahu, informasi tentang dia bahkan sangat jarang muncul dalam sejarah Empat Keluarga Besar."Brandon berkata dengan wajah murung, "Kak, nggak usah banyak omong kosong dengan bocah ini."Teuku melambaikan tangannya sambil berkata, "Brandon, bagaimanapun, Chandra adalah penerus Keluarga Atmaja. Lagi pula, semua yang kukatakan ini juga bukan rahasia."Brandon tidak bersuara lagi.Sekarang, lengannya tidak bisa mengangkat apa pun karena patah tulan
"Serius?" tanya Grace dengan wajah kaget.Brandon menggeleng sambil berkata, "Mana kutahu? Semua ini hanya cerita yang diwariskan turun temurun. Sejak zaman dahulu kala memang banyak cerita mengenai hidup abadi."Usai mengatakan hal itu, Brandon mendengus dan berkata, "Untuk apa aku menceritakan semua ini pada kalian." Setelah itu, dia tidak lagi bersuara.Chandra juga merenungkan apakah perkataan Teuku dan Brandon itu memang benar.Suasana di tempat itu menjadi tegang. Waktu terus bergulir, tanpa sadar, setengah jam lebih telah berlalu. Pada saat itu, ponsel Brandon berdering. Kemudian, dia menjawab panggilan tersebut."Tuan, barangnya sudah kami dapatkan," kata suara di telepon.Brandon tidak berkata apa-apa, dia menutup telepon dan bangkit dari tempat duduknya. Namun, Chandra langsung berdiri dan mengadangnya. "Kamu sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan, bebaskan Nova sekarang juga. Kalau tidak, kamu tidak akan bisa pergi dari sini.""Pecundang, memangnya kamu sanggup melawanku?"
Begitu Chandra meninggalkan kediaman Teuku, dia langsung mengambil ponselnya untuk menelepon Johnson, "Segera cari keberadaan Nova. Aku akan pulang sekarang juga."Setelah memberi instruksi, Chandra menutup teleponnya dan naik pesawat pribadi Gilang untuk kembali ke Keluarga Atmaja. Kurang dari 2 jam, Chandra sudah tiba di tempat tujuan. Saat itu, langit masih belum gelap.Setelah turun dari pesawat, dia segera menelepon Johnson, "Sudah dapat informasinya? Di mana Nova sekarang?"Suara Johnson terdengar di seberang telepon, "Bos, kami belum menemukannya. Beri aku sedikit waktu lagi.""Secepatnya," kata Chandra sambil menarik napas dalam-dalam.Di sampingnya, Grace menarik tangan Chandra dan berbisik, "Kak Chandra, jangan terlalu khawatir, semoga semuanya baik-baik saja.""Semoga saja," jawab Chandra dengan wajah tegang. Kemudian, dia menambahkan, "Kalau sampai terjadi sesuatu dengannya, aku akan menghabisi Brandon."Chandra tahu bahwa saat ini tidak ada gunanya terburu-buru. Jadi, dia
Mata Nova ditutup dan terus menjerit dalam kegelapan, tetapi tidak ada yang merespons.Saat Nova merasa putus asa dan tak berdaya, kain yang menutup matanya dibuka.Nova melihat seorang pria dengan wajah yang tampan.Pria itu memiliki suara dengan nada yang penuh perhatian. "Tidak apa-apa, aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang.""Wanita cantik, aku ada di sini."Brandon berjalan mendekat dan melirik Chandra, lalu berkata, "Siapa orang ini? Sepertinya dia sangat memusuhiku. Aku kebetulan datang ke pinggiran kota dan melihat beberapa orang yang mencurigakan. Jadi, aku datang menyelamatkanmu.""Terima kasih."Nova ingin berdiri, tetapi wajahnya masih terluka. Setiap kali bergerak, lukanya terasa sakit dan membuatnya meringis.Melihat hal ini, Dokter berkata, "Lukanya baru saja dibalut, jangan terlalu banyak bergerak."Nova tidak lagi bergerak."Lantaran kamu sudah tidak apa-apa, aku pergi dulu, ya."Brandon berbalik dan pergi."Pria tampan, tunggu sebentar!" kata Nova.Chandra berkat
Sambil menghibur Nova, Brandon melirik Chandra sambil tersenyum yang menunjukkan ekspresi mengejek. Chandra berjalan mendekat dan kepalan tangannya meninju Brandon."Ah! Sakit sekali."Brandon memegang ke bagian tubuh yang ditinju Chandra dan menjerit kesakitan.Nova menjadi marah dan berteriak, "Chandra, dasar berengsek. Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Keluar, aku tidak ingin melihatmu!""Jaga dirimu sendiri. Jangan sudah ditipu, tapi masih membantu orang yang menipumu. Tidak semua orang memiliki niat baik terhadapmu."Chandra tidak banyak berbicara. Dia berbalik dan pergi setelah memperingatkan Nova.Dia tahu bahwa tidak ada sedikit pun tempat untuknya di hati Nova. Maka dari itu, tidak ada gunanya juga bicara panjang lebar.Setelah Chandra pergi, Brandon baru berdiri dan ekspresi wajahnya terlihat kesakitan. Dia berkata dengan tidak puas, "Siapa orang ini? Kenapa dia segalak itu?"Ekspresi wajah Nova yang berbaring di tempat tidur terlihat bersalah. "Aku benar-benar minta maaf. D
Sebelum Chandra sempat terlelap, ponselnya berdering. Chandra berbalik dan berdiri lagi, lalu mengambil ponsel dan melihat ada panggilan dari Paul.Dia menjawab telepon itu dan berkata, "Paul, ada apa?""Kak Chandra, ada masalah." Terdengar nada suara Paul yang cemas di telepon."Ya?"Chandra tertegun dan bertanya, "Apa yang telah terjadi?"Paul berkata dengan cemas, "Kemarin malam, sebuah bus wisata dari luar negeri dibajak di sekitar Gurun Selatan dan ada banyak tokoh penting negara di dalam bus itu. Kejadian ini menimbulkan kegemparan besar dan negara-negara di sekitar Gurun Selatan menuntut penjelasan dari Someria.""Ini masalah kecil, hanya perlu menemukan orang-orang itu saja dan selesai." Chandra menguap dan berkata dengan nada datar, "Aku sangat mengantuk, aku tidur sebentar lagi.""Bukan begitu, Kak Chandra. Kami sudah menemukan orang-orangnya, tapi semua sudah meninggal. Ada 28 negara di perbatasan Gurun Selatan yang sedang mengirim pasukan untuk menuntut pertanggungjawaban d
Luka Nova tidak parah. Setelah luka di wajahnya dibalut, dia dirawat di rumah sakit semalaman. Kini, dia telah diperbolehkan untuk pulang. Brandon sendiri yang mengantar Nova pulang.Di kediaman Keluarga Kurniawan.Yani bertanya dengan ekspresi cemas, "Nova, apa yang terjadi? Kenapa kamu jadi begini hanya dalam semalam?"Nova menjawab, "Ibu, aku tidak apa-apa."Pandangan Yani tertuju pada Brandon. Dia melihat penampilan Brandon yang tampan dan berkarisma, lalu dia menarik lengan Nova dan berbisik, "Siapa pria ini?""Halo, Bibi. Namaku Brandon."Brandon memperkenalkan dirinya dan berkata, "Aku adalah anggota Keluarga Atmaja di ibu kota. Bisnis keluargaku sangat banyak dan memiliki aset kuadriliunan lebih. Contohnya, Maju Group adalah grup yang dikendalikan Keluarga Atmaja.""Ah. Apa maksudmu Maju Group yang nilai pasarnya kuadriliunan itu?" seru Yani dengan kaget.Brandon mengangguk dan berkata, "Benar. Maju Group adalah salah satu perusahaan milik keluargaku. Keluarga Atmaja benar-bena
Sandra masuk ke dalam Imperial Residences yang terlihat seperti istana.Setelah masuk, dia berdiri di samping, lalu mengernyitkan alisnya karena melihat meja yang penuh dengan puntung rokok. "Ada apa denganmu? Berapa banyak rokok yang sudah kamu isap?""Silakan duduk." Chandra melirik Sandra dengan ekspresi malas. "Ada minuman di kulkas, ambil saja yang kamu inginkan.""Chandra, apa kamu bisa lebih bersemangat? Hanya bercerai, bukan masalah yang besar. Kalau tidak bisa melupakannya, kejarlah dia. Lihatlah bagaimana dirimu sekarang?" bentak Sandra."Kamu adalah Jenderal Pasukan Naga Hitam dari Gurun Selatan. Kamu adalah Naga Hitam dan dewa perang yang melindungi Someria. Lihatlah dirimu, apa terlihat seperti dewa perang?""Sandra, apa kamu datang untuk mengejekku? Kalau benar, kamu sudah melakukannya, silakan pulang."Sandra duduk dan meletakkan tasnya ke samping. Dia mengambil tisu di meja dan mulai membersihkan puntung rokok di meja.Dia membersihkan meja sambil berkata, "Besok adalah
Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit
Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat
Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk
Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i