แชร์

Bab 650

ผู้เขียน: Angin
Brandon merasa yakin dan tanpa rasa takut. Dia lalu membentak, "Chandra, dasar anak dari seorang pengkhianat! Segera berlutut atau Nova akan mati sekarang."

"Nggak mungkin. Seorang pria hanya berlutut kepada langit dan orang tua, bagaimana mungkin aku berlutut kepada orang rendahan sepertimu?" Chandra menatap Brandon dengan dingin dan berkata, "Nova dulunya adalah istriku, tapi kami sudah bercerai sekarang. Kamu mungkin sudah berpikir berlebihan karena menggunakan dia untuk mengancamku."

"Gores wajahnya," ucap Brandon ke arah teleponnya.

Di sebuah bangunan di Rivera, Nova diikat di sebuah kursi. Tempat ini dijaga dengan ketat oleh pria berpakaian hitam. Salah satu dari pria itu memegang pisau yang tajam dan menaruhnya di wajah Nova. Begitu menerima perintah, dia langsung mengangkat tangan dan menggores wajah Nova.

Seusai menggores, luka yang bercucuran darah seketika muncul di wajah sebelah kiri Nova. Darah segar mengalir dari pipinya, lalu menetes dan menodai pakaiannya yang putih. No
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Jenderal Naga   Bab 651

    Teuku menceritakan sebuah kisah masa lalu. Dia menjelaskan tentang asal-usul Empat Keluarga Besar. Empat Keluarga Besar sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu."Raja Januar?" tanya Chandra seraya mengernyitkan alisnya.Tidak ada orang seperti itu yang tercatat dalam sejarah.Kemudian, dia menatap Teuku sambil bertanya, "Siapa sebenarnya Raja Januar itu?"Teuku menggelengkan kepalanya. Dia sendiri juga tidak tahu siapa sebenarnya Raja Januar itu."Dia adalah tokoh dari ribuan tahun yang lalu, mana mungkin aku bisa tahu? Bukan hanya aku yang tidak tahu, informasi tentang dia bahkan sangat jarang muncul dalam sejarah Empat Keluarga Besar."Brandon berkata dengan wajah murung, "Kak, nggak usah banyak omong kosong dengan bocah ini."Teuku melambaikan tangannya sambil berkata, "Brandon, bagaimanapun, Chandra adalah penerus Keluarga Atmaja. Lagi pula, semua yang kukatakan ini juga bukan rahasia."Brandon tidak bersuara lagi.Sekarang, lengannya tidak bisa mengangkat apa pun karena patah tulan

  • Jenderal Naga   Bab 652

    "Serius?" tanya Grace dengan wajah kaget.Brandon menggeleng sambil berkata, "Mana kutahu? Semua ini hanya cerita yang diwariskan turun temurun. Sejak zaman dahulu kala memang banyak cerita mengenai hidup abadi."Usai mengatakan hal itu, Brandon mendengus dan berkata, "Untuk apa aku menceritakan semua ini pada kalian." Setelah itu, dia tidak lagi bersuara.Chandra juga merenungkan apakah perkataan Teuku dan Brandon itu memang benar.Suasana di tempat itu menjadi tegang. Waktu terus bergulir, tanpa sadar, setengah jam lebih telah berlalu. Pada saat itu, ponsel Brandon berdering. Kemudian, dia menjawab panggilan tersebut."Tuan, barangnya sudah kami dapatkan," kata suara di telepon.Brandon tidak berkata apa-apa, dia menutup telepon dan bangkit dari tempat duduknya. Namun, Chandra langsung berdiri dan mengadangnya. "Kamu sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan, bebaskan Nova sekarang juga. Kalau tidak, kamu tidak akan bisa pergi dari sini.""Pecundang, memangnya kamu sanggup melawanku?"

  • Jenderal Naga   Bab 653

    Begitu Chandra meninggalkan kediaman Teuku, dia langsung mengambil ponselnya untuk menelepon Johnson, "Segera cari keberadaan Nova. Aku akan pulang sekarang juga."Setelah memberi instruksi, Chandra menutup teleponnya dan naik pesawat pribadi Gilang untuk kembali ke Keluarga Atmaja. Kurang dari 2 jam, Chandra sudah tiba di tempat tujuan. Saat itu, langit masih belum gelap.Setelah turun dari pesawat, dia segera menelepon Johnson, "Sudah dapat informasinya? Di mana Nova sekarang?"Suara Johnson terdengar di seberang telepon, "Bos, kami belum menemukannya. Beri aku sedikit waktu lagi.""Secepatnya," kata Chandra sambil menarik napas dalam-dalam.Di sampingnya, Grace menarik tangan Chandra dan berbisik, "Kak Chandra, jangan terlalu khawatir, semoga semuanya baik-baik saja.""Semoga saja," jawab Chandra dengan wajah tegang. Kemudian, dia menambahkan, "Kalau sampai terjadi sesuatu dengannya, aku akan menghabisi Brandon."Chandra tahu bahwa saat ini tidak ada gunanya terburu-buru. Jadi, dia

  • Jenderal Naga   Bab 654

    Mata Nova ditutup dan terus menjerit dalam kegelapan, tetapi tidak ada yang merespons.Saat Nova merasa putus asa dan tak berdaya, kain yang menutup matanya dibuka.Nova melihat seorang pria dengan wajah yang tampan.Pria itu memiliki suara dengan nada yang penuh perhatian. "Tidak apa-apa, aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang.""Wanita cantik, aku ada di sini."Brandon berjalan mendekat dan melirik Chandra, lalu berkata, "Siapa orang ini? Sepertinya dia sangat memusuhiku. Aku kebetulan datang ke pinggiran kota dan melihat beberapa orang yang mencurigakan. Jadi, aku datang menyelamatkanmu.""Terima kasih."Nova ingin berdiri, tetapi wajahnya masih terluka. Setiap kali bergerak, lukanya terasa sakit dan membuatnya meringis.Melihat hal ini, Dokter berkata, "Lukanya baru saja dibalut, jangan terlalu banyak bergerak."Nova tidak lagi bergerak."Lantaran kamu sudah tidak apa-apa, aku pergi dulu, ya."Brandon berbalik dan pergi."Pria tampan, tunggu sebentar!" kata Nova.Chandra berkat

  • Jenderal Naga   Bab 655

    Sambil menghibur Nova, Brandon melirik Chandra sambil tersenyum yang menunjukkan ekspresi mengejek. Chandra berjalan mendekat dan kepalan tangannya meninju Brandon."Ah! Sakit sekali."Brandon memegang ke bagian tubuh yang ditinju Chandra dan menjerit kesakitan.Nova menjadi marah dan berteriak, "Chandra, dasar berengsek. Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Keluar, aku tidak ingin melihatmu!""Jaga dirimu sendiri. Jangan sudah ditipu, tapi masih membantu orang yang menipumu. Tidak semua orang memiliki niat baik terhadapmu."Chandra tidak banyak berbicara. Dia berbalik dan pergi setelah memperingatkan Nova.Dia tahu bahwa tidak ada sedikit pun tempat untuknya di hati Nova. Maka dari itu, tidak ada gunanya juga bicara panjang lebar.Setelah Chandra pergi, Brandon baru berdiri dan ekspresi wajahnya terlihat kesakitan. Dia berkata dengan tidak puas, "Siapa orang ini? Kenapa dia segalak itu?"Ekspresi wajah Nova yang berbaring di tempat tidur terlihat bersalah. "Aku benar-benar minta maaf. D

  • Jenderal Naga   Bab 656

    Sebelum Chandra sempat terlelap, ponselnya berdering. Chandra berbalik dan berdiri lagi, lalu mengambil ponsel dan melihat ada panggilan dari Paul.Dia menjawab telepon itu dan berkata, "Paul, ada apa?""Kak Chandra, ada masalah." Terdengar nada suara Paul yang cemas di telepon."Ya?"Chandra tertegun dan bertanya, "Apa yang telah terjadi?"Paul berkata dengan cemas, "Kemarin malam, sebuah bus wisata dari luar negeri dibajak di sekitar Gurun Selatan dan ada banyak tokoh penting negara di dalam bus itu. Kejadian ini menimbulkan kegemparan besar dan negara-negara di sekitar Gurun Selatan menuntut penjelasan dari Someria.""Ini masalah kecil, hanya perlu menemukan orang-orang itu saja dan selesai." Chandra menguap dan berkata dengan nada datar, "Aku sangat mengantuk, aku tidur sebentar lagi.""Bukan begitu, Kak Chandra. Kami sudah menemukan orang-orangnya, tapi semua sudah meninggal. Ada 28 negara di perbatasan Gurun Selatan yang sedang mengirim pasukan untuk menuntut pertanggungjawaban d

  • Jenderal Naga   Bab 657

    Luka Nova tidak parah. Setelah luka di wajahnya dibalut, dia dirawat di rumah sakit semalaman. Kini, dia telah diperbolehkan untuk pulang. Brandon sendiri yang mengantar Nova pulang.Di kediaman Keluarga Kurniawan.Yani bertanya dengan ekspresi cemas, "Nova, apa yang terjadi? Kenapa kamu jadi begini hanya dalam semalam?"Nova menjawab, "Ibu, aku tidak apa-apa."Pandangan Yani tertuju pada Brandon. Dia melihat penampilan Brandon yang tampan dan berkarisma, lalu dia menarik lengan Nova dan berbisik, "Siapa pria ini?""Halo, Bibi. Namaku Brandon."Brandon memperkenalkan dirinya dan berkata, "Aku adalah anggota Keluarga Atmaja di ibu kota. Bisnis keluargaku sangat banyak dan memiliki aset kuadriliunan lebih. Contohnya, Maju Group adalah grup yang dikendalikan Keluarga Atmaja.""Ah. Apa maksudmu Maju Group yang nilai pasarnya kuadriliunan itu?" seru Yani dengan kaget.Brandon mengangguk dan berkata, "Benar. Maju Group adalah salah satu perusahaan milik keluargaku. Keluarga Atmaja benar-bena

  • Jenderal Naga   Bab 658

    Sandra masuk ke dalam Imperial Residences yang terlihat seperti istana.Setelah masuk, dia berdiri di samping, lalu mengernyitkan alisnya karena melihat meja yang penuh dengan puntung rokok. "Ada apa denganmu? Berapa banyak rokok yang sudah kamu isap?""Silakan duduk." Chandra melirik Sandra dengan ekspresi malas. "Ada minuman di kulkas, ambil saja yang kamu inginkan.""Chandra, apa kamu bisa lebih bersemangat? Hanya bercerai, bukan masalah yang besar. Kalau tidak bisa melupakannya, kejarlah dia. Lihatlah bagaimana dirimu sekarang?" bentak Sandra."Kamu adalah Jenderal Pasukan Naga Hitam dari Gurun Selatan. Kamu adalah Naga Hitam dan dewa perang yang melindungi Someria. Lihatlah dirimu, apa terlihat seperti dewa perang?""Sandra, apa kamu datang untuk mengejekku? Kalau benar, kamu sudah melakukannya, silakan pulang."Sandra duduk dan meletakkan tasnya ke samping. Dia mengambil tisu di meja dan mulai membersihkan puntung rokok di meja.Dia membersihkan meja sambil berkata, "Besok adalah

บทล่าสุด

  • Jenderal Naga   Bab 2149

    Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel

  • Jenderal Naga   Bab 2148

    “Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status