Share

Bab 457

Author: Angin
"Bajingan!" Sekelompok pria memarahi Chandra.

Mereka semua adalah orang-orang munafik. Di saat memaki Chandra, mereka masih sempat menatap tubuh indah Sandra. Mereka bahkan bisa memaklumi kenapa Chandra ingin merebut Sandra dari tangan Dion.

Sandra sangat seksi dan memesona. Semua pria di sini juga ingin mendapatkan Sandra, bedanya mereka cuma bisa berkhayal, tetapi tidak punya keberanian untuk melakukan apa-apa.

Nova tidak memercayai ucapan Dion. Nova memapah Sandra dan bertanya, "Sandra, katakan sesuatu ...."

"Aku, aku juga nggak tahu." Sandra masih linglung, dia tidak bisa mengingat semua yang terjadi.

Sandra hanya ingat Dion memapahnya ke kamar, tetapi di belakang malah Chandra yang membelai tubuhnya.

Sandra menggelengkan kepala, suaranya terdengar masih lemah. "Aku benar-benar nggak tahu. Aku nggak ingat semuanya. Aku hanya ingat Chandra meraba punggung, kaki, dan tanganku."

"Cih ...." Chandra terkikik.

Chandra menggosok tubuh Sandra untuk mengeluarkan semua sisa racun di dalam tu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 458

    Tindakan Ken sontak membuat semua orang membelalak.Ken adalah artis besar yang sangat dihormati. Sepertinya tak ada wanita yang sanggup mengabaikan ketampanan Ken.Ken terpaksa mengesamping semua harga dirinya, tak ada pilihan lain, dia tidak mau mati.Ken berlutut dan meminta maaf, "Nona Nova, aku salah, maafkan aku. Tolong maafkan aku."Salah satu penggemar Ken tidak terima melihat idolanya berlutut di hadapan Nova. Penggemar itu menghampiri Ken dan memapahnya untuk bangkit berdiri."Ken, kamu kenapa? Kamu adalah artis papan atas, idola banyak orang. Ngapain berlutut sama dia?""Nova, apa yang kamu lakukan kepada Ken?"Semua idolanya Ken langsung mencerca Nova. Mereka murka melihat Ken yang berlutut kepada Nova. Sandra juga menatap Nova dengan keheranan. Hanya Nova yang tahu apa yang terjadi. Katanya Chandra cuma memberikan penjelasan, kenapa Ken malah datang dan berlutut meminta maaf?"Sayang?" Nova melirik Chandra.Chandra mengangkat kedua bahunya dan berkata, "Ngapain lihat aku?

  • Jenderal Naga   Bab 459

    Chandra menguap, dia sudah ngantuk. Akhirnya Chandra menyimpan ponselnya dan bersiap-siap tidur.Di saat bersamaan, Chandra merasakan sepasang mata yang memperhatikannya dari luar jendela. Chandra mengerutkan alis, dia berjalan secara perlahan-lahan ke arah jendela, lalu membuka tirainya.Chandra melihat sebuah sosok yang melompat dari satu balkon ke balkon lain dan akhirnya kabur ke belakang gunung.Chandra langsung melompat keluar dari jendela dan berlari mengejar sosok itu. Sosok tersebut sangat cepat dan lincah, dia berlari sangat cepat.Chandra mengejar sosok tersebut hingga ke belakang Gunung Geo.Di depan sana terdapat sebuah hutan pegunungan yang luas. Chandra memperlambat langkah dan meningkatkan kewaspadaannya.Sembari berjalan, Chandra juga memperhatikan situasi di sekelilingnya."Swoosh ...." Angin berembus meniup dedaunan pohon."Siapa di sana? Keluar!" teriak Chandra.Chandra sontak mengangkat kepala, lalu melemparkan beberapa jarum perak ke atas.Tampak sebuah sosok berp

  • Jenderal Naga   Bab 460

    Sosok bertopeng adalah lawan yang kuat, tetapi Chandra juga bukan orang lemah.Chandra memberikan serangan secara tiba-tiba, sosok bertopeng terkejut dan bergegas menghindar.Meskipun tidak mengenai kepalanya, Chandra berhasil menendang sosok bertopeng hingga membentur sebuah pohon besar.Sosok bertopeng jatuh ke tanah, lalu memuntahkan seteguk darah. "Uhuk!"Sosok bertopeng berusaha bangkit berdiri, tetapi Chandra bergegas mendekat dan menginjak tubuhnya sekuat mungkin. Kemudian Chandra berjongkok dan hendak membuka topeng sosok ini.Diam-diam sosok bertopeng mencabut belati yang ada sepatunya dan menusuk dada Chandra. Namun Chandra sudah menebaknya sejak awal, Chandra melemparkan beberapa jarum perak dan belati yang dipegang pun terjatuh tak berdaya.Chandra tersenyum sambil membuka topek sosok ini. Tebakan Chandra benar, sosok ini adalah seorang wanita.Chandra mengeluarkan beberapa batang jarum dan menusuk kaki wanita ini. Setelah itu Chandra menyeretnya untuk bersandar di sebuah p

  • Jenderal Naga   Bab 461

    Chandra menghentikan gerakannya, lalu menyingkir dan lanjut merokok.Menyadari tangan yang berhenti membelainya, wanita ini pun membuka matanya secara perlahan-lahan dan melirik ke samping."Setahu aku Naga Hitam adalah orang yang kejam dan berdarah dingin. Kayaknya gosip itu nggak benar," kata wanita ini."Pergi!" Chandra meliriknya sambil melambaikan tangan.Wanita ini tertegun, Chandra melepaskannya begitu saja?Sebelum melaksanakan tugas ini, wanita ini tahu betul konsekuensi dari kegagalannya adalah kematian. Di luar dugaan, wanita ini tidak menyangka kalau Chandra akan melepaskannya dengan mudah."Ka-kamu melepaskanku?" Wanita ini kembali memastikan."Pergi!" teriak Chandra.Pembunuh wanita berusaha bangkit berdiri, dia terlihat agak menyedihkan. Setelah memastikan Chandra tidak menyerangnya lagi, pembunuh wanita ini pergi sambil menyeret tubuhnya.Setelah berjalan beberapa langkah, pembunuh wanita menoleh dan menatap Chandra yang sedang duduk di bebatuan. Pembunuh wanita terliha

  • Jenderal Naga   Bab 462

    Chandra tetap bersembunyi, dia tidak berani bergerak sembarangan.Namun satu hal yang Chandra tahu, wanita itu akan mati karena gagal membunuhnya. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk mendapatkan simpati wanita itu.Wanita itu bersembunyi di balik sebuah pohon besar yang terletak tak jauh dari sana. Dia memegang dadanya yang berlumuran darah.Wanita itu tertembak dan kondisinya lumayan parah. Dia tidak akan bisa bertahan terlalu lama.Pria bertopeng berjalan mengikuti jejak darah dan tiba di pohon tempat wanita itu berlindung."Lia, kamu tahu aturan organisasi, gagal berarti mati. Sebenarnya kamu nggak perlu dibunuh, tapi kenapa kamu membiarkan musuh membuka topeng dan melihat wajahmu? Identitasmu sudah terungkap, kamu harus dibunuh sesuai aturan organisasi," kata pria bertopeng.Akhirnya pembunuh wanita keluar dari persembunyiannya, dia terlihat sangat pucat.Pembunuh wanita menatap pria bertopeng, lalu berkata, "Selama ini aku selalu setia dan bekerja keras untuk organisasi. Lantas

  • Jenderal Naga   Bab 463

    "Istana Gelap adalah organisasi pembunuh bayaran misterius yang tersebar di seluruh dunia. Istana Gelap juga merupakan organisasi yang berspesialisasi dalam melatih para pembunuh bayaran."Chandra tidak banyak tahu menahu soal pembunuh bayaran. Dia pun penasaran dan bertanya, "Katanya kamu salah satu dari 5 pembunuh level 3 Istana Gelap? Aku nggak tahu apa-apa soal Istana Gelap, tapi dari ceritamu, berarti masih ada 2 pembunuh level 3 yang sekuat dirimu?""Bisa dibilang begitu." Dahlia mengangguk."Siapa mereka?" Chandra lanjut bertanya.Dahlia menggelengkan kepala. "Aku juga nggak tahu. Berdasarkan aturan Istana Gelap, kami semua harus mengenakan topeng. Kami nggak pernah melihat wajah satu sama lain. Aturan Istana Gelap bertujuan untuk menjaga kerahasiaan identitas. Istana Gelap tidak mengenal kata gagal, setiap yang mengambil misi harus berhasil menyelesaikan tugasnya. Konsekuensi gagal menyelesaikan misi adalah mati, wajah asli terekspos juga harus mati.""Lalu apa rencanamu selanj

  • Jenderal Naga   Bab 464

    "Plak!" Dandi menampar anak buahnya.Memang ada banyak wanita cantik di sini, tetapi Dandi tidak boleh menyentuh mereka. Dandi tidak mau memperbesar masalah, lagi pula yang lain tidak menyinggung Dandi.Dandi hanya ingin memberikan pelajaran kepada Chandra, Nova, dan Sandra.Selain mereka bertiga, Dandi tidak akan menyentuh yang lainnya. Jika sampai orang-orang murka dan menuntutnya, bahkan Dousen pun tidak bisa berkutik."Nyalakan saklar listrik!" Dandi memerintahkan."Baik." Anak buahnya bergegas pergi menyalakan listrik.Begitu listrik nyala, Dandi terpesona melihat Sandra dan Nova yang sedang tidur. Dandi menelan air liur, dia sudah lama mengagumi kecantikan kedua wanita ini.Dandi berjalan mendekat sambil tersenyum penuh hasrat. Nova berpakaian tertutup, sedangkan Sandra mengenakan gaun tidur seksi yang sangat menggoda.Dandi mengeluarkan sebuah botol kecil, lalu membuka dan meletakkannya di depan hidung Sandra."Uhuk, uhuk ...." Sandra tersedak dan sadar setelah mencium aroma bus

  • Jenderal Naga   Bab 465

    Sebenarnya Sandra juga ketakutan, dia meringkuk dan menutupi tubuhnya.Dandi menarik Sandra dan langsung memeluknya. Sandra ingin memberontak, tetapi sekujur tubuhnya masih terasa lemas. Dia sama sekali tidak punya tenaga.Sandra tak bisa berbuat apa-apa selain mendekap di dalam pelukan Dandi."Hahaha, kamu sudah nggak tahan? Tenang, aku akan membuatmu enak," kata Dandi sambil tertawa terbahak-bahak.Kemudian Dandi melemparkan tubuh Sandra ke tempat tidur, lalu mulai membuka pakaiannya.Dandi sempat menoleh ke samping dan melirik Nova yang tampak ketakutan. "Tenang saja, nanti giliran kamu."....Chandra dan Dahlia kembali ke vila.Sesampainya di gerbang, Chandra merasa ada yang janggal. Kenapa orang asing berjaga di depan vila? Chandra bergegas masuk, dia melihat sekelompok orang yang berjaga di bawah tangga.Chandra tidak mengulur-ulur waktu, dia langsung menghabisi mereka dan bergegas naik ke lantai dua. Sesampainya di depan kamar Sandra, Chandra melihat pria kekar yang berjaga di d

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

  • Jenderal Naga   Bab 2053

    “Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin

  • Jenderal Naga   Bab 2052

    Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat

  • Jenderal Naga   Bab 2051

    Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk

  • Jenderal Naga   Bab 2050

    Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status