Share

Bab 465

Author: Angin
Sebenarnya Sandra juga ketakutan, dia meringkuk dan menutupi tubuhnya.

Dandi menarik Sandra dan langsung memeluknya. Sandra ingin memberontak, tetapi sekujur tubuhnya masih terasa lemas. Dia sama sekali tidak punya tenaga.

Sandra tak bisa berbuat apa-apa selain mendekap di dalam pelukan Dandi.

"Hahaha, kamu sudah nggak tahan? Tenang, aku akan membuatmu enak," kata Dandi sambil tertawa terbahak-bahak.

Kemudian Dandi melemparkan tubuh Sandra ke tempat tidur, lalu mulai membuka pakaiannya.

Dandi sempat menoleh ke samping dan melirik Nova yang tampak ketakutan. "Tenang saja, nanti giliran kamu."

....

Chandra dan Dahlia kembali ke vila.

Sesampainya di gerbang, Chandra merasa ada yang janggal. Kenapa orang asing berjaga di depan vila? Chandra bergegas masuk, dia melihat sekelompok orang yang berjaga di bawah tangga.

Chandra tidak mengulur-ulur waktu, dia langsung menghabisi mereka dan bergegas naik ke lantai dua. Sesampainya di depan kamar Sandra, Chandra melihat pria kekar yang berjaga di d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 466

    Chandra melirik Dahlia dengan tatapan penuh terima kasih.Reaksi Dahlia sangat cepat, dia orang yang cukup cerdas."Oh iya, aku sudah lapor polisi. Kamu kamu apakan mereka?" Chandra bertanya kepada Sandra."Biar polisi yang urus," jawab Chandra. Tindakan Dandi bukan masalah sepele, memang harus kepolisian yang menangani."Em, aku setuju." Chandra mengangguk. Setelah semua orang yang dibius sadar, Sandra menceritakan semua perbuatan Dandi kepada mereka. Orang-orang sangat murka, mereka tidak menyangkan Dandi bisa berbuat sejauh ini.Chandra menangkap semua anak buahnya Dandi, sedangkan yang lain pergi mencari tali dan mengikat mereka.Dandi mengalami patah tulang, kemaluannya dihancurkan, dan kedua kakinya juga patah. Dia duduk di kursi sambil merintih kesakitan. Habislah, dia sudah tidak bisa memberontak."Chandra, kamu kejam banget." Sandra mengamati luka-luka Dandi beserta anak buahnya.Sandra mengerutkan alis dan bertanya, "Kondisi Dandi sangat parah, apakah dia bakal mati? Jangan

  • Jenderal Naga   Bab 467

    Kenapa Naga Hitam pergi secepat ini? Nova bahkan belum sempat berterima kasih atas bantuannya.Tamara terlihat muram. Dulu dia adalah preman, sekolahnya berantakan dan suka menindas orang.Chandra mengubah kehidupan Tamara. Tanpa Chandra, Tamara tidak akan berada di titik ini.Selama ini Chandra mendedikasikan hidupnya untuk melindungi Someria. Dia berjuang sampai titik darah penghabisan ....Upacara peringatan berlangsung hampir setengah hari.Di tengah perjalanan pulang ke vila, Chandra sangat perhatian dan memegang erat tangan Nova. "Sayang, jalanan gunung agak licin. Hati-hati, jangan sampai jatuh. Mau aku gendong saja?""Nggak perlu." Nova malu digendong di depan begitu banyak orang.Entah kenapa Sandra iri melihat kemesraan Chandra dan Nova. Sandra iri melihat Nova mendapatkan suami yang begitu menjaga dan mencintainya.Awalnya Nova berencana pulang setelah makan siang, tetapi tiba-tiba Keluarga Kurniawan menelepon dan memarahinya. Pagi ini pengadilan membekukan semua rekening an

  • Jenderal Naga   Bab 468

    Begitu Chandra membahas 2 miliar, Nova baru teringat kejadian semalam. Kemarin Chandra mengirim 6 miliar ke rekening Dandi, tetapi uang itu sudah diambil kembali.Awalnya Nova mau menanyakan uang itu, hanya saja terlalu banyak hal yang terjadi tadi malam. Nova jadi lupa menanyakannya."Chandra, kamu dapat dari mana uang sebanyak itu?" tanya Nova."Ini ...." Chandra menggaruk kepalanya sambil tersenyum canggung. "Namanya juga pria, ini uang pribadiku. Aku sempat memisahkan sedikit uang ke rekening untuk jaga-jaga."Nova terdiam begitu mendengar ucapan Chandra. Nova merasa bersalah, dia telah membuang uang yang Chandra berikan.Yani terlihat muram, keluarga sendiri sedang susah, tapi Chandra malah memberikan uangnya kepada Toni."Kakek, berapa nomor rekeningmu?" Chandra bertanya kepada Toni.Toni tercengang, dia tidak menyangka ada hari di mana dia harus meminta bantuan kepada pecundang ini. Namun Toni tak mempunyai pilihan, hidup tetap harus berlangsung.Sekarang Keluarga Kurniawan bena

  • Jenderal Naga   Bab 469

    Nova menangis di dalam pelukan Chandra.Chandra memeluk dan menghiburnya cukup lama."Sayang, Keluarga Kurniawan benar-benar akan hancur. Sekarang untuk makan pun susah, apakah kamu bisa membantu Keluarga Kurniawan? Apakah kamu bisa menyelamatkan kita semua?" tanya Nova."Aku bisa membantu, tapi nggak sekarang. Keluarga Kurniawan harus dikasih sedikit pelajar biar nggak terlalu sombong," jawab Chandra."Em." Nova mengangguk pelan.Nova sudah tidak tahu harus berbuat apa. Entah kenapa dia mulai memercayai kemampuan Chandra. Dia percaya kalau Chandra bisa menyelamatkan Keluarga Kurniawan.Nova sudah menyaksikan kehebatan Chandra. Chandra berhasil menyelamatkannya berkali-kali."Aku keluar sebentar." Chandra bangkit berdiri dan berpamitan."Em." Nova mengangguk, dia tidak berani menanyakan ke mana Chandra pergi.Chandra masuk ke dalam mobil dan pergi ke Klinik Mortal.Di saat bersamaan, Sandra sedang duduk di ruangannya. Dia mengenakan gaun berwarna merah yang dipadukan dengan stoking ber

  • Jenderal Naga   Bab 470

    Filbert hebat dalam mencari informasi, Chandra merasa sangat terbantu berkat keahliannya itu.Chandra harus menaklukkan Filbert. Bagaimanapun Filbert harus membantu Chandra.Tanpa bantuan Filbert, Chandra harus berhati-hati dan terlalu banyak hal yang terjadi di luar kendalinya."Baik." Johnson mengeluarkan ponsel dan menghubungi pasukannya. "Semuanya siap-siap. Kita segera bergerak.""Kak Chandra, aku perlu ikut?" tanya Dahlia.Chandra melambaikan tangan dan menjawab, "Nggak perlu, kamu istirahat saja di rumah.""Oh iya ...." Dahlia terlihat ragu-ragu.Chandra mengerutkan alisnya. "Ada apa? Ngomong aja langsung.""Begini ... sekarang aku sudah menjadi buronan, aku juga nggak punya identitas. Tanpa identitas, aku bakal kesulitan beraktivitas. Kak, boleh tolong buatkan aku kartu identitas diri?" tanya Dahlia."Oke." Chandra mengangguk, lalu pergi bersama Johnson.Johnson dan Chandra pergi menemui Filbert. Di tengah perjalanan, Johnson bertanya kepada Chandra, "Bos, gimana keadaan Jender

  • Jenderal Naga   Bab 471

    Chandra mengeluarkan sebuah jarum, lalu melemparkannya ke tangan pria paruh baya.Tangan pria paruh baya langsung bergetar dan lemas. "Ah ...."Pistol yang dipegangnya terjatuh ke tanah."Bos, pasukan sudah siap," kata Johnson."Em." Chandra menganggukkan kepala. "Sebagian mengepung wilayah ini, jangan sampai ada yang lolos. Sisanya ikut aku ...."Johnson segera mengatur semuanya.Ratusan mobil masuk melalui pintu utama, tampak orang-orang yang berpakaian hitam dan bersenjata lengkap.Sebagian mengepung setiap pintu keluar, sedangkan sisanya masuk bersama Chandra."Bos, kita dikepung ...." Semua anak buahnya Filbert terlihat ketakutan.Chandra berjalan ke sebuah pintu rahasia. Begitu pintu terbuka, beberapa orang mengarahkan senjata ke depan Chandra. Tanpa menunggu perintah Chandra, para Pasukan Naga Hitam menarik pelatuk dan menembak semua orang yang menghalangi jalan Chandra.Para Pasukan Naga Hitam melindungi Chandra dari depan dan samping.Sepanjang lorong, terdapat ratusan tentara

  • Jenderal Naga   Bab 472

    Di sebuah bengkel yang terletak di pinggiran kota.Filbert membawa semua anak buahnya dan bergegas kembali ke markas. Sesampainya di area markas, Filbert memerintahkan sopirnya untuk berhenti, "Berhenti dulu ...."Filbert mengamati markas dari kejauhan. Kemudian, dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang, "Cek kondisi di dalam markas."Salah seorang pria turun dari mobil belakang. Dia berlari ke arah markas untuk memeriksa kondisi di sana.Tak berapa lama, pria itu kembali dan bergegas melaporkan, "Bos, sekelompok orang asing mengepung markas. Mereka mengenakan seragam dan memiliki persenjataan lengkap.""Apa?" Filbert tercengang. "Persenjataan lengkap?""Iya, sepertinya mereka pasukan profesional ....""Sialan!" Filbert langsung meninju pintu mobil."Bos, gimana ini?" tanya anak buahnya.Filbert menarik napas panjang untuk menenangkan diri. Setelah berpikir jernih, dia pun memberikan perintah, "Jangan bertindak gegabah. Suruh semuanya bubar.""Baik." Filbert menatap markas ya

  • Jenderal Naga   Bab 473

    "Chandra, jangan terlalu sombong. Kamu pikir kamu bisa hidup dengan tenang? Di luar sana ada ribuan orang yang mengharapkan kematianmu. Kamu nggak akan bisa lolos." Ekspresi Filbert terlihat muram."Kamu nggak perlu mengkhawatirkan masalah itu." Chandra menatap Filbert. "Aku hitung sampai 3. Jangan salahkan aku.""Satu ....""Dua ....""Ti ....""Baik, baik, aku akan mematuhi perintahmu." Filbert terpaksa mengalah.Chandra adalah Naga Hitam, Filbert tak bisa mengalahkannya. Jika ingin hidup, Filbert tak punya pilihan selain mematuhi perintah Chandra.Daripada mati, lebih baik Filbert mengikuti kemauan Chandra.Chandra tersenyum. Semua berjalan sesuai rencananya."Orang-orangmu sudah aku habisi. Mulai sekarang Pasukan Naga Hitam akan membantumu bertugas," kata Chandra.Filbert membelalak. Ternyata benar, Pasukan Naga Hitam menyelundup ke Rivera."Filbert, bisnis informasi rahasia yang kamu bangun masih belum cukup kuat. Kamu harus memperluas koneksimu. Aku ingin kamu memperluas jaringan

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status