Chandra terkejut, digunakan untuk menjemur baju?Delapan puluh satu Jarum Pencabut Nyawa digunakan untuk menjemur baju? Jarum Pencabut Nyawa adalah senjatanya Chandra!Jarum Pencabut Nyawa adalah senjata yang Chandra dapatkan 10 tahun lalu. Delapan puluh satu Jarum Pencabut Nyawa sangat spesial sehingga bisa membentuk kawat yang istimewa.Chandra pergi ke balkon, dia melihat beberapa pakaian dalam yang digantung di kawat.Seketika, jantung Chandra langsung berdegup kencang. Dia tidak menyangka senjata ini akan digunakan untuk menjemur pakaian dalam.Setelah memindahkan pakaian dalam Nova, Chandra juga membongkar kawat yang terbentuk dari 81 Jarum Pencabut Nyawa. Jarum-jarum ini seolah memiliki nyawa, jarum-jarum ini langsung melingkar di lengan Chandra.Nova menyusul ke balkon dan bertanya, "Untuk apa kamu membawa kawat ini? Oh iya, aku merasa kawat ini agak aneh."Chandra hanya tersenyum, dia tidak mau banyak bicara. "Sayang, sudah siang, aku harus segera ke kantor."Kemudian, Chandra
Raut wajah Chandra terlihat mengerikan. Seketika, suasana di dalam helikopter pun terasa dingin.Sesampainya di Gurun Selatan, Chandra menerima sebuah panggilan misterius.Sebuah nomor asing meneleponnya. "Naga Hitam, pergi ke Gunung Langit, jangan membawa siapa pun! Kalau ketahuan ada yang melindungimu, aku akan langsung membunuh Paul."Setelah berbicara, pemilik nomor misterius langsung menutup panggilannya.Chandra mengerutkan alis, kenapa kebetulan sekali? Setibanya di Gurun Selatan, seseorang langsung meneleponnya? Apakah ada yang mengikuti Chandra? Bagaimana mereka mengetahui setiap gerak gerik Chandra?Sesaat Chandra turun dari helikopter, sekelompok pasukan datang dan langsung memberikan hormat. "Hormat kepada Jenderal!"Ribuan prajurit datang, mereka berdiri dengan tegak sambil mengangkat tangan kanan dan memberikan hormat kepada Chandra.Salah seorang jenderal berbintang satu yang mengenakan seragam perang beranjak maju dan berkata, "Jenderal, akhirnya kamu pulang juga."Jend
"Bagus," jawab pria bertopeng, suaranya terdengar serak."Hahahaha. Naga Hitam, Gunung Langit akan menjadi kuburanmu! Mau sehebat apa pun, kamu nggak akan bisa melarikan diri!" Suara tawa terdengar memenuhi udara.Chandra tidak tahu bahwa para pesilat dari 28 negara telah berkumpul di Gunung Langit. Naga Hitam terlalu kuat, kalau tidak segera dihabisi, para pejabat dari berbagai negara tidak akan bisa tenang.Di saat bersamaan, Chandra baru tiba di perbatasan."Berhenti!" terdengar suara klakson di depan sana.Beberapa kendaraan militer melaju. Sejumlah tentara bersenjata lengkap keluar, lalu mengarahkan senapan ke arah mobil yang dikendarai oleh Chandra.Chandra sontak mengerem mobilnya. Suara ban mobil yang bergesekan dengan tanah terasa memekakkan telinga.Kemudian, Chandra membuka pintu mobilnya dan keluar."Hormat!" Begitu melihat Chandra, para tentara bersenjata lengkap langsung berdiri tegak dan mengangkat tangan mereka untuk memberi hormat."Jenderal!" Suara yang lantang bergem
Chandra berjalan mengikuti jalan utama.Ketika tiba di depan jalan gunung, Chandra berbalik sambil mengeluarkan ponselnya.Chandra menatap ponselnya dan terdiam selama beberapa saat. Musuh mengetahui setiap gerak-gerik Chandra, sedangkan tidak ada alat pelacak yang terpasang di tubuhnya. Satu hal yang bisa dipastikan, musuh pasti telah menyadap ponsel Chandra.Chandra melihat ke sekeliling, lalu masuk ke dalam hutan yang ada di samping. Sesaat melihat seekor kelinci, Chandra mengikat ponselnya ke tubuh kelinci dan menepuknya pergi.Kelinci itu masuk ke dalam hutan dan menghilang dalam sekejap, sedangkan Chandra tetap menelusuri hutan untuk mencapai puncak gunung."Jenderal Naga Hitam sudah di mana?""Lapor, dari posisi ponselnya, Naga Hitam berjalan semakin jauh dari lokasi kita.""Naga Hitam memang hebat, dia sangat berhati-hati. Naga Hitam pasti sedang menuju ke sini, segera atur posisi dan turunkan drone untuk mengawasi situasi di sekitar. Hati-hati, jangan sampai ketahuan! Segera t
Chandra melihat sejumlah tentara bayaran bersenjata lengkap, jet tempur, tank, artileri, dan beberapa senjata mematikan lainnya.Chandra mengerutkan alis saat melihat situasi tersebut. Puncak Gunung Langit dijaga dengan ketat, sepertinya sulit menyelamatkan Paul tanpa ada yang menyadarinya.Jika Chandra menunjukkan diri, takutnya akan terjadi pertumpahan darah yang mengerikan. Sebenarnya Chandra tidak takut bertempur, yang dia khawatirkan kalau lawan menggunakan Paul untuk mengancam dirinya.Setelah menganalisa situasi di depan sana, Chandra menuruni tebing dan diam-diam mendekati puncak gunung. Tak berapa lama, Chandra melihat sejumlah tentara bayaran dan penembak jitu yang bersembunyi secara tersebar.Jalan menuju puncak gunung tidaklah mudah, ada banyak jebakan di depan sana. Jika Chandra memaksakan diri untuk maju, itu sama saja dengan cari mati.Namun, Chandra juga tidak bisa berdiam diri, Paul sedang dalam bahaya ....Paul adalah bawahan sekaligus sahabat yang setia. Chandra tida
Sejak tadi, Chandra sudah bersembunyi di tengah para tentara bayaran.Dia tidak berani bertindak sembarangan dan fokus untuk mengamati gerak gerik mereka.Begitu Sangkala memberikan perintah, semua orang langsung bergegas menuju puncak gunung.Chandra juga mengikuti mereka dan berkumpul di puncak Gunung Langit.Ketika berkumpul, Chandra menghitung kira-kira ada berapa orang yang berada di puncak gunung ini. Tentara bayaran berjumlah sekitar 500 orang, mereka semua dilengkapi persenjataan.Sisanya ada para pesilat dalam negeri, pesilat asing, dan beberapa pengawal yang totalnya juga berkisar 400 hingga 500 orang.Chandra melihat seorang pria bertopeng menginjak Paul yang tergeletak di tanah. Paul dikelilingi oleh pria bertopeng dan beberapa orang yang mengarahkan pistol ke kepalanya. Jika Chandra bergerak sekarang, mereka pasti akan memecahkan kepalanya Paul.Meskipun yakin bisa mengalahkan semua orang yang ada di sini, Chandra tidak berani sembarangan bergerak. Sekarang, nyawa Paul ya
"Naga Hitam, berhenti!" Sangkala mengarahkan pistol ke kepala Paul. "Kalau nggak, aku akan membunuh dia!"Chandra yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari Sangkala pun langsung berhenti. Sesaat berhenti, ratusan senjata mengarah kepadanya."Haha ...." Sangkala tertawa puas. "Apa hebatnya Naga Hitam? Akhirnya jatuh ke tanganku juga."Chandra menatap Sangkala dengan ekspresi masam dan berkata, "Aku sudah muncul, lepaskan Paul.""Apakah itu mungkin? Tempat ini akan menjadi pemakamanmu," jawab Sangkala.Chandra berkata dengan santai, "Aku sudah mengundurkan diri, tapi dia belum, dia masih Jenderal Gurun Selatan. Membunuh Paul sama dengan menantang keamanan Someria. Apakah kamu sanggup menghadapi serangan Someria? Kamu sanggup menghadapi kemarahan para Pasukan Naga Hitam?""Kalau Paul mati, aku pastikan para Pasukan Naga Hitam pasti akan mengejarmu meski sampai ke ujung dunia. Para pesilat yang ada di belakang juga nggak akan bisa melindungimu." Chandra menyeringai dingin.Sesaat mendengar
Para pesilat tidak rela kalau Chandra mati tertembak begitu saja. Mereka ingin membunuh Chandra dengan menggunakan tangan sendiri. Dengan begitu, mereka bisa menjadi pesilat nomor satu di dunia.Sangkala sangat murka melihat para pesilat yang bertindak seenaknya. Dia berusaha bangkit berdiri sambil berteriak, "Kalian ngapain? Kalian mau membunuh Naga Hitam dengan tangan sendiri? Jangan mimpi! Cepat, cepat tembak dan habisi dia!"Chandra berjongkok sambil memeriksa kondisi Paul. Ketika memeriksa denyut nadi Paul, perlahan-lahan raut wajah Chandra terlihat menjadi muram.Dengan cepat, Chandra mengeluarkan jarum perak dan menusukkannya di beberapa titik akupunktur Paul.Chandra menancapkan akupunktur ke lima titik energi pusat di tubuh Paul. Saat ini, nyawa Paul sedang berada dalam bahaya."Pertempuran harus diselesaikan secepat mungkin. Paul harus segera diobati," Chandra bergumam di dalam hati.Jika terus mengulur-ulur waktu, nyawa Paul bisa terancam.Di saat bersamaan, Sangkala kembali
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra
Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,
Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka
Harta karun apa itu sebenarnya? Apa hubungannya dengan segel? Chandra menatap Lilian yang sedang duduk di atas batu lalu tersenyum seraya bertanya, “Putri Lilian, sebenarnya seperti apa harta karun keluargamu itu? Kenapa muncul fenomena ketika segel sedikit terbuka? Apa hubungannya dengan segel?”Namun, Lilian menggelengkan kepalanya pelan. Sebenarnya, dia juga tidak terlalu mengetahui harta karun yang diwariskan keluarganya ini. “Apa kamu bisa menunjukkan padaku seperti apa harta karun itu?” “Itu ....”Namun, Lilian tampak ragu. Bagaimana mungkin dia bisa menunjukkan harta karun itu kepada orang asing? “Sudahlah, tidak apa-apa kalau memang tidak boleh. Aku hanya penasaran saja,” ujar Chandra sambil melambaikan tangannya setelah melihat keengganan Lilian. Lilian masih menatap Chandra dan mulai berpikir selama beberapa saat. Bagaimanapun juga, Chandra sudah menyelamatkan nyawanya. Selain itu, Chandra juga sangat kuat dan bersedia menghancurkan Istana Kegelapan. Lilian pastinya tida
Chandra mengutarakan tujuannya. Bagaimanapun juga, perempuan cantik di depannya saat ini adalah seorang putri dari negara terkuat di dunia ini, jadi kemungkinan dirinya bisa mendapatkan bantuan dari Lilian jauh lebih besar. Di sisi lain, Lilian cukup terkejut ketika mengetahui tujuan Chandra datang ke dunia ini. Apakah situasi di luar sana seburuk itu sampai kekurangan sumber pangan? Lilian menatap Chandra dengan raut wajah aneh yang langsung membuat Chandra bingung. “Kenapa kamu menatapku begitu?” tanya Chandra. “Apa dunia di luar sana sangat miskin sampai kekurangan sumber pangan?” Akhirnya, Chandra menjelaskan keadaan di bumi secara garis besar kepada Lilian. “Ternyata, bumi lebih terbelakang dari dunia Sky Draga. Padahal Sky Draga saja sudah berada di peringkat bawah di antara 3000 dunia tersegel lainnya. Namun nyatanya, bumi jauh lebih terbelakang daripada kami.”Chandra menatap Lilian penuh harap lalu berkata, “Apa kamu bisa membantuku?”Namun, raut wajah Lilian tampak ragu
Chandra berjongkok lalu menatap Lilian seraya berkata, “Racun ini sangat mematikan. Kamu harus melakukan detoksifikasi secepat mungkin. Jika tidak, kamu bisa tewas. Aku bisa menyelamatkan nyawamu jika kamu percaya padaku.”Lilian tampak sangat kesakitan. Selain itu, sebagian besar pasukan yang dibawanya juga sudah tewas. Sekarang, dia hanya bisa menggantungkan nasibnya pada orang asing seperti Chandra. Akhirnya, Lilian mengangguk pelan. Chandra meraih tangan Lilian untuk memeriksa nadi setelah mendapat izin darinya. Kemudian Chandra tersenyum seraya berkata, “Sangat mudah untuk mendetoksifikasi tubuhmu.”Untung saja, Chandra memiliki tubuh yang berbeda dari tubuh manusia pada umumnya. Karena dia bisa menyerap energi apa pun ke dalam tubuhnya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Chandra menyerap racun di dalam tubuh Lilian dan mengubahnya menjadi energi iblis di dalam tubuhnya. Wajah Lilian perlahan kembali kemerahan. Dia melirik Chandra dengan raut wajah terkejut. Chandra berdiri lalu
Chandra memperhatikan keadaan dari pohon besar selama beberapa saat. Kekuatan para prajurit berjubah hitam itu tidak terlalu kuat. Kemungkinan mereka semua baru masuk ke dalam tingkat 7 atau 8 kekuatan magis Alam Mahasakti. Chandra pasti mampu membunuh semua orang itu jika dia melawannya. Akhirnya, Chandra memberanikan diri muncul di depan mereka setelah memastikan semuanya. Chandra muncul di depan para penjaga sambil menatap laki-laki berjubah hitam dan bertopeng merah di depannya. Kemudian Chandra berkata dengan tenang, “Kalian sungguh kejam dengan membunuh mereka semua.”“Ini adalah urusan Istana Kegelapan. Apa kamu mau menjadi musuh dari Istana Kegelapan?” ujar prajurit bertopeng merah. Dia tidak bisa melihat tingkat kekuatan Chandra, jadi dia menggunakan kekuatannya agar Chandra segan padanya. Namun, Chandra tidak berasal dari dunia ini, jadi dia sama sekali tidak tahu apa itu Istana Kegelapan. Chandra tersenyum tipis lalu berkata, “Aku tidak peduli istanamu itu. Aku hanya pe