Ibu kota Someria adalah Sato.Di sebuah paviliun yang terletak di tengah ibu kota.Di halaman paviliun, tampak beberapa pengawal berjas hitam yang sedang berjaga. Tak berapa lama, terlihat seorang pria yang mengenakan jubah berjalan mendekat.Sesaat melihat pria berjubah, sekelompok pengawal langsung maju dan mengadangnya."Tidak ada yang boleh mendekati kediaman Jenderal Teuku. Cepat pergi! Kalau nggak, kami akan menghabisimu!" kata salah seorang pengawal.Pria berjubah adalah Chandra yang datang jauh-jauh dari Rivera.Setelah mendapatkan petunjuk, Chandra langsung datang ke ibu kota untuk menemui Teuku. Ada beberapa hal yang ingin Chandra tanyakan kepada Teuku.Jika Teuku memang terlibat, semua pasti kacau."Aku adalah Naga Hitam, aku ingin menemui Jenderal Teuku. Tolong beri tahu padanya," kata Chandra.Begitu mendengar nama Naga Hitam, sekelompok pengawal langsung menciut dan mundur."Cepat, cepat beri tahu Jenderal.""Baik."Beberapa pengawal segera berlari ke dalam paviliun, seda
"Hmm?" Chandra terkejut. "Apa maksudmu?""Hah?" Teuku balik bertanya, "Kayaknya kamu nggak tahu, ya?""Aku nggak tahu apa-apa. Coba jelaskan!" Chandra memerintahkan."Sebenarnya ini rahasia, sebaiknya kamu nggak perlu tahu. Mengetahuinya pun nggak ada untungnya. Waktu itu Robi meninggalkan Keluarga Atmaja, maka kamu juga sudah bukan bagian Keluarga Atmaja. Otomatis juga nggak ada hubungannya lagi sama Empat Keluarga Besar. Sebaiknya kamu nggak tahu dan jangan ukut campur," Teuku menjelaskan.Chandra menatap Teuku dengan tajam. Meskipun bukan Teuku yang menghancurkan Keluarga Atmaja, Teuku pasti banyak mengetahui informasi.Seketika, Chandra berpindah ke hadapan Teuku, lalu mengarahkan sebuah pisau ke lehernya.Teuku sadar, ini adalah sebuah ancaman, tetapi dia sama sekali tidak takut. Sebaliknya, Teuku malah tersenyum dingin. "Chandra, kamu mau ngapain? Membunuh aku? Setelah membunuhku, memangnya kamu bisa keluar dari paviliun ini?""Katakan! Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Chandra
Chandra kembali ke Rivera dengan menggunakan helikopter.Sesampainya di rumah Keluarga Kurniawan, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam.Untungnya Chandra membawa kunci rumah. Dia membuka pintu secara perlahan-lahan dan menyelinap masuk ke dalam kamar.Begitu masuk ke dalam kamar, tiba-tiba lampu menyala dan Chandra pun terkejut.Sesaat berbalik, Chandra melihat Nova yang duduk di atas tempat tidur. Wajah Nova terlihat sangat cemberut."Sa, sayang, kamu belum tidur?" tanya Chandra sambil menggaruk kepala.Nova menundukkan kepala sambil bertanya, "Sudah jam berapa ini? Kamu ke mana saja?""Aku ke kantor, ada banyak sistem yang masih perlu diperbaiki. Malam ini aku rapat, makanya pulang agak malam. Sayang, maaf ya, lain kali aku akan mengabarimu." Untungnya Chandra sangat cerdik.Emosi Nova baru mereda setelah mendengar penjelasan Chandra."Chandra ...." Nova terlihat ragu-ragu."Em? Ada apa?" tanya Chandra."Nggak, nggak apa-apa." Nova berbaring dan tidur.Nova ingin meminta cerai, tet
Namun, sekarang Nova sudah mengetahui identitas Naga Hitam.Naga Hitam adalah Pangeran Misterius yang selama ini selalu membantu Nova.Di saat berita pengunduran diri Naga Hitam menyebar, tak berapa lama berita baru muncul dan tak kalah hebohnya. Berita kali ini berhubungan dengan Nova.Beberapa video dan foto muncul di internet. Di dalam video dan foto tersebut, Nova terlihat sedang bersama seorang pria tampan yang gagah, lalu masuk ke mobil Rolls-Royce yang mewah dan pergi bersama.Dibandingkan dengan berita pengunduran diri Naga Hitam, berita mengenai Nova tidak ada apa-apanya. Namun, selanjutnya sebuah berita besar kembali menggemparkan masyarakat."Berita besar, berita besar! Presdir Atma Group yang misterius bernama Chandra Atmaja! Chandra Atmaja adalah Naga Hitam! Chandra Atmaja yang dimaksud bukanlah suaminya Nova, tetapi pria tampan dan kaya yang bersama Nova di dalam foto.""Gila! Jadi Naga Hitam ada di Rivera? Dia orang yang selalu diam-diam membantu Nova?""Pantas saja ada
Naga Hitam mengundurkan diri, identitas Pangeran Misterius yang selalu membantu Nova pun terungkap.Kejadian-kejadian ini sangat menggemparkan Someria.Di sisi lain, Chandra memilih untuk menjadi bapak rumah tangga, sedangkan Nova selalu pergi pagi dan pulang malam.Meskipun hubungan Nova dan Naga Hitam telah terungkap, hal ini tidak memengaruhi kehidupan Nova.Chandra mencari beberapa buku pengobatan kuno dan buku-buku akupunktur yang ingin dipelajari Nova. Setelah menguasai ilmu dasar pengobatan, Chandra akan mengajarkan beberapa keterampilan medis langka yang sudah hampir punah.Dengan begitu, Nova bisa menjadi pusat perhatian saat menghadiri konferensi medis.Setelah menyelesaikan pekerjaan kantor, Nova mempelajari keterampilan medis yang diajarkan oleh Chandra. Dalam sekejap mata, 5 hari sudah berlalu.Sejak terakhir kali bertemu, Nova sudah tidak pernah mendengar maupun melihat Pangeran Misterius. Nova sempat mengirimkan pesan kepadanya, tetapi Chandra tidak membalas.Begitu meng
Setelah mengirimkan pesan kepada Indah, Hendro bergegas pergi ke ATM yang ada di dekat rumah.Setibanya di ATM, Hendro memasukkan kartu Nova ke dalam mesin dan memencet nomor pin."Bisa, harus bisa, bisa dong ...." Hendro memejamkan matanya sambil bergumam.Setelah beberapa detik, Hendro membuka matanya secara perlahan-lahan. Dia terkejut dan bahkan hampir berteriak saat melihat tampilan layar ATM.Benar, ternyata pinnya benar! Hendro memencet tombol "cek jumlah saldo", lalu menghitung jumlah nol yang ada di tampilan layar. Saat tengah menghitung, Hendro sangat gembira sampai melompat-lompat.Setelah selesai memastikan semuanya, Hendro menyimpan kembali kartunya, lalu keluar dan menyalakan sebatang rokok.Sembari mengisap rokok, Hendro kembali mengirimkan pesan kepada Indah.[ Sayang, sebentar lagi aku transfer uangnya. Aku transfer semua ke rekeningku, ya! Oh iya, Nova pasti akan mendapatkan pesan notifikasi pengiriman uang, kamu harus memikirkan cara untuk mengambil ponselnya biar N
Keesokan hari.Nova sudah bangun sejak pagi tadi. Dia berdiri di depan cermin sambil merapikan rambutnya.Sembari bersiap-siap, Nova berbicara kepada Chandra yang masih berbaring di tempat tidur. "Sayang, Wasa Group sudah mulai rampung, aku mau mau mengganti namanya. Bagaimana kalau aku ganti jadi Century Group?"Chandra memandang Nova seperti sedang menikmati sebuah karya seni yang indah. Chandra menjawab sambil tersenyum "Boleh.""Baiklah kalau gitu. Nanti siang aku akan mengumumkan perubahan nama perusahaan. Hari ini adalah adalah hari berdirinya Century Group, aku sudah menyebarkan undangan dan mengundang banyak tokoh penting untuk datang ke pesta peresmian Century Group."Awalnya Nova tidak mau memberi tahu Chandra mengenai masalah ini, tetapi Chandra yang mengeluarkan uang untuk membeli Wasa Group. Jadi, sebagai bentuk menghormati, Nova tetap harus memberi tahu Chandra."Aku perlu mengundang beberapa tokoh penting, nggak?" tanya Chandra.Chandra tahu, banyaknya orang penting yang
Chandra tercengang saat melihat pesan-pesan yang dikirimkan oleh Nova.Nova tidak pernah membahas masalah penggantian nama perusahaan, dia baru memberi tahu Chandra tadi pagi.Namun, Nova malah meminta saran dari Pangeran Misterius?Di rumah, Nova dan Chandra memang bersikap layaknya suami istri. Mereka mengobrol dan bercanda seperti biasa, tetapi Nova tidak pernah membicarakan masalah pekerjaan dengan Chandra.Chandra melempar ponselnya ke atas meja."Pak, Anda mau pergi?" tanya Kusuma. "Sejak Naga Hitam mengundurkan diri, identitasmu telah terungkap. Sekarang semua orang tahu bahwa Naga Hitam adalah Presdir Atma Group, kamu adalah orang yang selalu membantu Nova. Apalagi, beberapa gosip bilang ....""Kok diam? Lanjutkan ...." Chandra melirik Kusuma.Kusuma terlihat ragu-ragu, lalu melanjutkan, "Beberapa hari ini beberapa pihak berusaha untuk menekan Atma Group. Setelah kamu mengundurkan diri, Empat Keluarga Besar sudah tidak takut, mereka berusaha mengambil alih Atma Group secara pak
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di
Duno Lowen tidak tahu maksud dan tujuan kedatangan Yosan, jadi Yosan mengungkapkan tujuan utamanya dengan berkata, "Sebenarnya, aku ingin meminta bantuanmu.""Tetua Yosan, tidak perlu sungkan begitu. Kamu bisa langsung memberitahuku.""Tujuanku datang ke sini adalah untuk meminta sebuah Pil Enam Yang," jawab Yosan terus terang. Senyuman di wajah Duno seketika menghilang setelah mendengar jawaban Yosan. Bahkan anggota keluarga Lowen lainnya yang berada di aula juga langsung berdiskusi satu sama lain. Duno berkata dengan raut wajah enggan, "Tetua Yosan, pil itu adalah peninggalan leluhur kami sejak ribuan tahun yang lalu. Sekarang, pil itu sudah tidak ada lagi."Yosan tahu kalau makna dari perkataan Duno adalah sebuah penolakan, jadi dia pun berkata, "Tuan Duno, aku juga tidak datang dengan tangan kosong. Aku akan menukar pil itu dengan barang yang setara. Aku akan berusaha memberikan apa pun yang keluarga Lowen inginkan."Yosan sadar kalau dia harus berkorban untuk mendapatkan Pil Ena
Luna terkejut ketika melihat sosok Yosan. Master Yosan? Jadi, Chandra sudah menjadi murid dari Master Yosan?Setelah tertegun selama beberapa saat, Luna akhirnya bertanya, "Kak Chandra, kamu mau ke mana?""Aku akan pergi ke Liran Selatan bersama Master Yosan," jawab Chandra. "Oh iya, pergilah," balas Luna. Chandra mengangguk lalu pergi tanpa banyak bicara setelah berpamitan dengan Luna. Dia berbalik lalu berkata kepada Yosan, "Master, ayo kita pergi."Yosan melambaikan tangannya dengan ringan lalu muncul cahaya keemasan yang diikuti dengan sebuah labu yang muncul di tangannya. Labu itu terus membesar sampai sepanjang 10 meter. "Ini?" tanya Chandra terkejut. Yosan tersenyum lalu berkata, "Ini adalah senjata tebang ajaib. Ayo, naiklah."Kemudian dia naik ke atas labu raksasa itu, diikuti oleh Chandra yang melompat di belakangnya. Yosan bergegas mengerahkan energi sejatinya lalu labu itu mulai bergerak dengan cepat di udara. Dalam sekejap mata, gunung-gunung tertinggal di belakang me
Yosan berkata, "Chandra adalah seorang pemuda yang cakap. Dia sangat kuat di segala aspek. Aku sudah menerimanya sebagai muridku. Selanjutnya, aku berencana untuk menentukan rencana pelatihan untuknya. Aku akan menggunakan semua kekuatanku untuk membimbingnya agar dia bisa meraih hasil maksimal dalam kompetisi besar nanti. Aku ingin menunjukkan kepada para tetua dan ketua sekte kalau masih ada murid yang luar biasa dalam perekrutan kali ini."Ziyan langsung mengerutkan keningnya lalu berkata, "Master, walaupun Chandra memiliki potensi yang cukup baik, tapi kompetisi besar tidak lama lagi akan dilaksanakan. Kekuatannya tidak mungkin meningkat secara drastis dalam waktu sesingkat itu. Janganlah Master menghabiskan terlalu banyak usaha hanya untuk dia seorang. Lagi pula, murid di bawah bimbinganmu yang berusia di bawah 50 tahun masih cukup banyak. Jadi, lebih baik dan lebih hemat jika Master membimbing mereka daripada Chandra."Yosan langsung menatap Ziyan tajam setelah mendengar perkataa
Yosan merasa, Chandra memiliki potensi yang besar. Dia tidak mungkin salah dalam menilai orang lain. Selain itu, Chandra bisa memunculkan kekuatan yang sangat besar, sekalipun tingkat kekuatannya masih terhitung rendah. Bahkan dia bisa menandingi prajurit yang memiliki kekuatan tingkat ketiga Alam Keabadian. Chandra bisa segera naik ke tingkat keenam Alam Kesucian kalau saja dia berada di tingkat ketiga Alam Kesucian. "Chandra, aku akan mengatur rencana pelatihanmu. Tapi, kemungkinan besar kamu akan sangat menderita. Apa kamu mampu menahannya?" tanya Yosan penuh harap. "Aku bisa menahan apa pun, selama aku belum mati," jawab Chandra mantap. "Baiklah," balas Yosan dengan perasaan lega. "Tenang saja, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membimbingmu. Kekuatanmu akan meningkat pesat dalam waktu satu tahun ini.""Baik, aku akan menantikannya," balas Chandra penuh harap. "Sekarang, kamu tunggu dulu di sini selama beberapa hari. Aku akan mempersiapkan semuanya untuk membimbingmu," ujar
Yosan cukup terkejut dengan jawaban Chandra. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang prajurit yang pastinya tahu tingkat kesulitan dalam melatih kekuatan fisik. Kekuatan fisik harus terus ditempa dan tidak bisa ditingkatkan hanya dalam waktu singkat. Selain itu, tingkat kekuatan Chandra masih terhitung rendah, bahkan sedikit lebih rendah dari Yoko. Namun, dia bisa menjadi memberikan perlawanan sengit kepada Yoko. Sulit rasanya membayangkan seseorang yang memiliki kekuatan seperti ini. Yosan merasa gembira di dalam hatinya. Dia merasa seperti sudah menemukan sebuah harta karun berharga. Seseorang berbakat seperti Chandra akan tumbuh menjadi sosok yang menakutkan dalam bimbingannya. Bahkan Chandra mungkin bisa menjadi sama kuatnya dengan para utusan jenius yang datang ke bumi untuk memperebutkan keberuntungan dalam 10 sampai 20 puluh tahun lagi. Yosan tersenyum lebar lalu berkata, "Bagus, bagus sekali!"Chandra membalas pujian Yosan dengan senyuman tipis. Dia tidak mengungkapkan kalau d
Chandra hanya mampu membantu Luna sampai sini. Selanjutnya, Luna harus mengandalkan kemampuannya sendiri. Luna kembali ke halaman latihannya sendiri setelah selesai menyapa Chandra. Halaman mereka terletak bersebelahan. Mereka tidak tahu, apakah hal ini kebetulan atau memang Yosan yang sengaja mengaturnya.Chandra langsung berlatih setelah bergabung dengan Sekte Dayan. Sebenarnya, dia ingin masuk ke dalam Istana Abadi, tapi dia takut ada murid lain yang melihatnya. Bagaimanapun juga, dia baru saja bergabung dengan Sekte Dayan, jadi dia tidak ingin membuat masalah. Akhirnya, Chandra memutuskan untuk tidak pergi ke Istana Abadi untuk sementara waktu. Tiga hari kemudian.Yohan muncul di halaman Chandra ketika Chandra sedang berlatih. Chandra buru-buru berdiri lalu berkata dengan penuh hormat, "Tetua!"Yosan membalas dengan lambaian ringan. Di sisi lain, Chandra menatap Yosan tanpa mengetahui alasan Yosan mencarinya."Namamu Chandra, kan?" tanya Yosan. "Benar, namaku Chandra. Ada masal