Share

Bab 261

Penulis: Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-30 19:00:01
Nova menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan kuat. Nada bicaranya juga ikut sedikit menurun.

“Chandra, aku tahu kamu yang menyembuhkanku. Karena aku sudah menikah denganmu, maka aku adalah istrimu. Aku nggak akan melakukan hal yang mengkhianatimu. Tapi kamu justru nggak percaya denganku dan diam-diam mengikutiku. Kamu pikir aku orang yang matre? Setelah ketemu orang yang lebih kaya akan cerai denganmu dan menikah dengan dia?”

“Nova, aku nggak bermaksud begitu. Aduh! Aku harus gimana jelasin ke kamu ….” Chandra terlihat serba salah.

Nova mengibaskan tangannya dan memotong ucapan Chandra sambil berkata, “Sudah, aku ngerti kenapa kamu bisa mengikutiku. Gimanapun tuan muda misterius itu sudah memberikan mahar, nggak salah kalau kamu khawatir. Kamu bali dulu saja, aku mau ke Wasa Group.”

“Nova,” terdengar suara Sandra yang berjalan keluar dengan terusan merah miliknya. Dari jauh dia melihat Nova tengah berbincang dengan lelaki berpakaian biasa di tepi jalan.

Sandra berjalan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 262

    Sandra menatap Chandra lama. Bukannya dia merendahkan lelaki itu, hanya saja Chandra benar-benar terlalu biasa saja. Orang seperti itu tidak cocok untuk Nova. Sebagai sahabat lamanya, Sandra tidak mengizinkan Nova yang cantik dirusak oleh parasit seperti Chandra.Dia berencana mengenalkan Nova pada Christian. Sandra juga ada maksud tersembunyi karena lelaki itu sudah selama beberapa tahun terakhir mengejarnya terus. Sandra tidak pernah menerima lelaki itu sebagai kekasihnya.Christian unggul dari semua sisi, hanya saja Sandra sudah terlanjur jatuh cinta pada cinta pertamanya. Selama ini dia selalu merasa Chandra masih hidup. Apa pun itu, dia tidak menyangka kalau Chandra di depannya ini adalah orang yang sama dengan mantan kekasihnya sepuluh tahun yang lalu.Karena Chandra sempat terbakar, wajah aslinya juga berubah karena proses pemulihan luka bakar dulu. Wajahnya sudah tidak sama dengan wajahnya yang dulu.“Chandra, kamu harus tahu diri. Kamu lihat diri kamu, kamu sama sekali nggak p

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Jenderal Naga   Bab 263

    Arya tertawa dan berkata, “Naga Hitam, beberapa waktu terakhir aku sudah sering membantumu cukup banyak. Kamu mau membantuku nggak?”Chandra menatapnya sekilas dan bertanya dengan datar, “Kamu mau aku bantu apa?”Dengan cepat Arya berkata, “Kamu itu salah satu pasukan paling hebat di dalam pasukan militer. Semua kepercayaan dan kebanggaan para militer. Aku berencana meminta kamu untuk menjadi pelatih utama dari pelatihan-“Chandra langsung mengibaskan tangannya memotong ucapan Arya.“Sudahlah, sekarang aku sudah hidup dengan bebas dan tenang. Aku nggak mau cari masalah untuk diriku sendiri.”Arya menjelaskan, “Hanya pakai nama saja, dengan begitu bisa memicu semangat dari para calon peserta. Palingan hanya ucapan kalau pelatihannya lolos, maka mereka bisa bertemu Naga Hitam dan mendapatkan instruksi dari Naga Hitam langsung. Aku yakin mereka pasti akan sangat semangat.”“Nanti waktu saatnya tiba, kamu nggak perlu mengajarnya langsung secara pribadi. Hanya unjuk muka dan ngomong sedikit

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Jenderal Naga   Bab 264

    Paul langsung mendirikan tubuhnya ketika melihat Chandra berjalan masuk. Dengan panik dia menjelaskan, “Kak Chandra,ini nggak seperti yang dilihat. Aku nggak kenal dia sama sekali. Aku hanya menabraknya di jalan dan dia langsung merepotkan aku dengan memintaku mengurus dia dan menghidupi dia selama tiga bulan.”“Oh?”Chandra menatap perempuan yang duduk di kursi itu. Perempuan berusia sekitar 20 tahunan dengan rambut berwarna merah dan bedak tebal, serta pakaian terbuka. Dia tidak berencana ikut campur dengan urusan Paul sehingga Chandra hanya tertawa dan melemparkan dokumen pada lelaki itu.“Kak, ini apa?”“Kamu lihat sendiri saja.”Paul langsung membuka dokumen tersebut.Perempuan yang duduk di kursi tadi melihat cap yang ada di dokumen tersebut. Dia yang juga pernah melihat dokumen sejenis tahu kalau dokumen tersebut merupakan sebuah data rahasia. Mendadak dia merasa antusias, ternyata di klinik kecil ini dia bisa melihat dokumen rahasia.“Ini apa?” tanya Senny dengan penasaran. Se

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Jenderal Naga   Bab 265

    Paul benar-benar kenal dengan Arya! Bahkan mereka terlihat sedang bercanda.“Balik,” kata Arya pada Abdul.“Eh, tunggu sebentar,” ujar Chandra dengan cepat.Dia membuka pintu mobil dan tertawa sambil berkata, “Numpang dong, antar aku pulang ke rumah.”“Paul, selama aku nggak ada, kamu tahan sedikit dan jangan terlalu lupa diri,” kata Chandra pada Paul.Paul terlihat tersenyum masam. Kemarin malam dia memang terlalu lupa diri sehingga bisa mabuk dan tidak tahu sudah bersama dengan berapa banyak orang. Bayangan kemarin malam membuatnya kembali memanas.Hingga mobil Arya sudah menghilang dari pandangannya, Paul baru tersadar dan menarik napas dalam-dalam sambil bergumam, “Nggak boleh kayak kemarin lagi.”Dia membalik tubuhnya dan langsung terlonjak kaget. Senny yang ada di belakang tubuhnya membuat dia luar biasa terkejut sehingga berseru marah, “Mau mati ya?! Kenapa langkah kaki kamu nggak ada suaranya?”Senny menggigit jarinya dan menatap Paul sambil bertanya, “Kak Paul, sebenarnya kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Jenderal Naga   Bab 266

    Chandra pulang ke rumah Nova, tapi tidak ada satu orang pun di sana. Semuanya berangkat ke Imperial Residences untuk melihat vila. Sedangkan Chandra lupa membawa kunci ketika dia berangkat tadi karena buru-buru.Dia ingin menghubungi Nova, tetapi setelah dipikirkan kembali dia mengurungkan niatnya. Chandra duduk di bagian ujung tangga depan pintu sambil menghisap rokok. Dia mengeluarkan ponselnya dan bermain permainan di ponselnya untuk menghabiskan waktu.Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan siang hari. Keluarganya masih belum ada yang kembali, hanya Nova yang baru tiba. Dia melihat Chandra yang duduk di tangga dan menghampirinya dengan kening berkerut sambil bertanya, “Kenapa kamu duduk di sini?”Chandra bergegas berdiri ketika mendengar suara Nova dan sambil tertawa berkata, “Tadi waktu keluar aku nggak bawa kunci, di rumah nggak ada orang jadi aku tunggu di sini.”Nova meliriknya sekilas dan tidak banyak berbicara lagi. Perempuan itu berbalik dan berjalan menuju pintu masuk. Dia me

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Jenderal Naga   Bab 267

    Meski di bibirnya dia berkata seperti itu, dalam hatinya masih ada rasa kecewa. Siapa pun itu pasti lebih menyukai lelaki yang berhasil. Tidak ada yang suka dengan lelaki yang sibuk memasak di rumah dan tidak ada niat untuk maju.“Aku mau ke Wasa Group.”Setelah mengatakan kalimat tersebut, Nova berbalik pergi. Ekspresi perempuan itu tidak luput dari pandangan Chandra. Dia tidak pernah melihat sorot kecewa di diri Nova sebelumnya. Sepertinya setelah bertemu dengan tuan muda misterius itu, pandangan Nova pada dirinya sudah berubah tanpa disadari oleh perempuan itu.Sedangkan para keluarganya yang lain terlihat sangat girang ketika mendengar mereka bisa menempati vila mewah itu. Mereka mulai berkumpul dan mendiskusikan hari yang baik untuk pindah dan melupakan sosok Chandra.Chandra sendiri juga tidak peduli. Dia duduk di balkon dan sibuk menghisap rokok sambil memikirkan hidupnya. Baru saja Nova pergi, Toni sudah datang ke rumah mereka. Keluarga Kurniawan memanfaatkan semua relasi merek

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Jenderal Naga   Bab 268

    Yani terlihat luar biasa girang setelah berjanjian dengan Christian. Sedangkan Chandra memutuskan untuk keluar. Tidak ada orang yang memperhatikan lelaki itu saat keluar tadi karena keluarga Kurniawan tidak ada yang peduli padanya.“Keluarga Winata …” gumam Chandra. Dia tahu keluarga Winata yang terbilang hebat dan memiliki kemampuan besar, tetapi mereka tidak pernah memberitakan atau memamerkannya pada publik.Keluarga Winata merupakan salah satu perwakilan dari Fiveprov Group. Kota New Era di Rivera merupakan hasil pembangunan dari Fiveprov Group. Awalnya Fiveprov Group berencana membentuk Kota New Era menjadi sebuah pusat bisnis yang paling besar di seluruh dunia, dengan begitu nama Fiveprov Group akan menjadi semakin terkenal.Namun siapa yang menyangka ternyata Chandra juga tertarik dengan proyek itu. Dia menggunakan kekuasaannya untuk menekan harga dan mendapatkan harga paling rendah untuk mendapatkan kota New Era. Lelaki itu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Ichsan. Ponsel

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Jenderal Naga   Bab 269

    Lelaki itu juga menghadiri acara ulang tahun Toni, tetapi Chandra tidak hadir dan dia juga tidak tahu kalau yang ada di depannya ini adalah menantu keluarga Kurniawan. Tetapi mendengar cara bicara lelaki itu, Doddy yakin kalau orang ini adalah Naga Hitam.“Baik.”Doddy mengangguk dan mengikuti langkah Chandra.Christian menarik ayahnya dan berkata, “Pa, Papa ngapain? Dia bukan Naga Hitam, tapi menantunya keluarga Kurniawan yang bernama Chandra.”“Hmmm? Menantu? Keluarga Kurniawan?”Kening Doddy berkerut seakan teringat akan sesuatu. Wajahnya seketika berubah dan berseru, “Cepat pergi! Dia beneran Naga Hitam!”Kejadian ketika ulang tahun Toni membuat Doddy selalu merasa ada yang aneh. Atasannya mengizinkan Toni mengadakan ulang tahun di vila Imperial Residences, tetapi kenapa hingga akhirnya terjadi hal seperti itu?Kenapa Mawar juga ikut hadir dan kenapa Arya datang menangkap orang? Ternyata semua ini adalah perintah Naga Hitam.Dengan cepat Doddy berlari mengikuti langkah Chandra. Sed

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 1967

    Chandra merasakan sesuatu dari dalam istana. Seketika itu juga, amarahnya meluap. Dengan langkah berat penuh kemarahan, dia berjalan masuk ke dalam istana. Di pelataran luas di depan aula utama istana, tergeletak puluhan mayat di atas tanah. Semua mayat itu memiliki luka tusukan tepat di jantung, mati dalam satu serangan. Sementara itu, Paul, Maggie, Sandra, Arya, dan yang lainnya berdiri dengan ekspresi tegang, memandangi Yamesa beserta rombongannya. Yamesa, dengan tatapan penuh kesombongan, menatap ke arah Sandra. Mata hitam legamnya bergerak-gerak, memindai tubuh Sandra dari atas ke bawah. Dia tersenyum puas, melihat lekuk tubuh Sandra yang anggun dan wajahnya yang cantik. “Bagus sekali. Kamu jadi yang pertama,” ucap Yamesa sambil melangkah mendekat. Dia mengulurkan tangannya, mengangkat dagu Sandra. Sandra ingin melawan, tapi tubuhnya tak bisa bergerak. Titik-titik vitalnya telah ditutup rapat oleh Yamesa. “Bajingan! Apa yang ingin kau lakukan?” Sandra berteriak marah

  • Jenderal Naga   Bab 1966

    Wajah mereka semua tampak penuh ketegangan. "Bagaimana, tidak ada yang mau bicara?" Pria yang memimpin, Yamesa, berkata dengan nada dingin, "Kalau tidak ada yang bicara, maka aku hanya punya satu pilihan: membunuh." Srett! Dia tiba-tiba menghunus pedangnya. Tidak ada yang bisa melihat gerakannya dengan jelas. Hanya ada kilatan cahaya pedang, dan seketika itu juga, para prajurit bersenjata yang berada di sekitarnya roboh dalam genangan darah. Semua tewas dengan satu tebasan. Melihat prajurit mereka dibantai, para petinggi Negara Naga dipenuhi amarah. Paul berbicara dengan suara dingin, "Jangan terlalu memandang rendah kami." Namun, seorang pria di belakang Yamesa tiba-tiba mengayunkan tangannya. Dengan tenaga besar yang menyapu udara, tubuh Paul ditarik paksa ke arahnya. Pria itu mencengkeram rambut Paul dan menampar wajahnya dengan keras. Wajah Paul yang gelap langsung memerah dengan bekas tamparan. Dalam hitungan detik, wajahnya bengkak, dan darah mengalir dari sudut

  • Jenderal Naga   Bab 1965

    Waktu yang tersisa untuk bumi kini hanya tinggal enam tahun. Enam tahun lagi, kiamat akan datang. Saat ini, manusia di bumi sama sekali belum memiliki kemampuan untuk menghadapi akhir dunia. Satu Alam Niskala saja sudah membuat manusia di bumi berada di ambang keputusasaan. Jika segel itu terbuka, dunia-dunia lain seperti Alam Niskala akan menyatu dengan bumi, dan itulah saat yang benar-benar menjadi akhir bagi umat manusia. Apalagi, makhluk-makhluk Alam Niskala yang muncul sekarang hanyalah yang terlemah. Para makhluk terkuat tidak bisa melewati segel untuk muncul di bumi. “Hal yang paling mendesak sekarang adalah membereskan makhluk-makhluk Alam Niskala yang sudah muncul di bumi, demi memberi waktu bagi umat manusia untuk berkembang,” pikir Chandra dalam hati. Dia sudah memiliki rencana. Namun, untuk mewujudkan semua itu terasa seperti tugas yang mustahil. Satu Jayhan dan satu Jaymin saja sudah sangat merepotkan, belum lagi, berdasarkan informasi yang dia dapatkan, sekar

  • Jenderal Naga   Bab 1964

    Tiga tahun telah berlalu, kini Chaca sudah berusia empat tahun. Chandra merasakan rindu pada putrinya. ia sadar, dirinya bukanlah seorang ayah yang baik. Memikirkan hal itu, Chandra hanya bisa menghela napas panjang. Tak lama kemudian, dia meninggalkan Gunung Langit. Chandra menuju kota terdekat dari Gunung Langit untuk membeli sebuah ponsel dan langsung masuk ke forum pesilat. Chandra mulai mencari tahu apa saja yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir. Melalui pembahasan di forum, Chandra mengetahui bahwa tiga tahun lalu dia hampir saja berhasil membunuh Jayhan. Namun, Jayhan terlalu kuat. Meski Chandra telah menggunakan ilmu pamungkas hingga tubuhnya hancur dan jiwanya lenyap, dia tetap gagal membunuh Jayhan. Namun, perlawanan itu membuat Jayhan terluka parah. Setelah itu, Robi bersama anak buahnya berhasil menangkap Jayhan hidup-hidup. Meski Jayhan tidak dibunuh, dia dipenjarakan. Alasannya, Jayhan memiliki latar belakang yang sangat besar. Jika dia dibunuh sembara

  • Jenderal Naga   Bab 1963

    Bagi seorang penjaga yang pernah mengalami Zaman Kegelapan, keadaan saat ini terasa seperti masa yang damai. Penjaga itu tidak menjelaskan dengan rinci seperti apa kondisi dunia luar sekarang. Namun, hal ini cukup membuat Chandra merasa lega. Jika penjaga tidak merasa perlu mengkhawatirkan keadaan di luar, berarti dunia luar masih relatif tenang. “Penjaga, bagaimana caranya agar aku bisa hidup kembali?” Chandra memandang penjaga itu dengan penuh harapan. Ia sangat ingin hidup kembali, ingin keluar dari tempat ini dengan tubuh yang baru. Penjaga itu melirik Chandra sejenak, lalu menggerakkan tangannya dengan santai. Seketika, Chandra merasakan tubuh jiwanya terangkat, seakan tidak terkendali, perlahan melayang ke arah tubuh di tanah. Di saat yang sama, tangan penjaga memunculkan simbol-simbol misterius. Ia mulai melafalkan mantra yang tidak dipahami Chandra. Satu per satu simbol itu masuk ke dalam tubuh Chandra yang terbaring. Sekitar lima menit berlalu. Chandra, yang terbar

  • Jenderal Naga   Bab 1962

    Chandra terdiam sejenak, lalu berkata, “Apa ini tentang suku di dalam tempat penyegelan?” Penjaga menggeleng pelan. “Lupakan. Kalau aku jelaskan sekarang, kamu tidak akan mengerti. Nanti aku akan memberitahumu. Untuk sekarang, aku membawamu ke sini karena aku berniat menggunakan Teratai Iblis ini untuk membentuk kembali tubuhmu.” “Apa?” Chandra tertegun. Ia memandang bunga teratai yang mengeluarkan kabut hitam di depannya, lalu bertanya, “Menggunakan bunga ini untuk membentuk kembali tubuhku?” “Benar.” Penjaga itu mengangguk. “Bunga ini didapatkan dengan susah payah oleh leluhur Bumi. Bunga ini terkait dengan rencana besar yang luar biasa. Namun, aku belum bisa memberitahumu banyak sekarang. Terlalu banyak yang kukatakan hanya akan membebani pikiranmu. Yang bisa kukatakan adalah kamu mendapatkan peluang besar dan keberuntungan yang luar biasa.” Dia berbalik menatap Teratai Iblis. “Bunga ini dulu milik seorang ahli super yang kekuatannya melampaui bayanganmu. Jika aku menggunak

  • Jenderal Naga   Bab 1961

    Tugas seorang prajurit adalah melindungi rakyat. Itulah tanggung jawab dan kewajiban yang telah terasah selama lebih dari sepuluh tahun Chandra menjalani kehidupan sebagai seorang pejuang. Jika semua orang hanya memilih mundur dan tidak ada yang berani maju, dunia ini akan hancur. “Ya,” Sang Penjaga mengangguk pelan. Dia setuju dengan apa yang dikatakan Chandra. Sejak zaman purba, berkat keberadaan orang-orang seperti itu lah, Bumi bisa tetap terjaga hingga sekarang. “Penjaga, apakah aku masih punya harapan untuk hidup?” Chandra, yang kini hanya berupa tubuh astral, memandang sang Penjaga dengan penuh harap. Dia tidak ingin mati. Masih banyak hal yang harus dia lakukan, masih banyak hal yang belum selesai. “Masih ada harapan,” ujar Penjaga dengan suara pelan. “Namun, dengan hidupmu yang baru nanti, tanggung jawabmu akan menjadi lebih besar, dan tekanan yang kau rasakan akan jauh lebih berat.” Chandra, tanpa ragu, berkata, “Aku siap menanggung semuanya.” Sang Penjaga melamb

  • Jenderal Naga   Bab 1960

    Orang itu adalah Penjaga Pustaka Agung. Dia menyaksikan kondisi Istana Bunga yang kini telah menjadi puing-puing. Pada wajahnya yang samar dan tak nyata, tersirat sebuah ekspresi penuh keikhlasan bercampur pilu. “Demi bangsa dan rakyat, dengan semangat leluhur bumi, dunia ini membutuhkan orang-orang seperti dirimu. Jika semua orang hanya memikirkan keselamatan dirinya, bumi ini tak akan disegel di masa lalu, tetapi benar-benar lenyap,” gumam sang Penjaga dengan suara pelan yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri. “Tiga jiwa, tujuh roh, berkumpullah.” Tangannya yang samar mulai bergerak, menciptakan formasi tanda yang misterius. Seketika, sebuah kekuatan tak kasat mata terpancar dari tangannya, menyebar ke seluruh penjuru bumi hingga mencapai area Istana Bunga. Di tengah puing-puing itu, titik-titik cahaya putih perlahan berkumpul di udara, membentuk sebuah bayangan yang tak nyata. Bayangan itu melesat cepat, meninggalkan area tersebut, bergerak menuju arah Gunung Langi

  • Jenderal Naga   Bab 1959

    Gunung tempat Istana Bunga berdiri hancur dalam sekejap, lenyap menjadi abu. Puluhan kilometer di sekitarnya berubah menjadi puing-puing tanpa ada tanda-tanda kehidupan yang tersisa. “Apakah Chandra sudah mati?”“Apakah dia menggunakan teknik pamungkas untuk membasmi musuh?” Bisikan penuh kebingungan terdengar di antara orang-orang yang selamat. Setelah keadaan mulai tenang, para pesilat yang sebelumnya melarikan diri kembali ke lokasi, berharap menemukan Chandra di tengah reruntuhan. Di antara puing-puing, terdengar suara batu yang bergerak. Sosok seorang pria yang bersimbah darah perlahan bangkit. Dia duduk di atas batu besar, terengah-engah sambil memegangi luka-lukanya. “Sialan! Hampir saja aku mati karenanya,” gumam Jayhan dengan nada berat. Wajahnya muram. Jayhan tidak pernah menyangka Chandra akan menyerangnya tiba-tiba. Jarak yang terlalu dekat dan kurangnya kewaspadaan membuatnya terkena serangan langsung. Meski kekuatan Jayhan luar biasa, serangan itu hampir mere

DMCA.com Protection Status