Share

Bab 1868

Penulis: Angin
Jamal mengatakan bahwa lebih dari dua ribu tahun yang lalu, adalah puncak kejayaan seni bela diri kuno di Someria. Pada masa itu, segel di Gunung Bushu entah bagaimana melemah, dan Empat Hewan Pembawa Keberuntungan muncul dari tempat segel itu dan muncul di bumi. Informasi ini diperoleh Jamal dari makam Kaisar Pertama, yang ditinggalkan oleh sang Kaisar.

Chandra juga mengetahui bahwa Kaisar Pertama membawa beberapa orang dan berhasil membuka sebagian dari segel itu dan memasuki tempat tersegel.

Setelah setengah hari berlalu, pesawat yang ditumpangi Chandra dan Jamal tiba di dekat Gunung Bushu. Keduanya turun dari pesawat.

Saat itu masih siang hari, tetapi dari kejauhan, cahaya berkilauan terpancar dari pegunungan, begitu terang dan memukau, seolah-olah ada dewa yang turun dari surga.

Chandra terkejut melihat pemandangan tersebut.

“Ini siang hari, tetapi bagaimana bisa ada cahaya ilahi yang begitu terang?”

Jamal juga menatap pemandangan itu dengan penuh perhatian, dan senyuman kegembira
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1869

    Chandra baru menyadari bahwa ketiga orang di hadapannya adalah leluhur dari Sekte Dantra. Ketiga Tetua Dantra itu sedang berkumpul, serius membicarakan rencana untuk menghadapi situasi yang genting. Di saat yang sama, dari kejauhan, tiba-tiba seseorang jatuh dari langit dengan keras, menghantam tanah hingga debu berterbangan.Orang itu segera bangkit, tetapi begitu berdiri, darah segar langsung muncrat dari mulutnya. Chandra segera mengenali sosok yang terjatuh itu — kakeknya, Robi. Ia bergegas mendekat dengan cemas.“Kakek baik-baik saja?” tanya Chandra khawatir.Robi menyeka darah di sudut bibirnya, dengan ekspresi berat ia berkata, “Suku Mistik benar-benar mengerikan. Begitu banyak dari kita menyerang Gunung Bushu, tapi tetap saja kita belum bisa mengusir mereka.”Tak lama kemudian, seseorang lagi terlempar dari atas gunung. Kali ini Titan, dengan luka parah dan tampak berantakan, rambutnya acak-acakan. Satu per satu ahli terbaik terhempas turun, semuanya dalam keadaan terluka.“Tem

  • Jenderal Naga   Bab 1870

    "Paman, kalau begini terus, kita tak akan bertahan lama. Para pesilat di Bumi ternyata jauh lebih kuat dari yang kita duga. Selain ahli Alam Mahasakti yang sudah muncul sebelumnya, sekarang malah ada beberapa ahli Alam Kesembilan, belum lagi Klan Darah — mereka klan yang sudah memperoleh Darah Naga sejak ribuan tahun lalu. Menghadapi mereka bukan perkara mudah," kata Wukon di belakang, dengan wajah penuh kecemasan.Tetua Suku Mistik itu hanya memandang patung besar di depannya. Patung ini baru muncul semalam. Malam itu, Gunung Bushu bergetar hebat, dan pegunungan yang dulunya hilang dalam sejarah tiba-tiba muncul kembali, menyatu sempurna dengan Gunung Bushu. Di antara semua itu, patung besar ini juga muncul. Meski hanya patung, auranya begitu kuat, bahkan dalam area penyegelan pun sang tetua belum pernah merasakan energi sebesar ini."Siapa sebenarnya yang diwakili patung ini? Sosok seperti apa dia? Hanya patungnya saja sudah sedahsyat ini, kalau wujud aslinya muncul, siapa yang bisa

  • Jenderal Naga   Bab 1871

    Di kaki Gunung Bushu, semua orang menatap ke arah Klan Darah yang baru saja tiba. Leluhur Klan Darah, Victor, adalah tokoh legendaris yang selamat dari perburuan naga seribu tahun yang lalu. Saat itu, naga tersebut terluka, dan Victor berhasil mendapatkan darahnya, yang kemudian membentuk kekuatan Klan Darah hingga saat ini. Namun, Victor terluka parah dan menghabiskan ribuan tahun untuk memulihkan diri.Beberapa tahun yang lalu, Raja Darah Pertama kembali membawa Naga Yu — darah naga suci — dan mempersembahkannya pada Victor. Dengan darah itu, Victor akhirnya pulih sepenuhnya, kekuatannya meningkat pesat, dan kini ia hanya selangkah lagi mencapai Alam Mahasakti.“Kakek,” kata cucunya, Wesley, sambil menghampiri, “waktu sepuluh menit hampir habis, tapi Suku Mistik belum pergi. Apa kita langsung serang saja?”“Serang,” jawab Victor singkat.Perintah itu membuat seluruh anggota Klan Darah serentak mencabut pedang mereka. Kali ini, Klan Darah bergerak dengan kekuatan penuh. Tak hanya satu

  • Jenderal Naga   Bab 1872

    Di kaki Gunung Bushu, Jamal tampak sangat bersemangat, tapi Chandra justru merasa sebaliknya. Dia malah tidak menginginkan hari itu tiba. Sementara itu, di kejauhan, pertempuran berlangsung sengit. Para pengikut Suku Mistik adalah ahli yang tangguh; yang terlemah di antara mereka pun sudah berada di puncak Tangga Langit Kesembilan. Namun, kekuatan Klan Darah lebih luar biasa. Dengan beberapa ahli Alam Kesembilan dan Victor yang telah menembus dua lapis belenggu, Suku Mistik mulai kewalahan dan terdesak mundur.Saat Suku Mistik hampir kalah, tetua mereka, Waran, muncul dengan kekuatan yang baru. Waran telah meminum pil misterius yang berisi energi besar, diracik dari berbagai obat langka. Pil itu membuatnya berhasil menembus tiga lapis belenggu, kini hanya satu langkah lagi menuju Alam Mahasakti.Chandra yang mengamati dari kaki gunung menyaksikan bagaimana Waran dengan kekuatan barunya mengusir seluruh anggota Klan Darah dari puncak gunung. Akan tetapi, tetua itu tidak menyerang mereka

  • Jenderal Naga   Bab 1873

    Chandra terus berjalan, tetapi tiba-tiba tubuhnya seperti menabrak sesuatu, membuatnya mundur beberapa langkah. Dia kebingungan dan mencoba memandang ke depan. Walau area itu gelap gulita, Chandra bisa melihat sedikit—pohon-pohon tua dengan akar yang menjalar dan celah-celah tanah yang mengeluarkan asap hitam tipis. Suasana di sekitarnya begitu sunyi, terasa menyeramkan dan mencekam.Setelah terdiam beberapa saat, Chandra melangkah maju lagi. Namun, sekali lagi, ia menabrak sesuatu. Chandra meraba-raba ke depan dan merasakan ada penghalang tak terlihat di hadapannya, seperti dinding tak kasat mata yang memblokir jalannya. Dia mencoba berpindah ke sisi lain, tetapi hasilnya sama. Chandra tak bisa masuk lebih dalam.“Aneh sekali,” gumam Chandra, kebingungan.Tiba-tiba, dari kejauhan terdengar raungan binatang buas yang tidak dikenal. Suaranya menggema dan begitu keras hingga telinga Chandra bergetar, meskipun dia berada di tingkat Alam Kesembilan. Di kegelapan, Chandra melihat sebuah bay

  • Jenderal Naga   Bab 1874

    Begitu mendengar tentang buah ajaib, Chandra langsung bersemangat. Berkat buah yang mengandung energi alam, dia bisa mencapai Alam Kesembilan. Ia segera mulai mencari di sekitar, namun setelah berkeliling, Chandra tidak menemukan buah atau tanaman lain yang mengandung energi alam. Agak kecewa, dia pun kembali ke kaki Gunung Bushu.Di sana, sudah banyak orang berkumpul, sibuk berbincang tentang pegunungan baru yang muncul di sekitar Gunung Bushu.“Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa Gunung Bushu tiba-tiba membesar? Terakhir kali aku datang, gunung ini tidak sebesar ini. Dari mana datangnya pegunungan ini?”“Ya, aneh sekali,” ujar yang lain, kebingungan dengan fenomena tersebut.Beberapa orang menduga bahwa pegunungan baru ini ada hubungannya dengan sinar lima warna yang muncul di puncak Gunung Bushu.Di antara para pendekar yang berkumpul, Wanto dan Maniso dari Kelompok Gunung Langit juga telah tiba. Sebelumnya, Chandra pernah berkunjung ke kelompok mereka, jadi mereka mengetahu

  • Jenderal Naga   Bab 1875

    Chandra menatap puncak gunung, terkejut melihat bahwa sumber sinar lima warna itu bukan benda ajaib, melainkan sebuah patung. Patung itu menggambarkan sosok seorang pria mengenakan baju perang, tingginya lebih dari lima puluh meter. Wajahnya terlihat fokus, menatap jauh ke depan dengan aura yang memancarkan rasa superioritas, seakan-akan meremehkan seluruh dunia. Meskipun hanya sebuah patung, energi yang terpancar darinya begitu kuat hingga membuat Chandra merasa tertekan dan ingin menunduk.“Apa ini?” Chandra terpaku, kebingungan. “Siapa dia sebenarnya? Bagaimana bisa sebuah patung memiliki energi yang sekuat ini?”Di sampingnya, Jamal juga merasakan kekuatan patung itu dengan hati berdebar. Awalnya, ia berpikir bahwa mereka akan menemukan benda sakti, tetapi ternyata hanya sebuah patung.“Tunggu, siapa di sana?” terdengar suara lantang.“Cepat pergi!” Jamal langsung menyadari bahaya dan memberi isyarat kepada Chandra untuk mundur.Tanpa berpikir panjang, Chandra segera berbalik dan b

  • Jenderal Naga   Bab 1876

    Mendengar penjelasan Chandra, semua orang mulai berdiskusi. Mereka penasaran, bertanya-tanya, seperti apa patung itu sebenarnya. Melihat para pendekar terbaik dari seluruh penjuru negeri sudah berkumpul, Chandra menatap Jamal yang tengah duduk bersila memulihkan diri, lalu menghampirinya.“Paman, apakah perlu kita memberi tahu mereka soal segel ini?” tanya Chandra dengan suara pelan.Jamal berpikir sejenak, lalu berkata, “Bisa saja. Sekarang segel sudah mulai terbuka, dan perubahan di alam pun akan segera terjadi. Lebih baik kita memberi tahu mereka agar mereka bisa bersiap-siap.”Setelah mendapat izin dari Jamal, Chandra melangkah menuju kerumunan. Para pendekar yang berkumpul langsung berdiri memperhatikannya, tertarik untuk mendengar apa yang akan ia katakan.Chandra menatap puluhan pendekar terkuat di depannya, yang merupakan andalan masa depan manusia. “Saudara sekalian, saya tahu kalian pasti bertanya-tanya, mengapa tiba-tiba banyak pegunungan yang tidak dikenal muncul di sekitar

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

  • Jenderal Naga   Bab 2053

    “Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin

  • Jenderal Naga   Bab 2052

    Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status