Share

Bab 1514

Penulis: Angin
"Serang!"

Teriakan perang itu membahana memekakkan telinga. Di bawah pimpinan Chandra, puluhan Praktisi Seni Bela Diri berlari menyerbu ke depan.

SAT! Sebelum mereka sampai, sebuah gelombang pedang telah tercipta. Gelombang itu langsung merusak kamera pengawas di pintu masuk istana bawah tanah.

Di dalam istana bawah tanah. Orang yang sedang memantau kamera pengawas segera berdiri dan berteriak, "Cepat, laporkan bahwa kamera pengawas telah rusak!"

Dalam waktu singkat, Alden sudah mengetahui situasinya. Dia segera memberikan perintah, "Semua orang bersatu! Lawan Chandra dan kawan-kawannya sampai titik darah penghabisan, baru mundur setelah memang ada banyak korban. Biarkan mereka masuk lebih dalam. Kalian tenang saja, aku pasti akan menjaga keluarga kalian."

Sesuai perintah Alden, semua orang di istana bawah tanah itu mengambil senjata mereka. Pada saat itu, Chandra dan kawan-kawannya sudah sampai di pintu masuk. Baru saja masuk, beberapa prajurit yang bersenjata lengkap sudah mengarahka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1515

    Sebuah suara yang memekakkan telinga bergema."Suara apa itu?" Semua orang terlihat panik dan memandang ke sekeliling. Namun, pada saat itu juga, di dinding baja istana, muncul beberapa lubang kecil. Asap mulai keluar perlahan dari lubang-lubang tersebut.Wajah Chandra berubah, dia berteriak, "Semua orang, tahan napas, itu racun!"Semua orang berusaha untuk tidak bernapas. Asap racun semakin banyak. Tak lama, asap tersebut menyelimuti seluruh istana.Sssst! Suara gesekan udara terdengar. Sebuah anak panah dengan cepat ditembakkan.Chandra dengan sigap mengangkat tangan, pedangnya, Pedang Penghakiman, berayun dengan tepat memotong anak panah yang meluncur cepat itu.Sssst, sssst, sssst. Satu, dua, sepuluh. Semakin banyak anak panah yang datang dari segala arah.Para praktisi seni bela diri atau prajurit yang terjebak di dalam istana segera menghunus pedang mereka untuk menghadapi serangan anak panah tersebut.Meskipun anak panah datang dengan cepat, tapi mereka adalah para praktisi seni

  • Jenderal Naga   Bab 1516

    Semua orang terjebak dan ditangkap. Chandra merasa sangat cemas. Misi mereka kali ini adalah untuk menyelamatkan orang, tetapi bukan hanya gagal menyelamatkan orang, malah semua yang Chandra bawa ikut tertangkap. Dalam keadaan terdesak, Chandra segera mengeluarkan ponselnya. Namun, begitu ponsel itu dipegang, seutas kawat baja tiba-tiba meluncur cepat dan memotong ponselnya menjadi dua bagian. Dalam kepanikan, Pedang Penghakiman yang Chandra pegang pun terjatuh ke tanah. Begitu pedang itu menyentuh tanah, lantai di bawahnya langsung terbelah dan Pedang Penghakiman terjatuh ke dalam, diikuti dengan penutupan cepat dari lantai tersebut."Sialan." Chandra merasa benar-benar frustasi.Pada saat itu, Chandra mengaktifkan Ilmu Keabadian Vajra. Kulitnya berubah menjadi warna tembaga, dan di permukaan tubuhnya tampak lapisan cahaya tembaga yang samar. Itu adalah manifestasi dari penguasaan Ilmu Keabadian Vajra yang sempurna. Lapisan cahaya tersebut adalah energi yang terbentuk dari energi

  • Jenderal Naga   Bab 1517

    Baik pencipta Ilmu Keabadian Vajra maupun orang yang menciptakan aura pembunuhan itu, keduanya merupakan tokoh dari era sebelum Raja Januar. Tidak banyak catatan tentang mereka dalam kitab kuno. Keluarga Zondah memang keluarga besar, tapi catatan yang mereka miliki hanya bersifat sepihak dan tidak terlalu rinci. Saat berbicara sampai di sini, Karman mengambil napas dalam-dalam dan berkata, "Jika benar Chandra telah menerima warisan dari pejuang legendaris seribu tahun yang lalu, maka pasti dia juga memiliki Jarum 81 Langit.""Jarum 81 Langit?" Alden menjadi termenung. Alden cukup mengenal Chandra dan tahu beberapa hal yang telah dilakukan Chandra. Dia memang tahu bahwa Chandra memiliki beberapa jarum perak. Namun, sebelumnya Alden tidak terlalu memperhatikannya. Alden kemudian bertanya, "Pak, sebenarnya apa itu Jarum 81 Langit?""Entah, saya hanya membaca sedikit catatan tentangnya dalam arsip keluarga, yang hanya menyebutkan 'menghidupkan kembali yang mati, mengubah takdir melawan al

  • Jenderal Naga   Bab 1518

    Di sekeliling Chandra, kawat baja membentuk jaring yang memojokkannya. Jaring itu terus mengerut, mengikat Chandra dengan erat. Dengan segenap kekuatan, Chandra berhasil menghancurkan jaring itu. Namun, kawat baja itu aneh, sangat elastis; setelah terbuka, kawat-kawat itu mengkerut kembali, mengikat Chandra lebih kuat lagi. Meskipun Chandra memiliki perlindungan yang tidak terkalahkan, lapisan cahaya tembaga di permukaan tubuhnya telah retak, dan kawat baja itu telah terikat pada kulitnya. Hal itu membuat urat-urat di wajah Chandra menonjol.Chandra mengaktifkan Ilmu Keabadian Vajra sampai batas maksimum. Tidak peduli seaneh apa pun kawat itu, tidak bisa benar-benar mengikatnya. "Hancurkan!" teriak Chandra dengan marah. Kekuatannya meledak, jaring yang mengikatnya pun hancur berkeping-keping. Adegan itu terlihat jelas oleh kamera pengawas. "Wah, bukan main," kata Karman. Pria itu tidak bisa menyembunyikan kekagumannya. "Hebat betul Ilmu Keabadian Vajra! Sampai bisa menghancurkan jar

  • Jenderal Naga   Bab 1519

    Chandra terkejut. Dia adalah praktisi Alam Delapan dalam seni bela diri, dan sebuah pukulan dari tangannya bahkan bisa membuat sebuah gunung retak. Namun sekarang, pukulannya ke tubuh patung batu itu tidak mampu menghancurkannya. Patung itu terbuat dari batu apa sebenarnya?Saat Chandra masih terheran, patung-patung lain juga mulai menyerang. Posisi patung-patung itu sangat unik. Mereka menyerang Chandra dari berbagai arah. Chandra mendorong kekuatannya ke puncak, tetapi hanya bisa mendorong patung itu beberapa meter dan tidak mampu menghancurkannya."Sial," ucap Chandra pelan. Saat Chandra terdistraksi, sebuah pedang batu mengenai punggungnya. Meskipun Chandra memiliki perlindungan tubuh yang sangat kuat, dia tetap merasa sangat tidak nyaman. Rasanya seperti ada gunung besar yang baru saja menindihnya. Darah dalam tubuh Chandra bergolak. "Kurang ajar!" Chandra mengumpat sambil cepat menghindar. Sementara itu, Alden yang melihat adegan itu melalui kamera pengawas, tidak bisa menahan t

  • Jenderal Naga   Bab 1520

    Di bawah terpaan cahaya yang sangat kuat, Chandra sama sekali tidak bisa membuka matanya. Suara mendengung yang terdengar dari sekitar membuatnya gelisah, dan dalam kondisi ini, Chandra tidak bisa membedakan situasi di sekelilingnya. Tombak-tombak terus menerus menyerangnya. Dan meskipun Chandra tidak terluka, serangan itu tetap saja membuat Chandra merasa hampir tidak tahan.Melihat keadaan ini, Alden tiba-tiba berdiri. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Karman segera. Wajah Alden tampak serius, "Chandra terlalu kuat, aku tidak tenang. Aku akan pergi sendiri untuk menyelesaikannya, jika tidak, mungkin akan terjadi hal yang tidak diinginkan." Alden tahu bahwa ini adalah kesempatan terbaik untuk menaklukkan Chandra. Sekali Chandra bisa memecahkan formasi lagi, maka masalah akan terjadi.Setelah berkata demikian, Aleden pun pergi. Ketika dia tiba di area di mana Chandra berada, dia sudah memakai pelindung mata yang bisa melindungi dari cahaya yang kuat. Sementara itu, Chandra terus menghin

  • Jenderal Naga   Bab 1521

    Tubuh Alden terhempas keras ke dinding besi. Ia pun terjatuh ke lantai. Seketika, darah segar tersembur dari mulutnya. Chandra menatap Alden dengan wajah datar. Dia melangkah perlahan mendekati Alden. Alden berdiri pelan, mengusap darah di sudut mulutnya, dan menyunggingkan senyum tipis saat melihat Chandra mendekat."Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh …." Alden mulai menghitung. Seketika itu juga, kegelisahan mulai menyelimuti hati Chandra. "Tiga, dua, satu." Begitu kata terakhir terucap, Chandra merasakan sakit yang menyengat di telapak tangannya. Dia menunduk dan melihat telapak tangannya sudah berubah menjadi hitam.Wajah Chandra pucat, dia mundur tergesa-gesa beberapa langkah. Rasa sakit menyelubungi seluruh tubuhnya, Chandra tidak bisa lagi menggerakkan energi-nya. Setiap kali mencoba, rasa sakit teriris menusuk tubuhnya. Chandra berguling kesakitan di tanah. "Hahaha ...." Alden tertawa terbahak-bahak. "Chandra, kamu masih terlalu remeh berhadapan denganku. Kamu tidak menduga

  • Jenderal Naga   Bab 1522

    Chandra memukul Alden. Alden meracuni dirinya sendiri sehingga ketika Chandra menyentuhnya, dia terkena racun dan akhirnya terjatuh ke tangan Alden.Sekarang, Chandra terkurung di penjara yang gelap dan lembap. Dia tidak hanya diracuni parah, tapi juga terkena titik akupunktur yang membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali sementara tubuhnya terasa sangat sakit. Chandra adalah seorang yang belajar ilmu pengobatan. Dia tahu bahwa ini adalah jenis racun yang sangat mengerikan yang disebut Racun Dukun.Racun Dukun tidak hanya merusak tubuhnya, tapi juga ada cacing yang menggerogoti dagingnya. Rasa sakit itu membuat Chandra merasa lebih baik mati saja. Chandra berbaring di lantai, merasakan sakit di kepalanya."Tidak bisa, aku harus segera membebaskan titik akupunktur dan membunuh cacing di dalam tubuh ini," pikir Chandra sambil menggertakkan giginya. Chandra pun mulai mencoba menggerakkan energinya."Ah!" Saat Chandra menggerakkan energi dalam tubuhnya, cacing dalam tubuh Chandra menjad

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

  • Jenderal Naga   Bab 2234

    Duno Lowen tidak tahu maksud dan tujuan kedatangan Yosan, jadi Yosan mengungkapkan tujuan utamanya dengan berkata, "Sebenarnya, aku ingin meminta bantuanmu.""Tetua Yosan, tidak perlu sungkan begitu. Kamu bisa langsung memberitahuku.""Tujuanku datang ke sini adalah untuk meminta sebuah Pil Enam Yang," jawab Yosan terus terang. Senyuman di wajah Duno seketika menghilang setelah mendengar jawaban Yosan. Bahkan anggota keluarga Lowen lainnya yang berada di aula juga langsung berdiskusi satu sama lain. Duno berkata dengan raut wajah enggan, "Tetua Yosan, pil itu adalah peninggalan leluhur kami sejak ribuan tahun yang lalu. Sekarang, pil itu sudah tidak ada lagi."Yosan tahu kalau makna dari perkataan Duno adalah sebuah penolakan, jadi dia pun berkata, "Tuan Duno, aku juga tidak datang dengan tangan kosong. Aku akan menukar pil itu dengan barang yang setara. Aku akan berusaha memberikan apa pun yang keluarga Lowen inginkan."Yosan sadar kalau dia harus berkorban untuk mendapatkan Pil Ena

  • Jenderal Naga   Bab 2233

    Luna terkejut ketika melihat sosok Yosan. Master Yosan? Jadi, Chandra sudah menjadi murid dari Master Yosan?Setelah tertegun selama beberapa saat, Luna akhirnya bertanya, "Kak Chandra, kamu mau ke mana?""Aku akan pergi ke Liran Selatan bersama Master Yosan," jawab Chandra. "Oh iya, pergilah," balas Luna. Chandra mengangguk lalu pergi tanpa banyak bicara setelah berpamitan dengan Luna. Dia berbalik lalu berkata kepada Yosan, "Master, ayo kita pergi."Yosan melambaikan tangannya dengan ringan lalu muncul cahaya keemasan yang diikuti dengan sebuah labu yang muncul di tangannya. Labu itu terus membesar sampai sepanjang 10 meter. "Ini?" tanya Chandra terkejut. Yosan tersenyum lalu berkata, "Ini adalah senjata tebang ajaib. Ayo, naiklah."Kemudian dia naik ke atas labu raksasa itu, diikuti oleh Chandra yang melompat di belakangnya. Yosan bergegas mengerahkan energi sejatinya lalu labu itu mulai bergerak dengan cepat di udara. Dalam sekejap mata, gunung-gunung tertinggal di belakang me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status