Share

Bab 1487

Author: Angin
Mengikuti perintah Paul, orang-orang yang mengepung Pengadilan Diwangsa segera mundur. Bahkan Paul juga kembali ke pangkalan militer. Saat ini, hanya tersisa Chandra, Ronald dan beberapa prajurit Junwa yang berada di Pengadilan Diwangsa.

Pengadilan Diwangsa, di sebuah ruangan kantor.

Chandra dan Ronald duduk berhadapan. Keduanya saling menatap satu sama lain. Atmosfer di antara mereka rasanya tidak biasa.

“Chandra, setelah ini kamu mau apa?”

Ronald berbicara lebih dulu. Suaranya memecahkan keheningan di antara mereka. Alih-alih menjawab, Chandra justru berpikir sejenak.

Setelah ini, Chandra ingin merekomendasikan hakim baru dan mengendalikan Pengadilan Diwangsa sepenuhnya, sebagai persiapan persidangan orang-orang besar berikutnya. Namun, jika hakim baru ingin menjawab, Chandra butuh persetujuan dari beberapa pihak. Sekalipun Raja setuju juga belum tentu bisa.

Chandra memutar bola matanya lalu melihat ke arah Ronald. Sesaat kemudian, dia baru berkata, “Selanjutnya, aku ingin ambil kend
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1488

    Dery menyuruh semua orang di ruangan itu pergi. Saat ini, hanya tersisa dia dan Ronald di ruangan itu.Dery menatap Ronald dan berkata, “Ada hal apa kamu bisa beritahu aku sekarang.”“Jadi begini, Pak Dery ....”Ronald mendekat dan berbisik di telinga Dery, “Apakah Pak Dery masih ingat terakhir kali ....”Saat berbicara, Ronald diam-diam mengumpulkan kekuatan. Seluruh energinya dikumpulkan di telapak tangannya. Setelah mengucapkan kata terakhir kali, dia tiba-tiba menyerang dada Dery dengan telapak tangannya.Ronald telah mencapai Delapan Alam. Sangat menakutkan ketika pesilat Delapan Alam menyerang dengan seluruh kekuatannya. Tubuh Dery langsung membentuk busur dan terhempas ke belakang.Duar!Tubuh Dery menghantam dinding. Dinding di belakangnya langsung hancur, tapi tubuh Dery masih terhempas ke belakang. Setelah menabrak banyak tembok, akhirnya dia jatuh di antara reruntuhan dan memuntahkan darah.Ada banyak orang di sini. Gerakan yang tiba-tiba itu menarik perhatian orang-orang di

  • Jenderal Naga   Bab 1489

    “Tua bangka ini sudah pegang kendali di belakang selama ratusan tahun. Dari dulu aku sudah nggak senang dengannya.” Akasa melihat ke arah Dery yang berada tidak jauh darinya dalam kondisi tidak bernyawa lagi.“Aku sudah bantu kamu bunuh dia. Mana barangku?”“Tenang saja, aku pasti akan berikan ke kamu,” ujar Akasa sambil melirik Ronald.“Nggak bisa, kita sudah sepakat sebelumnya. Setelah aku bunuh dia, kamu akan segera berikan padaku. Kamu mau ingkar janji?”Ronald memasang raut wajah muram. Tiba-tiba dia menghunuskan pedangnya ke arah Akasa dan berkata dengan dingin, “Jangan paksa aku untuk serang kamu.”Akasa bersikap tetap tenang, “Ikut aku.”Ronald menarik kembali pedangnya dan mengikuti Akasa dari belakang. Dibawah tuntunan Akasa, Ronald datang ke sebuah ruangan rahasia bawah tanah di halaman belakang. Di dalam ruang rahasia ada sebuah perangkat. Akasa membuka perangkat itu, lalu mengeluarkan sebuah kotak dari dalam.Akasa membuka kotak itu. Di dalamnya ada sebuah gumpalan daging.

  • Jenderal Naga   Bab 1490

    Setelah meninggalkan Pengadilan Diwangsa, Chandra pulang ke rumah. Begitu sampai di rumah, jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Tadi malam, Nova tidak tidur sepanjang malam. Dia terus menunggu kabar, berharap tidak ada hal di luar dugaan.Setelah melihat Chandra pulang, dia baru menghela napas lega. Dia pun spontan bertanya, “Sayang, semalam nggak ada hal di luar dugaan, kan?”“Nggak ada.” Chandra duduk dan berkata, “Semuanya berjalan sangat lancar, saking lancarnya sampai aku merasa nggak wajar.”Nova menatap Chandra dengan bimbang. Chandra berkata lagi, “Tadi malam aku tangkap Gangga. Tapi nggak ada seorang pun dari Kamar Dagang Timur Besar atau Suku Dukun datang untuk hentikan aku. Aku bunuh Gangga dan tangkap hakim serta orang-orang lainnya di Pengadilan Diwangsa. Tapi pagi ini, Ronald bawa anggota Junwa datang ke pengadilan. Aku kira dia mau hentikan aku, tapi dia bilang dia bukan datang untuk hentikan aku, malah untuk bantu aku ....”Chandra menjelaskan kejadian yang dialami

  • Jenderal Naga   Bab 1491

    “Bukan hanya di luar negeri.”Maggie tiba-tiba berkata, “Pagi ini, aku baru dapat kabar dari papaku. Tadi malam, banyak keluarga prajurit kuno di dalam wilayah Someria dimusnahkan. Yang tua dan kecil dibunuh, yang muda menghilang secara misterius.”Nova mengetahui hal-hal tersebut. Karena dia ketua Langit Mistika. Selain itu, di antara keluarga dan sekte yang dimusnahkan tersebut, ada beberapa yang sudah tunduk kepada Langit Mistika. Namun, Nova pura-pura tidak tahu apa-apa.“Beritanya akurat, nggak?” tanya Sonia sambil menatap Maggie.Meskipun keluarga Atmaja adalah salah satu dari Empat Keluarga Kuno dan memiliki status yang sangat tinggi di dunia seni bela diri kuno, dia belum mengetahui hal-hal itu dan belum mendapat laporan apa pun.“Hmm, sangat akurat.” Maggie mengangguk dan berkata, “Kelompok Gunung Langit punya informan di seluruh Someria. Kami bisa langsung tahu masalah-masalah seperti ini.”Raut wajah Chandra semakin serius ketika mendengar hal itu. Tampaknya tadi malam Suku

  • Jenderal Naga   Bab 1492

    Setelah mengetahui kalau Ronald telah kembali ke kediaman keluarga Atmaja, Sonia pun bergegas kembali. Chandra juga ikut pergi untuk melihat situasi di sana. Segera, keduanya tiba di kediaman keluarga Atmaja.Kediaman keluarga Atmaja, ruang tengah.Hampir semua anggota penting keluarga Atmaja berada di sana. Puluhan orang berkumpul bersama di tengah ruangan. Sementara itu, Ronald duduk di kursi utama. Kursi itu adalah kursi eksklusif untuk kepala keluarga.Di ruangan itu juga ada sebuah kursi roda. Seorang pria tua yang kedua kakinya patah duduk di kursi roda itu. Pria tua itu adalah Monang. Dia putra Rully, ayah Ronald dan Robi. Dia juga yang mendorong Sonia untuk mengambil posisi sebagai kepala keluarga Atmaja.Selain bantuan dari Nova, Sonia juga mendapat bantuan dari Monang sehingga bisa duduk di posisi sebagai kepala keluarga. Ada puluhan orang di sana, tapi suasana begitu sunyi senyap.“Ada apa ini?”Sebuah suara terdengar dari luar. Sesaat kemudian, Sonia masuk ke ruangan dan di

  • Jenderal Naga   Bab 1493

    Di bawah tekanan aura tersebut, semua orang yang ada di sana merasa seolah-olah ada batu besar yang menimpa mereka, membuat mereka sulit bernapas. Satu-satunya orang yang bisa menahan aura Ronald adalah Chandra.Sonia yang berada di depan Chandra sama sekali tidak bisa menahan tekanan tersebut. Dia merasa seperti ada beban yang sangat berat di punggungnya, membuatnya langsung bertekuk lutut.Bruk!Sonia tidak sanggup menahan lebih lama lagi. Dia langsung berlutut di lantai. Lantai yang keras hancur ketika lutut Sonia mendarat di sana.Wajah Sonia pucat pasi, butiran keringatnya terus mengalir. Namun, dia tetap berkata dengan susah payah, “Ro-Ronald, apa yang mau kamu lakukan? Kamu kira kamu bisa taklukkan keluarga Atmaja hanya dengan kekuatan besar? Asal tahu saja, nggak mungkin. Keluarga Atmaja nggak akan tunduk.”“Huh.” Ronald tertawa dan berkata, “Sejak awal aku memang kepala keluarga Atmaja, untuk apa aku taklukkan keluarga Atmaja? Aku benar-benar salah nilai kamu. Selama ini aku s

  • Jenderal Naga   Bab 1494

    Ronald benar-benar penuh niat membunuh. Siapa pun yang berusaha menghalanginya akan dia bunuh. Sekalipun orang itu adalah ayah kandungnya juga tidak terkecuali. Meskipun dia sudah menggila, dia tidak kehilangan hati nuraninya. Dia masih bisa memberi Monang peringatan, menyuruh sang ayah pergi dan berhenti ikut campur.“Hari ini aku tetap akan ikut campur.”Monang sama sekali tidak terancam. Dia duduk di kursi rodanya, lalu menunjuk ke arah Sonia dan berkata, “Aku bilang Sonia adalah kepala keluarga, maka dialah kepala keluarga. Ronald, sekarang kamu sudah dikeluarkan dari keluarga Atmaja, kamu bukan bagian keluarga Atmaja lagi. Pergi dari sini ....”“Kamu yang paksa aku.”Tubuh Ronald melesat cepat dan muncul di depan Monang dalam sekejap mata. Aura yang memancar dari tubuhnya sangat kuat. Namun pada saat ini, seseorang muncul di depan pintu. Saat melihat sosok itu, Ronald merasa seperti baru saja melihat hantu. Dia sangat terkejut hingga spontan mundur beberapa langkah.“Ka-kamu ... b

  • Jenderal Naga   Bab 1495

    Monang yang duduk di kursi roda juga terbang keluar dari reruntuhan. Sedangkan Rully sedang bertarung melawan Ronald.“Ckck, meriah, meriah sekali.”Tepat saat ini, terdengar suara tawa seseorang. Seiring suara tawa itu datang, seorang pria tua muncul di titik tertinggi halaman kediaman keluarga Atmaja. Pria tua itu mengenakan pakaian putih longgar dan berambut cepak. Pria itu adalah Robi.Saat ini, sudah tidak ada lagi rambut putih di kepala Robi. Semuanya telah berubah menjadi rambut hitam. Penampilannya juga menjadi jauh lebih muda. Dia yang sekarang sama sekali tidak terlihat tua, seperti dirinya beberapa puluh tahun yang lalu.Robi duduk di titik tertinggi halaman kediaman keluarga Atmaja. Dia melihat Ronald dan Rully yang masih bertarung di kejauhan sambil berkata dengan tenang, “Sudah tua bangka masih saja berulah. Bukankah lebih baik satu keluarga hidup harmonis? Kenapa sampai harus hunus pedang segala.”“Kakek.”Begitu melihat Robi, wajah Chandra dipenuhi dengan kegembiraan. S

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2074

    Tekad Anak Dewa untuk membunuh Chandra semakin besar. Apa pun yang terjadi, Chandra harus mati hari ini juga. Para prajurit dari bumi dan dunia lain masih berkumpul di sekitar pegunungan. Pertarungan Chandra dan Anak Dewa benar-benar membuat kegemparan di dunia ini. “Apa benar Chandra sekuat itu?”“Aku pikir, Anak Dewa bisa membunuh Chandra hanya dengan satu serangan saja. Tapi ternyata, dia bisa menerima serangan Anak Dewa tanpa terluka sedikit pun.”“Tapi, Anak Dewa sudah masuk ke tingkat dua Alam Trasenden.”Para prajurit dari dunia lain berseru kaget melihat pertarungan ini. Di sisi lain, Basita tampak sangat lega setelah melihat Chandra mampu menahan serangan Anak Dewa. Dia bergumam dengan senyuman tipis di wajahnya, “Anak itu meningkat dengan sangat cepat. Dia sudah bisa menantang prajurit yang sudah berada di Alam Trasenden hanya dengan berlatih selama beberapa tahun, sedangkan aku baru bisa mencapai titik ini setelah berlatih dengan sangat keras selama 2000 tahun.”Sebenarny

  • Jenderal Naga   Bab 2073

    Kemenangan Anak Dewa bukan lagi hal terpenting bagi Dusky saat ini. Karena tujuan utamanya adalah untuk membantai sebuah kota manusia bumi yang pasti akan menyulut kemarahan para prajurit bumi. Dengan begitu, Dusky bisa lebih mudah untuk membunuh semua prajurit bumi sekaligus. Namun, dia sendiri yang akan turun tangan dan membunuh Chandra kalau sampai Anak Dewa kalah. Hal ini tentu saja akan tetap membangkitkan pergolakan dan perlawanan para prajurit bumi yang bisa dia manfaatkan untuk membunuh mereka semua. Di puncak gunung. Chandra berdiri di sebuah batu besar dengan mengenakan jubah putih dan pedang di belakang punggungnya. Rambutnya yang sudah lama tidak dipangkas juga sudah mulai memanjang dan membuatnya seperti seorang ksatria zaman dahulu.Dia menatap Anak Dewa lalu berkata dengan tenang, “Anak Dewa, layangkanlah seranganmu.”“Aku akan mengabulkan keinginanmu untuk segera mati!” seru Anak Dewa dengan raut wajah dingin. Anak Dewa mulai mengaktifkan energi sejatinya yang menga

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status