Share

Bab 1490

Penulis: Angin
Setelah meninggalkan Pengadilan Diwangsa, Chandra pulang ke rumah. Begitu sampai di rumah, jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Tadi malam, Nova tidak tidur sepanjang malam. Dia terus menunggu kabar, berharap tidak ada hal di luar dugaan.

Setelah melihat Chandra pulang, dia baru menghela napas lega. Dia pun spontan bertanya, “Sayang, semalam nggak ada hal di luar dugaan, kan?”

“Nggak ada.” Chandra duduk dan berkata, “Semuanya berjalan sangat lancar, saking lancarnya sampai aku merasa nggak wajar.”

Nova menatap Chandra dengan bimbang. Chandra berkata lagi, “Tadi malam aku tangkap Gangga. Tapi nggak ada seorang pun dari Kamar Dagang Timur Besar atau Suku Dukun datang untuk hentikan aku. Aku bunuh Gangga dan tangkap hakim serta orang-orang lainnya di Pengadilan Diwangsa. Tapi pagi ini, Ronald bawa anggota Junwa datang ke pengadilan. Aku kira dia mau hentikan aku, tapi dia bilang dia bukan datang untuk hentikan aku, malah untuk bantu aku ....”

Chandra menjelaskan kejadian yang dialami
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1491

    “Bukan hanya di luar negeri.”Maggie tiba-tiba berkata, “Pagi ini, aku baru dapat kabar dari papaku. Tadi malam, banyak keluarga prajurit kuno di dalam wilayah Someria dimusnahkan. Yang tua dan kecil dibunuh, yang muda menghilang secara misterius.”Nova mengetahui hal-hal tersebut. Karena dia ketua Langit Mistika. Selain itu, di antara keluarga dan sekte yang dimusnahkan tersebut, ada beberapa yang sudah tunduk kepada Langit Mistika. Namun, Nova pura-pura tidak tahu apa-apa.“Beritanya akurat, nggak?” tanya Sonia sambil menatap Maggie.Meskipun keluarga Atmaja adalah salah satu dari Empat Keluarga Kuno dan memiliki status yang sangat tinggi di dunia seni bela diri kuno, dia belum mengetahui hal-hal itu dan belum mendapat laporan apa pun.“Hmm, sangat akurat.” Maggie mengangguk dan berkata, “Kelompok Gunung Langit punya informan di seluruh Someria. Kami bisa langsung tahu masalah-masalah seperti ini.”Raut wajah Chandra semakin serius ketika mendengar hal itu. Tampaknya tadi malam Suku

  • Jenderal Naga   Bab 1492

    Setelah mengetahui kalau Ronald telah kembali ke kediaman keluarga Atmaja, Sonia pun bergegas kembali. Chandra juga ikut pergi untuk melihat situasi di sana. Segera, keduanya tiba di kediaman keluarga Atmaja.Kediaman keluarga Atmaja, ruang tengah.Hampir semua anggota penting keluarga Atmaja berada di sana. Puluhan orang berkumpul bersama di tengah ruangan. Sementara itu, Ronald duduk di kursi utama. Kursi itu adalah kursi eksklusif untuk kepala keluarga.Di ruangan itu juga ada sebuah kursi roda. Seorang pria tua yang kedua kakinya patah duduk di kursi roda itu. Pria tua itu adalah Monang. Dia putra Rully, ayah Ronald dan Robi. Dia juga yang mendorong Sonia untuk mengambil posisi sebagai kepala keluarga Atmaja.Selain bantuan dari Nova, Sonia juga mendapat bantuan dari Monang sehingga bisa duduk di posisi sebagai kepala keluarga. Ada puluhan orang di sana, tapi suasana begitu sunyi senyap.“Ada apa ini?”Sebuah suara terdengar dari luar. Sesaat kemudian, Sonia masuk ke ruangan dan di

  • Jenderal Naga   Bab 1493

    Di bawah tekanan aura tersebut, semua orang yang ada di sana merasa seolah-olah ada batu besar yang menimpa mereka, membuat mereka sulit bernapas. Satu-satunya orang yang bisa menahan aura Ronald adalah Chandra.Sonia yang berada di depan Chandra sama sekali tidak bisa menahan tekanan tersebut. Dia merasa seperti ada beban yang sangat berat di punggungnya, membuatnya langsung bertekuk lutut.Bruk!Sonia tidak sanggup menahan lebih lama lagi. Dia langsung berlutut di lantai. Lantai yang keras hancur ketika lutut Sonia mendarat di sana.Wajah Sonia pucat pasi, butiran keringatnya terus mengalir. Namun, dia tetap berkata dengan susah payah, “Ro-Ronald, apa yang mau kamu lakukan? Kamu kira kamu bisa taklukkan keluarga Atmaja hanya dengan kekuatan besar? Asal tahu saja, nggak mungkin. Keluarga Atmaja nggak akan tunduk.”“Huh.” Ronald tertawa dan berkata, “Sejak awal aku memang kepala keluarga Atmaja, untuk apa aku taklukkan keluarga Atmaja? Aku benar-benar salah nilai kamu. Selama ini aku s

  • Jenderal Naga   Bab 1494

    Ronald benar-benar penuh niat membunuh. Siapa pun yang berusaha menghalanginya akan dia bunuh. Sekalipun orang itu adalah ayah kandungnya juga tidak terkecuali. Meskipun dia sudah menggila, dia tidak kehilangan hati nuraninya. Dia masih bisa memberi Monang peringatan, menyuruh sang ayah pergi dan berhenti ikut campur.“Hari ini aku tetap akan ikut campur.”Monang sama sekali tidak terancam. Dia duduk di kursi rodanya, lalu menunjuk ke arah Sonia dan berkata, “Aku bilang Sonia adalah kepala keluarga, maka dialah kepala keluarga. Ronald, sekarang kamu sudah dikeluarkan dari keluarga Atmaja, kamu bukan bagian keluarga Atmaja lagi. Pergi dari sini ....”“Kamu yang paksa aku.”Tubuh Ronald melesat cepat dan muncul di depan Monang dalam sekejap mata. Aura yang memancar dari tubuhnya sangat kuat. Namun pada saat ini, seseorang muncul di depan pintu. Saat melihat sosok itu, Ronald merasa seperti baru saja melihat hantu. Dia sangat terkejut hingga spontan mundur beberapa langkah.“Ka-kamu ... b

  • Jenderal Naga   Bab 1495

    Monang yang duduk di kursi roda juga terbang keluar dari reruntuhan. Sedangkan Rully sedang bertarung melawan Ronald.“Ckck, meriah, meriah sekali.”Tepat saat ini, terdengar suara tawa seseorang. Seiring suara tawa itu datang, seorang pria tua muncul di titik tertinggi halaman kediaman keluarga Atmaja. Pria tua itu mengenakan pakaian putih longgar dan berambut cepak. Pria itu adalah Robi.Saat ini, sudah tidak ada lagi rambut putih di kepala Robi. Semuanya telah berubah menjadi rambut hitam. Penampilannya juga menjadi jauh lebih muda. Dia yang sekarang sama sekali tidak terlihat tua, seperti dirinya beberapa puluh tahun yang lalu.Robi duduk di titik tertinggi halaman kediaman keluarga Atmaja. Dia melihat Ronald dan Rully yang masih bertarung di kejauhan sambil berkata dengan tenang, “Sudah tua bangka masih saja berulah. Bukankah lebih baik satu keluarga hidup harmonis? Kenapa sampai harus hunus pedang segala.”“Kakek.”Begitu melihat Robi, wajah Chandra dipenuhi dengan kegembiraan. S

  • Jenderal Naga   Bab 1496

    Robi datang dan pergi dengan sangat cepat. Sebenarnya, ada banyak hal yang ingin Chandra tanyakan kepada Robi. Namun, Robi pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun padanya. Rully menghampiri Chandra tidak lama setelah Robi pergi. Dia melihat ke arah Robi pergi lalu berkata, “Dia semakin kuat saja.”Padahal Rully berada di alam kedelapan. Namun, entah bagaimana Robi selalu saja bisa menghadang semua serangan yang dilayangkan Rully. Bahkan dia juga menahan serangan dari dua orang sekaligus. Rully benar-benar tidak bisa membayangkan seberapa kuatnya Robi sekarang jika melihat kekuatan Robi ketika menghadapi serangan Rully dan Ronald. “Sepertinya rumor itu benar adanya. Robi adalah orang yang paling banyak diuntungkan setelah membunuh Kura Sakti,” ujar Chandra pasrah. Chandra juga tidak tahu apa yang harus dikatakannya tentang Robi. Karena kakek itu selalu muncul dan pergi begitu saja. “Aku sangat berterima kasih sama Kakek Robi kali ini. Keluarga Atmaja pastinya akan hancu

  • Jenderal Naga   Bab 1497

    Tubuhnya melayang di udara dengan aura yang menakutkan muncul di sekujur tubuhnya. Selain itu, di dalam ruang rahasia berdiri seorang perempuan dengan penampilan yang luar biasa. Perempuan itu adalah Yuli Luandi yang merupakan kepala keluarga Luandi. Dia sudah menunggu Suwana yang sedang berlatih di dalam ruangan itu sekitar 30 puluh menit. Dia terus menunggu dengan tenang sambil berdiri di dalam ruangan. Perlahan tubuh Suwana mulai mendarat ke atas tanah dengan aura kekuatan yang tampak memudar. Suwana sekarang tampak lebih muda daripada saat dia menghadiri Konferensi Gunung Langit beberapa bulan yang lalu. Dia tidak tampak seperti seorang kakek berusia 100 tahun saat ini. Dia justru terlihat seperti baru berusia 50 tahun. Dia perlahan membuka matanya lalu menatap Yuli dan bertanya, “Aku sudah bilang kalau aku mau mengasingkan diri. Jangan ganggu aku sampai waktu penentuan tiba.”“Kakek moyang,” sapa Yuli sambil menundukkan kepalanya. “Situasi saat ini sungguh mendesak. Aku tidak

  • Jenderal Naga   Bab 1498

    Menjadi orang nomor satu di dunia ini hanyalah sebuah julukan tak berarti. Ada berapa banyak orang yang mengobarkan nyawa mereka demi mendapatkan julukan tak berarti ini selama berabad-abad lamanya? Namun, Suwana tetap ingin mendapatkan julukan itu. Dia ingin berdiri di puncak dunia dan menganggap semua berada di bawah kakinya. Namun, sayangnya ada terlalu banyak orang kuat di dunia ini. Jadi, Suwana hanya bisa menahan keinginannya itu. Di sisi lain, Yuli langsung mengatur semua hal sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Suwana kepadanya. Dia juga menemui Sonia untuk menjual semua aset keluarga Luandi yang berada di dunia fana. “Apa? Kalian mau menjual semuanya?” tanya Sonia kaget setelah mendengar perkataan Yuli. Bagaimanapun juga, keluarga Luandi adalah salah satu dari empat keluarga kuno dan sudah mengumpulkan harta yang luar biasa banyak selama ratusan tahun. Selain itu, perekonomian Someria berada di dalam genggaman Kamar Dagang Timur Besar dan keluarga Luandi adalah salah

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

  • Jenderal Naga   Bab 2234

    Duno Lowen tidak tahu maksud dan tujuan kedatangan Yosan, jadi Yosan mengungkapkan tujuan utamanya dengan berkata, "Sebenarnya, aku ingin meminta bantuanmu.""Tetua Yosan, tidak perlu sungkan begitu. Kamu bisa langsung memberitahuku.""Tujuanku datang ke sini adalah untuk meminta sebuah Pil Enam Yang," jawab Yosan terus terang. Senyuman di wajah Duno seketika menghilang setelah mendengar jawaban Yosan. Bahkan anggota keluarga Lowen lainnya yang berada di aula juga langsung berdiskusi satu sama lain. Duno berkata dengan raut wajah enggan, "Tetua Yosan, pil itu adalah peninggalan leluhur kami sejak ribuan tahun yang lalu. Sekarang, pil itu sudah tidak ada lagi."Yosan tahu kalau makna dari perkataan Duno adalah sebuah penolakan, jadi dia pun berkata, "Tuan Duno, aku juga tidak datang dengan tangan kosong. Aku akan menukar pil itu dengan barang yang setara. Aku akan berusaha memberikan apa pun yang keluarga Lowen inginkan."Yosan sadar kalau dia harus berkorban untuk mendapatkan Pil Ena

  • Jenderal Naga   Bab 2233

    Luna terkejut ketika melihat sosok Yosan. Master Yosan? Jadi, Chandra sudah menjadi murid dari Master Yosan?Setelah tertegun selama beberapa saat, Luna akhirnya bertanya, "Kak Chandra, kamu mau ke mana?""Aku akan pergi ke Liran Selatan bersama Master Yosan," jawab Chandra. "Oh iya, pergilah," balas Luna. Chandra mengangguk lalu pergi tanpa banyak bicara setelah berpamitan dengan Luna. Dia berbalik lalu berkata kepada Yosan, "Master, ayo kita pergi."Yosan melambaikan tangannya dengan ringan lalu muncul cahaya keemasan yang diikuti dengan sebuah labu yang muncul di tangannya. Labu itu terus membesar sampai sepanjang 10 meter. "Ini?" tanya Chandra terkejut. Yosan tersenyum lalu berkata, "Ini adalah senjata tebang ajaib. Ayo, naiklah."Kemudian dia naik ke atas labu raksasa itu, diikuti oleh Chandra yang melompat di belakangnya. Yosan bergegas mengerahkan energi sejatinya lalu labu itu mulai bergerak dengan cepat di udara. Dalam sekejap mata, gunung-gunung tertinggal di belakang me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status