Share

Bab 1424

Penulis: Angin
Dantra menggerakkan tangannya dan seketika dokumen yang ada di atas meja terbang ke arah Chandra.

“Chandra, ini adalah data tentang Algo. Lihatlah.”

Dia menerimanya dengan tepat sambil membuka dokumen dan mulai membaca. Di atas dokumen terdapat sebuah foto yang terlihat sedikit buram. Orang tersebut bahkan menggunakan masker dan hanya terlihat sebagian mukanya saja. Wajahnya tidak terlihat jelas.

“Waktunya sangat singkat dan untuk sementara hanya ini informasi yang paling lengkap. Algo sangat berhati-hati ketika melakukan sesuatu. Dia selalu mengenakan masker di tempat umum. Ini satu-satunya foto yang ada.”

Chandra hanya berdeham dan menatap dokumen tersebut dengan serius.

Nama aslinya adalah Louis dengan julukan disebut Algo. Usianya sekitar 146 tahun dan dilahirkan di Someria kota Silhwa. Sejak kecil kedua orang tuanya sudah tidak ada dan secara kebetulan mendapatkan kultivasi energi internal dari prajurit kuno.

Ketika perang di Someria, dia merupakan seorang pengkhianat dan membentu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1425

    “Selain itu, bantu aku cari tahu seseorang lagi.”“Ayah tiri Ruby?” tanya Dantra.Dia yang mencari tahu masalah ini dan tentu saja mengetahui identitas Ruby dan juga identitas Chandra yang sekarang. Dia juga mengetahui beberapa rahasia di balik kejadian ini.“Iya. Erwin, Ayah tirinya Ruby. Kalau hidup harus lihat orangnya, kalau sudah meninggal juga harus temukan jasadnya. Kalau nggak ketemu, maka harus temukan dokumen yang ada di tangannya.”“Diusahakan.”Dantra tidak berani menjamin bisa berhasil melacaknya. Karena sekarang dia tahu kalau masalah ini sudah banyak orang yang ikut campur.“Chandra, aku bingung apakah teknologi yang ada di tangan Erwin begitu hebat? Kenapa ada banyak orang yang mencarinya?”         Chandra mengangkat kedua bahunya dan berkata, “Aku nggak tahu. Aku bukan orang yang paham teknologi. Tapi dari informasi yang kudapat, teknologi ini memang hebat dan kalau bisa direalisasikan, maka itu akan menjadi sebuah langkah besar dan memasuki era baru.”“Jangan panik,

  • Jenderal Naga   Bab 1426

    Di bawah arahan dari Dantra, Chandra berjalan menuju gunung belakang Sekte Dantra. Ada banyak tetua senior yang mengikutinya.Mereka tiba di dasar tebing gunung. Di sana ada sebuah gua batu alami dengan pintu yang tidak begitu besar. Hanya memiliki tinggi sekitar beberapa meter. Namun setelah masuk, keadaan di dalam gua tampak sangat luas.“Chandra, silakan masuk.”Setelah melewati jalanan yang berliku, mereka tiba di sebuah rumah batu. Rumah bukan terbentuk secara alami, melainkan sengaja dibuat oleh orang-orang. Di bagian dalamnya cukup luas dengan ukuran sekitar 500 meter persegi, dan dinding setinggi 20 meter.Di sekeliling tembok tersebut tampak ada gambar dan tulisan yang diukir. Semua gambar tersebut berisi gambar pelatihan kultivasi dan juga berbagai teknik pukulan serta tendangan. Namun yang paling banyak adalah ilmu pedang.“Chandra, ini tempatnya. Ini adalah tempat para leluhur sekte kami bermeditasi. Selama bermeditasi, mereka meninggalkan semua ilmu seni bela diri di tembo

  • Jenderal Naga   Bab 1427

    Apakah Raja Januar sudah mencapai Sembilan Alam? Chandra mulai berpikir ketika melihat informasi tersebut.“Chandra, kenapa melamun? Apa yang tertulis di sana?” tanya Zeno. Dia menatap Chandra dengan lekat ketika melihat lelaki itu tampak melamun.Chandra tersadar dan meliriknya kemudian bertanya, “Kenapa? Kamu nggak bisa baca tulisan di dinding?”“Aku mana bisa baca,” ujar Zeno dengan ekspresi salah tingkah.Chandra menatap tetua yang lainnya dan mendapati mereka tengah menatap tembok batu dengan ekspresi bingung.“Nggak ada yang kenal tulisannya?”Semua orang yang ada di sana menggelengkan kepala.“Semuanya, sekarang sudah era teknologi. Kalau kalian nggak bisa baca, memangnya nggak bisa cari ahli sejarah? Ini pekerjaan para ahli sejarah itu. Mereka meneliti tulisan kuno. Panggil mereka dan langsung diterjemahkan oleh mereka.”Mendengar itu mereka saling berpandangan dan dalam sesaat mereka tercengang.“Benar juga. Kenapa kita nggak kepikiran.”“Iya, kalau sudah diterjemahkan, bukank

  • Jenderal Naga   Bab 1428

    “Sembilan Kekuatan. Kenapa sembilan kekuatan? Sembilan kekuatan dan sembilan kerugian.“Untuk berlati kekuatan ini harus ada sembilan kerugian.”Chandra lanjut melihat tulisan selanjutnya. Keningnya berkerut karena ilmu ini sangat luar biasa. Tetapi syarat untuk berlatih juga sangat ketat. Yang pertama harus mengorbankan semua kekuatan diri sendiri hingga di tubuhnya tidak ada sisa energi sejati sedikit pun.Disebut sebagai sembilan kerugian karena kelima organnya akan hancur, meridiannya terputus, pusat energinya lenyap dan energi sejatinya hilang serta kehidupan di dalam tubuh sudah lenyap.Sesuai dengan namanya bahwa seseorang bisa berlatih ilmu tersebut ketika diambang batas kematiannya. Chandra menggelengkan kepalanya ketika melihatnya. Ini sulit sekali. Orang normal tidak mungkin menghancurkan kemampuannya untuk berlatih Kitab Sembilan Kemampuan. Meskipun ilmu ini sangat luar biasa dan bisa membuat kemampuan seseorang meningkat pesat.Chandra lanjut membaca hingga dia selesai mem

  • Jenderal Naga   Bab 1429

    Melihat Chandra yang berjalan keluar membuat Zeno mendekat. Dia tersenyum dan bertanya, “Bagaimana?”Chandra menggeleng dan berkata, “Terlalu dalam. Untuk sementara aku nggak bisa mengerti dan hanya bisa mengingatnya saja. Aku berencana pulang dulu dan menganalisisnya ketika ada waktu kemudian mencoba berlatih.”“Kenapa? Sudah mau pergi?”Chandra mengangguk dan kemudian bertanya, “Oh iya, aku sudah berapa hari di dalam Gua Api Suci?”“Hanya sekitar tiga hari saja. Karena kamu sudah mau pergi, kita makan dulu. Bagaimana pun juga harus mengadakan acara penyambutan buatmu.”Chandra hanya tertawa dan berkata, “Nggak perlu.”“Baiklah,” jawab Dantra tidak memaksa.“Oh iya, bagaimana hasil pelacakan urusanku?”“Masih dalam pemeriksaan. Seharusnya nggak lama lagi akan ada kabar. Kalau nggak, kamu menetap sebentar di sini. Setelah ada hasil pemeriksaannya baru pergi, bagaimana?”“Nggak,” jawab Chandra sambil menggeleng dan lanjut berkata, “Aku harus ke Elang Besar kemudian bawa pasukan kembali

  • Jenderal Naga   Bab 1430

    Elang Besar, markas militer keluarga kerajaan.Chandra berdiri di depan helikopter dengan bagian depannya adalah Ratu Meri. Kedatangan lelaki itu untuk membahas masalah militer kedua negara, tetapi sekarang dia justru pergi dan menyelesaikan urusan pribadinya sendiri.Dia kembali dan urusan militer kedua negara sudah selesai.“Beneran mau kembali?” tanya Ratu Meri sambil menatap Chandra.Meski dia ada di Elang Besar dan tidak meninggalkan kastil, dia mengetahui apa yang terjadi di Gunung Olympus. Semua karena ksatria dari keluarga Lurman juga turut menghadiri pertemuan tersebut. Dia tahu jika Chandra mengalahkan Dantra yang menduduki posisi ketiga di Peringkat Akash. Dia juga tahu kalau Chandra menolong pesilat internasional.Chandra mengangguk dan berkata, “Sebenarnya kedatanganku ada hal lain yang harus dilakukan. Sekarang urusannya sudah selesai dan aku berencana kembali ke Someria.”Ekspresi Ratu Meri terlihat tidak rela. Dia berencana untuk bekerja sama dengan Chandra dan menganda

  • Jenderal Naga   Bab 1431

    Dia terus memikirkan identitas dari Ketua Langit Mistika. Orang tersebut sudah berulang kali menolongnya. Aroma tubuh orang tersebut terasa begitu familiar karena mirip dengan aroma tubuh Nova. Ditambah lagi dengan Pedang Keji Sejati.Chandra selalu merasa bahwa ketua dari Langit Mistika adalah Nova. Satu-satunya yang membuat dia ragu adalah Nova tidak memiliki kemampuan yang begitu besar. Satu lawan dua, dia sendiri melawan Alden dan Raja Darah Pertama.Sepertinya Kadir yang ada di masa kejayaannya juga tidak bisa melawan Alden dan Raja Darah Pertama. Namun Ketua Langit Mistika berhasil melakukannya.“Bos, apa yang dipikirkan?” tanya Paul.Chandra tersadar kemudian menggelengkan kepala dan berkata, “Nggak ada.”“Oh iya, kasus Ruby sudah ada info keberadaannya? Masih hidup atau nggak?” tanya Paul yang belum sempat bertanya kejadian beberapa hari ini.Chandra menggelengkan kepala dan menjawab, “Masalahnya menjadi semakin rumit dan berkaitan dengan banyak kelompok. Sekarang aku nggak tah

  • Jenderal Naga   Bab 1432

    Setelah Chandra menempuh perjalanan udara selama puluhan jam, akhirnya dia tiba di Diwangsa. Dia tiba ketika pagi hari. Seharusnya lelaki itu harus rapat di pangkalan militer. Dia harus menyampaikan interaksi kedua urusan militer di antara kedua negara dan apa hasilnya.Namun dia tidak ada waktu untuk melakukan hal tersebut sehingga menyerahkannya pada Paul untuk ditangani. Chandra langsung bergegas menuju rumahnya Nova. Ketika lelaki itu tiba, pintu belakang rumah tersebut sedang terbuka. Chandra langsung masuk melalui pintu itu.Dia melihat seorang perempuan yang tengah mengenakan terusan tengah sibuk memotong daun dan bunga di halaman. Perempuan itu adalah Nova. Dia menyadari kedatangan Chandra sehingga langsung meletakkan gunting dan menghampiri lelaki itu.Kedua tangannya memeluk kepala Chandra dan mendaratkan kecupan di wajah lelaki itu. Nova tersenyum manis dan bertanya, “Sayang, kenapa nggak kabarin kalau mau pulang? Aku bisa masak buat kamu. Urusan di Elang Besar lancar?”Chan

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status