Share

Bab 1366

Author: Angin
Mengingat kekalahannya ketika ratusan tahun yang lalu membuat perasaan Kelmi sangat berantakan. Kekalahannya saat itu sungguh sangat memalukan.

Dia kembali ke Elang Besar dan mulai menutup diri untuk berlatih dengan keras. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuannya dan membalaskan dendamnya.

"Sudah ratusan tahun."

Kelmi duduk di kursinya dan memandang jauh. Ekspresinya tampak sedikit khawatir. Dia menghela napas dan bergumam, "Kira-kira setelah ratusan tahun berlalu, orang yang mengalahkanku waktu itu apakah masih hidup? Kalau masih hidup, sudah pasti kemampuannya juga akan meningkat."

Dia tahu kalau lawannya juga pasti akan terus meningkatkan kemampuannya. Oleh karena itu selama beberapa tahun ini dia tidak pernah berani bersikap gegabah. Semua karena Kelmi takut dia akan kalah untuk yang kedua kalinya.

"Suku Dukun ...."

Dia ingat jika orang yang mengalahkannya mengatakan dia merupakan orang dari Suku Dukun. Bahkan dia ingat bahwa nama orang itu adalah Kadir. Usianya kala itu ba
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1367

    Ekspresi Eros tampak tercengang."Pak, tolong dipikirkan kembali. Pedang itu adalah lambang kekuatan dari seorang ksatria. Kalau diberikan pada orang lain, maka makna kepercayaan dari para ksatria juga akan hilang."Kelmi mengibaskan tangannya untuk menghentikan ucapan Eros."Saya sudah memikirkannya dengan baik. Selama ratusan tahun ini, nggak ada tanda-tanda ksatria baru akan muncul. Nggak ada juga orang yang bisa mengendalikan Pedang Deite. Selain itu, meski saya memberikannya pada orang lain, mereka juga belum tentu bisa membawanya pulang.""Saya hanya ingin melawan orang-orang hebat di seluruh dunia sebelum saya meninggal. Setidaknya saya bisa memberikan akhir dari cerita hidup saya," terang Kelmi."Baik, saya akan segera laksanakan!"Eros tidak berlama-lama di sana dan bergegas berbalik pergi. Kelmi juga berjalan keluar dan berdiri di atas kastil sambil menatap kejauhan. Ekspresi tuanya terlihat penuh keyakinan."Kali ini, aku akan membawa kehormatan dari seorang ksatria agar sel

  • Jenderal Naga   Bab 1368

    Chandra melepaskan seragam tempurnya dan mengganti pakaian biasa kemudian mencari Paul. Keduanya berdiskusi sejenak di kamar. Mereka berencana akan beralasan untuk keluar mencari angin untuk kabur dari sana.Ketika baru keluar dari kamar, seorang perempuan cantik datang mendekat dan berkata dengan santun, "Raja Naga, Ratu sudah mempersiapkan makan siang."Chandra hanya mengangguk tanda mengerti."Silakan."Perempuan cantik tadi membawa Chandra dan Paul untuk makan bersama. Kali ini orang yang datang tidak banyak. Hanya ada Ratu dan Lily saja di sana. Makanan yang dihidangkan juga jauh lebih sederhana dibandingkan pagi tadi. Namun meski makanannya jauh lebih sederhana, akan sangat mewah jika dibandingkan di luar sana."Yang Mulia Ratu, kami berencana jalan-jalan dulu. Mumpung ada kesempatan, kami akan keliling di Elang Besar dan merasakan adat serta sejarah yang ada di sini," ujar Chandra."Baguslah! Kebetulan beberapa hari ini Lily nggak sekolah. Begini saja, saya akan minta Lily untuk

  • Jenderal Naga   Bab 1369

    Chandra terlihat bingung sambil berkata, "Boleh saja ikut denganku, tapi jangan terlalu ramai dan heboh.""Ok, aku segera aturkan," ujar Lily dengan antusias. Dia segera menelepon seseorang dan sesaat kemudian tampak mobil Rolls-Royce silver yang muncul di depan kastil. Plat mobilnya terlihat jelas kalau mobil tersebut adalah milik keluarga kerajaan Elang Besar."Lily, ini terlalu heboh. Kita harus biasa-bisa saja," terang Chandra dengan suara pelan."Hah? Masih heboh? Ini sudah yang paling biasa," gumam Lily dengan bingung."Harus mobil yang murah dan sering dilihat di jalan raya. Plat mobil juga harus yang biasa saja."Ekspresi Lily terlihat mengerti. Setelah penjelasan panjang lebar Chandra, gadis itu menjentikkan tangan dan berkata, "Mengerti!"Dia kembali memerintahkan pengawal untuk mempersiapkan apa yang dia butuhkan. Kali ini sebuah mobil biasa saja berhenti di hadapan mereka. Chandra tersenyum puas ketika melihat mobil itu.Ada sopir khusus yang disiapkan, tetapi Chandra memin

  • Jenderal Naga   Bab 1370

    Paul tidak bertanya apa pun dan hanya sibuk mengendarai mobil. Dia langsung melajukan mobil ke arah bandara. Setelah itu dia membeli tiga buah tiket menuju Utaka.Di ruang tunggu, Lily yang mengenakan topi hitam dan kacamata hitam tampak kesal. Sebagai putri dari negara Elang Besar, dia tidak pernah menunggu pesawat."Ada pesawat pribadi kenapa harus naik pesawat biasa? Aku dibungkus seperti lontong saja! Kecantikanku semuanya tertutupi! Nggak ada yang melihatku lagi."Chandra memilih mengabaikan perempuan itu. Jika bukan karena selanjutnya dia ada kemungkinan memerlukan bantuan dari mata-mata Elang Besar, lelaki itu malas sekali membawa Lily bepergian. Ketika mereka tengah menunggu pesawat, Chandra mengeluarkan ponsel dan membuka data yang dikirimkan oleh Alex.Isi dari data tersebut adalah ketua mata-mata dari Elang Besar. Orang ini sangat berkuasa di negara ini. Ada banyak sekali asetnya dan secara diam-diam dia mengendalikan banyak perusahaan besar. Bahkan lelaki tersebut memiliki

  • Jenderal Naga   Bab 1371

    "Hei! Masih berapa lama lagi?"Lily yang mengenakan sepatu hak merasa tidak sanggup lagi. Dia berjongkok di jalanan dan berkata, "Kenapa nggak naik mobil saja? Kenapa harus jalan kaki?""Sudah mau sampai. Kalau nggak, aku cari mobil dan antar kamu pulang? Kamu cari hotel dan istirahat sejenak."Kalimat tersebut sukses membuat Lily bangkit berdiri."Nggak mau! Jangan tinggalkan aku," ujar Lily sambil melangkah ke arah Chandra.Chandra terkekeh kecil dan berbalik melanjutkan langkahnya. Sesaat kemudian, mereka menemukan sebuah komplek vila. Detik berikutnya, sekelompok tentara bayaran yang membawa senjata berat menerjang ke arah mereka dan menghalangi jalannya Chandra. Adrenalin Lily seketika terpacu saat melihat orang-orang itu. "Wah! Tentara bayaran!"Sebagai seorang putri Elang Besar, tentu saja Lily sering melihat berbagai kejadian. Pemandangan di hadapannya ini tidak membuatnya takut melainkan membuatnya antusias."Siapa kalian?" tanya seorang lelaki yang mendekati mereka. Dia meli

  • Jenderal Naga   Bab 1372

    Kedua bola mata Lily tampak berbinar. Dia tahu kalau Chandra sangat kuat, tetapi tidak menyangka ternyata begitu kuat!Lelaki itu berhasil mengalahkan puluhan tentara bayaran hanya dalam beberapa detik saja hingga mereka semua merintih kesakitan dan tak berdaya. Lily berlari kecil untuk mengejar Chandra. Dia memamerkan cengiran lebarnya dan berkata,“Ternyata kamu lumayan hebat.”Chandra hanya tersenyum tipis. Seperti teringat akan sesuatu, dia berbalik dan mengayunkan tangannya. Pedang Penghakiman yang berada tidak jauh dari mereka terbang ke atah lelaki itu. Dia menangkap pedang tersebut dan berkata,“Ayo, kita cari Bos Nurta.”Setelah mereka pergi, para tentara yang tersungkur tersebut bangkit dan mengeluarkan ponselnya. Dia menghubungi seseorang dan berkata, “Bos, ketua Kelompok Naga yang bernama Chandra itu melukai teman-teman yang lain dan menerobos masuk.”Sebuah vila megah tampak di depan sana. Seorang lelaki berkulit gelap dengan tubuh besar sedang duduk di sofa. Sudut bibirny

  • Jenderal Naga   Bab 1373

    Sebelum dia selesai berbicara, tubuhnya mendadak terbang ke arah luar. Di waktu yang bersamaan, seluruh tentara bayaran di sekitarnya tergeletak tak berdaya. Tubuh Chandra seperti mengeluarkan aura yang begitu menyeramkan.Hanya dari aura lelaki itu saja sudah bisa melukai semua orang. Penembak yang berada di kejauhan juga ikut tergeletak tak berdaya di tanah. Bahkan mereka tidak memiliki kemampuan untuk bangkit berdiri.Chandra menarik kembali energinya dan menatap lelaki berkulit putih yang tengah merintih kesakitan di tanah. Dia mendekat dan menginjak wajah lelaki itu sambil berkata, “Aku datang untuk menemui Nurta karena aku menghargainya. Bangun! Bawa jalan!”Saat ini dalam benak lelaki berkulit putih itu timbul tanda tanya. Apa yang sedang terjadi? Kenapa dia tidak mengerti apa yang baru saja dia alami? Kenapa dalam satu kedipan mata saja, semua anak buahnya sudah tergeletak tak berdaya? Siapa lelaki ini sebenarnya?Paul juga dibuat terkejut dengan kekuatan Chandra. Dia tahu kala

  • Jenderal Naga   Bab 1374

    Dia belum pernah melihat orang yang bisa menangkap peluru dengan dua jari saja. Apakah lelaki di depannya ini adalah manusia? Keringat dingin semakin membanjiri kening lelaki itu. Lily yang ada di sisi Chandra melirik lelaki itu lagi dengan mata berbinar. Tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan oleh perempuan itu.Sesaat kemudian ketika Nurta tersadar, dia menatap Chandra seperti melihat seorang monster. Tubuhnya gemetar hebat dan keringat dingin mengucur di seluruh tubuhnya. Saat ini dia tidak berani bersikap tidak sopan. Dengan santun lelaki itu berkata, “Pak-pak Chandra, siapa orang yang ingin kamu cari?”Chandra mengeluarkan foto Ruby dan meletakkannya di meja. Kemudian dia mendorongnya secara perlahan ke hadapan Nurta dan berkata, “Orang ini. Namanya Ruby Lupita dan merupakan warga Someria. Dua bulan yang lalu dia datang ke Aropa dan ditangkap ketika berada di Negara yang ada di samping Elang Besar, yaitu Sirla. Sekarang kondisinya nggak diketahui.” “Ak-aku akan segera aturkan

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status