Chandra terus berkata, “Hanya ada satu cara untuk pulih, yaitu dengan menggunakan energi yang kuat untuk memulihkan vitalitasmu. Begitu vitalitas sudah kuat, organ-organ di tubuhmu juga akan pulih secara alami. Setelah itu, energi sejati yang tersembunyi di seluruh tubuh juga akan pulih dan bisa digunakan lagi. Kalau sudah bisa gunakan energi sejati, akan lebih mudah untuk memulihkan kekuatanmu.”Kadir menatap Chandra dan bertanya, “Kamu pakai cara apa? Tetap pakai jarum ajaib itu?”Chandra mengangguk, “Iya, ayo kita mulai.”“Oke.” Kadir menganggukkan kepala.Jarum 81 Langit yang melingkari lengan Chandra lepas. Chandra mengambil Jarum 81 Langit dan mulai memberikan akupuntur kepada Kadir.Chandra mengaktifkan energi sejatinya. Energi sejati yang kuat diserap ke dalam Jarum 81 Langit. Kemudian, Chandra menusukkan jarum ke titik akupuntur dengan cepat.Begitu jarum masuk, Kadir hanya merasakan arus hangat yang menyapu seluruh tubuhnya, membuatnya merasa sangat nyaman.Chandra terus menu
“Sekarang kekuatanku sudah pulih 30 persen.”Kadir berkata, “Medan perang utama berikutnya seharusnya bukan berada di Diwangsa. Diwangsa hanyalah medan perang Alden. Alden pasti sudah mendapatkan satu inti dalam. Sudah setengah bulan berlalu, entah dia sudah memurnikan inti dalam itu atau belum. Kalau sudah, kekuatannya pasti sudah meningkat ke level lebih tinggi. Aku akan kembali ke Diwangsa dulu untuk lihat situasi di sana. Kamu tetap di Rivera dan memurnikan inti dalam.”Kekuatan Kadir telah pulih 30 persen. Sekalipun hanya 30 persen, kekuatan itu bukanlah sesuatu yang bisa dibandingkan dengan kekuatan orang biasa. Kadir tidak akan terkalahkan, kecuali bertarung dengan pesilat top.“Oke.”Chandra mengangguk setuju. Untuk saat ini, dia merasa lega karena ada Kadir yang akan pergi ke Kota Diwangsa terlebih dahulu.“Alden pemberontak.” Kadir tampak kecewa, dia pun berkata dengan dingin, “Dulu aku yang menyelamatkan dia. Kalau bukan karena aku, sejak awal dia sudah mati dalam pertempura
Sandra mengambil resep dari Chandra lalu pergi. Mawar pun segera mengikutinya. Di dalam rumah, hanya tersisa Nova, Grace dan Amanda.“Sayang, kapan kamu pergi ke Diwangsa?” tanya Nova.“Untuk saat ini situasi di Diwangsa masih stabil, nggak ada masalah apa pun. Aku berencana pergi ke sana setelah aku memurnikan inti dalam Kura Sakti. Aku ingin lihat setelah serap inti dalam Kura Sakti, apakah aku bisa menerobos Delapan Alam,” jawab Chandra.“Begini saja, aku akan pergi ke Diwangsa lebih dulu dan bertemu dengan Sonia, sekaligus memahami situasi terkini di dunia seni bela diri kuno.”Sejak Konferensi Gunung Langit, berbagai kelompok di dunia seni bela diri kuno mengalami kerugian besar. Hingga saat ini belum ada kabar dari masing-masing kelompok. Nova ingin membantu Chandra. Situasi di dunia seni bela diri kuno adalah kuncinya.“Kamu bisa?” tanya Chandra sambil memandang Nova dengan ragu.Nova sangat istimewa sekarang. Darah Kura di dalam tubuhnya dapat meningkatkan kekuatannya secara si
Setelah Chandra mulai memurnikan dan menyerap inti dalam Kura Sakti, berbagai keinginan yang belum pernah dia miliki sebelumnya muncul di benaknya. Terlebih lagi, keinginan tersebut sangat kuat.Chandra berhenti sejenak dan tidak menyerap inti dalam itu untuk sementara waktu. Setelah berpikir sejenak, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Nova.Di sisi lain, Nova sudah dalam perjalanan menuju ke bandara. Begitu menerima telepon dari Chandra, dia langsung angkat telepon dan bertanya, “Ada apa? Apakah terjadi sesuatu?”“Begini, Nova. Saat aku memurnikan dan serap inti dalam Kura Sakti, begitu aku serap energi dari inti dalam itu, darahku langsung terasa seperti mendidih. Selain itu, ada keinginan kuat yang muncul di dalam pikiranku. Kondisinya hampir sama dengan Darah Kuramu. Aku mau minta Metode Pemeliharaan Tubuh yang kamu latih. Aku mau lihat bisa nggak hilangkan efek negatifnya dengan metode itu.”Chandra menjelaskan situasinya kepada Nova secara singkat dan jelas.“Hmm.” Nova ber
“Oh, kerja sama?”Yuli, kepala keluarga Luandi, melirik Sonia sambil mengerutkan bibirnya dan tersenyum, “Kerja sama dalam bentuk apa?”“Empat Keluarga Kuno, yang katanya selalu menyembunyikan diri, tapi sebenarnya dalam beberapa dekade terakhir, mereka selalu melakukan kontak dengan dunia luar untuk berbisnis. Mereka semua memiliki perusahaan sendiri. Setahu saya, kinerja perusahaan keluarga Luandi di Dunia Fana menurun. Meski nggak sampai ada krisis kebangkrutan, tetap saja rantai modal keluarga Luandi sudah putus,” ujar Sonia.“Haha!”Yuli tertawa pelan, “Keluarga Luandi sama sekali nggak peduli dengan bisnis di Dunia Fana. Bisnis itu hanya dikelola oleh generasi yang lebih muda. Terlebih lagi, keluarga Luandi nggak kekurangan uang. Kami sudah kumpulkan cukup banyak kekayaan selama bertahun-tahun. Sekalipun perusahaan di luar sana bangkrut, keluarga Luandi juga tetap dapat hidup tanpa kekurangan selama ratusan tahun.”Pada saat ini, telepon Sonia berdering.“Maaf, saya angkat telepo
Kata-kata Nova telah mengejutkan Sonia. Dia sama sekali tidak menyangka Nova bisa mengucapkan kata-kata seperti itu.“Nova, kamu ....”Sonia menatap Nova dengan bingung. Nova hanya tersenyum dan berkata, “Aku hanya bercanda. Tapi Sonia, kamu benar-benar harus lebih berusaha. Sekarang Chandra punya banyak musuh. Dia benar-benar baru bisa pensiun setelah selesaikan semua masalah ini. Kalau nggak, dia nggak akan bisa hidup dengan tenang.”“Aku tahu.” Sonia juga tidak berpikir terlalu banyak soal sikap Nova barusan. Dia tampak khawatir, “Aku juga ingin bantu Chandra. Aku juga sudah berusaha keras. Tapi, kekuatanku terlalu rendah. Nggak ada seorang pun di keluar Atmaja yang percaya dan mau tunduk padaku. Ditambah lagi, Farhat .... Huh.”Di akhir kalimat, Sonia hanya bisa menghela napas tanpa daya. Nova hanya mendengarkan dengan tenang tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Meskipun dia tidak senang dengan Sonia, Sonia benar-benar sangat cerdas. Dengan bantuannya, Chandra tidak perlu terlalu kh
“Keluarga Atmaja?” Marvin tertegun sejenak.“Ya.” Nova mengangguk, “Aku perlu tahu semua informasinya sebelum hari gelap. Sudah, hanya itu dulu. Kamu pergi saja.”“Baik.”Marvin langsung pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi. Setelah meninggalkan kamar hotel, dia langsung ambruk ke lantai dan duduk di sana. Sesaat kemudian, dia baru berdiri. Wajahnya tampak serius, tidak tahu apakah harus memberitahu hal ini kepada Kepala Istana.Namun, setelah dipikir-pikir, Marvin merasa itu bukanlah masalah besar. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk tidak memberitahu dulu. Marvin pun segera pergi dan mulai menyelidiki Farhat dari keluarga Atmaja.Sedangkan Nova hanya menunggu di hotel. Marvin sangat cepat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dia telah kembali ke hotel sebelum malam tiba.“Ketua, semua informasi yang Ketua inginkan ada di sini.”Nova mengambil berkas yang diserahkan oleh Marvin. Kemudian, dia membuka berkas itu dan membacanya dengan cermat.Farhat adalah anggota keluarga Atmaja sekaligu
Di antara orang-orang yang berkumpul di ruangan itu, ada beberapa yang dibawa Farhat dari keluarga Atmaja di Kota Narda. Mereka adalah orang kepercayaan Farhat. Setelah Farhat gaga mendapatkan posisi sebagai kepala keluarga, mereka mengikutinya pergi ke Kota Narda. Ada juga beberapa dari keluarga Atmaja di Kota Diwangsa. Kalau mereka tunduk kepada Konrad. Mereka semua tidak suka Sonia menjadi kepala keluarga. Oleh karena itu, mereka mengikuti Farhat.Lebih dari 30 orang berkumpul bersama, mendiskusikan bagaimana caranya menghadapi Sonia, bagaimana caranya mengusir perempuan itu dari keluarga Atmaja.Tiba-tiba angin bertiup kencang hingga pintu ruangan terbuka. Sebagian besar orang melihat ke arah pintu dengan ekspresi bingung. Salah satu anggota keluarga yang lebih muda pergi untuk menutup pintu. Namun, begitu dia sampai di depan pintu ....Sret! Terdengar suara hembusan angin.“Argh!”Anak muda yang hendak menutup pintu sangat ketakutan hingga dia merangkak kembali ke dalam ruangan.
Para calon murid yang ikut ujian kali ini terlalu lemah. Bahkan sekalipun Chandra membawa Luna, mereka masih berhasil lolos dan menjadi murid Sekte Dayan.Selanjutnya, Chandra pergi ke tempat istirahat untuk beristirahat sejenak. Luna sangat bersemangat setelah dia menjadi murid Sekte Dayan. Dia terus berjalan di sekitar Chandra dan terus mengungkapkan rasa terima kasihnya. Chandra hanya mendengarnya sambil tersenyum.Pertarungan terus berlanjut. Putaran demi putaran pertarungan berlanjut, semakin banyak orang yang terpilih untuk menjadi murid Sekte Dayan.“Semuanya, selamat telah menjadi murid Sekte Dayan.” Suara Yosan bergema keras. “Selanjutnya masih ada satu kali pertarungan. Pertarungan ini akan langsung menentukan sepuluh besar. Keuntungan menjadi sepuluh besar sangat banyak. Sepuluh besar bisa jadi murid Tetua. Juara pertama bisa jadi murid Ketua Sekte.”“Selain itu, sepuluh murid teratas juga memenuhi syarat untuk masuk ke Pustaka Agung Sekte Dayan untuk memilih kekuatan magis
Beberapa prajurit segera datang mendekat karena melihat adanya kesempatan untuk menyingkirkan lawan.“Pergi.”Raut wajah Chandra menjadi muram. Aura yang sangat kuat memancar dari tubuhnya. Dia mengibaskan tangannya beberapa kali, badai energi sejati datang menerpa. Para prajurit yang hendak mendekat seketika ketakutan dan bergegas mundur.Setelah mengetahui kekuatan Chandra, seketika tidak ada seorang pun yang berani datang dan mencari masalah.Luna duduk di tanah. Wajahnya tampak pucat. “Aku terluka. Kak Chandra, kamu nggak perlu pedulikan aku. Kalau kamu bawa aku terus, kamu pasti akan terbebani. Kalau aku jadi bebanmu dan buat kamu gagal masuk ke Sekte Dayan, maka aku akan jadi orang yang berdosa,” kata Luna dengan suara lemah.Chandra tertawa pelan. “Aku sudah janji sama kamu akan buat kamu masuk ke Sekte Dayan. Aku pasti penuhi janjiku.”Usai berkata, Chandra mengangkat tangannya, lalu sebatang kawat baja keluar dari dalam lengan bajunya. Kawat baja itu retak lalu berubah menjadi
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi