Share

Bab 1117

Penulis: Angin
Setelah Nanda menerima perintah dari Chandra, dia pun bergegas pergi. Sedangkan Chandra memandang Ruby yang duduk di samping, lalu berjanji padanya, “Jangan khawatir, aku pasti akan selidiki masalah ini hingga jelas. Nggak peduli siapa pun yang terlibat, aku nggak akan ampuni orang itu dengan mudah.”

Ruby berkata dengan wajah penuh rasa terima kasih, “Kak Chandra, Jenderal Langit, terima kasih banyak. Kalau bukan karena kamu, aku benar-benar nggak tahu apa yang harus aku lakukan. Kalau bukan karena kamu, mungkin saja kemarin aku ....”

Chandra mengibaskan tangannya dan memotong, “Kamu putri Kardi, putri dari seorang pahlawan. Urusanmu adalah urusanku juga. Selain itu, sejak awal aku sudah bilang, hubungi aku kalau kamu ada masalah.”

“Aku tahu, kalau ada apa-apa aku akan hubungi kamu,” kata Ruby sambil tersenyum.

“Hari ini ada rencana apa? Aku akan antar kamu.”

Chandra juga tidak ada kegiatan di pangkalan militer. Dia berencana akan mengantar Ruby pulang dulu.

Ruby berpikir sejenak, lalu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1118

    “Aku nggak pesan gas, kok.”Tok tok tok!“Cepat buka pintu.”Suara ketukan di luar menjadi semakin keras. Mereka bahkan sudah mulai mendobrak pintu. Pada saat ini, Laura baru menyadari ada yang tidak beres. Dia menduga orang-orang itu pasti datang untuk menagih utang. Laura yang masih memegang sapu seketika menjadi sangat gugup.“Bagaimana ini?”Tepat ketika Laura dilanda kepanikan, pintu rumahnya terbuka. Beberapa pria bertubuh kekar bergegas masuk ke dalam rumah.Salah satu dari mereka mengeluarkan selembar foto dan membandingkan wajah di dalam foto dengan wajah Laura. Kemudian, dia berkata, “Dia istri Erwin, cepat bawa dia pergi.”Beberapa pria lainnya segera berjalan ke arah Laura, lalu menarik Laura dengan paksa dan menyeretnya keluar dari rumah.“Apa yang kalian lakukan? Lepaskan aku, cepat lepaskan aku ....”Laura terus meronta, berusaha melepaskan diri dari orang-orang itu. Akan tetapi, bagaimana dia sanggup melawan pria-pria yang jauh lebih kuat darinya?Plak!Salah satu dari

  • Jenderal Naga   Bab 1119

    Tentu saja Laura percaya kalau Jenderal Langit memiliki kemampuan untuk membantu mereka. Jenderal Langit adalah orang yang paling berkuasa di Someria.Hanya saja, Laura merasa bingung. Mengapa Jenderal Langit mau membantu orang biasa seperti dia?Chandra menatap orang-orang yang masih berlutut di depannya dan bertanya pada si bos dengan wajah muram, “Siapa namamu?”“Fe-Ferdy, Jenderal, saya seorang muncikari. Keluarga Tanoto buat pengumuman sedang mencari dua orang. Kebetulan teman-teman saya bertemu dengan mereka berdua di dekat sini. Jadi saya bawa mereka ke sini. Jenderal, saya nggak melakukan apa pun. Saya hanya tergiur dengan uang. Saya mohon ampuni kami, Jenderal.”Chandra memberi perintah dengan wajah tegas, “Kamu bawa mereka berdua ke rumah keluarga Tanoto. Setelah itu, kamu minta uang pada keluarga Tanoto.“Saya nggak berani, Jenderal. Saya benar-benar nggak berani lagi, tolong ampuni saya.”“Kalau aku suruh kamu pergi ya pergi saja, nggak usah banyak bacot.” Chandra langsung

  • Jenderal Naga   Bab 1120

    Chandra berkata, “Keluarga Atmaja seharusnya punya jaringan intelijen di Kota Diwangsa. Kamu pasti menguasai jaringan intelijen keluarga Atmaja. Kirimkan informasi tentang keluarga Tanoto di Kota Diwangsa ke aku.”Sonia tercengang ketika mendengar hal itu, dia pun spontan bertanya, “Keluarga Tanoto? Untuk apa kamu minta informasi tentang keluarga Tanoto.”“Yang pasti berguna buat aku. Kirimkan padaku secepatnya.”“Baiklah, aku akan suruh orang selidiki dulu. Setelah itu baru kasih ke kamu.”Usai berkata, Sonia langsung menutup telepon. Sebagai keluarga seni bela diri kuno, keluarga Kaya yang sangat kaya tentu saja memiliki jaringan intelijen. Bahkan jaringan intelijen keluarga Atmaja sangat kuat. Keluarga Tanoto adalah sebuah keluarga di Kota Diwangsa. Sangat mudah bagi Sonia untuk mendapatkan informasi tentang keluarga tersebut.Sonia menelepon seseorang. Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, informasi keluarga Tanoto sudah di kotak masuk emailnya. Sonia pun meneruskannya ke Chandra.

  • Jenderal Naga   Bab 1121

    Malik langsung pergi. Dia tahu apa yang dia lakukan seperti sedang berjalan di ujung pisau. Jika terjadi kesalahan, maka konsekuensinya akan sangat mengerikan. Akan tetapi, dia tidak punya pilihan lain.Selama 20 tahun terakhir, Malik tidak hanya bekerja sama dengan keluarga Tanoto. Dia juga bekerja sama dengan banyak keluarga. Jika Chandra menggali lebih dalam, sekalipun Malik tidak melakukan kesalahan kali ini, tetap saja dia akan tamat.Namun, Malik tahu hubungan orang-orang di Kota Diwangsa sangat rumit. Jika ada satu yang terlibat, maka semua akan ikut terlibat. Malik juga menduga kalau Chandra tidak akan berani bertindak gegabah. Jika Chandra berani menyentuh mereka, Chandra tidak akan mampu menghadapi akibatnya.Pada saat ini, Chandra sedang berada di markas pusat Pasukan Api Merah, sibuk membaca informasi keluarga Tanoto yang dikirim Sonia.Keluarga Tanoto juga merupakan keluarga super besar di Kota Diwangsa. Mereka telah berada di Kota Diwangsa selama ratusan tahun. Dalam wakt

  • Jenderal Naga   Bab 1122

    Paul berjalan ke arah sofa, lalu melepas topi jenderalnya dan menaruhnya di atas meja. Chandra juga berjalan dari area kantor ke tempat istirahat. Dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyerahkannya ke Paul, lalu bertanya, “Bagaimana situasi spesifik di Gurun Selatan? Bagaimana dengan mata-mata yang aku suruh kamu selidiki itu?”Paul mengangguk dan berkata, “Hmm, penyelidikannya sudah hampir selesai. Sebelumnya Jenderal Paul pernah berhubungan dengan orang-orang Teuku. Tapi karena Teuku menangkap keluarganya dan mengancamnya, Jenderal Gili yang membocorkan semua keberadaan kita sebelumnya. Selain Jenderal Gili, ada juga beberapa perwira tinggi militer yang bermasalah ....”Paul menceritakan masalah di Gurun Selatan.“Hmm.” Chandra mengangguk dan berkata, “Sementara nggak urus masalah ini dulu. Setelah masalah di Kota Diwangsa selesai, baru kembali ke Gurun Selatan dan urus masalah ini.”“Jenderal Langit, kamu minta aku bawa pasukan ke sini kali ini, apakah karena sedang ada misi?”“Hmm.

  • Jenderal Naga   Bab 1123

    “Aku mau uang.:Ruby memapah ibunya, sambil menatap Hendi dan berkata, “Beri aku 100 miliar, selain itu hapus semua utang sebelumnya. Kalau kamu setuju, aku akan berikan datanya padamu.”Ruby tidak tahu sebenarnya data apa yang telah diteliti oleh perusahaan ayah tirinya. Namun dia tahu, data itu pasti sangat berharga. Kalau tidak, keluarga Tanoto tidak akan menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk itu. Bahkan keluarga Tanoto berani mengambil risiko menyinggung Jenderal Langit demi mendapatkan data itu.“Nggak masalah.”Hendi sama sekali tidak ragu-ragu. Di matanya, kedua orang itu sudah mati. Oleh karena itu, dia akan menyetujui semua permintaan mereka.“Carikan dokter dulu untuk obati luka aku dan mamaku,” pinta Ruby.Ada ketidakberdayaan dalam ekspresi wajah Ruby. Ekspresinya terlihat seperti dia benar-benar telah berkompromi. Yang paling penting, ekspresi itu telah berhasil menipu Hendi.Hendi benar-benar mengira di tangan Ruby ada informasi itu. Dia sungguh mengira Ruby takut dan

  • Jenderal Naga   Bab 1124

    Dibandingkan dengan menyingkirkan Taka, konsekuensi menyerang keluarga Tanoto jauh lebih kecil.Puluhan mobil militer yang melaju di jalanan menarik perhatian banyak orang.“Kenapa ada begitu banyak mobil militer? Ada apa ini?”“Apa yang ingin dilakukan Jenderal Langit baru?”“Sepertinya mereka menuju ke arah Vila Harapan. Orang-orang yang tinggal di sana semuanya orang kaya, yang rata-rata merupakan pengusaha yang sangat berkuasa.”“Ada tontonan menarik, nih.”Banyak orang yang lewat mulai berdiskusi. Segera, mobil-mobil militer tiba di kawasan Vila Harapan. Terdapat lebih dari 100 vila di kawasan vila ini. Lebih dari 100 keluarga tinggal di sana. Ada pengusaha kaya, ada beberapa artis papan atas, ada juga beberapa ilmuwan.Puluhan mobil militer berhenti, beberapa tentara bersenjata lengkap turun dari mobil dan berdiri dalam beberapa barisan. Adegan tersebut langsung menimbulkan kegemparan.Chandra juga telah keluar dari mobil. Paul mengikuti dari belakang. Di saat yang sama, rumah ke

  • Jenderal Naga   Bab 1125

    Semua anggota keluarga Tanoto panik ketika mengetahui mereka harus melawan pasukan tentara.“Lantas apa lagi yang bisa kita lakukan?”Wajah Hendi tampak muram. Sekarang Chandra sudah menunggu di luar kawasan vila. Jika dia tidak mengambil tindakan ekstrem, maka tamatlah riwayatnya. Keluarga Tanoto juga akan hancur.“Pa, jangan bertindak impulsif. Chandra beda dengan jenderal lainnya. Dia jenderal Pasukan Naga Hitam, dia Naga Hitam, Raja Naga. Dia naik ke posisinya dengan menginjak mayat tentara musuh. Situasi seperti apa yang belum pernah dia lihat? Bagaimana mungkin dia bisa takut pada tentara bayaran?”“Benar.”Anggota keluarga Tanoto lainnya terus membujuk Hendi. Pada saat ini, Hendi juga sudah menjadi lebih tenang.Hendi segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon sekretaris jenderal, “Sekretaris Jenderal, kenapa Chandra datang ke rumahku bersama pasukannya? Kamu cepat pergi temui Raja dan minta Raja keluarkan perintah kepada Chandra untuk menarik kembali pasukannya.”Suara agak se

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status