Paul berjalan ke arah sofa, lalu melepas topi jenderalnya dan menaruhnya di atas meja. Chandra juga berjalan dari area kantor ke tempat istirahat. Dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyerahkannya ke Paul, lalu bertanya, “Bagaimana situasi spesifik di Gurun Selatan? Bagaimana dengan mata-mata yang aku suruh kamu selidiki itu?”Paul mengangguk dan berkata, “Hmm, penyelidikannya sudah hampir selesai. Sebelumnya Jenderal Paul pernah berhubungan dengan orang-orang Teuku. Tapi karena Teuku menangkap keluarganya dan mengancamnya, Jenderal Gili yang membocorkan semua keberadaan kita sebelumnya. Selain Jenderal Gili, ada juga beberapa perwira tinggi militer yang bermasalah ....”Paul menceritakan masalah di Gurun Selatan.“Hmm.” Chandra mengangguk dan berkata, “Sementara nggak urus masalah ini dulu. Setelah masalah di Kota Diwangsa selesai, baru kembali ke Gurun Selatan dan urus masalah ini.”“Jenderal Langit, kamu minta aku bawa pasukan ke sini kali ini, apakah karena sedang ada misi?”“Hmm.
“Aku mau uang.:Ruby memapah ibunya, sambil menatap Hendi dan berkata, “Beri aku 100 miliar, selain itu hapus semua utang sebelumnya. Kalau kamu setuju, aku akan berikan datanya padamu.”Ruby tidak tahu sebenarnya data apa yang telah diteliti oleh perusahaan ayah tirinya. Namun dia tahu, data itu pasti sangat berharga. Kalau tidak, keluarga Tanoto tidak akan menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk itu. Bahkan keluarga Tanoto berani mengambil risiko menyinggung Jenderal Langit demi mendapatkan data itu.“Nggak masalah.”Hendi sama sekali tidak ragu-ragu. Di matanya, kedua orang itu sudah mati. Oleh karena itu, dia akan menyetujui semua permintaan mereka.“Carikan dokter dulu untuk obati luka aku dan mamaku,” pinta Ruby.Ada ketidakberdayaan dalam ekspresi wajah Ruby. Ekspresinya terlihat seperti dia benar-benar telah berkompromi. Yang paling penting, ekspresi itu telah berhasil menipu Hendi.Hendi benar-benar mengira di tangan Ruby ada informasi itu. Dia sungguh mengira Ruby takut dan
Dibandingkan dengan menyingkirkan Taka, konsekuensi menyerang keluarga Tanoto jauh lebih kecil.Puluhan mobil militer yang melaju di jalanan menarik perhatian banyak orang.“Kenapa ada begitu banyak mobil militer? Ada apa ini?”“Apa yang ingin dilakukan Jenderal Langit baru?”“Sepertinya mereka menuju ke arah Vila Harapan. Orang-orang yang tinggal di sana semuanya orang kaya, yang rata-rata merupakan pengusaha yang sangat berkuasa.”“Ada tontonan menarik, nih.”Banyak orang yang lewat mulai berdiskusi. Segera, mobil-mobil militer tiba di kawasan Vila Harapan. Terdapat lebih dari 100 vila di kawasan vila ini. Lebih dari 100 keluarga tinggal di sana. Ada pengusaha kaya, ada beberapa artis papan atas, ada juga beberapa ilmuwan.Puluhan mobil militer berhenti, beberapa tentara bersenjata lengkap turun dari mobil dan berdiri dalam beberapa barisan. Adegan tersebut langsung menimbulkan kegemparan.Chandra juga telah keluar dari mobil. Paul mengikuti dari belakang. Di saat yang sama, rumah ke
Semua anggota keluarga Tanoto panik ketika mengetahui mereka harus melawan pasukan tentara.“Lantas apa lagi yang bisa kita lakukan?”Wajah Hendi tampak muram. Sekarang Chandra sudah menunggu di luar kawasan vila. Jika dia tidak mengambil tindakan ekstrem, maka tamatlah riwayatnya. Keluarga Tanoto juga akan hancur.“Pa, jangan bertindak impulsif. Chandra beda dengan jenderal lainnya. Dia jenderal Pasukan Naga Hitam, dia Naga Hitam, Raja Naga. Dia naik ke posisinya dengan menginjak mayat tentara musuh. Situasi seperti apa yang belum pernah dia lihat? Bagaimana mungkin dia bisa takut pada tentara bayaran?”“Benar.”Anggota keluarga Tanoto lainnya terus membujuk Hendi. Pada saat ini, Hendi juga sudah menjadi lebih tenang.Hendi segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon sekretaris jenderal, “Sekretaris Jenderal, kenapa Chandra datang ke rumahku bersama pasukannya? Kamu cepat pergi temui Raja dan minta Raja keluarkan perintah kepada Chandra untuk menarik kembali pasukannya.”Suara agak se
Hendi segera menelepon seseorang.“Kapten Mustang, rumahku sekarang dikepung oleh Pasukan Api Merah. Segera bawa 3.000 orang ke sini. Selama bisa paksa Chandra mundur dan aku bisa melarikan diri dengan selamat, aku akan berikan sepertiga dari properti keluarga Tanoto padamu.”Sebuah suara datang dari ujung telepon lainnya, “Pak Hendi, sekarang apa yang keluarga Tanoto miliki sampai aku layak untuk aku turun tangan? Begitu kamu mati, seluruh keluarga Tanoto akan runtuh.”Hendi segera berkata, “Aku masih punya belasan rekening di luar negeri. Setiap rekening seenggaknya ada puluhan triliun. Setelah bantu aku keluar dari masalah ini, aku akan kasih kamu sepertiganya.”“Aku tergoda, sih. Cuma aku takut aku nggak punya nyawa lagi untuk ambil uang itu.”“Sialan, bukannya orang-orangmu nggak takut mati? Mereka bisa melakukan apa saja demi uang, sekalipun harus mengorbankan nyawanya. Kamu nggak harus maju sendiri, suruh saja orang-orangmu datang ke sini. Aku nggak percaya Chandra berani macam-
Manusia itu gila, terutama ketika mereka dalam kondisi putus asa. Chandra sungguh khawatir kalau Hendi akan melakukan sesuatu. Karena Chandra berada di Kota Diwangsa, dia tidak punya waktu untuk mengurus masalah di Kota Rivera. Setelah menangkap Hendi, dia segera menelepon Nova dan menyuruh Nova mengutus pesilat dari Istana Raja Langit untuk diam-diam melindungi keluarga Kurniawan serta Sandra dan yang lainnya di Salvation Group.“Chandra, berani-beraninya kamu tangkap aku. Kamu nggak tahu siapa aku? Kamu nggak tahu berapa besar kekuasaan yang aku miliki?”Hendi sudah dibawa keluar, tapi dia masih berteriak keras. Akan tetapi, Chandra sama sekali tidak menghiraukannya.Chandra menatap Ruby yang kepalanya terluka dan berdarah. Dia pun berkata dengan raut wajah merasa bersalah, “Maaf, aku terlambat.”“Nggak, nggak apa-apa.”Ruby mengangkat tangannya untuk menutupi dahinya yang terluka, lalu berkata, “Terima kasih, Kak Chandra. Kamu datang tepat pada waktunya. Kalau nggak, aku dan mamaku
Setelah mendengar hal tersebut, raut wajah Nanda sedikit berubah. Dia pun bertanya, “Ada apa, Jenderal? Apakah terjadi masalah besar?”Chandra memberi perintah lagi, “Ada 3.000 tentara bayaran mengepung kawasan Vila Harapan. Kerahkan seluruh pasukan dan datang ke Vila Harapan untuk beri bantuan dan kerja sama dalam pertempuran. Aku nggak ingin melukai orang yang nggak bersalah, juga nggak ingin membiarkan satu pun musuh pergi.”“Astaga ....”Setelah Nanda mendengar hal itu, dia pun spontan merutuk kesal. Setelah itu, dia segera mengeluarkan perintah. Di markas Pasukan Api Merah, sirene pertempuran level satu seketika berbunyi.Semua anggota Pasukan Api Merah segera berkumpul dan melaksanakan perintah. Mobil-mobil militer, kendaraan tempur, bahkan helikopter segera diberangkatkan.Saat ini, di Vila Harapan.Ruang keamanan telah dikendalikan, semua satpam di gerbang juga telah ditembak mati. Seorang pria dengan wajah penuh bekas luka memegang toa dan berkata dengan suara keras, “Chandra,
Di luar Vila Harapan.Tiga ribu tentara bayaran bersenjata lengkap telah mengepung seluruh kawasan vila. Satpam di gerbang utama juga telah dilumpuhkan.Namun, tiga orang di ruang keamanan masih hidup. Mereka berlutut di lantai dengan kepala ditodong dengan pistol.Di jalan raya di kejauhan, banyak mobil militer berhenti di sana. Ribuan tentara bersenjata lengkap bersiaga penuh.Di dekat pos keamanan, berdiri seorang pria yang mengenakan jaket berwarna hitam dengan bekas luka di wajahnya. Di belakangnya ada puluhan orang yang mengangkat peluncur roket dan diarahkan ke mobil-mobil militer di depan.Chandra berjalan mendekat. Seketika ada seorang tentara menyerahkan rompi anti peluru kepada Chandra.Chandra mengangkat tangannya dan terus berjalan ke depan, dua puluh meter dari Baja.“Berhenti.”Baja memegang toa di tangannya dan berteriak dengan keras, “Chandra, kalau kamu maju satu langkah lagi, aku akan berikan perintah untuk menembak.”Chandra langsung berhenti. Beberapa tentara yang
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi
“Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak
Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama