“Sudah selesai bacanya?”“Iya, sudah.”“Coba kasih tahu apa saja yang kamu pelajari.”“Jurus pedang ini dibagi jadi dua tahap, yang pertama itu gerakannya, dan yang kedua itu gimana cara menggunakan energi sejati untuk mengontrol pedangnya. Kuncinya itu adalah kecepatan. Setiap pedang yang keluar harus cepat sampai mengeluarkan kilatan listrik. Kalau gerakan pedangnya cepat, otomatis aliran energinya juga cepat, dan energi itu kita pakai untuk membentuk aura pedang. Ke-13 pedang mewakili 13 aura pedang.”Chandra mengutarakan semua yang dia ketahui, dan walaupun ada beberapa bagian yang kurang tepat, kurang lebih artinya sudah benar secara keseluruhan.“Tepat. Untuk berlatih tahap kedua itu ada satu syarat, yaitu kamu harus sudah sampai di alam kelima dan punya energi sejati yang melimpah. Dengan itu barulah kamu bisa pakai energi kamu untuk mengendalikan pedangnya.”Seketika itu Rully mengangkat tangannya, dan sebilah pedang besi yang tertancap di bongkahan batu yang berada tak jauh da
Selama sepuluh hari Chandra berlatih tentunya menarik perhatian Ronald. Dia mengamati Chandra latihan dari kejauhan dan menyaksikan kemampuan Chandra meningkat pesat hanya dalam waktu yang sangat singkat. Sepuluh hari saja Chandra sudah menguasai pedang pertama.“Anak ini benar-benar berbakat. Aku saja waktu itu harus latihan bertahun-tahun cuma untuk sampai ke pedang pertama.”Ronald juga harus bersemedi untuk mempersiapkan diri menghadiri Konferensi Gunung Langit nanti.Hari berganti malam, tapi Chandra masih tak henti berlatih di halaman belakang untuk mengasah tekniknya.“Bagus, kamu benar-benar punya bakat alami untuk mempelajari teknik pedang ini. Cuma dalam sepuluh hari saja kamu sudah melampaui orang yang latihan bertahun-tahun,” puji Rully.“Ini berkat ajaran darimu.”Rahasia 13 Pedang memiliki teknik yang sangat rumit. Jika Chandra hanya berlatih seperti biasa dan bermodalkan meditasi saja, dia tidak akan memasuki pedang pertama. Kemajuannya yang pesat itu semua berkat arahan
Berkat bimbingan dari Rully, Chandra menguasai pedang pertama. Itu berarti dia sudah benar-benar masuk ke alam keenam. Dengan usianya yang masih muda, kekuatannya itu bisa dibilang termasuk yang terbaik dalam sejarah.“Ya sudah, pergilah. Kalau ada waktu mainlah ke sini sekali-sekali,” kata Rully.Tanpa banyak bicara, Chandra pun langsung pergi. Selama satu bulan terakhir dia terus berada di halaman belakang, bahkan dia tidak pergi ke halaman depan. Entah apa saja yang terjadi di dunia luar selama itu. Begitu pergi meninggalkan halaman belakang, Chandra mendengar ada suara ribut-ribut. Spontan dia menoleh dan melihat ada banyak orang berkumpul di sebuah kamar yang ada di halaman depan.“Sonia, apa yang kamu lakukan?”“Beraninya melanggar peraturan keluarga. Kamu ini benar-benar terlalu dimanja sama Ronald, bahkan sampai berani mencuri buku rahasia.”Chandra pun menghampiri keramaian itu dan bertanya, “Ada apa ini?”Mereka sedikit terkejut melihat kedatangan Chandra. Mereka semua tahu C
“Sembarangan!” kata salah seorang tetua di sana. Suaranya menggelegar bagaikan sambaran petir yang membuat telinga semua orang terasa kebas. Bahkan Sonia juga sampai syok mendengarnya.Chandra meliriknya sekilas dan bertanya, “Jadi apa maumu?”“Berdasarkan aturan keluarga, siapa pun yang masuk ke perpustakaan tanpa izin mendapat hukuman paling ringan dipatahkan kemampuan kultivasinya dan diusir dari keluarga, dan yang paling berat adalah dihukum mati.”“Coba saja kalau berani,” balas Chandra.“Kak Chandra nggak perlu mikirin aku. Aku yang masuk ke perpustakaan sendiri tanpa izin. Aku yang pantas dapat hukuman,” kata Sonia.“Oke, kalau begitu biar kucabut kemampuan kultivasimu dan diusir dari keluarga ini.”Tetua itu mengerahkan tenaga melalui telapak tangan dan menyerap energi yang dimiliki Sonia. Chandra menerka ini pasti sudah Sonia rencanakan dengan Ronald. Dengan kesempatan ini, Sonia bisa pergi dari keluarga ini. Namun apabila ini bukan sekadar sandiwara belaka, maka Sonia akan ja
Sebelum Chandra pergi jauh, dia merasakan ada semacam energi yang sangat kuat datang kepadanya. Merasa terancam,dia langsung mendorong Sonia, lalu berbalik dan menyambut serangan yang datang dengan sekuat tenaga.Kedua telapak tangan mereka saling beradu dan menciptakan suara benturan yang sangat kencang. Residu energi yang mengerikan itu masih tersisa di udara dan membuat beberapa murid didik keluarga Atmaja yang masih lemah tersungkur tak berdaya dan muntah darah. Tangan Chandra sendiri bahkan sampai terasa kebas akibat benturan energi barusan. Tubuhnya terpental cukup jauh dan darah segar terasa naik sampai ke tenggorokan, tapi dia dapat menahan dan menelan kembali gejolak darah itu, sementara Ronald masih berdiri di tempat semula tak bergoyah.Dengan raut yang sangat serius Ronald menatap Chandra. Perasaan kaget yang ada dalam dirinya masih tidak menghilang, dia sungguh tak mengira Chandra sekuat itu sampai bisa menahan serangannya.“Chandra, ternyata selama ini masih banyak yang k
Setelah mereka berdua berjalan cukup jauh, Ronald pergi dari kediaman keluarganya dan menatap jauh ke depan melalui pintu gerbang. Raut wajah uzurnya itu kian serius sambil menggumam, “Gimana caranya energi sejati anak itu jadi sekuat ini? Kalaupun dia bisa membuka meridian Ren dan Du, termasuk Delapan Meridian Luar Biasa, mustahil dia bisa sekuat itu dalam waktu yang sangat singkat.Chandra mencari tempat yang agak terpencil untuk duduk bermeditasi di lantai, mengerahkan energi sejati yang ada di tubuhnya untuk menahan darah yang bergejolak liar di dalam badannya. Sambil mengobati lukanya, dia bertanya, “Selama satu bulan ini apa saja yang terjadi di luar?”“Nggak ada apa-apa yang penting, tapi Sandra ada beberapa kali menelepon. Dia bilang sudah nggak bisa bertahan lebih lama lagi dan butuh bantuan, tapi kamu sibuk latihan di halaman belakang, jadi aku nggak mau ganggu.”“Gimana keadaannya di Rivera?”“Devita bergerak cepat. Cuma dalam satu bulan, dia sudah produksi banyak obat baru
“Yang kuat yang menentukan aturan?”Kata-kata itu terus menggema di dalam batin Chandra, yang mana dia rasa cukup masuk akal juga. Walau begitu dia menggelengkan kepalanya berusaha membuang jauh-jauh gagasan itu dari pikirannya.“Kalau kamu sendiri, apa kamu mau berbagi suami sama cewek lain?”“Aku, ya?”Sonia langsung terdiam tak menyangka Chandra akan menanyakan pertanyaan seperti itu kepadanya. Dari kecil dia tumbuh besar di keluarga Atmaja. Dia tahu seperti apa peraturan dalam dunia bela diri dan dia tahu akan seperti apa hidupnya. Di masa depan dia pasti akan dijadikan alat perkawinan keluarga, karena itu dia tidak pernah berpikir tentang masa depannya sendiri. Dia hanya berpikir bahwa kelak dia akan menikah dengan seorang petarung yang sangat kuat yang bisa membantu keluarga Atmaja. Perihal siapa orang itu, atau berapa banyak istri yang dia punya, Sonia tidak pernah memikirkannya.“Seharusnya nggak masalah. Selama dia cukup kuat, apa hakku untuk memiliki dia cuma untuk diri send
“Nova.”Chandra bisa hidup sampai detik ini semua berkat Nova. Nova sampai harus terbakar dan hancur wajahnya demi menyelamatkan Chandra, dan hidup belasan tahun diperlakukan seperti iblis. Sejak saat itu, Chandra bersumpah akan menjaga Nova sampai akhir hayatnya.“Oh, begitu? Terus gimana dengan Sandra. Dia itu cinta pertama kamu, dan dia terus menunggu selama sepuluh tahun dengan setia karena percaya kamu belum mati. Terus Amanda juga, kamu harus tanggung jawab sama dia, lho. Gimanapun juga dia mengandung anak kamu.”Mendengar itu, Chandra langsung berhenti dan menatap Sonia, “.… eh, apa kamu bilang?”“Amanda hamil.”“Hah? Hamil?”“Iya, waktu aku bawa dia pergi dari acara tunangan itu, aku kan nyamar jadi kamu. Pas itu dia senang banget dan bilang awalnya dia mau lahirin anaknya sendirian, tapi keluarganya maksa dia untuk bertunangan, jadi dia mau nggak mau terima nasib. Selamat, ya, sebentar lagi kamu jadi orang tua. Gimana, senang, atau bersemangat?”Chandra sedikit pun tidak meras
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di