แชร์

Bab 24

ผู้เขียน: putri utara
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2022-11-28 01:04:11

“Apa? Apa yang kau lakukan Srikandi?” tanya Jejaka dengan suara bergetar. Tapi seakan tak perduli dengan apa yang dikatakan Jejaka. Srikandi mendekat kearah Jejaka dan mulai melepaskan pakaian yang dikenakan Jejaka, sedikit mengelus dada Jejaka. Dengan bertelanjang dada, tanpa melepas celana panjangnya, Jejaka tuntun Srikandi berbaring disebelahnya, dikursi yang memang cukup besar untuk mereka berdua. Jejaka peluk lembut, Jejaka ciumi keningnya berulang kali. Turun ke pelipis, lama Jejaka cium di situ.

Matanya yang indah tampak berkaca-kaca. Hembusan nafasnya masih memburu, bergetar.

Jejaka bisikkan kata-kata lembut ke telinganya, “Apa kau menyukaiku Srikandi ?“

Srikandi tersenyum dengan pandangan berkaca-kaca kepalanya mengangguk, lalu Srikandi terlihat memejamkan matanya. Kemudian bibir Jejaka menyentuh pipinya, harum di lehernya, menuntun Jejaka ke arah sana. Lehernya sungguh indah, bibir Jejaka menyelusuri leher jenjangnya sambil seki

บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Jejaka Emas   Bab 25

    KIAN hari. Nama Jejaka Emas semakin dikenal dikalangan masyarakat ekonomi bawah. Jejaka emas menjadi gunjingan baru disetiap rumah makan, pasar maupun tempat berkumpul orang-orang. Bahkan di usianya yang masih sangat muda. Jejaka Emas berani melawan tokoh tua yang bergelar Cungkring Neraka.Orang yang bernama Cungkring Neraka adalah tokoh tua aliran hitam yang berdarah dingin. Bahkan di rimba persilatan ia dikenal sebagai salah satu dari sekian banyak orang sakti yang menjadi guru untuk aliran hitam. Bagi Cungkring Neraka, membunuh itu sudah merupakan kegemaran setiap harinya. Sama seperti orang yang sudah kecanduan olahraga jogging setiap paginya. Sehari saja tidak jogging, badan terasa pegal-pegal. Demikian juga Cungkring Neraka, sehari saja tidak membunuh orang, tulang-tulangnya jadi ngilu dan urat-uratnya pegal.Cungkring Neraka tak pernah pandang bulu dalam membantai lawannya. Bayipun kalau perlu disikatnya habis. Seorang nenek tua renta pun tak segan-segan diteba

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-11-28
  • Jejaka Emas   Bab 26

    Jejaka hanya nyengir karena tebakannya selalu salah. Ia garuk-garuk kepala sambil berkata, “Sebenarnya aku mau bilang begitu. Tapi aku tak tega kalau tebakanku benar semua. Kau nanti akan kaget dan kalau kau pingsan aku kebingungan membawamu pulang.”“Ah, kau bisa aja!” Layla mencubit lengan Jejaka. hati Jejaka berdesir indah, tapi kulitnya terasa panas karena cubitan itu. Jadi Jejaka hanya bisa nyengir, antara girang dan sakit.“Kalau aku pingsan,” kata Layla, “Apa yang akan kau lakukan?”“Hmm…yah, paling-paling membawamu ke kotaraja lalu meletakkan kau ke tengah kotaraja. Nanti kalau ada orang yang mengenalimu pasti kau akan dibawanya puang.”“Hanya begitu?” pancing Layla.“Habis, mau diapakan lagi?” Jejaka tersenyum geli. Sang gadis hanya bisa tersenyum. Tapi kepalanya disandarkan di pundak Jejaka dan kakinya melangkah sedikit bergelayut.Mesra sekali. Romantis sekali perjalanan itu. Jejaka sengaja menegakkan badannya membusungkan dada dalam melangkah biar tampak gagah. Tiba-tiba d

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-12-06
  • Jejaka Emas   Bab 27

    Wuuusss…! Jleeg…! Layla makin ketakutan, makin merapatkan tubuh ke tubuh Jejaka, setengah memeluk erat-erat. Jejaka sedikit tegang, tapi sempat berbisik, “Jangan takut! Ada aku!” “Kau berani melawan mereka?” “Untung-untungan,” jawabnya dengan suara pelan sekali. Orang berpakaian serba merah itu berambut panjang, tapi putih warnanya. Sudah tua, tapi masih tampak tegar dan gagah. Tubuhnya memang kurus, tapi sorot matanya tajam penuh tantangan dan keberanian. Orang itu berkuku panjang, tanpa senjata apapun. Usianya yang sudah sekitar delapan puluh tahun itu menimbulkan kesan bahwa ia tokoh tua yang beilmu tinggi. Buktinya ketika ia melompat dari semak-semak, ketika kakinya mendarat ke bumi, terasa jelas getaran yang ditimbulkan karena kaki itu. tanah bergetar tipis, walau tak sampai menumbangkan pohon sekecil apapun. “Mau apa kau, Pak Tua?!” sapa Jejaka lebih dulu, menunjukkan bahwa ia tak kalah mental dengan tokoh tua itu. “Apakah kau belum mengenalku?” “Kalau sudah kenal aku tid

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-12-06
  • Jejaka Emas   Bab 28

    “Apakah aku harus takut dengan julukanmu?” tanya Jejaka sepertinya terucap dengan polos itu. Cungkring Neraka menggeram jengkel. Hasrat membunuhnya mulai berkobar. Ia berkata dengan mata sedingin salju.“Sebenarnya aku hanya ingin merampas perhiasan Nona itu! Tapi karena bicaramu lancang, sok berani, maka aku terpaksa harus membunuhmu, Pemuda!”“Aku akan melawan!” kata Jejaka bagai tanpa dipikir dulu. Cungkring Neraka rentangkan tangannya ketika lima anak buahnya ingin bergerak menyerang Jejaka. Rentangan tangan itu sebuah isyarat bahwa mereka tak boleh bergerak menyerang. Ia ingin menangani pemuda muda itu sendiri. Maka ia pun maju dua tindak lagi. Matanya tetap tajam memandang Jejaka, seakan ingin menembus batok kepala pemuda itu. “Mundurlah sedikit,” kata Jejaka pelan kepada Layla. Gadis itu cemas, namun akhirnya mundur juga. Tapi tak berani jauh dari Jejaka. Sebab hanya Jejaka-lah satu-satunya harapan keselamatan bagi jiwanya, walaupun akhirnya ia sangsi, apakah Jejaka bisa dihar

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-12-06
  • Jejaka Emas   Bab 29

    Anak buah Cungkring Neraka sendiri yang menyebarkan cerita pertarungan singkat ketuanya dengan pemuda kemarin sore bernama Jejaka. Mereka menceritakan hal itu di kedai tanpa sadar telah menjatuhkan nama besar si tokoh sesat itu dan membuat nama Jejaka mulai direnungkan orang banyak.Sementara Jejaka kembali melanjutkan langkahnya setelah mengantarkan Layla kerumahnya. Tapi diperjalanan, kembali langkahnya terhalang oleh kemunculan Cungkring Neraka yang kala itu bersama kakak seperguruannya, Hantu Cungkring. Tujuan mereka sebenarnya tidak menghadang Jejaka. Mereka punya tujuan tersendiri, tapi begitu melihat sekelebatan anak muda yang ganteng berpakain tanpa lengan itu, Cungkring Neraka ingat akan kekalahannya beberapa waktu yang lalu. Maka iapun mengajak Hantu Cungkring untuk menghadang anak muda bertato naga emas melingkar itu.Hantu Cungkring berpakaian abu-abu, jubahnya berlengan panjang. Memegang tongkat berukir kepala monyet bergigi tonggos. Tubuh Hantu Cungkring juga kurus seper

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-12-06
  • Jejaka Emas   Bab 30

    Crelaaap...!“Hiaaah...!” Jejaka sentakkan kaki dan melenting ke atas, bersalto satu kali tepat jatuh ke atas tubuh Cungkring Neraka. kakinya segera menjejak punggung itu. Buug... Tapi dentuman terdengar lebih dulu akibat sinar petir menghantam pohon.Jlegaar...!Wwwrrr... bruuk! Pohon itu roboh, tapi keadaannya sudah hangus dan berasap. Sedangkan Cungkring Neraka juga roboh tersungkur menyusuri tanah dengan wajahnya dan berhenti di depan kaki Hantu Cungkring.Srruukk...! Deb!Kepalanya ditahan oleh kaki Hantu Cungkring seupaya tidak menabraknya. Jejaka tersenyum menahan geli melihat Hantu Cungkring bagai menangkap bola menggelinding dengan kakinya.“Goblok! jangan serang fakai jurus ‘Kelelawar Sawah’. Serang dengan jurus ‘Cakar Garuk Gatal’! Dia tak akan bisa menghindarinya!”“Iya. Tapi kakimu jangan langsung injak kepalaku dong! Malu dilihat anak muda itu!” gerutu Cungkring Neraka yang wajahnya menjadi kotor karena nyerosot di tanah. Untung bibirnya hanya somplak sedikit. Perih juga

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-12-06
  • Jejaka Emas   Bab 31

    “Terus...! Terus...! Salurkan hawa murni ke betis dulu. Terus, terus...Kiri, kiri dikit. Ya cukuf!” seru Hantu Cungkring mirip tukang parkir.Cungkring Neraka segera bangkit kembali. Masih terasa linu kakinya, tapi ia langsung melompat dengan ganas dengan kedua tangan terjulur ke depan.“Heaaah...!”Dari kedua tangan keluar sinar merah yang menyatu dan membentuk seperti tombak memanjang menghantam tubuh Jejaka. Pemuda ganteng itu hanya melompat menghidar sinar tersebut. tetapi telapak kakinya mengeras dan menukik ke bawah. Dari ujung jempol kaki kanan keluar sinar putih perak sebesar lidi. Claaap...! sinar itu tepat mengenai sinar merah mirip tombak itu.Craas...!Blegaarrr...!Tubuh Cungkring Neraka yang sedang melayang gaya Superman itu terpental balik. Melayang-layang di udara dan menghantam pohon yang sedang bergetar skibat ledakan dahsyat itu.Braak...! Kkrrrekk... bruukk!Pohon itu tumbang seketika

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-12-07
  • Jejaka Emas   Bab 32

    Rupanya Hantu Cungkring tadi segera salurkan kekuatan hawa dinginnya merembes keluar melalui tiap lubang pori-pori. Hawa dinginnya itu yang digunakan melawan gelombang hawa panas, sehingga ia tidak terbakar sedikit-pun. Rasa panaspun tidak dirasakannya sedikitpun. Hanya dia yang masih tetap segar dan tidak bergeming dari tempatnya. Tentunya hal itu dikarenakan ia berilmu tinggi, lebih tinggi dari Cungkring Neraka.Jejaka bangkit dan melompat turun dari pohon.Wuutt...! Tahu-tahu ia sudah berdiri di depan Hantu Cungkring. Dalam jarak lima langkah ke depan. Si Hantu Cungkring menatap dengan angkuh. Tapi kemudian melirik adik perguruannya yang tak berkutik, hanya terdengar erangannya yang samar-samar. Hantu Cungkring kembali memandang Jejaka sambil berkata menggeram,“Siafa gurumu sebenarnya, Jadah Goreng?!”“Aku tak punya guru. Mau apa?” tantang Jejaka rada tengil.“Usiamu cukuf muda, tapi ilmumu tinggi juga! Kau bisa bu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-12-07

บทล่าสุด

  • Jejaka Emas   Bab 31

    Klanggg...!"Hugh...!?"Tubuh Jejaka Emas terjengkang ke belakang beberapa tombak jauhnya. Selintas tadi terlihat Algojo Hijau menempelkan kedua tapak tangannya di punggung Ratu Bulan, begitu Jejaka memapak serangan tusukan tombak berujung bulan sabit. Melihat hal ini Jejaka Emas terperanjat. Dia tahu kalau kakek berkepala gundul itu tengah menyalurkan tenaga dalam. Tenaganya disatukan dengan tenaga nenek itu, lalu bersama-sama menghadapi tenaga Jejaka.Tak pelak lagi, perpaduan dua tenaga dalam dahsyat itu tidak dapat ditahan Jejaka Emas. Untung saja beradunya tenaga dalam tadi terjadi secara tidak langsung melainkan melalui perantara. Sehingga akibatnya tidak terlalu berarti bagi Jejaka Emas. Pemuda berpakaian merah keemasan ini hanya merasa sedikit sesak pada dadanya.Dengan bantuan gelang dewanya, gerakan sesulit apa pun akan sama seperti gerakan biasa. Sehingga walaupun Jejaka berada dalam keadaan kritis, dan serangan Ratu Bulan kembali menyambar cep

  • Jejaka Emas   Bab 30

    Sekali mengelak, Jejaka Emas telah berada di belakang Ratu Bulan. Tapi sebelum pemuda itu sempat melepaskan serangan, Algojo Hijau telah terlebih dulu menyerangnya. Terpaksa Jejaka mengurungkan niat untuk menyerang Ratu Bulan. Dan dengan cepat pula dielakkannya serangan kakek itu. Dan belum juga sempat membalas, kembali serangan Ratu Bulan telah mengancam. Tentu saja hal ini membuat Jejaka Emas kewalahan menghadapi hujan serangan dahsyat yang saling susul.Tak tanggung-tanggung, Jejakapun langsung menggunakan jurus-jurus gelang dewanya untuk menyerang lawannya. Tapi rupanya kedua lawannya sangat tangguh, sehingga dalam beberapa gebrak kemudian, ketiga orang ini pun sudah terlibat sebuah pertarungan berat sebelah. Jejaka Emas terus-menerus didesak lawannya, tanpa mampu balas menyerang.Untunglah pemuda bermata biru ini memiliki jurus 'Naga Pamungkas' yang sangat aneh sehingga dapat mengelakkan serangan yang bagaimanapun sulitnya. Dan berkat jurus inilah Jejaka Emas mamp

  • Jejaka Emas   Bab 29

    Algojo Hijau manggut-manggut."Bisa kuterima alasanmu, Jejaka Emas""Terima kasih, Kek!""Jangan'terburu-buru berterima kasih, Jejaka Emas!" sergah Ratu Bulan cepat. "Urusan kami denganmu kini tidak hanya satu macam!" Jejaka mengerutkan keningnya."Apa maksudmu, Nek?""Tidak usah berpura-pura, Jejaka Emas!Bukankah kau yang telah membunuh majikan kami!”"Membunuh majikan kalian"! Aneh"! Kalau boleh kutahu, siapa majikan kalian?" tanya Jejaka. Kerut pada dahinya pun semakin dalam."Seorang pemuda bersenjata sepasang kapak warna perak mengkilat!""Dia majikan kalian?" tanya Jejaka Emas Nada suaranya mengandung keheranan yang besar. "Ya! Karena begitulah bunyi perjanjian antara kami dengannya!" selak Algojo Hijau. "Kami bertemu dan bertempur. Dengan licik dia memancing kami ke dalam suatu perjanjian. Yaitu, apabila dalam tiga puluh jurus kami tidak berhasil merobohkannya, dia akan menjadi majikan kami! Jadi, terpaksa

  • Jejaka Emas   Bab 28

    Tapi untuk yang kesekian kalinya, dengan mempergunakan jurus 'Naga Pamungkas' Jejaka berusaha menghindarinya. Dan tahu-tahu tubuh Jejaka telah berada di belakang Darba. Sebelum pemuda berbaju coklat itu sadar, Jejaka sudah melancarkan serangan baliknya.Wuuut..! Hantaman tangan Jejaka melayang ke arah kepala Darba. Murid Ki Jatayu ini terperanjat kaget Maka sedapat dapatnya dirundukkan kepalanya untuk menghindari sambaran tangan lawan.Wusss...! Usaha untung-untungannya berhasil juga. Tangan itu lewat di atas kepalanya. Tapi, Jejaka tidak tinggal diam. Segera dilancarkan serangan susulan.Bukkk...!"Huakkk...!"Telak sekali pukulan tangan kiri Jejaka Emas mendarat di punggung Darba. Keras bukan main, sehingga tubuh pemuda itu terjerembab ke depan.Cairan merah kental terlontar keluar dari mulutnya. Jelas pemuda berbaju coklat itu terluka dalam!Namun kekuatan tubuh murid Ki Jatayu ini memang patut dipuji. Sekalipun sudah terluka parah

  • Jejaka Emas   Bab 27

    Jejaka terpaku sesaat. Tapi tak lama kemudian amarahnya melonjak."Hiyaaa...!"Sambil berteriak melengking nyaring memekakkan telinga, Jejaka Emas menerjang Darba.Wut...! Ketika serangan gelang dewa Jejaka Emas terayun deras ke arah kepala Darba, pemuda berbaju coklat itu menarik kepalanya ke belakang tanpa menarik kakinya.Wusss...! Gelang dewa itu meluncur deras beberapa rambut di depan wajah Darba. Begitu kerasnya tenaga yang terkandung dalam serangan itu, sehingga rambut berikut seluruh pakaian Darba berkibar keras. Dan cepat-cepat pemuda berbaju coklat itu memberi serangan balasan yang tidak kalah berbahayanya.Wuuut...! Cepat bagai kilat kakinya melesat ke arah dada Jejaka Emas. Sadar akan bahaya besar mengancam, Jejaka segera menangkis serangan itu dengan tangan kirinya disertai tetakan ke bawah.Takkk...! Tubuh Darba melintir. Memang bila dibanding Jejaka Emas, posisi pemuda berbaju coklat itu lebih tidak menguntungkan.Namun

  • Jejaka Emas   Bab 26

    Sementara itu pertarungan antara Cakar Garuda menghadapi pengeroyokan anak buah Darba, berlangsung tidak seimbang. Kepandaian Wakil Ketua Perguruan Garuda Emas itu, memang terlalu tangguh untuk para pengeroyoknya. Setiap kali besi berbentuk cakar di tangannya bergerak, setiap kali pula ada satu nyawa melayang. Jerit kematian terdengar saling susul."Aaa...!"Pekik nyaring melengking panjang, mengiringi rubuhnya orang terakhir para pengeroyok itu. Cakar Garuda memandangi tubuh-tubuh yang terkapar itu sejenak, baru kemudian beralih pada pertarungan antara Jejaka Emas menghadapi Darba. Terdengar suara bergemeletuk dari gigi-gigi Wakil Ketua Perguruan Garuda Emas ini. Amarahnya langsung bangkit ketika melihat orang yang dicari-carinya, karena telah membasmi perguruannya."Hiyaaa...!"Diiringi pekik kemarahan laksana binatang terluka, Cakar Garuda melompat menerjang Darba, ketika pemuda itu tengah melentingkan tubuhnya ke belakang untuk menghindari serangan Je

  • Jejaka Emas   Bab 25

    Bergegas Jejaka berlari menghampiri. Sesaat kemudian Jejaka Emas telah berada dalam jarak tiga tombak dari arena pertempuran. Dari sini dapat terlihat jelas, siapa orang yang tengah dikeroyok itu. Dan ini membuat pemuda berbaju merah keemasan ini menjadi agak terkejut.Orang yang tengah dikeroyok itu berusia sekitar empat puluh tahun. Tubuhnya tegap dan kekar. Pada baju hitam bagian dada sebelah kiri terdapat sulaman cakar burung garuda dari benang emas. Di tangannya tergenggam sebuah baja hitam berbentuk cakar baja hitam dikibas-kibaskan dengan ganas. Ke mana saja cakar baja hitam bergerak, di situ pasti ada sesosok tubuh yang rubuh."Cakar Garuda...," desah Jejaka.Tapi pemuda ini tidak bisa berlama-lama mengamati pertarungan. Ternyata Darba yang memang ada di situ dan tengah dicarinya, bergerak menghampiri."Heh"! Kau lagi, Jejaka Emas" Rupanya kau tidak kapok juga. Atau, kali ini bersama-sama temanmu akan mengeroyokku?" ejek Darba memanas-manasi. Sepa

  • Jejaka Emas   Bab 24

    Seketika berubah wajah Jejaka."Maksud, Kakek?" tanya Jejaka Emas.Wajah Algojo Hijau berubah serius."Sejak puluhan tahun yang lalu, kami adalah sepasang tokoh yang tidak terkalahkan. Kami pun gemar bertanding, sehingga tak terhitung lawan yang rubuh di tangan kami. Sampai akhirnya, kami bertemu dengan Begawan Tapa Pamungkas. Melalui suatu pertarungan yang sengit, kami berhasil dikalahkannya. Tentu saja hal ini membuat penasaran, di samping malu yang besar. Maka kami katakan padanya, bahwa sepuluh tahun lagi kami akan datang menantang untuk menentukan siapa yang lebih unggul. Tapi rupanya kami sedang sial, karena lagi-lagi berhasil dikalahkan gurumu. Semenjak itu kami pun kembali giat berlatih, memperdalam ilmu-ilmu kesaktian. Tapi siapa sangka, di waktu kami telah merasa yakin akan dapat mengalahkannya, Begawan Tapa Pamungkas telah lebih dulu pergi ke alam baka. Siapa yang tidak kesal. Untunglah ada dirimu yang menjadi muridnya. Tapi tentu saja kau akan kami b

  • Jejaka Emas   Bab 23

    Nenek berpakaian putih itu menganggukkan kepalanya. "Aku juga tahu. Kalau tidak salah, pemuda itu berjuluk Jejaka Emas!"“Tepat” Ratu Bulan termenung."Dan ciri-ciri Jejaka Emas mirip pemuda ini!" sambung Algojo Hijau lagi."Ahhh...! Kau benar!" nenek tinggi kurus ini mulai teringat. Sementara itu, Jejaka juga terkejut melihat nenek berpakaian serba putih itu. Kelihaian nenek ini sudah dirasakannya. Sekarang dia datang berdua dengan kawannya yang sekali lihat saja diketahui kalau kepandaiannya tidak rendah.Larasati memegang pundak Jejaka dengan lembut agar Jejaka bisa meredam amarahnya. Jejaka sekarang tengah dilanda kemarahan yang meluap-luap. Tapi, tentu saja sebagai seorang pendekar menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan, pemuda ini tidak meluapkan amarahnya secara sembarangan. Maka Jejaka yang memang tidak ingin mencari permusuhan, mencoba bersikap tenang. Ditunggu bagaimana tindakan Ratu Bulan terhadapnya. Jelas terlihat kalau nenek it

DMCA.com Protection Status