Beranda / Romansa / Jebakan Pernikahan Sang Miliuner / BAB 13 – CINTA YANG KEMBALI BERSEMI?

Share

BAB 13 – CINTA YANG KEMBALI BERSEMI?

Penulis: Vivits
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-09 20:42:29

Sebuah restoran mewah dengan lampu-lampu redup dan alunan musik klasik yang lembut menjadi saksi bisu pertemuan Tatiana dan Victor malam ini. Cahaya lilin yang berpendar di atas meja memberikan kesan hangat dan romantis, seolah semesta mendukung pertemuan mereka setelah sekian lama berpisah.

Tatiana duduk dengan anggun, mengenakan dress berwarna merah yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya yang tergerai rapi membuatnya tampak semakin menawan. Di hadapannya, Victor duduk dengan tenang, mengenakan setelan jas yang terlihat mahal dan berkelas.

Pria itu tersenyum tipis, menatap Tatiana dengan sorot mata yang sulit diartikan. Ada nostalgia di sana, tetapi juga sesuatu yang lebih dalam.

"Aku tidak menyangka kita akan seperti ini lagi," ucap Victor sambil menuangkan anggur ke dalam gelas Tatiana. "Tatiana yang dulu tetap sama seperti yang kulihat sekarang. Cantik, manis, dan… menggoda."

Tatiana tersenyum keci
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    BAB 13 – CINTA YANG KEMBALI BERSEMI?

    Sebuah restoran mewah dengan lampu-lampu redup dan alunan musik klasik yang lembut menjadi saksi bisu pertemuan Tatiana dan Victor malam ini. Cahaya lilin yang berpendar di atas meja memberikan kesan hangat dan romantis, seolah semesta mendukung pertemuan mereka setelah sekian lama berpisah. Tatiana duduk dengan anggun, mengenakan dress berwarna merah yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya yang tergerai rapi membuatnya tampak semakin menawan. Di hadapannya, Victor duduk dengan tenang, mengenakan setelan jas yang terlihat mahal dan berkelas. Pria itu tersenyum tipis, menatap Tatiana dengan sorot mata yang sulit diartikan. Ada nostalgia di sana, tetapi juga sesuatu yang lebih dalam. "Aku tidak menyangka kita akan seperti ini lagi," ucap Victor sambil menuangkan anggur ke dalam gelas Tatiana. "Tatiana yang dulu tetap sama seperti yang kulihat sekarang. Cantik, manis, dan… menggoda."

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    Bab 1: Pengantin Tak Diinginkan

    Tatiana De Luca duduk di tepi tempat tidurnya, memeluk bantal sambil menatap kosong gaun pengantin yang menggantung di depan lemari. Gaun putih itu, yang dulu ia idam-idamkan, kini terasa seperti penghinaan terhadap dirinya sendiri. Rasanya, hanya dengan menatapnya saja, hatinya seperti dipermainkan.Seharusnya, hari ini akan jadi terindah di hidup Tatiana, tetapi semua itu musnah begitu saja!Suara Victor, mantan calon suaminya, beberapa jam lalu dari balik telepon masih terngiang-ngiang di kepalanya."Tatiana, aku tidak bisa melanjutkan ini. Aku... aku mencintai wanita lain. Dan dia sedang mengandung anakku."Air mata mengalir tanpa henti di wajahnya. Segala rencana indah, mimpi menjadi pengantin cantik, serta pesta mewah yang ia banggakan di depan teman-temannya kini terasa hancur berkeping-keping. Tinggal menghitung jam saja pernikahan impian itu terjadi, tetapi pengantin pria justru pergi begitu saja.Pintu kamarnya diketuk. Alexander De Luca, ayah Tatiana yang dikenal tegas dan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    Bab 2: Babak Baru Tatiana

    Ketika pesta selesai dan ia harus diantar oleh sang ayah ke "rumah baru"-nya bersama Paulios Theodore, Tatiana merasa semua kebahagiaan telah direnggut darinya. Di dalam mobil, ia melipat tangan di dada, wajahnya penuh amarah.Begitu mobil memasuki sebuah lingkungan yang sempit, dengan rumah-rumah berdempetan dan jalanan yang tidak mulus, Tatiana memutar mata dengan penuh penghinaan."Apa ini?" tanya Tatiana, suaranya tajam seperti pisau. "Apakah dia tinggal di lingkungan ayam? Rumah-rumah ini begitu dekat satu sama lain. Tidak ada privasi sama sekali!"Paulios yang duduk di sebelahnya menatapnya dengan tenang, meskipun matanya menunjukkan ketegasan. "Lingkungan ini mungkin tidak mewah, tapi orang-orangnya bekerja keras dan hidup dengan adab. Sesuatu yang lebih bernilai dibandingkan harta."Tatiana mendengus keras, menatap Paulios dengan sinis. "Adab? Kau pikir adab bisa membayar tagihan? Bisa memberiku kenyamanan? Aku menikah bukan untuk hidup seperti ini."Paulios menatap Tatiana de

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    Bab 3: Ujian Awal Hidup Mandiri

    Tatiana terbangun oleh suara ayam berkokok. Suara itu membuatnya meringis, tak biasa dengan suasana desa yang penuh dengan kebisingan alam. Ia menggeliat malas di tempat tidur kecil yang sama sekali tak nyaman menurut standarnya. Di sisi lain kamar, ia melihat Paulios sedang mengancingkan kemeja kerja yang sudah agak kusut.Paulios berdiri di depan cermin kecil di sudut ruangan, memperbaiki penampilannya. Tatiana mendengus kecil, suaranya cukup keras untuk menarik perhatian Paulios. "Wow, seragam murah itu benar-benar cocok sama hidup kamu," katanya sambil melipat tangan di dada.Paulios menoleh sekilas, tak terprovokasi. Ia membalasnya dengan nada dingin, tetapi penuh ironi."Terima kasih atas perhatianmu, Nona De Luca," Tatiana memutar mata. "Aku heran kenapa Papa memaksaku menikahi kamu. Jelas-jelas hidup kamu bahkan gak memenuhi standar minimal aku."Paulios tersenyum kecil, tapi senyumnya tajam. "Mungkin karena beliau tahu kamu butuh seseorang yang bisa mengajarkanmu arti kehidup

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    Bab 4: Kebohongan Tatiana Demi Gengsi

    Tatiana berdiri di depan mesin ATM, jarinya gemetar saat menekan nomor PIN. Namun, layar yang muncul hanya bertuliskan "Rekening Anda Diblokir". Wajahnya berubah memerah, napasnya terasa sesak. "Bagaimana bisa?!" ia mengumpat keras, menarik rambutnya dengan frustrasi. "Papa bodoh itu… Kenapa aku harus hidup seperti ini?!" Sejak ayahnya memblokir rekeningnya karena dianggap terlalu boros, hidup Tatiana berubah drastis. Tidak ada lagi belanja di butik-butik mewah atau makan di restoran mahal. Semua yang ia anggap biasa, kini hilang begitu saja. Tak hanya itu, kartu kreditnya juga dibekukan. Namun Tatiana tak pernah menyerah begitu saja. Dia tidak akan membiarkan hidupnya jatuh ke tangan takdir. Dengan wajah dingin, ia menatap koleksi perhiasannya yang tergeletak di meja rias. Sebuah kalung berlian yang ia pakai setiap hari. Sebuah cincin dengan batu rubi merah yang selalu membuatnya merasa berkelas. Satu per satu, ia mulai menjualnya. Tak cukup hanya itu, saat semua orang di rumah te

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    Bab 5: Pembalasan Murka Dari Sang Penguasa

    Mobil hitam mewah itu melaju cepat memasuki halaman rumah besar milik Paulios. Sesampainya di dalam, ia keluar dengan langkah tegas, wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi amarah yang memancar. Azmir, yang melihat kondisi Paulios seperti itu, langsung merasakan ketegangan yang mendalam. Ia tahu, jika Paulios sudah begitu, berarti ada sesuatu yang besar. “Tuanku, ada apa? Kenapa wajah Anda terlihat begitu marah?” tanya Azmir dengan hati-hati, masih memerhatikan setiap gerakan Paulios. “Panggil papaku sekarang,” jawab Paulios dengan nada dingin yang menyiratkan kemarahan yang membara. Azmir yang sedikit ketakutan langsung mengangguk, tanpa banyak tanya, ia bergegas menuju ruang utama dan menghubungi Tuan Maxwin. Tak lama, Tuan Maxwin, yang masih menguap lelah, terlihat memasuki ruang rapat. Ia sudah bisa menebak bahwa ada sesuatu yang serius terjadi, mengingat jam yang sudah sangat larut. “Panggil aku tengah malam, ada a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    Bab 6: Harga Sebuah Kesalahan

    Ruangan rapat yang megah itu kini terasa sesak oleh ketegangan. Beberapa jajaran manajemen Estate Dationa duduk dengan gelisah, sementara Tuan Gerald, pemilik hotel itu, berusaha mempertahankan ketenangannya di hadapan pria yang kini menjadi penentu nasib bisnisnya—Paulios Estern Welington. Dengan suara penuh kehati-hatian, Tuan Gerald mencoba bernegosiasi. "Tuan Muda Welington," ucapnya dengan nada hormat. "Keputusan ini terlalu mendadak dan mengejutkan. Kami selalu menjaga profesionalitas dalam menjalankan bisnis kami, dan saya yakin Estate Dationa telah memberikan kontribusi yang baik bagi Amara Group." Beberapa manajer mengangguk setuju, bahkan ada yang memberanikan diri menambahkan, "Kami tidak pernah melakukan kesalahan fatal yang merugikan perusahaan Anda. Mohon pertimbangkan lagi keputusan ini." Paulios yang sejak tadi duduk dengan tenang, akhirnya bergerak. Ia menegakkan punggungnya, kedua tangannya bertaut d

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    Bab 7 – Jejak Masa Lalu yang Tak Bisa Pergi

    Tatiana melangkah dengan anggun memasuki lobi hotel mewah tempat mantannya bekerja sebagai General Manager. Sepasang high heels berwarna nude beradu dengan lantai marmer, mengeluarkan suara ketukan halus yang menggema di ruangan besar itu. Aroma lavender bercampur citrus dari parfum mahalnya menyebar di udara, meninggalkan jejak kehadirannya di setiap sudut yang ia lewati.Matanya menelusuri interior hotel yang begitu megah. Lampu kristal menggantung di langit-langit tinggi, memantulkan kilauan cahaya ke dinding kaca yang elegan. Para staf hotel yang berpakaian rapi menyambut tamu dengan senyum sopan, tetapi tak satu pun yang berani menatapnya terlalu lama. Ada aura percaya diri dalam setiap langkah Tatiana, seolah ia adalah ratu yang baru saja tiba di istananya.Namun, bukan kemewahan tempat ini yang menarik perhatiannya.Di lantai atas, berdiri sosok yang selama ini selalu ada di dalam pikirannya.Victor Helmis.Tatiana berhenti se

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04

Bab terbaru

  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    BAB 13 – CINTA YANG KEMBALI BERSEMI?

    Sebuah restoran mewah dengan lampu-lampu redup dan alunan musik klasik yang lembut menjadi saksi bisu pertemuan Tatiana dan Victor malam ini. Cahaya lilin yang berpendar di atas meja memberikan kesan hangat dan romantis, seolah semesta mendukung pertemuan mereka setelah sekian lama berpisah. Tatiana duduk dengan anggun, mengenakan dress berwarna merah yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya yang tergerai rapi membuatnya tampak semakin menawan. Di hadapannya, Victor duduk dengan tenang, mengenakan setelan jas yang terlihat mahal dan berkelas. Pria itu tersenyum tipis, menatap Tatiana dengan sorot mata yang sulit diartikan. Ada nostalgia di sana, tetapi juga sesuatu yang lebih dalam. "Aku tidak menyangka kita akan seperti ini lagi," ucap Victor sambil menuangkan anggur ke dalam gelas Tatiana. "Tatiana yang dulu tetap sama seperti yang kulihat sekarang. Cantik, manis, dan… menggoda."

  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    BAB 13 – CINTA YANG KEMBALI BERSEMI?

    Sebuah restoran mewah dengan lampu-lampu redup dan alunan musik klasik yang lembut menjadi saksi bisu pertemuan Tatiana dan Victor malam ini. Cahaya lilin yang berpendar di atas meja memberikan kesan hangat dan romantis, seolah semesta mendukung pertemuan mereka setelah sekian lama berpisah. Tatiana duduk dengan anggun, mengenakan dress berwarna merah yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya yang tergerai rapi membuatnya tampak semakin menawan. Di hadapannya, Victor duduk dengan tenang, mengenakan setelan jas yang terlihat mahal dan berkelas. Pria itu tersenyum tipis, menatap Tatiana dengan sorot mata yang sulit diartikan. Ada nostalgia di sana, tetapi juga sesuatu yang lebih dalam. "Aku tidak menyangka kita akan seperti ini lagi," ucap Victor sambil menuangkan anggur ke dalam gelas Tatiana. "Tatiana yang dulu tetap sama seperti yang kulihat sekarang. Cantik, manis, dan… menggoda." Tatiana tersenyum keci

  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    BAB 12 – Kemarahan Yang Terbakar

    Matahari sudah mulai condong ke barat ketika Paulios melangkah masuk ke dalam rumah dengan ekspresi dingin. Hari itu ia pulang lebih awal, bukan karena ingin beristirahat, melainkan karena ada sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak pagi—Tatiana.Wanita itu masih saja bersikap seolah dunia berputar di sekelilingnya. Paulios ingin tahu apakah ia sudah mulai bertanggung jawab atau masih saja berkubang dalam kemanjaannya.Langkahnya mantap menuju dapur, di mana ia menemukan ibunya yang tengah membereskan meja makan. Dahi wanita itu dipenuhi keringat, rambutnya agak berantakan, dan pakaian lusuhnya jelas-jelas menunjukkan bahwa ia baru saja menyelesaikan pekerjaan berat.Paulios menyipitkan mata."Ibu." Suaranya dalam dan tajam. "Tatiana sudah melakukan tugasnya?"Sang ibu terdiam sesaat, sebelum akhirnya mengangguk dengan senyum tipis. "Ya, Nak. Tatiana sudah membantu."Paulios tidak segera menjawab. Matanya mengamati ibunya dari u

  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    BAB 11 – RASA MARAH YANG TERPENDAM

    Keheningan terasa begitu menyesakkan di ruang tamu. Tatiana masih berdiri kaku, matanya sedikit bengkak akibat air mata yang ia tahan. Paulios sudah pergi, meninggalkannya dengan ancaman yang begitu menusuk harga dirinya. Di dapur, ibu mertuanya menatapnya dengan sorot iba. Wanita itu tahu Paulios memang keras, tapi ia juga tahu putranya hanya ingin mendidik istrinya agar tidak menjadi perempuan manja. Sang ibu menghela napas pelan sebelum melangkah mendekat. "Tatiana, Nak… sudahlah. Jangan keras kepala." Suaranya lembut, penuh ketulusan. "Paulios hanya ingin kau berubah, dia hanya ingin kau bisa menyesuaikan diri." Tatiana tidak menoleh, tidak menjawab. Matanya kosong menatap lantai, seolah pikirannya melayang entah ke mana. Tangannya masih mengepal di sisi tubuhnya, kuku-kuku jarinya menekan telapak tangan hingga memutih. Sang ibu mencoba tersenyum, berharap bisa mencairkan suasana. "Tidak ada salahnya membantu Ibu sebentar. Kau tidak perlu melakukan banyak hal, Ibu akan mene

  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    BAB 10 – Peringatan Tegas

    Hari-hari berlalu, tetapi Tatiana tetap tidak berubah. Sikapnya semakin lancang, seolah ingin menunjukkan bahwa ia tidak akan tunduk pada siapa pun, termasuk suaminya sendiri. Setiap hari, ia hanya duduk di sofa empuk, menikmati hidupnya tanpa peduli pada keadaan rumah. Televisi selalu menyala, sementara tubuhnya bersandar santai dengan ekspresi bosan. Di dapur, ibu mertua sibuk menyiapkan makan siang, mengurus rumah seorang diri. Namun, Tatiana tidak berniat membantunya, apalagi bersikap hormat sebagai seorang menantu. Paulios berdiri di ambang pintu, mengamati istrinya yang terus berlagak seperti seorang putri. Rahangnya mengatup rapat, menahan gejolak amarah yang semakin naik. Cukup. Ia melangkah mendekat, suaranya rendah tetapi tegas. "Tatiana." Tatiana tidak menoleh, jari-jarinya tetap menggenggam remote televisi. "Tatiana," ulang Paulios, kali ini lebih

  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    BAB 9 – HARGA DIRI YANG TERINJAK

    Keheningan menekan udara di antara mereka, tetapi bukan keheningan yang menenangkan—melainkan keheningan yang mengancam. Tatiana menelan ludah, menyadari betapa dekatnya wajah Paulios dengannya. Napas pria itu hangat, begitu dekat hingga ia bisa mencium wangi parfum maskulin yang menguar dari tubuhnya. Aroma yang tajam dan berkarakter, begitu kontras dengan sikapnya yang selama ini ia pandang rendah. Tatiana menatap Paulios dengan penuh kebencian, tetapi pria itu tak bergeming. Mata kelamnya menyelami iris cokelat milik Tatiana, menelanjangi emosi wanita itu dengan tatapan tajam yang sulit diartikan. Lalu, suara Paulios terdengar, rendah dan tajam, menyayat ke dalam hati. "Jika kau benar-benar ingin menjadi pelacur..." Ia mendekatkan wajahnya sedikit lagi, begitu dekat hingga Tatiana bisa merasakan hembusan napasnya menyentuh kulitnya. "...setidaknya jadilah pelacur untuk suamimu sendiri. Daripada bertin

  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    Bab 8 – Api dalam Rumah

    Paulios duduk di ruang tamu, rahangnya mengatup rapat, kedua tangannya mengepal kuat di atas pahanya. Sejak kembali dari hotel tadi, pikirannya terus bergejolak, dadanya seperti dihantam batu besar yang membuat napasnya terasa berat. Ia melihat semuanya. Setiap gerakan, setiap ekspresi, setiap kata yang keluar dari mulut istrinya saat berdiri di hadapan Victor.Tatiana tidak hanya melanggar batas. Ia menginjak-injaknya.Ia mengira Paulios hanyalah bayangan, seseorang yang bisa ia abaikan begitu saja.Dan sekarang, ia menunggu.Menunggu wanita itu pulang dengan kepura-puraannya.Suara mesin taksi berhenti di depan rumah. Paulios langsung menoleh, matanya menyipit tajam.Tatiana turun dengan anggun, seolah baru saja menghadiri perjamuan, bukan kembali dari pertemuan rahasia dengan mantan kekasihnya. Rambutnya masih tertata rapi, gaunnya masih sempurna, dan parfum mewahnya tercium begitu kuat saat ia melangkah masuk.S

  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    Bab 7 – Jejak Masa Lalu yang Tak Bisa Pergi

    Tatiana melangkah dengan anggun memasuki lobi hotel mewah tempat mantannya bekerja sebagai General Manager. Sepasang high heels berwarna nude beradu dengan lantai marmer, mengeluarkan suara ketukan halus yang menggema di ruangan besar itu. Aroma lavender bercampur citrus dari parfum mahalnya menyebar di udara, meninggalkan jejak kehadirannya di setiap sudut yang ia lewati.Matanya menelusuri interior hotel yang begitu megah. Lampu kristal menggantung di langit-langit tinggi, memantulkan kilauan cahaya ke dinding kaca yang elegan. Para staf hotel yang berpakaian rapi menyambut tamu dengan senyum sopan, tetapi tak satu pun yang berani menatapnya terlalu lama. Ada aura percaya diri dalam setiap langkah Tatiana, seolah ia adalah ratu yang baru saja tiba di istananya.Namun, bukan kemewahan tempat ini yang menarik perhatiannya.Di lantai atas, berdiri sosok yang selama ini selalu ada di dalam pikirannya.Victor Helmis.Tatiana berhenti se

  • Jebakan Pernikahan Sang Miliuner    Bab 6: Harga Sebuah Kesalahan

    Ruangan rapat yang megah itu kini terasa sesak oleh ketegangan. Beberapa jajaran manajemen Estate Dationa duduk dengan gelisah, sementara Tuan Gerald, pemilik hotel itu, berusaha mempertahankan ketenangannya di hadapan pria yang kini menjadi penentu nasib bisnisnya—Paulios Estern Welington. Dengan suara penuh kehati-hatian, Tuan Gerald mencoba bernegosiasi. "Tuan Muda Welington," ucapnya dengan nada hormat. "Keputusan ini terlalu mendadak dan mengejutkan. Kami selalu menjaga profesionalitas dalam menjalankan bisnis kami, dan saya yakin Estate Dationa telah memberikan kontribusi yang baik bagi Amara Group." Beberapa manajer mengangguk setuju, bahkan ada yang memberanikan diri menambahkan, "Kami tidak pernah melakukan kesalahan fatal yang merugikan perusahaan Anda. Mohon pertimbangkan lagi keputusan ini." Paulios yang sejak tadi duduk dengan tenang, akhirnya bergerak. Ia menegakkan punggungnya, kedua tangannya bertaut d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status