Home / Romansa / Jebakan Cinta Sang Pewaris / Chapter 065 [BESAR KEPALA]

Share

Chapter 065 [BESAR KEPALA]

last update Last Updated: 2025-01-01 21:11:56

“Lumayan,” komentar Valerie dengan nada datar.

Meskipun matanya tak bisa menyembunyikan ketertarikannya pada pasta di depannya. Namun, gengsinya terlalu besar untuk langsung menerima.

“Tapi bentuk menarik belum tentu enak,” tambahnya, mencoba terdengar skeptis, meskipun aroma wangi bawang putih, basil, dan saus tomat yang menggoda membuat perutnya kembali keroncongan, mempermalukannya sekali lagi.

Aldrich yang mendengar bunyi perut itu hanya terkekeh. Tanpa berkata apa-apa, dia meletakkan piring di meja, lalu menarik Valerie dengan lembut menuju kursi makan.

“Duduk di sini,” katanya, nyaris seperti sebuah perintah, tapi tetap terdengar lembut.

Setelah Valerie duduk, Aldrich menaruh piring berisi pasta di hadapannya sebelum kembali ke pantry untuk mengambil alat makan. Valerie, yang mengamatinya dari belakang, tersenyum tipis tanpa sadar.

Dia tampak begitu memikat, bahkan saat hanya mengambil sendok dan garpu.

“Pakai ini. Cepat dimakan,” kata Aldrich, menyerahkan alat makan pada Vale
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 066 [KOALA, MEJA MAKAN, DAN KITA]

    “Kau—”Kalimat Valerie terhenti mendadak ketika lengan kuat Aldrich melingkari pinggangnya dari belakang. Tubuhnya langsung tegang. Ia bisa merasakan napas pria itu yang hangat dan ritmis di tengkuknya. Aroma maskulin khas Aldrich bercampur dengan aroma mint samar, mendekap Valerie sepenuhnya.Aldrich menunduk sedikit, mendekatkan wajahnya ke leher Valerie. Hidungnya mengendus aroma manis vanilla yang menyeruak dari kulit wanita itu, membuat hasratnya semakin sulit ditahan. Tanpa banyak bicara, ia mengecup lembut sisi leher Valerie, menyisakan jejak hangat di sana.“Kau sudah mendapatkan pelayanan eksklusif dariku,” bisiknya, suaranya rendah dan serak, nyaris seperti geraman. “Sekarang… bagaimana kau akan membayarku, nona?” lanjut Aldrich dengan nada menggoda yang langsung menghantam kesadaran Valerie.Napas Valerie tertahan. Jantungnya berdebar tak karuan. Dia berusaha keras untuk menguasai dirinya sendiri, menggigit bibir bawahnya agar tidak mengeluarkan suara apapun. Namun, usa

    Last Updated : 2025-01-02
  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 067 [DEWI CANDU]

    "Aldrich, tenagamu itu benar-benar!" keluh Valerie, wajahnya memerah sambil memeluk bantal. Rasa lelah menyerang tubuhnya, terutama di bagian bawah yang terasa pegal akibat 'aktivitas intens' mereka.Setelah 'menghabiskan waktu' di meja makan, Aldrich memang tidak memberinya jeda. Pria itu dengan penuh gairah membawanya ke berbagai tempat di apartemen sebelum akhirnya berakhir di kamar tidur. Jam dinding sudah menunjukkan pukul lima pagi. Beruntunglah esok adalah akhir pekan.Aldrich tertawa kecil, suaranya terdengar serak namun penuh kehangatan. Ia berbaring di samping Valerie, jemarinya dengan lembut memainkan ujung rambut panjang wanita itu, lalu menciumnya dengan lembut. "Kau seperti dewi candu, babe. Aku tidak bisa berhenti, seolah-olah aku tidak punya tombol off," katanya, suaranya rendah namun menggoda.Valerie melirik Aldrich dengan tatapan mencibir. "Kau bisa meminta izinku terlebih dahulu, Aldrich! Memang kau bosku di kantor, dan calon pilihan ayahku. Tapi ini apartemenku

    Last Updated : 2025-01-03
  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 068 [PAHLAWAN]

    "Kau datang sendiri?"Adalah hal pertama yang Bastian tanyakan setelah melihat Valerie menghampirinya. Wanita itu mengenakan gaun hitam pas badan yang memeluk lekuk tubuhnya dengan sempurna. Gaun tersebut panjang hingga menyapu lantai, namun tetap memamerkan bahunya yang terbuka. Rambutnya ditata rapi ke atas dalam gaya chignon klasik, memperlihatkan leher jenjangnya yang dihiasi kalung berlian sederhana namun elegan. Valerie tampak memesona, seperti bintang yang baru saja turun dari langit.Belum sempat Valerie menjawab, seseorang mendekat dari arah samping. Bau parfum yang menyengat segera menyeruak ke udara, membuat Valerie sedikit mengernyitkan dahi."Oh, sepupu!"Suara itu milik Grache Smith, sepupu jauh Valerie yang selama ini selalu mencari kesempatan untuk merendahkannya. Grache mengenakan gaun merah super ketat dengan belahan dada yang sangat rendah, membuat Valerie berpikir bagaimana gaun itu belum robek saat dipakainya. Bahkan Valerie membayangkan gaun itu akan "meledak"

    Last Updated : 2025-01-04
  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 069 [LALAT PENGGANGGU]

    “Jadi, bagaimana kau tahu aku di sini?” tanya Valerie, matanya menatap tajam pria di hadapannya.Saat ini, mereka sedang berdansa di tengah ballroom megah. Sebelumnya, Bastian dengan bangga memperkenalkan Aldrich kepada seluruh keluarga besar Valerie, seolah Aldrich lebih seperti anaknya sendiri daripada Valerie. Momen itu membuat Valerie merasa campur aduk, tapi entah kenapa dia tak bisa benar-benar kesal pada pria ini.Aldrich tersenyum miring, sebuah senyuman yang memancarkan kepercayaan diri dan sedikit kesan nakal. Tangan kuatnya menekan lembut pinggang Valerie, menariknya lebih dekat hingga jarak di antara mereka nyaris tak ada lagi. Tubuh Valerie kini begitu dekat dengan Aldrich, dan aroma maskulin pria itu menyergap indranya."Aku bisa mengetahui apa saja, meskipun kau tak memberitahukannya padaku, sayang," bisik Aldrich rendah, suaranya begitu lembut namun menghanyutkan. Tatapan matanya mengunci pandangan Valerie, membuat jantung wanita itu berdegup lebih kencang dari bias

    Last Updated : 2025-01-04
  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 070 [TERCANTIK DI MATAKU]

    “Well, apa kalian keberatan jika aku bergabung?”Suara Grache tiba-tiba memecah suasana santai di antara Valerie dan Aldrich yang sedang menyantap hidangan mereka. Mereka duduk di meja bundar kecil dekat jendela besar, dengan cahaya malam kota yang menambah suasana mewah acara itu. Area buffet dihiasi meja panjang penuh hidangan lezat, dari steak wagyu yang berkilau di bawah lampu kristal, hingga salad segar dengan saus pilihan. Pelayan berjas hitam berlalu lalang membawa minuman, melengkapi atmosfer eksklusif malam itu.Valerie menatap sekilas ke arah Grache, yang mendekat dengan langkah percaya diri. Wanita itu hanya membawa sepiring salad kecil dengan garnish minimalis.“Kau sudah memutuskan untuk bergabung sejak awal, bukan?” gumam Valerie tanpa minat, nyaris tak terdengar.Grache, yang menangkap gumaman itu, langsung melotot. “Apa katamu?” tanyanya tajam.Sebelum Valerie sempat menjawab, Aldrich menimpali dengan nada tenang. “Ya, kau boleh duduk jika mau, nona,” katanya sambil m

    Last Updated : 2025-01-05
  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 071 [MENGUNGKIT LUKA LAMA]

    "D-dia sedang sibuk," jawab Grache terbata.Pertanyaan Valerie tentang pasangan Grache malam ini seolah menjadi pukulan telak. “Dia pasti sengaja ingin mempermalukan aku!” umpat Grache dalam hati, merasa panas di bawah tatapan Valerie.Valerie memasang wajah penuh minat, berpura-pura peduli, sementara matanya menatap Grache yang mulai terlihat gelisah. "Oh ya? Kudengar dari Ayah, pacarmu seorang CEO, ya? Wah, dia pasti sangat sibuk." Ucapan Valerie terdengar seperti pujian, tapi bagi Grache, itu lebih seperti ejekan terselubung.Sambil tersenyum lembut, Valerie beralih menatap Aldrich dan menggenggam tangan pria itu dengan gerakan yang terlihat intim. "Terima kasih, sayang. Kau tetap datang meskipun jadwalmu padat sekali," ucapnya dengan raut penuh syukur yang jelas dibuat-buat.Aldrich menahan tawa dengan susah payah. Dia tidak bisa menyangkal bahwa Valerie memang cukup pendendam. Tapi di sisi lain, dia menyukai sisi itu darinya. Valerie yang cerdik dan tak membiarkan dirinya diin

    Last Updated : 2025-01-05
  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 072 [TIDAK PERNAH MENANG]

    “Ngomong-ngomong, Aldrich, bukankah kau bilang akan mengenalkanku pada beberapa rekan bisnismu malam ini?”Valerie memutuskan untuk mengganti topik, tak ingin membiarkan Grache merusak suasana lebih jauh. Sejujurnya, Valerie mengarang itu. Dia sendiri tidak tahu jika di pesta ini juga hadir rekan bisnis Aldrich. Aldrich menoleh padanya dengan senyum kecil. “Tentu, sayang. Kita bisa pergi sekarang kalau kau mau.” Dia berdiri dan mengulurkan tangannya pada Valerie.Valerie dengan anggun menerima tangan Aldrich dan bangkit dari kursinya. Sebelum pergi, dia menoleh pada Grache dengan senyum yang dibuat-buat. “Grache, nikmati malam ini, ya. Aku yakin pacarmu yang sibuk itu akan segera datang.”Grache tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya menatap punggung Aldrich dan Valerie yang berjalan pergi, hatinya penuh dengan kemarahan dan rasa iri.Setelah cukup jauh dari meja itu, Valerie mendekatkan dirinya pada Aldrich dan berbisik, “Kau hebat sekali tadi. Terima kasih.”Aldrich melirik Valerie

    Last Updated : 2025-01-06
  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 073 [MILIKMU MALAM INI]

    “Uhm...” “... ahh.” Valerie mendesah tak terkendali ketika Aldrich menundukkan wajahnya, bibirnya menyentuh leher jenjang Valerie. Sentuhan itu lembut, tetapi meninggalkan jejak hangat yang merambat hingga ke ujung-ujung tubuhnya. Tangan Valerie terangkat, melingkari leher Aldrich untuk mengimbangi diri, sementara satu tangannya meremas ringan punggung pria itu. Sementara Aldrich menarik nafas dalam, aroma khas Valerie membuatnya kehilangan kontrol. “Aku tidak bisa berhenti,” bisik Aldrich dengan suara serak, tatapannya menembus ke dalam mata Valerie. Dengan lembut, ia mendorong tubuh Valerie ke dinding marmer dingin di salah satu sudut mansion mewahnya. Membuat Valerie berusaha mengatur nafasnya dan membalas Aldrich dengan senyum tipis. “Tidak ada yang menyuruhmu untuk berhenti, Aldrich,” kata Valerie lirih. Ia secara sadar mendamba Aldrich, menginginkan pria itu berada di dalam dirinya malam ini. Kemudian Aldrich mengangkat salah satu kaki Valerie, menopangnya

    Last Updated : 2025-01-06

Latest chapter

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 099 [PERASAAN HANGAT]

    “Kau merasa menang karena berpikir bisa mendapatkan Pak Aldrich, bukan? Ketahuilah, pria seperti Aldrich itu tidak menyukai wanita kampung sepertimu!” sindir Jennifer dengan nada tajam.Keduanya sedang berada di toilet. Valerie berdiri di depan wastafel, mencuci tangannya dengan tenang, sementara Jennifer sibuk memperbarui lipstiknya di depan cermin. Ada senyum sinis di wajah Jennifer, penuh kepuasan karena merasa lebih unggul.Namun, Jennifer tidak tahu bahwa Valerie adalah anak Bastian, pemilik EliteCrop. Sama seperti Charlos, Jennifer pun tidak pernah menyadari identitas asli Valerie, karena Valerie memang sengaja menyembunyikannya selama ini.Valerie tidak menggubris hinaan itu. Dia mengeringkan tangannya dengan santai dan bersiap untuk keluar. Tetapi tiba-tiba, Jennifer menarik bahunya dengan kasar. Tarikan itu membuat Valerie terhuyung ke belakang, hampir kehilangan keseimbangan.“Hei!” Valerie menatap Jennifer dengan pandangan tajam. Jennifer hanya memasang wajah pura-pura tak

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 098 [PEMBELAAN KECIL ALDRICH]

    “Cih, bisa-bisanya dia tidak tergoda dengan tubuhku!” gerutu Jennifer dalam hati, frustrasi.Tatapan matanya melirik Valerie yang terlihat tenang sambil menggoyangkan pena di tangannya. Tapi saat Jennifer memperhatikan lebih saksama, dia menangkap senyum kecil yang seolah menantangnya. Itu membuat darah Jennifer mendidih. “Wanita sialan!” umpatnya dalam hati.Sejak dulu, Jennifer selalu berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya, tanpa pengecualian. Charlos, kekasih Valerie, adalah salah satu contohnya. Dia tidak perlu usaha ekstra untuk menaklukkan pria itu, hanya sedikit godaan dan sikap manis palsu, Charlos sudah ada dalam genggamannya. Dan itulah yang membuat Jennifer merasa superior atas Valerie.Sebenarnya, Jennifer tidak pernah benar-benar menyukai Valerie. Persahabatan mereka dulu hanyalah kamuflase. Jennifer mendekati Valerie karena wanita itu selalu dikelilingi banyak orang, baik pria maupun wanita. Valerie populer, berbakat, dan karismatik—semua hal yang tidak dimiliki

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 097 [CHARLOS TIDAK PENTING]

    “Hah, dasar ular!” Valerie menggerutu sambil meninju udara kosong di depannya. Wajahnya memerah, bukan hanya karena marah, tapi juga karena rasa jijik yang mendidih di dalam dirinya.“Dia pikir aku akan iri dan menangis hanya karena tahu tentang kehamilannya?” Valerie mendesis pelan, hampir seperti bicara pada dirinya sendiri. "Charlos tidak sepenting itu."Dia menggertakkan giginya, menahan diri agar tidak melampiaskan kemarahan dengan cara yang buruk. Valerie punya seribu alasan untuk membalas Jennifer. Apalagi menjambak rambut wanita itu di tempat. Tapi, Valerie memilih menahan diri. Dia tahu, menghadapi Jennifer dengan cara seperti itu hanya akan menurunkan martabatnya.“Sabar, Val. Kau harus tenang," katanya pada dirinya sendiri sambil mengatur napas. "Tarik napas, tahan. Hembuskan perlahan.”Valerie menutup matanya sebentar, mencoba menenangkan amarah yang membara di dadanya. Setelah beberapa detik, dia membuka matanya lagi dengan sorot yang lebih tenang, meskipun masih ada s

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 096 [BERTEMU SI ULAR]

    Saat Valerie sedang menikmati croissant-nya, ponsel di dalam tasnya bergetar. Dia meletakkan roti di atas tisu sementara tangannya meraih ponsel. Membuka pesan yang masuk, matanya membulat saat membaca isi pesan tersebut:[Datang ke rumah nanti malam dengan Aldrich. Ada sesuatu yang ingin Ayah sampaikan.]Valerie mendengus pelan, dahinya langsung berkerut. Dia memandangi layar ponsel selama beberapa detik, lalu menoleh ke Aldrich yang sedang fokus mengemudi.“Aldrich...” panggilnya pelan.“Hm?” Aldrich menjawab tanpa menoleh, tapi sudut bibirnya naik sedikit, menunjukkan dia masih memperhatikan Valerie meski matanya tertuju pada jalan.“Ayahku...” Valerie berhenti sejenak, seolah ragu melanjutkan, tapi akhirnya dia melanjutkan juga. “Dia ingin kita datang ke rumahnya nanti malam. Katanya ada sesuatu yang ingin dia sampaikan.”Aldrich melirik Valerie sekilas dengan alis terangkat. “Kedengarannya serius. Apakah ini tentang rencana perjodohan kita?”Valerie mendengus, meletakkan ponselny

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 095 [HIDUNG BADUT]

    “Hatschi!”Valerie bersin lagi, lalu mengusap hidungnya yang sudah memerah. Sedangkan Aldrich, duduk di sebelahnya, menyodorkan tisu dengan ekspresi tenang namun ada sedikit geli di matanya.“Terima kasih,” ucap Valerie sembari menerima tisu itu. Suaranya terdengar serak, jelas akibat dinginnya angin semalam.Mereka berada di dalam mobil Aldrich, yang melaju dengan elegan menuju kantor. Aldrich tampak lebih santai hari ini—kemeja putihnya digulung hingga siku, memperlihatkan lengan yang kokoh, sementara dasinya tergantung longgar di lehernya. Rambutnya yang hitam legam disisir rapi, dengan beberapa helai jatuh di dahinya, membuatnya terlihat seperti model di sampul majalah.Sementara itu, Valerie tampil sederhana namun tetap stylish. Ia mengenakan celana panjang hitam yang pas di tubuhnya, dipadukan dengan blus putih berpotongan longgar. Blus itu ia lapisi dengan blazer wanita berwarna navy yang memberi kesan profesional. Rambutnya diikat ala bun sederhana di atas kepala, memperlihat

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 094 [RONDE TAMBAHAN]

    “Kau menatapku seolah ingin menerkamku saja,” kata Valerie dengan nada tenang, meskipun ada senyum kecil bermain di sudut bibirnya. Ia menangkap tatapan Aldrich dari sudut matanya, yang begitu lekat hingga membuatnya sedikit salah tingkah.Valerie menggoyangkan gelasnya perlahan, melihat cairan di dalamnya berputar membentuk riak halus. Aromanya harum, campuran buah persik dan vanila yang lembut, bercampur dengan rasa hangat khas alkohol ringan. Ia membawa gelas itu ke bibir, menyesapnya perlahan. Cairannya meninggalkan rasa manis sekaligus segar di lidah, mengalir hangat di tenggorokannya.Aldrich terkekeh, tidak berniat mengelak. “Mungkin saja,” katanya ringan, dengan nada goda yang khas.Ia meraih gelasnya sendiri, meneguk cairan bening keemasan itu sebelum menyandarkan tubuhnya santai di sofa. Matanya menatap lurus ke depan, menikmati malam yang begitu cerah. Langit bertabur bintang tampak seolah sebuah kanvas penuh kilauan, menciptakan pemandangan yang menenangkan.“Banyak bint

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 093 [MELIHAT BINTANG]

    “Cih!”Aldrich berdecih, lalu menarik kursi di hadapan Valerie. Gerakannya santai, namun tetap menunjukkan wibawa seorang pria yang tahu apa yang ia inginkan. Ia duduk dengan nyaman, menyandarkan tubuhnya ke kursi sembari menatap Valerie.Merasa diawasi, Valerie mendongak dari piringnya. Tatapannya polos, seakan baru saja tertangkap basah melakukan sesuatu. “Kau juga makan?” tanyanya sambil mengedip.Aldrich mengangkat alis, tatapannya penuh sindiran. “Menurutmu?”Valerie memutar bola matanya, meletakkan garpu di piringnya. “Kukira kau hanya memasakkan untukku saja,” katanya setengah mengomel sebelum kembali menyendok nasi goreng ke mulutnya.Aldrich tersenyum tipis, memerhatikan Valerie yang tampak menikmati masakannya. “Aku juga butuh tenaga,” katanya santai, menyandarkan siku di meja, “untuk membuatmu lembur malam ini.”Ucapan itu meluncur begitu saja dari mulut Aldrich, tapi dampaknya langsung terlihat pada Valerie. Wajahnya seketika merona. Ia hampir saja tersedak jika tidak bur

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 092 [KEPOMPONG]

    Kruuk!Valerie memejamkan mata erat, wajahnya langsung menenggelam di dada Aldrich. Dalam hati, dia berharap pria itu tidak mendengar suara perutnya yang baru saja berbunyi.Namun harapannya pupus. Valerie merasakan bahu Aldrich bergetar, dan tak lama suara tawa rendah pria itu pecah, menggema di kamar yang sunyi.“Jangan tertawa!” protes Valerie, suaranya ketus.Alih-alih berhenti, Aldrich justru tertawa lebih keras, membuat Valerie mendengus kesal. Dia mendorong dada Aldrich, lalu bangkit dan duduk bersila, selimutnya ditarik hingga menutupi tubuhnya. Dengan wajah masam, Valerie melipat kedua tangannya di depan dada.“Kau benar-benar tidak bisa menahan diri, ya?” sindir Valerie, menatap Aldrich yang masih berusaha mengendalikan tawanya.“Kebiasaan,” balas Aldrich santai, senyum lebar masih menghiasi wajahnya. Dia bangkit dari tempat tidur, memungut asal kausnya yang tergeletak di lantai, dan memakainya dengan santai.“Kau mau ke mana?” tanya Valerie, menoleh dengan alis terangkat,

  • Jebakan Cinta Sang Pewaris    Chapter 091 [SENTUHAN YANG LEBIH BERMAKNA]

    Valerie tidak bisa memungkiri fakta itu, meskipun mulutnya enggan mengakui. Pertama kali melihat Aldrich di Paris—saat dia masih mengira pria itu seorang gigolo—matanya memang tertarik pada tubuh tegap serta wajah tampannya yang begitu sempurna. Namun, rasa gengsinya lebih besar.“Cih. Dalam mimpimu, sayang,” balas Valerie sambil tersenyum penuh arti. Kali ini, dengan sengaja, dia menyentuh titik sensitif Aldrich dengan gerakan menggoda.Aldrich mengerang pelan, suara yang terdengar dalam dan penuh godaan. Cengkramannya di pinggang Valerie semakin menguat, menahan gerakan isengnya. “Kau sengaja ya?” tanyanya, suaranya berat dengan nada menantang.Valerie tidak berusaha membantah. Dia tertawa kecil, puas melihat ekspresi Aldrich yang campuran antara terkendali dan tersiksa. “Aku hanya memastikan kau tidak terlalu santai, Tuan,” katanya dengan nada main-main, matanya berkilat penuh kemenangan.Aldrich menatap Valerie dengan pandangan yang sulit ditebak, separuh geli, separuh terpeso

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status