Bahkan kosmetik di atas meja rias dan pakaian di dalam lemari, semuanya adalah pembelian Reza.Saat Sonia meninggalkan rumah ini, dia membalikkan kepalanya melihat tempat yang ditinggalinya selama satu tahun ini. Dia kepikiran dengan hubungan mesranya dengan Reza selama ini. Dia sungguh merasa semuanya bagai mimpi saja. Sonia tidak mengendarai mobil yang diberikan Reza kepadanya. Dia seorang diri berjalan ke Jembara University. Sonia berdiri di depan halte bus melihat mobil yang lalu lalang di hadapannya. Seketika Sonia tidak tahu dirinya harus ke mana.Ponsel di dalam saku celana berbunyi. Sonia mengambilnya, lalu mengangkat, “Yandi!”“Tadi sewaktu di rumah sakit, aku bilang aku suka kamu cuma demi hadapi Tasya saja. Aku juga tidak menyangka akan kedengaran oleh Reza. Kalian baik-baik saja, ‘kan?”Sonia menarik napas dalam-dalam. Dia menatap lampu rambu lintas di ujung sana, lalu berkata dengan datar, “Kami sudah putus!”Yandi terdiam sejenak, seakan-akan tidak menyangka mereka akan
Jason menyalakan lampu, lalu bergegas menghampirinya. Tampak 3-4 botol wiski kosong di atas meja!Kening Jason berkerut. Dia mengulurkan tangan merampas botol wiski dari tangan Reza. Kemudian, dia bertanya dengan serius, “Ada apa?”Reza sudah setengah mabuk. Hanya saja, masih tidak terlihat ekspresi apa-apa di wajahnya. Botol wiskinya telah direbut, dia pun mengambil botol wiski yang lain.Jason duduk di hadapan Reza. “Apa yang sedang kamu lakukan? Terakhir kali kamu minum seperti ini karena lagi berantem sama Sonia. Kali ini gara-gara apa? Di mana Sonia?”Reza menundukkan kepalanya sambil menuangkan alkohol ke gelas. “Jangan banyak omong! Kalau kamu ingin menemaniku, minum bersamaku! Kalau tidak mau, pergi sana!”Jason terus mengamati ekspresi Reza. “Apa semua ini berhubungan dengan Sonia? Kalian bertengkar?” Tiba-tiba Jason mendengus dingin. “Kalau bertengkar, kamu bujuk dia saja. Mabuk-mabukan tidak akan menyelesaikan masalah. Sonia juga bukan orang yang susah untuk diajak bicara. K
Gina membalikkan kepalanya dengan tersenyum. “Aku antar dia saja. Bibi Lysa sedang ke luar kota untuk menghadiri acara resepsi pernikahan. Dia tidak ada di rumah selama dua hari ini. Biar aku jagain Reza. Aku juga nggak tenang Reza dijaga oleh pelayan!”Jason masih ingin menghalanginya, tetapi Johan tiba-tiba mengadang di tengah-tengah mereka. Dia berkata pada Jason dengan tersenyum, “Kak, Kak Gina pasti lebih jago menjaga Kak Reza daripada kamu. Kamu nggak usah urus lagi!”Gina sudah menutup pintu mobil. Dia memerintah sopir untuk menjalankan mobil.Jason menatap mobil yang berjalan semakin jauh dengan mengernyitkan dahinya.Di dalam mobil, Gina menatap lelaki yang sedang duduk dengan memejamkan matanya. Akhirnya … setelah melakukan semua ini, akhirnya Reza menjadi miliknya kembali!Kali ini, Gina tidak akan mengizinkan siapa pun untuk merampasnya!Gina menjulurkan tangan memegang pundak Reza dengan ringan. Tatapannya sangatlah lembut. “Reza, kamu bersandar di pundakku saja. Akan lebi
Gina tidak bisa menahan hasratnya lagi. Jari tangannya meraba ke bagian bawah. Dia memejamkan matanya, menunduk untuk mencium bibir si lelaki.“Tok tok tok!”Di malam yang hening ini, tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu yang sangat keras. Gina terkejut langsung melihat ke sisi pintu. “Siapa?”“Bibi Gina, ya? Ini aku!”Gina mengerutkan keningnya. Tandy!Gina menarik napas dalam-dalam, merapikan pakaiannya, lalu menyelimuti Reza. Kemudian, dia baru pergi membuka pintu.Tandy berdiri di depan pintu dengan memegang secangkir teh. Dia menjerit dengan hormat, “Bibi Gina!”Gina tersenyum lembut. “Tandy, sudah semalam ini, masih belum tidur?”“Tadi Paman Fadin bilang Paman Reza pulang dalam keadaan mabuk. Aku suruh pelayan seduhin teh buat Paman!” jelas Tandy.Senyuman Gina semakin ramah lagi. “Tandy memang sangat pengertian. Pantas saja Paman Reza sangat menyayangimu!”“Bu Sonia yang suruh aku jagain Paman Reza,” ucap Tandy sambil menatap Gina.Senyuman di wajah Gina langsung menjadi kaku.
“Kenapa bisa putus?”Tatapan si lelaki menjadi dingin. Dia berkata, “Putus dengan damai. Tidak ada yang benar maupun yang salah.”Jason mencoba untuk mencari tahu, “Kamu tidak menyukainya lagi?”Reza terdiam sejenak, baru mengiakan.Jason pun tertawa. “Sebelumnya kamu sangat menyukainya, bahkan rela mengorbankan nyawamu. Sekarang kamu malah mengatakan kamu tidak menyukainya lagi?”Reza tidak menghiraukan sindiran Jason. Dia berkata dengan dingin, “Apa kamu berhak untuk mengataiku? Kamu sendiri sudah putus berapa kali?”Jason menghela napas. “Kita berbeda. Aku tidak pernah serius.”Terlintas ekspresi muram di tatapan Reza. “Meski serius, juga bisa tidak serius lagi!”“Sudahlah! Aku kira kamu benar-benar sedang sedih karena patah hati! Kalau begini, aku juga tidak usah mencemaskanmu lagi. Aku hanya turut berduka cita untuk Sonia. Perasaannya sudah disia-siakan!”Reza tersenyum sinis. “Dia tidak perlu doamu. Dia sendiri bahkan tidak jelas dengan perasaannya sendiri!”“Apa maksudmu?” Terde
Pekerjaan di lokasi syuting sudah selesai. Sonia meminta izin dari studio dan mengurung diri di dalam kamarnya. Dia ingin mendesain gaun pengantin untuk Ranty. Jadi, dia ingin fokus pada desain kali ini. Sejak bangun tidur, Sonia pun tidak santai sedetik pun.Terkadang Sonia akan terbengong di tengah menggambar desain. Dia melamun menatap kejauhan.Sonia juga terus memimpikan Reza. Dia kepikiran waktu itu, saat dia kembali ke kota Atria. Malam-malam Reza datang untuk mencarinya. Mereka berdua saling berpelukan di tengah jalan dengan mobil lalu lalang di sisi mereka.Setelah Ranty mengetahui kabar putus mereka, dia pun marah hendak memberi pelajaran kepada Reza. Namun, Sonia menghalanginya.Mencari masalah setelah putus tidak bisa membuat Reza kembali padanya. Yang ada, Reza akan semakin membencinya. Sonia telah melihat contoh nyata dari diri mantan-mantan kekasih Jason.Reza mengatakan dirinya sudah bosan. Dia sudah tidak menyukai Sonia lagi.Ranty membawa alkohol ke vila. Mereka berdu
Sonia berkata dengan datar, “Aku nggak ingin lupain dia!”Kenapa harus melupakannya? Hanya dengan mengingatnya, Sonia baru bisa sadar dengan kesadisannya.Ranty sungguh kehabisan akal. “Di mana harga dirimu?”Sonia tidak menjelaskan. Dia membiarkan si penata rias mengembangkan kreasi di tubuhnya.Pada akhirnya penata rias memilih kaus polo hitam sepinggang dipadukan dengan rok hitam yang sangat pendek. Sonia yang berkulit putih itu semakin memukau dengan perpaduan pakaian seperti ini.Sonia juga tidak diberi riasan yang terlalu tebal dan dioleskan lipstik berwarna delima. Dia kelihatan semakin seksi saja!Ranty spontan menjerit, “Aku ingin sekali suruh Reza lihat penampilan kamu yang sekarang. Biar dia tahu betapa bodohnya dia!”Sonia meliriknya sekilas. “Apa kamu kira nggak ada cewek cantik di sekitar Reza?”Ranty mengangkat-angkat alisnya. “Kalau ada pemilihan Miss Universe, Sayangku pasti juara satu!”Sonia melihat orang di dalam cermin dengan sangat asing. Saat hendak keluar, dia p
Tatapan Sonia menjadi dingin. “Siapa bosmu?”“Itu yang sebelah sana!” Si lelaki memiringkan badannya, lalu menunjuk.Ranty mengikuti arah tunjuk si lelaki, lalu tampak ada belasan lelaki sedang duduk di area VIP. Lelaki di tengah yang mengecat rambutnya menjadi keabuan kelihatan berumur 30-an tahun. Ketika menyadari kedua wanita sedang melirik ke sisinya, dia mengangkat gelas alkohol di tangannya!Ranty tersenyum. “Dia mau ajak kami ke sana? Dia kira dia itu siapa?”Raut wajah si lelaki spontan menjadi dingin. Dia berkata dengan nada mengancam, “Bos kami jarang mengajak orang lain untuk minum bersama. Jadi, jangan nggak tahu diri!”Evan mengerutkan keningnya. “Aku harap kamu bisa bicara dengan sopan. Kalau kedua nona ini nggak mau ke sana, kenapa kamu malah memaksa mereka? Sekarang ini zaman hukum!”Si lelaki bertato menatap Evan dengan tatapan sinis. “Jangan ikut campur!”Evan berdiri di hadapan kedua wanita hendak melindungi mereka. “Memangnya kenapa kalau aku ikut campur dalam masal
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. “Tebakanku!”“Kalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.” Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. “Mengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!”Ferdi berkata, “Jangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!”Cindy berucap, “Ibu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.”Hani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, “Aku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.”Harun berdiri. “Biar aku saja!”Setelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. “Cindy, keluar!” ucap Harun dengan nada serius.“Nggak mau!” Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. “Meskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!”Saat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,
Tiffany sangat optimis. “Pasti bisa!”Bondan memutar bola matanya melirik Tiffany sekilas. Ketika melihat ekspresi gembira di wajah Tiffany, hatinya spontan merasa lega.“Kita makan dulu. Mereka juga butuh waktu untuk menulis surat pernyataan!” ujar Bondan.“Oke!”Bondan memilih sebuah restoran barat. Dia memarkirkan mobil, lalu membawa Tiffany untuk makan.Lingkungan restoran barat sangat elegan. Mereka berdua memilih tempat yang hening. Setelah memesan makanan, mereka menunggu datangnya pesanan sembari mengamati masalah di internet.Bondan pergi ke toilet, sekalian menghubungi asistennya. Dia menghubungi perusahaan pemasaran yang sering bekerja sama dengan mereka untuk bersiap-siap membeli trending topic.Setelah berpesan, Bondan mengangkat alisnya, kemudian berpesan lagi, “Coba kamu cari tahu, belakangan ini proyek apa yang sulit diambil alih Keluarga Anggara.”Asisten mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Bondan kembali ke restoran. Saat pelayan mengantar makanan, Bondan dengan pen
Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un
Bondan melepaskannya. “Aku minta maaf sama kamu.”“Tadi aku juga nggak sengaja marah-marah sama kamu. Anggap saja kita impas!” Tiffany kembali duduk di bangkunya. “Kita bicara masalah serius dulu. Sonia dan Tuan Reza memang lagi nggak di tempat, tapi kita nggak boleh tinggal diam saja. Kita mesti berbuat sesuatu untuk Sonia, jangan sampai rencana orang jahat itu kesampaian!”Bondan berpikir sejenak, kemudian berkata, “Orang tua Sonia mengecamnya secara terbuka, memperkuat banyak rumor negatif sebelumnya. Masalah ini sulit untuk diatasi lagi.”Kening Tiffany berkerut. “Apa Sonia benar-benar adalah anak angkat Keluarga Dikara? Apa benar Sonia dibesarkan oleh mereka? Aku nggak percaya.”Bondan membalas dengan mengernyitkan keningnya, “Sepertinya latar belakang Sonia agak rumit. Berhubung dia adalah anggota Kak Reza, Kak Reza pun melindunginya dengan sangat baik. Aku juga tidak bisa tahu cerita lebih detail.”“Pokoknya, aku nggak percaya Sonia seperti yang mereka katakan. Sonia itu orangny
Teddy mengepal erat tangannya. Sikapnya kelihatan tegas. “Terserah kalian!”“Tuan Teddy, kamu akan segera tahu kalau kamu sudah membuat sebuah keputusan yang salah.”“Aku sudah lama bergumul di lingkaran ini. Aku juga sudah pernah mengalami banyak hal. Paling-paling aku akan keluar dari dunia perfilman. Sampai jumpa!” ucap Teddy, lalu membalikkan tubuhnya berjalan pergi.Setelah Teddy meninggalkan tempat, pria itu menghubungi Erwin. Dia melaporkan kondisi di Jembara.Erwin memerintah dengan dingin, “Coba kamu korek aib King lagi. Manfaatkan semua orang yang bisa dimanfaatkan. Pastikan dia diinjak mati-matian. Jangan beri dia sedikit pun kesempatan untuk bangkit kembali.”Sekarang Reza sedang tidak berada di dalam negeri. Ini adalah satu-satunya kesempatan. Setelah Reza pulang nanti, reputasi King sudah hancur. Meski Reza ingin membantunya, semuanya juga sudah tidak memungkinkan lagi!…Tiffany dinas selama dua hari. Setelah kembali, dia baru melihat berita King di internet. Dia berpiki
Setelah video Reviana disensor, video pun disebarluaskan di internet dan memicu kericuhan orang-orang. Suara hujatan King semakin memuncak lagi.Arkava Studio dan GK Jewelry kembali terseret dalam masalah karena King. Studio tersebut menjadi sasaran perburuan informasi pribadi dan pemboikotan. Alhasil, semua desainer diserang warganet bahkan sampai takut untuk pergi bekerja.Gerai GK Jewelry dihancurkan oleh para warganet. Mereka menuntut GK Jewelry segera mengumumkan pemutusan kerja sama dengan King. Jika tidak, mereka mengancam akan membuat GK Jewelry gulung tikar.Semua penghargaan yang pernah diraih King di dalam negeri dicabut bahkan dihapus namanya. Tidak sampai di sana saja, semua film dan drama yang melibatkannya juga ditarik dari peredaran.Nama King sepenuhnya telah diboikot di dalam negeri!Masalah semakin besar lagi. Satu per satu anggota Keluarga Dikara juga maju. Dimulai dari Bagas, Bagas dan istrinya dihalangi wartawan di depan pintu gedung perusahaan. Mereka diminta unt
Senyuman di wajah Reviana menjadi terkaku. Dia berkata dengan tersenyum, “Ada apa dengan King?”“Nyonya Reviana, King itu putri kandungmu, kenapa kamu malah mengunggah pernyataan seperti itu?” Kening Dania berkerut. “Kenapa kamu mesti berbohong, lalu memfitnah King? Kalau sampai dia tahu dirinya difitnah orang terdekatnya, apa kamu pernah berpikir betapa sedihnya dia?”Reviana merasa gusar. “Ini masalah keluarga kami. Sepertinya Nona Dania tidak berhak untuk bertanya?”“Nyonya Reviana, apa pun ceritanya, King itu anak kandungmu. Mohon hapus pernyataan itu, beri sedikit ruang untuk kamu dan Sonia. Anggap saja aku mohon sama kamu!” Dania berkata dengan serius, “Kelak kalau Nyonya Reviana memerlukanku, aku pasti akan berusaha untuk membantumu!”Sikap Reviana sangat dingin. “Tidak mungkin. Pernyataan itu sudah dipublikasikan!”“Kenapa?” Kening Dania berkerut. “Aku nggak habis pikir. Kenapa kamu begitu membenci Sonia? Saking membencinya, sampai ingin menghancurkannya?”Raut wajah Reviana me