“Biasanya aku merasa aku punya banyak teman. Tapi ketika aku ingin ngobrol sama seseorang, aku baru menyadari aku cuma bisa cari kamu saja!” Gina terlihat sangat bersedih. “Hidupku gagal sekali!”Johan merasa ada yang aneh dengan Gina, dia pun bertanya, “Apa Sonia ganggu kamu lagi?”Gina menggeleng dengan perlahan. “Hari ini, demi Sonia … Reza hampir saja membunuh Siska! Apa kamu tahu masalah ini? Kalau aku nggak halangi dia, sepertinya dia benar-benar akan membunuh Siska. Aku sungguh takut waktu itu. Aku takut dia akan terkena masalah, tapi dia melakukan semua itu juga bukan demi aku, ngapain aku khawatir sama dia?”Gina menutup matanya dengan kedua tangan, lalu melanjutkan, “Tapi aku nggak bisa lihat dia melakukan hal yang melanggar hukum.”Johan membalas dengan sinis, “Di mana Sonia?”“Sonia?” Gina tersenyum menyeringai. “Dia malah ingin lihat Reza habisi Siska. Dia tahu Reza peduli banget sama dia, seharusnya dia merasa gembira sekali!”Tiba-tiba Johan meneguk anggur di gelasnya. “
Ketika menyadari kedatangan Reza, Darren spontan berdiri, lalu mengangkat ubi di tangannya. Saking tegangnya, Darren jadi terbata-bata, “Pak … Pak Reza … mau makan ubi, nggak?”“Terima kasih, tidak usah!” ucap Reza dengan santai, “Kalian makan saja!”“Aku sudah selesai makan!” Darren lekas meletakkan ubi dan berlari pergi.Reza duduk di bangku sebelah, lalu menatap Sonia dengan tersenyum. “Sudah bosan makan kacang, sekarang jadi makan ubi?”Tampak senyuman di dalam tatapan Sonia. “Dibeli sama anggota kru. Aku orangnya juga nggak pemilih, dikasih apa makan apa.”“Dasar!” Reza mencubit hidungnya.Sonia menggigit ubi sambil bertanya, “Kamu nggak sibuk? Sebenarnya kamu nggak usah sering kemari. Sekarang aku baik-baik saja. Semua orang di lokasi syuting baik banget sama aku!”Reza mengerutkan keningnya. “Kenapa? Kamu tidak suka?”“Kalau kamu datang terus, gimana kalau sampai kepergok ….” Ucapan Sonia pun terhenti.Raut wajah si lelaki semakin serius lagi. “Memangnya kenapa kalau kepergok? A
“Aku juga tidak bisa makan lagi. Nanti aku akan batalkan orderannya. Kamu pergi sana!” Si lelaki memegang payung, lalu bergegas masuk ke dalam gedung.Kelly terbengong. Dia menyeka air hujan di wajahnya, dan hanya bisa kembali.Baru saja Kelly berjalan dua langkah, tiba-tiba kepalanya kliyengan, Kelly pun langsung jatuh ke lantai.Lantai dipenuhi dengan genangan air hujan. Kotak makanan juga sudah ditetes dengan rintik-rintik hujan.Belum sempat orang yang memesan makanan berjalan masuk ke gedung, dia menyadari Kelly jatuh pingsan. Dia terkejut segera berlari menghampiri Kelly, lalu menjerit dengan waswas, “Hei, bukannya hanya satu orderan saja? Kamu jangan ancam aku!”“Hei!” Si lelaki menjerit. Namun Kelly masih belum menyadarkan diri. Dia segera mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi ambulans.*Saat Kelly menyadarkan diri, dirinya pun sedang berada di rumah sakit. “Kamu sudah bangun?” Suster berjalan memasuki ruangan, menggantikan botol cairan infus. “Apa kamu merasa enakan?”Su
Selesai infus, Kelly pergi melunasi tagihan rumah sakit. Saat meninggalkan rumah sakit, kebetulan dia bertemu lagi dengan suster yang menjaganya di malam hari.Kebetulan suster itu baru selesai sif malam, hendak pulang kerja. Ketika menyadari Kelly sedang sendirian, dia pun mengerutkan keningnya. “Kenapa kamu pulang sendirian? Pacarmu nggak datang?”Wajah Kelly terlihat sangat pucat. Dia tidak tahu bagaimana menjelaskan masalah ini. Dia pun terpaksa menggeleng.Suster menghela napas. “Pacar seperti apa itu?! Tidak bertanggung jawab sekali! Aku rasa lebih baik kamu gugurkan saja kandunganmu. Jangan hancurkan masa depanmu!”Selesai berbicara, suster berjalan pergi dengan menggeleng.Kelly juga tidak tahu dirinya hendak ke mana. Hari ini adalah hari Sabtu. Dia tidak perlu bekerja, tapi dia tidak ingin kembali ke rumah kontrakannya. Dia sungguh merindukan keluarganya. Setelah dipikir-pikir, Kelly pun pergi ke rumah abangnya.Setibanya di sana, tidak ditemukan siapa-siapa di rumah. Bahkan,
Kelly merasa sangat panik. “Jadi, bagaimana dengan biaya pengobatanmu? Bukankah dokter spesialis akan segera kembali dari luar negeri? Sekarang Ibu habiskan uang itu untuk renovasi uang, gimana kita bayar biaya pengobatan Ibu?”Sandora pun berkata, “Penyakit Ibu nggak penting, masih bisa ditunda.”“Nggak bisa, pengobatan Ibu sudah nggak bisa ditunda lagi!” Kelly membalikkan tubuhnya hendak mencari abangnya. “Aku akan katakan semuanya sama Kak Kenzo!”“Kelly, jangan!” Sandora langsung menghalangi langkah Kelly, lalu berkata, “Kelly, jangan!”“Masalah renovasi masih bisa ditunda, tapi pengobatan Ibu sudah nggak bisa ditunda lagi. Kalau Kak Kenzo tahu masalah penyakit Ibu, dia pasti nggak bakal pakai uang itu!”“Kelly!” Sandora kembali menghalangi Kelly. Dia pun berkata, “Kelly, Ibu jujur sama kamu. Sebenarnya Ibu tidak sakit. Ibu sudah membohongimu!”Langkah kaki Kelly langsung terhenti. Dia terbengong, lalu berkata, “Apa katamu? Ibu lagi bohongi aku, ‘kan? Ibu sengaja bohongi aku biar a
“Kelly!” Sandora menangis dengan sangat sedih dan histeris.Kelly membalikkan tubuhnya berjalan pergi. Ketika berjalan sampai ke depan pintu rumah, Kenzo mendekatinya, lalu bertanya, “Kelly, kamu mau pulang?”Sandora segera menyeka air matanya, tidak ingin dipergoki oleh putranya.Kelly mengangguk tanpa berbicara apa-apa. Kemudian, dia membuka pintu langsung berjalan pergi.Kenzo menatap ke arah pintu dengan kaget. Kemudian, dia langsung menatap Sandora. “Ibu, kenapa Kelly malah pergi? Apa dia menangis?”“Kelly ….” Sandora juga terisak-isak. “Kelly, dia sudah pergi!”…Kelly berjalan menuruni tangga dengan air mata juga terus mengalir. Dia berjalan keluar gedung, tertegun di pinggir jalan. Hatinya terasa sangat sakit dan juga hampa. Angin berembus membuat luka di hatinya semakin pedih lagi.Kelly sudah kehilangan segalanya! Dia menyeka air mata sambil berjalan mengarungi pinggir jalan. Pikirannya terasa sangat kacau.Saat ini, Kelly sudah kehilangan keluarganya, menanggung utang 1 mili
“Aku pergi cari kamu. Kamu kirimkan alamat kakakmu kepadaku.”Kelly merasa agak gugup. “Kamu jangan kemari. Aku nggak lagi di rumah kakakku.”“Nggak di rumah kakakmu? Bukannya kamu tinggal di rumah kakakmu buat jaga ibumu?” Sonia merasa semakin aneh. “Cepat beri tahu aku. Kalau nggak, aku akan telepon ibumu!”Kelly ragu sejenak, lalu memberi tahu alamat tempat tinggalnya kepada Sonia.Sonia langsung mengendarai mobil ke tempat tinggal Kelly.Dari pusat kota, Sonia mengendarai hampir satu jam baru bisa tiba di sebuah perumahan kuno. Perumahan ini bahkan lebih kuno dibandingkan dengan perumahan tempat kontrakan Kelly dengan Monica dulu.Sonia melewati gang yang sangat sempit, lalu naik ke atas gedung yang kotor. Dia mengetuk pintu selama beberapa kali, akhirnya pintu dibuka oleh Kelly.Penampilan Kelly sungguh mengejutkan Sonia. Dia terlihat semakin kurus dan pucat. Menyadari tatapan Sonia, Kelly pun langsung mengalihkan pandangannya.Sonia memapah Kelly untuk duduk di ranjang. Dia pun b
Raut wajah Sonia menjadi dingin. “Serius? Apa dia tahu? Gimana caranya dia bohongi kamu?”“Masalah ini nggak ada hubungannya sama Kak Jason!” Kelly segera menjelaskan, “Sonia, masalah nggak seperti yang kamu bayangkan!”“Jadi, gimana masalahnya?”Kelly duduk bersandar di ranjang menceritakan seluruh kronologis kejadian kepada Sonia. Mulai dari Yerin mengancamnya, menaruh obat di minuman Jason, dirinya hamil, lalu masalah persekongkolan ibunya dengan Yerin.Sudah setengah bulan Kelly mengetahui kabar kehamilannya. Namun sampai sekarang, dia masih belum memutuskan untuk menggugurkan anak ini atau tidak.Sempat dua kali Kelly memutuskan untuk menggugurkan kandungannya. Dia bahkan sudah sampai di depan rumah sakit. Hanya saja, pada akhirnya dia memilih untuk menundanya.Kelly masih belum bisa membulatkan tekadnya. Dia tidak tega untuk membunuh nyawa yang tidak bersalah ini!Sonia telah mendengar semua yang dialami Kelly selama beberapa waktu ini. Dia sungguh kehabisan kata-kata. Sonia pern
Betapa bagusnya jika Rayden membunuh Sonia sejak awal. Noah tahu, selama Sonia masih hidup, dia pasti akan memiliki cara untuk melarikan diri!Sekarang Sonia sedang menyamar menjadi pelayan. Jangan-jangan dia sengaja mendekati Rayden untuk balas dendam? Apa ada rahasia yang disembunyikan Sonia, tapi tidak diketahui Noah?Seandainya Noah mengetahuinya, bisa jadi dia bisa segera mendorong Sonia ke neraka! Noah yang menyimpan rasa dendam itu berjalan pergi melihat ke sisi lift. Dia menyadari Sonia pergi ke lantai satu. Dia segera memasuki lift yang satu lagi untuk turun.Setelah tiba di lantai bawah, Noah menyadari Sonia mengambil kotak makanan, menaiki sebuah mobil. Ke mana Sonia? Noah segera mengendarai mobil yang satu lagi.Jalan-jalan di Istana Fers saling terhubung ke segala arah. Di tengah malam, bayangan pepohonan saling bertumpuk dan cahaya lampu redup berkelap-kelip. Noah mengikuti dari kejauhan, tidak terlalu dekat, tetapi juga tidak terlalu jauh, hingga akhirnya mobil itu berb
Secara manajemen, pelayan tidak diperbolehkan untuk menggoda pria. Namun, di belakang, mereka berebut dengan sangat ketat.Oleh sebab itu, wanita itu bisa menghalangi Sonia tadi karena melihat Sonia sedang berciuman dengan pria di lantai dansa, dia merasa sangat iri.Sonia berkata dengan datar, “Tuan Noah tinggal di mana?”Para pelayan wanita saling bertukar pandang, tidak ada yang berbicara.Sonia mengambil botol anggur di samping. Inna segera berkata, “Lantai 13, di kamar 1302.”“Emm!” balas Sonia, lalu melangkah pergi.Di bar.Setelah Theresia dan Himawan selesai berdansa, dia pun menemukan Reza di depan meja bar.Reza mengangkat tangan melihat jam tangan sekilas. “Sudah saatnya pulang!”“Oke!” Theresia tersenyum.Mereka berdua berjalan keluar bar dan kebetulan bertemu dengan Himawan. Himawan memeluk wanita tadi sembari menyapa mereka berdua, “Raja Bondala, Nona Lacey.”Reza berkata, “Tadi aku nggak ada di tempat. Terima kasih Tuan Himawan sudah menjaga Lacey.”Tidak terlihat ekspre
Sonia meraih lengan pria tersebut, lalu menjinjit ujung kakinya untuk mencium bibir Reza. Dia bertanya dengan suara serak, “Sistem pertahanan di Istana Fers sangat ketat. Sebelumnya Frida sempat meretas CCTV. Hanya saja, dia cuma sanggup membuat orang nggak menyadarinya dalam waktu singkat. Apa setelah dia bekerja sama dengan Yose, nggak ada yang bisa menyadarinya?”Reza membalas ciuman hangat Sonia. “Saat aku datang, masalah ada perubahan.”“Perubahan apa?” tanya Sonia dengan penasaran.“Sementara ini aku tidak beri tahu kamu dulu. Itu hukuman karena kamu tidak mendengar ucapanku!” Reza menggigit bibirnya.Sebelumnya wanita yang dipukul Sonia mengejar kemari. Ketika melihat Sonia dipeluk dan dicium oleh pria tampan dan tinggi, lalu berdansa bersama. Hubungan mereka berdua kelihatan sangat mesra.“Dasar wanita jalang!” maki si wanita dengan nada iri, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.…Ketika Kase kemari, Sonia baru saja keluar dari lantai dansa. Meski Sonia sedang mengen
Himawan menoleh sekilas. Ketika melihat dirinya sudah melangkah mundur hingga menempel di meja bar, dia pun menatap Theresia dengan tidak berdaya. “Baiklah, kalau begitu, aku akan berdansa dengan Nona Lacey. Aku harap Nona jangan marah lagi.”Theresia pun tersenyum, lalu menarik tangan Himawan untuk berjalan ke arena dansa.Bar ini sangat luas dengan dilengkapi lantai dansa yang energik serta lantai dansa waltz yang santai. Ketika keduanya memasuki lantai dansa, Theresia meletakkan tangan panjang dan lembutnya di bahu pria itu, sementara pria itu merangkul pinggangnya, lalu mereka menari dengan anggun di tengah lantai dansa.Theresia sudah mabuk. Jadi, Himawan menuntunnya dengan langkah perlahan.“Sejak kapan Tuan Himawan datang ke Istana Fers?” tanya Theresia.Himawan menjawab dengan datar, “Sudah setengah bulan.”“Ternyata kamu pendatang baru!” Theresia tersenyum. “Dulu kamu kerja di mana?”“Aku bekerja dengan Tritop,” jawab Himawan.“Oh!” Theresia mengangguk. Tiba-tiba dia mengerutk
Regan menunduk dengan panik, lalu menjelaskan dengan suara kecil, “Setelah datang ke sini, hidup kita sudah nggak ada pilihan lagi. Kalau aku tidak bermanfaat sama sekali, aku pun sudah dibunuh ketika membantu Hallie untuk menyelamatkanmu.”Sonia mengangguk. Kali ini, dia tidak mengatakan apa pun, langsung meninggalkan kamar.Setiap orang memiliki pengalaman hidup dan pilihan masing-masing. Tidak ada orang yang bisa benar-benar merasakan pengalaman hidup orang lain, juga tidak bisa menilai benar atau salahnya pilihan hidup orang lain!Tiba-tiba Regan berkata, “Nona Sonia, aku harap kamu tidak beri tahu masalah ini kepada Hallie. Biarkan dia mengira aku serakah dan sudah mengecewakannya.”Sonia berucap, “Oke, aku akan bantu kamu rahasiakan masalah ini!”Tatapan Sonia kelihatan berkilauan. “Aku sungguh berterima kasih karena sudah menyelamatkanku. Kalau kamu butuh bantuanku, kamu bisa mencariku kapan saja!”Ekspresi Regan kelihatan sedikit linglung. Dia mengangguk dengan perlahan. “Aku t
Pohon Natal setinggi belasan meter kelihatan berkilauan di tengah istana. Rayden menyuruh pelayannya untuk menggantung hadiah berupa emas, perak asli, dan perhiasan lainnya di bagian teratas. Ada banyak orang ingin memanjat ke bagian teratas untuk merebut berlian sepuluh karat itu. Mereka semua saling memukul, tidak sedikit orang terjatuh dari paling atas.Ketika Sonia dan Theresia melewati, mereka melihat ada yang terjatuh hingga muntah darah, tetapi tidak ada yang menyelamatkan mereka. Mereka malah diinjak oleh yang lain demi bisa memanjat ke atas.Theresia berkata dengan tersenyum, “Orang-orang di sini bagai nggak punya arwah saja.”Hanya ada rasa serakah di diri mereka.Sonia berucap, “Apa kamu nggak merasa Rayden sengaja memperbesar rasa serakah mereka?”Theresia mengangkat-angkat alisnya. “Memang begitu. Sebenarnya apa yang ingin dia lakukan?”Sonia menggeleng. “Aku hanya merasa orang itu aneh sekali!”Malam hari ini, Rayden melakukan jamuan. Bondala dan Kase diundang. Sonia dan
Sonia memutar bola matanya. Angin sepoi-sepoi mengembus rambut di samping telinga Sonia. Rambut itu melayang ke pipi putih mulus Sonia. Kelembutannya sungguh meluluhkan hati orang-orang yang melihatnya.Pada saat ini, Sonia menggigit bibirnya sembari tersenyum. “Kalau nggak, kamu cari dia untuk bahas soal energi terbarukan.”Reza tersenyum dingin. “Aku lebih ingin bahas soal papan nama Suki di altar persembahan kediamannya!”Sonia menarik napas dalam-dalam. “Kamu sudah tahu?”Reza menyipitkan matanya. “Ternyata kamu juga tahu! Kamu beri tahu dia kalau kamu itu Suki?”Sonia segera menggeleng. “Nggak!”Suki sudah “meninggal”. Sonia tidak mungkin mengungkitnya terhadap siapa pun!Tatapan Reza masih kelihatan dingin. “Sebelumnya kalian sudah saling kenal? Apa kalian punya hubungan dekat sewaktu di medan perang?”Sonia berpikir sejenak. “Jujur saja, sebelum bertemu dengan dia, aku sama sekali nggak mengingatnya.”“Bagaimana setelah bertemu dengannya? Ketika melihat dia membangun altar untuk
Kase berkata dengan serius, “Banyak sekali pekerjaanku, contohnya mesti menghadapi wajah muram si Rayden setiap hari.”Sonia terdiam membisu. Ketika melihat wajah Kase, tiba-tiba Sonia kepikiran dengan sosok Melvin.Tidak! Melvin jauh lebih imut daripada Kase!…Sore harinya, Sonia menghubungi Johan dan Frida. Dia menyuruh mereka untuk tetap tinggal di Hondura dan jangan bertindak gegabah. Sonia sudah menemukan sasarannya. Dia akan mulai menyusun rencana pembunuhannya. Kemudian, dia akan mengutus orang untuk memasukkan Firda dan Johan ke dalam Istana Fers.[ Eka: Bos, apa Kak Reza marah sekali? Dia tidak persulit kamu, ‘kan? ][ Ariel: Kamu lagi mencemaskan Bos? Tapi kenapa sekarang kamu kelihatan sangat bersemangat? Apa maksudmu? ][ Eka: Kenapa kamu membongkarku? ][ Ariel: Aku hanya nggak berharap Bos dikelabui saja! ]Tidak ada lagi yang bersuara. Beberapa menit kemudian, Eka baru mengirim pesan lagi.[ Kita bahas soal serius dulu! Bos, bagaimana dengan sasaran kita? ][ Sonia: Sed
Kaki panjang Reza menindih Sonia. Lengannya menopang di samping wajah si wanita. Dia memberi ciuman hangat dan membara kepada Sonia. Saking lamanya ciuman yang diberikan Reza, sekujur tubuh Sonia terasa lemas. Dia mengangkat tangannya untuk menahan wajah Reza, menggigit bibirnya dengan perlahan dengan mata berlinang air mata.“Reza, pergilah! Tinggalkan Istana Fers! Kamu bisa tunggu aku di Hondura. Setelah misiku selesai, aku akan pergi mencarimu.”Lantai B12 itu bukanlah tempat yang sederhana. Demi menghalangi kepergian Tensiro, Rayden pasti bukan hanya mengandalkan bujukan dan iming-iming.Begitu senjata gelombang mikro diaktifkan, seluruh Istana Fers akan berubah menjadi puing-puing.Sonia memiliki firasat kuat jika Rayden benar-benar diprovokasi, dia akan melakukan tindakan yang sangat gila. Ini adalah misi yang dijalankan Sonia. Dia juga tidak berharap gara-gara dirinya, semuanya akan terjebak dalam bahaya.Reza menyandarkan dagunya di atas kening Sonia, seolah-olah dia tahu apa