Share

Bab 472

Penulis: Musim Gugur
Yandi menyalakan sebatang rokok, lalu mengisapnya. Beberapa saat kemudian, Yandi baru bersuara, “Nggak usah! Dia menganggap aku sudah mati. Sekarang dia juga sudah punya istri dan anak perempuan. Jadi, nggak ada gunanya aku pulang!”

Sonia menggigit bibirnya. Dia tidak mahir dalam menghibur, dia hanya berkata, “Ikuti kata hatimu saja!”

Yandi melirik Sonia, lalu bertanya, “Bagaimana denganmu? Apa kamu bahagia bersama Reza?”

“Emm, bahagia,” balas Sonia tanpa ragu sama sekali.

“Baguslah kalau begitu!” Yandi tersenyum, lalu menepuk-nepuk pundak Sonia. “Ayo, makan!”

Tiba-tiba Sonia menatap Yandi, lalu bertanya, “Apa kamu masih benci sama aku?”

Pertanyaan Sonia membuat Yandi tertegun sejenak. Yandi mencubit tubuhnya sendiri, memaksakan diri untuk tersenyum. “Semalam sewaktu aku beli rokok di bawah, aku nampak ada seorang ayah sedang memarahi putrinya. Tapi si ayah malah panik ketika anaknya menangis. Terakhir dia langsung menggendong anaknya dan berusaha untuk membujuknya!”

Sonia tidak menger
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 473

    Ayahnya Johan, Charles Gunawan, berbicara dengan berlagak serius, “Lagi ada tamu, kenapa kamu malah jerit-jerit!”Wanita yang kerap di sapa Bi Intan langsung tersenyum. “Biasanya anak muda memang seperti itu.”Ibunya Johan, Maria, berkata, “Dia itu masih kayak anak-anak, beda dengan Frida!”Johan duduk di sofa sambil menatap gadis yang duduk di hadapannya. Si gadis berambut pendek, mengenakan kemeja berwarna putih dan celana hitam Penampilannya hampir mirip dengan pegawai toko kue saja. Sebenarnya wajahnya cukup cantik, hanya saja sikapnya sangat dingin. Saat ini Intan pun tersenyum. “Frida anaknya terlalu serius, nggak mirip anak cewek. Aku lebih suka karakter Johan!”Maria langsung berkata, “Nggak masalah, kok. Aku suka anak serius seperti Frida. Tapi, kalau Frida bisa bergaul dengan Johan, bisa jadi Frida akan lebih periang.” “Alangkah baiknya kalau bisa seperti itu!”Ketika mendengar mereka berdua saling memuji satu sama lain, akhirnya Johan mengerti. Ternyata dia dipanggil pulan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 474

    Frida menjawab dengan dingin, “Tenang, aku nggak tertarik dengan cowok dengan wajah pas-pasan!”Kedua mata Johan langsung terbelalak. “Apa maksudmu? Wajahku pas-pasan? Memangnya kamu itu cantik banget? Kalau ibuku nggak bilang, aku kira kamu itu cowok!”“Sepertinya sudah saatnya kamu ke rumah sakit!” balas Frida dengan santai.“Untuk apa ke rumah sakit?” tanya Johan.“Cek matamu!”Amarah Johan seketika membara. “Tenang, aku itu cowok nggak boleh bertengkar sama cewek.”Selesai berbicara, Johan langsung berjalan pergi.“Berhenti!” Raut wajah Frida terlihat sangat serius. “Apa yang ingin kamu katakan lagi?” Johan melirik Frida dengan sinis.Frida juga membalas tatapan sinis Johan. “Kalau kamu berani pergi, nanti aku akan bilang sama Bibi Maria kalau aku suka sama kamu!”Kali ini ekspresi Johan langsung berubah muram. Dia dengan sangat terpaksa berjalan kembali. “Kamu memang kejam!”Johan menyilangkan kakinya dengan kedua tangan direntangkan di atas bangku. “Katakanlah, ada masalah apa?”

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 475

    Johan menatap bayangan gadis itu dengan tersenyum sinis. Padahal cuma digandeng saja, reaksinya malah sebesar itu. Sepertinya dia memang penyuka sesama jenis. Kali ini Johan pun merasa tenang!Suasana hati Johan semakin bagus saja. Dia berjalan mengikuti langkah Frida. Ketika tiba di ruang tamu, dia langsung berteriak, “Ibu! Bi Intan!”Maria dapat merasakan perbedaan dari sikap Johan, dia pun diam-diam tersenyum. Sepertinya perjodohan hari ini akan berhasil.Intan melirik Frida sekilas, lalu berdiri dengan tersenyum. “Kami masih ada urusan, lain hari kami datang bertamu lagi, ya!”“Secepat ini?” Maria berusaha untuk menahan mereka. “Pembantu sudah masak makan malam. Kalian makan dulu baru pulang, ya.”“Lain kali saja!” Senyuman di wajah Intan semakin lembut lagi.Maria tahu sebenarnya Intan sudah tidak sabaran ingin pulang untuk menanyakan pendapat Frida. Dia pun jadi ingin segera bertanya pada Johan.Johan juga ikut berdiri, dan berbicara dengan sopan, “Bi Intan, Frida, aku antar kali

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 476

    Sepertinya Ariel juga memiliki pertanyaan yang sama. Dia pun tidak membalas lagi.Eka mengetik. [ Bercanda, bagaimana mungkin aku bisa jadian sama seorang cewek tomboi? Kami berdua hanya pura-pura lagi pacaran untuk bohongi orang tua kami. Biar mereka nggak atur kencan buta lagi buat kami. ]Kemudian, Eka mengalihkan topik pembicaraan. [ Bos, kapan kita ada misi baru lagi? Coba Bos lihat, aku terlalu nggak ada kerjaan sampai mengikuti kencan buta! Aku bosan sekali! ]Sonia membalas.[ Sementara ini masih belum ada misi! Kamu pacaran dulu! ]Selesai mengetik, Sonia dan Ariel langsung keluar dari aplikasi.Setelah menuruni bus, gedung tinggi di seberang sana tak lain adalah Arkava Studio.Sonia naik ke lantai atas, lalu berhenti di depan resepsionis. “Halo, aku datang untuk interview!”Resepsionis bertanya dengan sopan, “Siapa nama Anda?”“Sonia.”“Ternyata Nona Sonia, ya? Bos sudah berpesan, dia suruh Anda langsung ke ruang rapat di lantai atas. Dia sudah menunggu Anda di sana!”“Teri

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 477

    Ruangan rapat seketika menjadi hening. Melihat Sonia tidak melanjutkan ucapannya, Mandy pun bertanya dengan sedikit terkejut, “Nggak ada lagi?”Sonia mengangguk. “Nggak ada lagi!”Mandy sungguh terkejut. Si Winnie tidak menyembunyikan ekspresi meremehkannya sama sekali. Dia menatap Sonia, lalu berkata, “Nona Sonia salah alamat, ya? Ini Arkava Studio!”“Aku tambahkan sedikit. Aku sangat tertarik dengan desain busana dan berlian,” tambah Sonia.Winnie langsung tertawa. “Nona Sonia, kamu masih nggak mengerti, ya? Di sini adalah studio terunggul dan profesional. Kamu kira semua orang yang punya hobi desain bisa bekerja di sini?”Sonia tersenyum. “Justru karena tempat ini adalah tempat profesional, aku baru ke sini!”Winnie merasa agak lucu. Dia pun memalingkan kepalanya tidak menghiraukan Sonia.Stella juga sedang menatap Sonia dengan tatapan menghina. Dia sungguh gembira ketika melihat Sonia disindir habis-habisan oleh Winnie. Jangan-jangan setelah Reviana memuji bakat desain Stella, Son

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 478

    Saat Sonia kembali ke Imperial Garden, langit pun sudah gelap. Baru saja memasuki rumah, Sonia pun menerima panggilan dari Reza. “Lagi di mana?”“Di rumah?” balas Sonia sambil melepaskan sepatu.“Apa yang kamu lakukan hari ini?” Suara Reza terdengar lembut.“Keluar sebentar.”Reza langsung bertanya, “Ke mana?”Sonia tersenyum datar. “Nanti aku kasih tahu sewaktu kamu pulang!”Reza tersenyum. “Malam ini aku pulangnya agak telat. Tapi aku sudah bantu pesan makan malam buat kamu. Kamu harus habiskan semua, nggak boleh pilih-pilih.”“Emm!” balas Sonia.Ketika mendengar suara manis Sonia, hati Reza pun terasa gatal. “Kamu tunggu aku di rumah. Aku akan segera pulang.”“Emm!” Setelah panggilan diakhiri, Sonia pergi mandi. Baru saja dia keluar dari kamar mandi, terdengar bel pintu rumah berbunyi. Makanan yang dipesan Reza sudah tiba.Seperti biasa pelayan restoran yang mengantarkan makanan langsung ke rumah. Mereka menyajikan kotak makanan ke atas meja, baru berpamitan.Sonia mengeringkan ram

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 479

    Begitu kembali ke kamar, Kelly langsung mengunci pintu kamar, baru mengganti pakaian tidurnya.Untung saja tidur Kelly tidak terganggu. Dia bisa tidur dibarengi dengan suara gaduh di luar sana.…Di Imperial Garden.Saat Reza kembali, Sonia masih belum tidur. Dia masih membaca buku di luar balkon.Reza langsung menggendongnya ke ranjang, lalu mengecup bibir Sonia, dan berkata, “Tunggu aku, aku mandi dulu.”Sonia mengangguk, lalu menengadah kepalanya untuk mencium dagu Reza.Reza sudah menunggu selama beberapa hari. Saat ini sekujur tubuhnya terasa tegang, bahkan suaranya juga sudah terdengar serak. “Sebentar saja!”Setelah Reza pergi ke kamar mandi, Sonia meletakkan bukunya di atas nakas. Kemudian, dia menyetel lampu ruangan menjadi agak redup. Sonia berbaring menunggu kedatangan Reza.Tak sampai sepuluh menit, Reza pun keluar dari kamar mandi. Dia langsung naik ke atas ranjang, mencubit pelan dagu Sonia, dan mulai menciumnya.…Selesai berolahraga, Sonia yang sudah mengantuk itu bersa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 480

    Kelly yang sedang mandi itu mendengar sepertinya ada yang sedang mendorong pintu. Dia spontan merasa gugup, lekas mengenakan pakaiannya, lalu bertanya dengan suara gemetar, “Siapa?”Orang di luar sana tidak berbicara, dia terus mencoba untuk mendorong pintu. Berhubung pintu masih tidak bisa dibuka, orang di luar mengerahkan tenaga yang lebih kuat lagi.Saat kursi di belakang pintu terdorong sedikit, air di atas baskom pun meluber.Kelly segera berlari pergi menahan pintu, lalu bertanya, “Siapa?”Orang di luar sana berhenti, lalu berbicara dengan berlagak terkejut, “Kelly, kamu lagi di dalam? Aku kira pintunya rusak! Celana dalamku digantung di dalam. Kamu nampak nggak? Tolong keluarin, dong!”Kelly merasa marah dan takut. Dia berkata, “Kamu pergi dulu. Aku akan segera keluar!”“Aku mau pakai sekarang. Biarkan aku masuk sebentar!”Michael berkata dengan tersenyum, lalu terus mendobrak pintu.Kelly berusaha sekuat tenaganya untuk menahan pintu, lalu berkata dengan suara gemetar, “Kalau k

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2107

    Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2106

    Sonia makan siang bersama Ranty.Saat makan, mereka berdua terus membahas soal Morgan dan Theresia. Satunya tampan dan satunya cantik. Ranty merasa sangat percaya diri terhadap perjodohannya kali ini.Di satu sisi, Sonia berharap semua bisa berjalan sesuai dengan kemauan Ranty. Namun di sisi lain, akal sehatnya memberitahunya bahwa mereka berdua tidak memungkinkan!Tentu saja Ranty tidak ingin menghancurkan rasa optimis Ranty.Selesai makan, Ranty menerima panggilan dari perusahaan. Dia pun mesti kembali ke perusahaan untuk mengurus pekerjaannya. Kebetulan Sonia juga menerima panggilan dari Mandy. Ada dua lembar desain yang memerlukan sarannya. Mandy meminta bantuan Sonia untuk merevisinya.Sonia kembali ke Imperial Garden. Setelah dia merevisi dua lembar desain, waktu setengah hari pun telah berlalu. Sonia ingin menelepon abangnya untuk menanyakan hasil kencan buta. Belum sempat dia menelepon, tiba-tiba dia menerima panggilan dari Aska.“Pak Guru!” Sonia meregangkan tubuhnya, lalu berj

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2105

    “Emm, aku tidur siang!” Theresia meregangkan tubuhnya.Nada bicara Theresia begitu terang-terangan. Ranty pun tidak berpikir kebanyakan. Dia hanya bertanya, “Bagaimana dengan pertemuan tadi siang?”Theresia terdiam sejenak, lalu berkata dengan tersenyum, “Sepertinya nggak begitu cocok.”Morgan membangkitkan tubuhnya, lalu bersandar di atas ranjang melihat ke sisi wanita yang sedang bertelepon. Dia yang membungkus tubuhnya dengan jubah tidur sedang membelakangi Morgan dan berkata pada orang di ujung telepon bahwa mereka berdua tidak cocok.“Nggak cocok?” Ranty merasa agak kecewa. “Kenapa? Apa kamu nggak suka sama dia? Atau dia yang nggak suka sama kamu?”Theresia berkata dengan nada bercanda, “Kami saling nggak suka.”“Jadi, kalian nggak nonton opera?”“Nggak!”“Kakak temanku memang lebih besar beberapa tahun dari kamu, tapi nggak kelihatan sama sekali. Apalagi dia itu orangnya agak kalem. Dia bukan nggak suka sama kamu. Kalau kamu punya perasaan sama dia, aku rasa kalian bisa coba untuk

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2104

    Morgan memalingkan kepalanya, lalu mengambil boneka unicorn untuk melihatnya. Tiba-tiba dia kepikiran dengan ulang tahun ke-17 Theresia, Morgan baru pulang dari luar. Theresia menyuguhkan mie masakannya untuk dicicipinya.Morgan menyantap mie masalah Theresia, lalu memberinya sebuah gantungan kunci unicorn dan memberinya ucapan selamat ulang tahun.Pada malam hari itu juga, Morgan meminta pertama kalinya.Morgan melepaskan mantelnya, lalu meletakkannya di atas sofa. Theresia menyeduh teh, kemudian menyuguhkannya kepada Morgan. Dia berbicara dengan nada bersalah, “Hanya ada daun teh, coba dicicipi.”“Oke, tidak masalah!” Tatapan Morgan kelihatan tajam. Berhubung sering berhubungan dengan tentara bayaran, dia pun selalu menunjukkan sisi dinginnya.Theresia melangkah mundur selangkah, lalu melihat dia meminum teh.Morgan mengenakan kemeja berwarna hitam. Wibawanya kelihatan jelas. Dia memegang cangkir teh sembari duduk di atas sofa. Gambaran ini membuatnya terasa sangat ajaib.Morgan menye

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2103

    Saat Theresia pergi, Morgan telah memberinya uang yang cukup banyak untuk melewati sisa hidupnya. Kenapa Theresia mesti bekerja dengan susah payah lagi?“Emm!”Theresia mengangguk. “Setelah tiba di Kota Jembara, aku berencana untuk tinggal di sini, tapi aku tidak ingin jadi pengangguran. Aku merasa aku seharusnya melakukan sesuatu. Kemudian, aku pun mendirikan sebuah perusahaan humas. Jujur saja, maksud awalku adalah perusahaan humas memiliki banyak sumber informasi. Aku pikir mungkin bisa membantumu. Aku juga nggak menyangka ternyata hasilnya cukup baik.”Morgan mengangguk.Pelayan datang untuk mengantar makanan. Mereka berdua menghentikan obrolan, lalu menyantap makanan dengan tenang.Setelah makan beberapa saat, Theresia mengangkat kepalanya dan bertanya, “Apa kamu datang ke Kota Jembara karena masalah Sonia?”“Iya!” Morgan mengangguk. “Sementara ini aku tinggal di rumah Pak Aska.”Theresia pun mengerti. Dia berkata dengan tersenyum, “Aku lihat di internet, sekarang semua opini berpi

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2102

    Mereka berdua naik ke restoran lantai dua. Sonia mengirim pesan kepada Ranty.[ Kita sudah sampai! ]Ranty segera membalas pesan.[ Theresia sudah menunggu selama sepuluh menit. Suruh Tuan Morgan ke meja nomor enam! ][ Oke! ]Sonia menoleh untuk melihat Morgan. “Aku ke toilet dulu. Kamu tunggu aku di meja nomor enam. Aku akan segera kembali.”“Emm!” Morgan juga tidak merasa curiga. Dia pun berjalan ke meja makan nomor enam.Restoran di dalam opera house ini penuh dengan hawa seni. Jendela tinggi dipadukan dengan lukisan dinding dan lampu kristal kuno. Ada beberapa tamu sedang mengobrol santai. Hawa romantis dan klasik muncul di mana-mana.Morgan tahu wanita ini berada di kota ini. Hanya saja, saat bertemu, Morgan tetap merasa syok!Theresia juga terbengong. Dia spontan berdiri. Raut wajahnya seketika berubah menjadi ekspresi hormat. “Tuan Morgan!”Wanita Itu mengenakan mantel panjang berwarna hitam dengan riasan tipis di wajahnya. Alisnya indah bagai lukisan di kejauhan. Matanya bening

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2101

    Sonia melirik Reza dengan tidak berdaya. Kemudian, dia memalingkan kepalanya melihat ke luar jendela. “Cuaca sudah cerah?”“Iya, sudah cerah!” Reza memiringkan tubuhnya, menopang kening dengan pergelangan tangannya. “Apa suasana hatimu sudah membaik?”Sonia meregangkan tubuhnya. “Suasana hatiku selalu baik!”Kemudian, Sonia memalingkan kepala untuk melihatnya. “Apa sudah seharusnya kamu pergi ke perusahaan untuk bekerja?”“Kamu pergi bersamaku!” Reza memasukkan tubuh lembut Sonia ke dalam pelukannya, tidak rela untuk melepaskannya.“Nggak bisa. Hari ini aku mau ke rumah Pak Aska.” Sonia mengangkat kepala untuk menatapnya. “Sekalian minta sesuatu dari Pak Guru. Aku mau mempersiapkan tes DNA Hallie.”“Kalau begitu, kamu sarapan dulu. Setelah kamu pergi ke rumahnya Pak Aska, aku baru pergi bekerja!”“Oke!”Reza menunduk, lalu mencium Sonia untuk beberapa saat. Kemudian, dia baru menggendong Sonia.Saat sarapan, Sonia baru terbaca pesan yang dikirim Ranty semalam.[ Aku sudah berhasil atasi

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2100

    Reza menatap Sonia. “Jadi, jangan harap untuk meninggalkanku!”Sonia mengulurkan tangan untuk memeluknya. “Aku nggak pernah berpikir seperti itu, nggak pernah sama sekali!”Suara Reza terdengar serak. “Sayang, apa kamu peduli dengan perasaanku?”“Peduli!”“Sekarang aku sangat panik!”Sonia memeluknya. “Aku ada di dalam pelukanmu. Kenapa kamu malah panik?”“Tapi, setelah kamu tidur, kamu tidak menginginkanku lagi!” Nada bicara si pria terdengar gusar.Sonia terdiam membisu.“Sonia!” Reza mencubit dagunya. Nada bicaranya terdengar sabar dan lembut. “Kematian Serigala tidak ada hubungannya sama kamu. Dia membantu Tritop dalam begitu banyak hal. Dia sudah tidak bisa kembali lagi. Meninggal tanpa penyesalan adalah akhir yang paling bagus untuknya.”Sonia menggigit erat bibirnya. Dia tidak berbicara.“Aku bukan lagi mengatakan kata-kata yang tidak ingin kamu dengar. Kalau kamu tidak mendetoks racun di dalam tubuhmu, cepat atau lambat kamu akan diserang oleh pengaruh obat. Kalau suatu hari nan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2099

    Reza berkata dengan perlahan, “Kamu mau muntahin ke dalam air lagi?”Tangan Sonia yang sedang menekan ponsel berhenti. Dia mengangkat kepalanya melihat ke sisi sang pria.Hanya ada satu lampu yang dinyalakan di dalam kamar. Pencahayaan lampu redup dipancarkan ke lima indra tajam si pria. Di dalam suasana istimewa ini, wajah tampan Reza kelihatan agak dingin.Terdengar juga samar-samar suara turun salju di luar sana. Angin dingin mengembus kepingan salju, lalu dijatuhkan ke atas kaca. Rasa dingin mulai terasa.Mereka berdua bertatapan untuk beberapa saat, kemudian Reza berkata dengan nada datar, “Aku terus mencari alasan kenapa obat ini tidak berkhasiat. Bahkan aku juga menyuruh anggotaku untuk mencari Billy dan Profesor Regan, aku yakin mereka tidak membohongiku. Obat penawar untuk racun yang disuntikkan di tubuhmu juga tidak salah.”“Aku tidak habis pikir, padahal obat itu manjur, kemudian aku mendapatkan jawabannya pada tiga hari lalu. Aku tahu kenapa obat itu tidak manjur?”“Selain m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status