Share

Bab 470

Penulis: Musim Gugur
Sonia memasukkan beberapa potong tomat ke dalam mangkuk, lalu mengaduknya dengan gula.

Reza langsung bertanya, “Apa yang sedang kamu lakukan?”

“Ini enak banget!” balas Sonia dengan tersenyum.

Reza mengerutkan keningnya. “Tomat itu masih belum dimasak.”

Sonia langsung menyuapi Reza. “Dicoba dulu!”

Reza memang menatap Sonia dengan tatapan meragukan, tapi dia tetap membuka mulut untuk menyantap tomat itu. Hmm, rasanya manis dan juga segar. Rasanya sungguh berbeda dengan tomat yang sudah matang.

“Enak?” tanya Sonia dengan kedua mata berkilauan.

“Satu suap lagi!” Reza ketagihan.

Sonia spontan tersenyum. Tak lama kemudian, tomat itu pun sudah tidak bersisa lagi.

Reza sedang menumis tomat. Sementara, Sonia sedang memotong brokoli dan wortel di sebelah. Reza menyadari Sonia memotongnya dengan sangat lambat dan tidak beraturan, dia pun spontan tersenyum. Namun, Reza juga tidak menghiraukannya.

Daging asam manis sudah selesai dimasak. Reza mulai memasak telur goreng tomat, lalu menggoreng ayam g
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 471

    “Mata pelajaran di perkuliahan tahun keempat sudah nggak banyak lagi. Apa kamu nggak berencana bekerja di studio?” tanya Juno.“Aku lagi pikir!” balas Sonia.“Studio lagi berencana merekrut dua asisten desainer. Bukannya kamu ingin mulai bekerja dari dasar, bagaimana kalau kamu melamar posisi ini? Anggap saja magang untuk perkuliahanmu?”Sonia mengerutkan keningnya. “Usulanmu bagus juga!”“Kalau begitu, kamu datang dalam dua hari ini. Kebetulan beberapa hari ini aku akan ke studio. Biar aku wawancarai kamu!”Sonia tersenyum. “Aku merasa sangat terhormat!”Mereka berdua berbincang-bincang sejenak. Akhirnya Sonia menyetujui usulan Juno. Dia setuju untuk “diwawancarai” Juno besok siang!Selesai mengakhiri panggilan, Sonia pun tersenyum. Sepertinya cukup seru untuk menjadi asisten desainer dari studionya sendiri!Baru saja Sonia meletakkan ponselnya, dia pun menerima panggilan dari Yandi. Yandi memanggil Sonia untuk makan di rumahnya.Sonia meregangkan tubuhnya, lalu mengesampingkan krayon

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 472

    Yandi menyalakan sebatang rokok, lalu mengisapnya. Beberapa saat kemudian, Yandi baru bersuara, “Nggak usah! Dia menganggap aku sudah mati. Sekarang dia juga sudah punya istri dan anak perempuan. Jadi, nggak ada gunanya aku pulang!”Sonia menggigit bibirnya. Dia tidak mahir dalam menghibur, dia hanya berkata, “Ikuti kata hatimu saja!”Yandi melirik Sonia, lalu bertanya, “Bagaimana denganmu? Apa kamu bahagia bersama Reza?”“Emm, bahagia,” balas Sonia tanpa ragu sama sekali.“Baguslah kalau begitu!” Yandi tersenyum, lalu menepuk-nepuk pundak Sonia. “Ayo, makan!”Tiba-tiba Sonia menatap Yandi, lalu bertanya, “Apa kamu masih benci sama aku?”Pertanyaan Sonia membuat Yandi tertegun sejenak. Yandi mencubit tubuhnya sendiri, memaksakan diri untuk tersenyum. “Semalam sewaktu aku beli rokok di bawah, aku nampak ada seorang ayah sedang memarahi putrinya. Tapi si ayah malah panik ketika anaknya menangis. Terakhir dia langsung menggendong anaknya dan berusaha untuk membujuknya!”Sonia tidak menger

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 473

    Ayahnya Johan, Charles Gunawan, berbicara dengan berlagak serius, “Lagi ada tamu, kenapa kamu malah jerit-jerit!”Wanita yang kerap di sapa Bi Intan langsung tersenyum. “Biasanya anak muda memang seperti itu.”Ibunya Johan, Maria, berkata, “Dia itu masih kayak anak-anak, beda dengan Frida!”Johan duduk di sofa sambil menatap gadis yang duduk di hadapannya. Si gadis berambut pendek, mengenakan kemeja berwarna putih dan celana hitam Penampilannya hampir mirip dengan pegawai toko kue saja. Sebenarnya wajahnya cukup cantik, hanya saja sikapnya sangat dingin. Saat ini Intan pun tersenyum. “Frida anaknya terlalu serius, nggak mirip anak cewek. Aku lebih suka karakter Johan!”Maria langsung berkata, “Nggak masalah, kok. Aku suka anak serius seperti Frida. Tapi, kalau Frida bisa bergaul dengan Johan, bisa jadi Frida akan lebih periang.” “Alangkah baiknya kalau bisa seperti itu!”Ketika mendengar mereka berdua saling memuji satu sama lain, akhirnya Johan mengerti. Ternyata dia dipanggil pulan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 474

    Frida menjawab dengan dingin, “Tenang, aku nggak tertarik dengan cowok dengan wajah pas-pasan!”Kedua mata Johan langsung terbelalak. “Apa maksudmu? Wajahku pas-pasan? Memangnya kamu itu cantik banget? Kalau ibuku nggak bilang, aku kira kamu itu cowok!”“Sepertinya sudah saatnya kamu ke rumah sakit!” balas Frida dengan santai.“Untuk apa ke rumah sakit?” tanya Johan.“Cek matamu!”Amarah Johan seketika membara. “Tenang, aku itu cowok nggak boleh bertengkar sama cewek.”Selesai berbicara, Johan langsung berjalan pergi.“Berhenti!” Raut wajah Frida terlihat sangat serius. “Apa yang ingin kamu katakan lagi?” Johan melirik Frida dengan sinis.Frida juga membalas tatapan sinis Johan. “Kalau kamu berani pergi, nanti aku akan bilang sama Bibi Maria kalau aku suka sama kamu!”Kali ini ekspresi Johan langsung berubah muram. Dia dengan sangat terpaksa berjalan kembali. “Kamu memang kejam!”Johan menyilangkan kakinya dengan kedua tangan direntangkan di atas bangku. “Katakanlah, ada masalah apa?”

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 475

    Johan menatap bayangan gadis itu dengan tersenyum sinis. Padahal cuma digandeng saja, reaksinya malah sebesar itu. Sepertinya dia memang penyuka sesama jenis. Kali ini Johan pun merasa tenang!Suasana hati Johan semakin bagus saja. Dia berjalan mengikuti langkah Frida. Ketika tiba di ruang tamu, dia langsung berteriak, “Ibu! Bi Intan!”Maria dapat merasakan perbedaan dari sikap Johan, dia pun diam-diam tersenyum. Sepertinya perjodohan hari ini akan berhasil.Intan melirik Frida sekilas, lalu berdiri dengan tersenyum. “Kami masih ada urusan, lain hari kami datang bertamu lagi, ya!”“Secepat ini?” Maria berusaha untuk menahan mereka. “Pembantu sudah masak makan malam. Kalian makan dulu baru pulang, ya.”“Lain kali saja!” Senyuman di wajah Intan semakin lembut lagi.Maria tahu sebenarnya Intan sudah tidak sabaran ingin pulang untuk menanyakan pendapat Frida. Dia pun jadi ingin segera bertanya pada Johan.Johan juga ikut berdiri, dan berbicara dengan sopan, “Bi Intan, Frida, aku antar kali

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 476

    Sepertinya Ariel juga memiliki pertanyaan yang sama. Dia pun tidak membalas lagi.Eka mengetik. [ Bercanda, bagaimana mungkin aku bisa jadian sama seorang cewek tomboi? Kami berdua hanya pura-pura lagi pacaran untuk bohongi orang tua kami. Biar mereka nggak atur kencan buta lagi buat kami. ]Kemudian, Eka mengalihkan topik pembicaraan. [ Bos, kapan kita ada misi baru lagi? Coba Bos lihat, aku terlalu nggak ada kerjaan sampai mengikuti kencan buta! Aku bosan sekali! ]Sonia membalas.[ Sementara ini masih belum ada misi! Kamu pacaran dulu! ]Selesai mengetik, Sonia dan Ariel langsung keluar dari aplikasi.Setelah menuruni bus, gedung tinggi di seberang sana tak lain adalah Arkava Studio.Sonia naik ke lantai atas, lalu berhenti di depan resepsionis. “Halo, aku datang untuk interview!”Resepsionis bertanya dengan sopan, “Siapa nama Anda?”“Sonia.”“Ternyata Nona Sonia, ya? Bos sudah berpesan, dia suruh Anda langsung ke ruang rapat di lantai atas. Dia sudah menunggu Anda di sana!”“Teri

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 477

    Ruangan rapat seketika menjadi hening. Melihat Sonia tidak melanjutkan ucapannya, Mandy pun bertanya dengan sedikit terkejut, “Nggak ada lagi?”Sonia mengangguk. “Nggak ada lagi!”Mandy sungguh terkejut. Si Winnie tidak menyembunyikan ekspresi meremehkannya sama sekali. Dia menatap Sonia, lalu berkata, “Nona Sonia salah alamat, ya? Ini Arkava Studio!”“Aku tambahkan sedikit. Aku sangat tertarik dengan desain busana dan berlian,” tambah Sonia.Winnie langsung tertawa. “Nona Sonia, kamu masih nggak mengerti, ya? Di sini adalah studio terunggul dan profesional. Kamu kira semua orang yang punya hobi desain bisa bekerja di sini?”Sonia tersenyum. “Justru karena tempat ini adalah tempat profesional, aku baru ke sini!”Winnie merasa agak lucu. Dia pun memalingkan kepalanya tidak menghiraukan Sonia.Stella juga sedang menatap Sonia dengan tatapan menghina. Dia sungguh gembira ketika melihat Sonia disindir habis-habisan oleh Winnie. Jangan-jangan setelah Reviana memuji bakat desain Stella, Son

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 478

    Saat Sonia kembali ke Imperial Garden, langit pun sudah gelap. Baru saja memasuki rumah, Sonia pun menerima panggilan dari Reza. “Lagi di mana?”“Di rumah?” balas Sonia sambil melepaskan sepatu.“Apa yang kamu lakukan hari ini?” Suara Reza terdengar lembut.“Keluar sebentar.”Reza langsung bertanya, “Ke mana?”Sonia tersenyum datar. “Nanti aku kasih tahu sewaktu kamu pulang!”Reza tersenyum. “Malam ini aku pulangnya agak telat. Tapi aku sudah bantu pesan makan malam buat kamu. Kamu harus habiskan semua, nggak boleh pilih-pilih.”“Emm!” balas Sonia.Ketika mendengar suara manis Sonia, hati Reza pun terasa gatal. “Kamu tunggu aku di rumah. Aku akan segera pulang.”“Emm!” Setelah panggilan diakhiri, Sonia pergi mandi. Baru saja dia keluar dari kamar mandi, terdengar bel pintu rumah berbunyi. Makanan yang dipesan Reza sudah tiba.Seperti biasa pelayan restoran yang mengantarkan makanan langsung ke rumah. Mereka menyajikan kotak makanan ke atas meja, baru berpamitan.Sonia mengeringkan ram

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1903

    Himawan menjabat tangan Sonia dengan senyuman ramah yang tulus, lalu berucap, "Selamat datang, Cantik. Semoga kamu bersenang-senang di sini!"Sonia membalas sambil mengangguk, "Makasih!"Kemudian, Himawan mengatur tempat tinggal untuk mereka berdua dan menyuruh pelayan untuk mengantar mereka.Tempat yang disiapkan untuk mereka adalah sebuah vila kecil. Lantai bawahnya terdiri dari ruang tamu dan ruang baca, sementara di lantai atas ada tiga kamar tidur. Dari tampilannya, tempat ini memang sengaja disediakan untuk para tamu yang berkunjung.Malam telah tiba. Begitu mereka masuk ke dalam, semua lampu di ruangan menyala secara otomatis.Seorang pelayan mendorong troli makan ke dalam, lalu menata berbagai makanan lezat di atas meja makan dan diakhiri dengan sebotol anggur merah Lafite yang mewah. Pelayan itu berujar dengan sikap hormat, "Semoga kalian menikmati makan malam ini."“Kehadiranku mungkin akan sedikit mengganggu seleramu, tapi malam ini kita harus makan bersama!" ucap Kase sambi

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1902

    “Belum!” Kase tersenyum. “Aku haus mau minum kopi. Kamu mau?”Sonia memalingkan kepalanya. Dia melihat memang ada sebuah toko kopi kecil di pinggir jalan. Saat ini, Sonia menggeleng. “Nggak mau. Kamu pergi sendiri saja!”“Kalau begitu, aku pergi dulu, tidak lama, kok!” Kase menuruni mobil, lalu berjalan ke sisi toko kopi.Sonia melihat bayangan tubuh si pria. Dia melihat setelah Kase selesai membeli kopi, dia tidak segera kembali ke mobil, melainkan mengobrol dengan wanita dengan rambut dikuncir tinggi.Sonia menopang kepalanya sembari melihat ponselnya. Saat Sonia mengangkat kepalanya lagi, tiba-tiba tidak kelihatan sosok tubuh Kase lagi. Raut wajah Sonia berubah dingin dalam seketika. Dia segera menuruni mobil dan berlari ke sisi toko kopi.Saat tiba di depan pintu toko, langkah kaki Sonia berhenti. Dia melihat di bawah pohon tinggi, Kase sedang berpelukan dan berciuman dengan wanita yang baru dikenalnya tadi.Sonia terdiam membisu. Apa-apaan ini! Sonia pun kembali ke mobil.Setelah

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1901

    Setelah makan, Sonia pergi menemui Kase.Saat Kase menatap Sonia hanya berpakaian kaus putih dengan celana jeans, keningnya spontan berkerut. “Sepertinya cara berpakaianmu tidak mirip seperti pasanganku?”Sonia menjawab, “Orang-orang juga nggak bakal heran dengan bagaimana penampilan pasangan yang kamu miliki!”Kase tertawa terbahak-bahak. “Kenapa aku selalu suka dengan setiap kata-katamu?” Dia membuka kotak kulit kambing di sampingnya. “Ini untukmu!”Sonia berjalan mendekat untuk melihatnya. Ada sebuah pistol di dalamnya dengan model terbaru MP22 yang bisa memuat 20 butir peluru. Fungsi tetap berjalan stabil di suhu cuaca tinggi maupun dingin. Pistol ini juga memiliki fungsi cahaya layar, membuat pengguna lebih gampang menggunakannya di malam hari.Sonia mengambil pistol. Tiba-tiba dia merasa aman sekarang. “Terima kasih!”“Jangan sungkan. Aku juga mempersiapkannya demi keselamatanku sendiri.” Kase menjulurkan tangannya ke sisi Sonia. “Aku harap kerja sama kita menyenangkan!”Sonia ti

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1900

    Iya! Ada dirinya di atas papan almarhum.Suki!Tiba-tiba Sonia merasa dunia ini sangat ajaib. Jika dia tidak datang ke Hondura, selamanya dia tidak akan tahu ada orang yang membangun altar untuknya di sini. Perasaan ini benar-benar tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata!Sonia mengambil dupa tersebut. Saat melihat papan namanya sendiri, dia pun tertegun. Kase berjalan ke dalam, lalu mengambil dupa dari tangannya. Setelah dupa dinyalakan, Kase pun memasangnya.Setelah itu, Kase menyeka papan nama itu dengan lembut. Dia bahkan mencium papan nama itu.Kening Sonia berkerut. Dia sungguh tidak tahu harus berbuat apa. “Dia itu wanita idamanmu?”Tatapan Kase tertuju pada nama di atas papan. “Iya, namanya Suki. Namanya bagus, ‘kan?”Sonia tidak menjawab, melainkan bertanya, “Apa kamu nggak tahu biasanya hanya leluhur saja yang diletakkan di dalam aula persembahan seperti ini?”Kase meletakkan papan nama itu kembali ke posisi semula, lalu membalikkan kepalanya untuk berkata, “Dia itu wanit

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1899

    Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Musuhmu?”“Mana mungkin?” Kase tertawa. Dia mengedipkan matanya ke sisi Sonia. “Dia itu wanita idamanku!”Sonia berkata dengan datar, “Sepertinya kamu juga panggil Julie dan Laura yang semalam sebagai wanita idamanmu.”Kase tersenyum tipis. “Apa mereka bisa disamakan?” Usai berbicara, Kase melihat ke sisi Sonia. “Jujur saja, matamu sungguh mirip dengan wanita idamanku!”Semalam saat bertemu Sonia di luar bar, Kase sungguh merasa syok. Dia hampir saja mengira Sonia adalah wanita di dalam foto. Sayangnya, wanita idamannya sudah tidak berada di muka bumi ini lagi.Hanya saja, semua itu tidaklah penting. Hal yang paling penting adalah wanita idamannya akan selalu hidup di dalam hatinya.Sonia berkata dengan suara datar, “Oh, ya?”“Iya! Ngomong-ngomong aku masih tidak tahu namamu?” tanya Kase.“Sonia!”Kase mengangguk. “Nama yang sangat bagus!”Sonia bertanya, “Ada urusan apa kamu mencariku?”Kase tersenyum lembut. “Aku mau pergi ke Istana Fers untuk membah

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1898

    Pelayan berjalan di depan untuk memandu jalan. Ketika melewati koridor gantung di luar kastil, Sonia melihat sebuah bangunan bergaya tradisional yang sangat mencolok di belakang kastil.Bangunan itu tersembunyi di antara pepohonan, tampak seperti sebuah aula leluhur.Di dalam sebuah kastil kuno seperti ini, keberadaan aula bergaya tradisional terasa agak aneh dan tidak selaras dengan keseluruhan desain. Namun, mengingat Keluarga Milana juga memiliki garis keturunan dari Negara Cendania, sepertinya wajar jika para tetua menyukai gaya kuno seperti ini.Sonia tidak berpikir kebanyakan. Dia melewati koridor dan terus berjalan ke depan.Beberapa saat kemudian, Sonia tiba di ruang kerja Kase. Ruang kerja yang klasik dan elegan itu memiliki luas sekitar 100 meter persegi. Satu sisi dindingnya adalah jendela besar, sisi lainnya adalah area istirahat, sementara dua sisi lainnya dipenuhi rak buku dari kayu merah yang menjulang tinggi hingga ke langit-langit. Pemandangan itu terasa begitu menges

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1897

    Kase juga tidak menyangkal, malah bertanya dengan tersenyum, “Bagaimana menurutmu?”Raut wajah pengurus rumah kelihatan serius. “Belakangan ini, Nona Linda akan datang ke Hondura untuk mengunjungi Tuan. Kalau Tuan sudah punya wanita yang kamu sukai, lebih baik kamu jangan bawa dia ke rumah.”Kase tersenyum sinis. “Dia itu calon menantu yang disukai ayahku, bukan yang aku sukai. Aku saja tidak setuju!”Pengurus rumah berkata, “Suaramu tidak penting!”Kase sedang berjalan ke dalam rumah. Saat mendengar ucapan itu, dia langsung memalingkan kepalanya menatap pengurus rumah yang bersikap hormat itu, tapi yang suka membatasi gerak-geriknya. “Akhirnya aku tahu kenapa ayahku bisa mengutusmu untuk bekerja di sisiku?”“Emm?” Pengurus rumah mengangkat kepalanya menatap Kase dengan bingung.“Karena ….” Kase tersenyum sinis. “Ayahku pasti juga sangat membencimu!”Raut wajah pengurus rumah berubah dalam seketika. “Aku lebih memilih untuk dibenci majikanku daripada menjadi orang yang munafik.”Kase s

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1896

    Sonia menggerakkan alisnya. “Ada apa?”Tatapan Kase menjadi lembut. Mata indahnya mengeluarkan cahaya indah. Dia terus menatap Sonia sembari tersenyum. “Ternyata kamu secantik yang aku bayangkan!”Sonia bertanya lagi, “Apa kamu kekurangan pengawal?”“Tentu saja!” Kase tersenyum cengengesan menunjukkan gigi putihnya. “Aku kekurangan satu pengawal cantik.”Sonia berkata, “Kalau kamu mau aku jadi pengawalmu, harganya bakal mahal!”Kase mendekatinya. Kedua matanya masih tertuju pada diri Sonia. “Katakanlah! Biar aku tahu semahal apa?”“Mungkin ….” Tatapan Sonia menjadi sinis. “Aku menginginkan nyawamu!”“Haha!” Kase tertawa terbahak-bahak. Dia tertawa dengan sangat bahagia. “Kalau kamu menginginkan nyawaku, aku akan berikan malam ini!”Sonia memalingkan kepalanya. Isi pikiran pria ini selalu saja melenceng. Sonia pun tidak menghiraukannya.“Katakanlah, kamu minta berapa!” tanya Kase dengan nada memelas.Sonia berpikir sejenak, lalu berkata, “Satu juta … pound sterwing! Masa kerja satu bula

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1895

    Pelayan mengangguk, lalu menyerahkan sebotol air yang belum dibuka segelnya kepada Sonia.Sonia meneguk minumannya. Dia menyadari si pria sedang memeluk seorang wanita seksi dan mencium bibir si wanita. Para wanita lainnya juga segera mendekati si pria. Sonia menarik napasnya dalam-dalam berusaha untuk tetap bersikap tenang.Pria yang bernama Kase ini tidak kelihatan berbahaya. Sonia mengeluarkan ponselnya untuk membalas pesan, lalu membuang waktu dengan bermain gim.Sekitar setengah jam kemudian, Sonia mengangkat kepalanya untuk melihat permainan mereka. Saat ini, seorang wanita berambut biru sedang melepaskan atasannya dan duduk di atas pangkuan Kase. Dia menuang alkohol di gelasnya ke bagian lehernya sendiri. Kase pun menunduk untuk meminumnya ….Sonia melirik sekilas, lalu lanjut bermain gim ponselnya.Saat level terbaru belum berhasil dilewati Sonia, seorang wanita berpakaian terusan tali dua berjalan mendekat. Dia menatap Sonia dengan tatapan provokasi. “Kamu kekasih barunya Kase

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status