“Hah?” Sonia berlagak terkejut.“Emm, lebih tepatnya pernikahan bisnis. Masalah ini sudah ditetapkan dari dulu. Hanya saja, pernikahanku berakhir pada dua bulan lalu.” Nada bicara Reza terdengar sangat tenang, seolah-olah sedang menceritakan masalah orang lain saja.Bola mata Sonia terlihat bergerak. “Maksudnya kalian nikahnya nggak lama? Kenapa berakhir? Apa kamu nggak suka sama istrimu?”Reza merasa sangat aneh untuk membicarakan masalah ini dengan Sonia. Dia pun tidak ingin mengungkitnya lagi, lalu berkata, “Aku saja nggak pernah ketemu sama wanita yang kunikahi.”Sonia mengangkat-angkat pundaknya. “Sepertinya ceritamu agak menyedihkan.”Reza tidak begitu setuju dengan ucapan Sonia. “Kenapa bisa menyedihkan? Keluarga Dikara melakukan pernikahan bisnis ini karena ingin meminta bantuan keluargaku untuk melewati masa krisis perusahaan mereka. Jadi aku nggak punya hubungan apa-apa sama Nona Dikara. Kita nggak punya perasaan apa-apa. Sepertinya dia juga mengerti, kalau hubungan kita berd
Sonia meninggalkan taman bunga dan kembali ke halaman belakang. Hari sudah larut malam. Halaman terasa sangat hening. Hanya ada lampu yang bergoyang lantaran diembus angin.Setelah Sonia menoleh memastikan pintu kayu sudah tertutup rapat, dia pun tidak kembali ke kamarnya, melainkan berjalan ke halaman depan.Lampu kamar Kevin masih menyala. Sonia mengetuk pintu, lalu terdengar suara yang sangat keras, “Masuk!”Sonia membuka pintu dan masuk ke dalam. Dia tersenyum sambil bertanya, “Kakek belum tidur?”Kevin bersandar di kursi sambil mendengar musik. Ketika mendengar ucapan Sonia, dia langsung berdiri dan mematikan musiknya. Nada bicaranya terdengar ketus. “Aku minum teh kebanyakan, jadi tidak bisa tidur!”Sonia menghela napas. “Sepertinya Kakek bukan lagi tunggu aku. Ternyata Kakek nggak ingin ketemu aku. Ya sudah, aku kembali ke kamar saja.”Tanpa berbasa-basi, Sonia langsung membalikkan badannya dan hendak berjalan keluar. Belum sempat Sonia menyentuh gagang pintu, malah terdengar su
Mereka berdua mengobrol panjang. Saat lonceng jam kuno berbunyi, Sonia spontan meliriknya dan segera berdiri. “Kalau begitu, Kakek tidur dulu, aku kembali ke taman bunga.”Kevin tertawa. “Pergi lihat bunga atau lihat orang?”Tatapan Sonia berubah serius. “Kalaupun aku pergi lihat orang, sepertinya wajar-wajar saja. Demi kumpulin serbuk sari, dia bahkan suruh aku tidur duluan.”Kevin berkata, “Jadi kamu demi siapa?”Sonia terdiam.Kevin pun melambaikan tangannya. “Sudahlah, pergi sana. Aku juga sudah mau tidur. Besok pagi kalian sarapan dulu sebelum pergi. Aku sudah suruh Indra mempersiapkan gelang gioknya.”“Emm, kalau begitu, aku pamit dulu. Selamat malam, Kakek!” Sonia tersenyum lembut.“Pergilah!” ucap Kevin.Kevin menatap Sonia berjalan pergi, dan baru naik ke atas ranjangnya. Dia seolah-olah teringat sesuatu dan tersenyum. Sepertinya Reza cukup baik juga, semoga dia tidak ber*ngsek seperti ayahnya saja.Saat Sonia berjalan keluar dari kamar Kevin, tampak seseorang sedang duduk di
Reza sedang setengah berjongkok di depan pot bunga sambil mengumpulkan serbuk sari. Ketika melihat Sonia berjalan kemari, Reza pun tersenyum. “Bukannya aku suruh kamu tidur?”Sonia menuang sup ke dalam mangkuk. “Sebenarnya aku sudah mau tidur, tapi aku kecium bau sup dari dapur, aku jadi bangun, deh.”Dia mengangkat mangkuk ke hadapan Reza. “Sup jagung, dicoba, ya?”Reza mengambil mangkuk sup dan mencicipinya. “Emm, enak sekali. Sepertinya selera kamu cocok sama selera Keluarga Bina!”Sonia seketika tertegun. “Mungkin … ini memang selera orang Atria.”…Mereka berdua pun kembali ke kamar pada jam dua subuh. Namun di saat memasuki kamar, Reza menyeret Sonia, tidak berniat untuk melepaskannya. “Aku sudah lihat tadi. Ranjangnya cukup besar, bisa tidur berdua.”Beo yang berada di koridor langsung bangun dan menoleh. Sepasang mata merahnya bagai kamera CCTV sedang menatap mereka berdua.Sonia melirik burung beo sekilas, lalu berbisik, “Kita lagi di rumah orang lain, jangan, deh.”Reza terse
“Prang!”Si lelaki terkejut spontan memegang bagian kepala yang terpukul. Baru saja si lelaki ingin membalikkan tubuhnya, dia malah kehilangan keseimbangan, langsung jatuh ke lantai.Kelly juga sangat terkejut hingga tongkat bisbol yang digenggamnya terjatuh. Dia segera melangkah mundur.Tanpa mengulur waktu, Kelly langsung kembali ke kamarnya, dan mengunci pintu kamar dengan terengah-engah.Detak jantungnya berdegup kencang, dan sekujur tubuhnya terasa merinding. Dia berlari ke depan ranjang mengambil ponselnya untuk lapor polisi.Saking takutnya, saat menekan nomor, tangan Kelly bahkan sedang gemetar.Lima belas menit kemudian, dia mendengar ada suara bel pintu. Kelly yang sedang bersembunyi di dalam selimut pun kembali terkejut.Namun setelah dipikir-pikir, orang yang menekan bel seharusnya adalah polisi. Kelly langsung berdiri pergi membukakan pintu.Saat melewati ruang tamu, Kelly menyadari lelaki yang lelaki yang dipukulinya masih berbaring di balkon.Dia berjalan dengan perlahan
Saat Kelly sedang emosi, tiba-tiba terdengar suara “hmph” seorang lelaki, dia pun langsung menoleh dan berpapasan dengan tatapan si lelaki.Kedua pasang mata saling bertatapan. Kelly tidak berbicara. Alhasil si lelaki mengira dirinya sedang bermimpi. Tapi kenapa keberadaan wanita ini terasa sangat nyata!Setelah terbengong beberapa saat, Kelly pun kebingungan. Kenapa lelaki ini tidak bergerak dan tidak berbicara? Jangan-jangan dia buta?Kelly langsung berdiri dan melambaikan tangannya di depan si lelaki. Dia berbicara dengan perlahan, “Hei, apa kamu bisa melihatku?”Jason mengerutkan keningnya, dan suaranya terdengar agak serak, “Aku pusing, singkirkan tanganmu!”Kelly langsung menurunkan tangannya dan menghela napas lega. Untung saja dia tidak buta! Untung sekali!Jason mencoba untuk menggoyangkan kepalanya, dan kepalanya semakin pusing lagi. Dia terpaksa menggerakkan bola matanya untuk mengamati sekeliling. “Ini rumah sakit, ya?”Kelly membalas, “Iya!”Jason semakin kebingungan lagi.
Si polisi tersenyum. “Iya, kami sudah menyelidikinya. Rumah itu memang atas nama Pak Jason.”Selesai menjelaskan, si polisi pun merasa bingung. “Nona Kelly, memangnya kamu nggak tahu siapa pemilik rumah yang kamu tinggali?”Kelly terbelalak. Dia seketika tidak tahu bagaimana untuk merespons?!Ternyata rumah itu adalah milik Jason?Bukannya Sonia mengatakan bahwa rumah itu adalah milik teman pamannya? Jangan-jangan teman pamannya adalah Jason?Astaga!Jason juga merasa terkejut. Dia bertanya pada polisi, “Maksudmu Nona Kelly tinggal di rumahku?”Polisi semakin kebingungan. “Memangnya Pak Jason nggak tahu?”Masalah ini sungguh menarik. Wanita ini tidak tahu siapa tuan rumah dari rumah yang ditempatinya. Sementara itu, tuan rumah juga tidak tahu siapa yang menyewa rumahnya. Alhasil ketika tuan rumah memasuki rumah, dia malah dianggap sebagai maling! Seandainya masalah ini viral di internet, masalah ini pasti akan sangat heboh.Akhirnya Jason mengerti. Sebelumnya Reza menelepon mengatakan
Siang harinya Jason ribut ingin keluar dari rumah sakit. Dia mengatakan dirinya tidak betah, dan merasa mual lantaran mencium bau antiseptik di rumah sakit. Pokoknya sekujur tubuh Jason terasa sangat tidak nyaman.Dokter menjelaskan bahwa sangatlah wajar apabila muncul gejala mual dan sakit kepala pada penderita gegar otak ringan.Jason langsung bertanya dengan wajah muram, “Apa kamu pernah gegar otak?”Dokter pun terdiam.Dokter kembali membaca hasil laporan terbaru dari Jason. Setelah memastikan tidak ada masalah, Dokter terpaksa mengizinkan Jason untuk keluar.Jason tidak pulang ke rumahnya, melainkan tinggal di Imperial Garden. Mulai sekarang, Jason akan dirawat oleh Kelly.Setelah kembali ke Imperial Garden, perawat lelaki yang ikut pulang ke rumah itu membantu Jason untuk membasuh tubuh dan mengganti pakaian.Jason berbaring di atas ranjang. Sepertinya Jason merasa lelah, alhasil dia pun ketiduran.Kelly melihat Jason tidur dengan nyenyak. Dia pun mengantar perawat lelaki itu, la
Sebentar lagi sudah subuh, Reza membuka ponselnya. Dia sedang melihat jam, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu membuka sistem yang terhubung dengan kalung Sonia. Suhu tubuh dan detak jantung Sonia tidak berada di kondisi normal.Kening Reza sedikit berkerut. Apa Sonia melepaskan kalungnya lagi?Sebelumnya Reza menyadari Sonia akan melepaskan kalung itu saat sedang tidur. Reza juga pernah mempertanyakan masalah itu. Sonia mengatakan tidaklah nyaman untuk mengenakan sesuatu di saat sedang tidur.Hanya saja, meski Sonia sedang tidur, Reza juga bisa merasakan detak jantungnya. Siapa suruh saat ini Sonia tidak berada di dalam pelukannya.Reza mengendus ringan. Setelah waktu menunjukkan pukul 12, dia mengirim pesan kepada Sonia.[ Istriku, selamat ulang tahun! ]…Keesokan harinya, sama seperti biasanya, saat hampir mendekati pukul sembilan pagi, Sonia dibangunkan oleh Kase.Kali ini, agak sulit untuk membangunkan Sonia daripada biasanya. Saat Sonia bangun, dia malah kelihatan linglung.“
“Bondan!” balas Reza dengan suara datar, “Ada urusan?”“Iya, sudah terjadi sesuatu!” Bondan segera memberi tahu masalah Sonia dihujat kepada Reza. “Sekarang masalah ini sangat heboh. Keluarga Dikara sendiri yang merusak nama Sonia. Sekarang Sonia lagi dihujat habis-habisan sama warganet. Bahkan, Arkava Studio dan GK Jewelry juga terkena imbasnya.”Suara Reza bagai suara halilintar yang terdengar menggelegar. “Mereka memang cari mati!”“Kapan kalian kembalinya? Apa yang bisa aku lakukan untuk Sonia?” tanya Bondan, “Kak Jason lagi tidak di sini. Nona Ranty dan Matias juga belum kembali dari bulan madu. Keluarga Tamara memang pintar dalam mencari kesempatan.”Sepertinya anggota Keluarga Tamara yakin Sonia tidak akan menampakkan diri, itulah sebabnya mereka bisa bersikap semena-mena. Sekarang kondisi Sonia tidaklah bagus. Semua skandalnya tampaknya sudah memiliki bukti kuat. Bahkan jika suatu hari nanti dia kembali dan mencoba untuk menjelaskan, kemungkinan besar warganet juga tidak akan m
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. “Tebakanku!”“Kalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.” Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. “Mengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!”Ferdi berkata, “Jangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!”Cindy berucap, “Ibu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.”Hani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, “Aku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.”Harun berdiri. “Biar aku saja!”Setelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. “Cindy, keluar!” ucap Harun dengan nada serius.“Nggak mau!” Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. “Meskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!”Saat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,
Tiffany sangat optimis. “Pasti bisa!”Bondan memutar bola matanya melirik Tiffany sekilas. Ketika melihat ekspresi gembira di wajah Tiffany, hatinya spontan merasa lega.“Kita makan dulu. Mereka juga butuh waktu untuk menulis surat pernyataan!” ujar Bondan.“Oke!”Bondan memilih sebuah restoran barat. Dia memarkirkan mobil, lalu membawa Tiffany untuk makan.Lingkungan restoran barat sangat elegan. Mereka berdua memilih tempat yang hening. Setelah memesan makanan, mereka menunggu datangnya pesanan sembari mengamati masalah di internet.Bondan pergi ke toilet, sekalian menghubungi asistennya. Dia menghubungi perusahaan pemasaran yang sering bekerja sama dengan mereka untuk bersiap-siap membeli trending topic.Setelah berpesan, Bondan mengangkat alisnya, kemudian berpesan lagi, “Coba kamu cari tahu, belakangan ini proyek apa yang sulit diambil alih Keluarga Anggara.”Asisten mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Bondan kembali ke restoran. Saat pelayan mengantar makanan, Bondan dengan pen
Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un
Bondan melepaskannya. “Aku minta maaf sama kamu.”“Tadi aku juga nggak sengaja marah-marah sama kamu. Anggap saja kita impas!” Tiffany kembali duduk di bangkunya. “Kita bicara masalah serius dulu. Sonia dan Tuan Reza memang lagi nggak di tempat, tapi kita nggak boleh tinggal diam saja. Kita mesti berbuat sesuatu untuk Sonia, jangan sampai rencana orang jahat itu kesampaian!”Bondan berpikir sejenak, kemudian berkata, “Orang tua Sonia mengecamnya secara terbuka, memperkuat banyak rumor negatif sebelumnya. Masalah ini sulit untuk diatasi lagi.”Kening Tiffany berkerut. “Apa Sonia benar-benar adalah anak angkat Keluarga Dikara? Apa benar Sonia dibesarkan oleh mereka? Aku nggak percaya.”Bondan membalas dengan mengernyitkan keningnya, “Sepertinya latar belakang Sonia agak rumit. Berhubung dia adalah anggota Kak Reza, Kak Reza pun melindunginya dengan sangat baik. Aku juga tidak bisa tahu cerita lebih detail.”“Pokoknya, aku nggak percaya Sonia seperti yang mereka katakan. Sonia itu orangny
Teddy mengepal erat tangannya. Sikapnya kelihatan tegas. “Terserah kalian!”“Tuan Teddy, kamu akan segera tahu kalau kamu sudah membuat sebuah keputusan yang salah.”“Aku sudah lama bergumul di lingkaran ini. Aku juga sudah pernah mengalami banyak hal. Paling-paling aku akan keluar dari dunia perfilman. Sampai jumpa!” ucap Teddy, lalu membalikkan tubuhnya berjalan pergi.Setelah Teddy meninggalkan tempat, pria itu menghubungi Erwin. Dia melaporkan kondisi di Jembara.Erwin memerintah dengan dingin, “Coba kamu korek aib King lagi. Manfaatkan semua orang yang bisa dimanfaatkan. Pastikan dia diinjak mati-matian. Jangan beri dia sedikit pun kesempatan untuk bangkit kembali.”Sekarang Reza sedang tidak berada di dalam negeri. Ini adalah satu-satunya kesempatan. Setelah Reza pulang nanti, reputasi King sudah hancur. Meski Reza ingin membantunya, semuanya juga sudah tidak memungkinkan lagi!…Tiffany dinas selama dua hari. Setelah kembali, dia baru melihat berita King di internet. Dia berpiki