“Prang!” terdengar suara retakan botol anggur yang kuat. Anggur merah langsung mengalir dari atas kepala Rendi. Dia pun terhuyung-huyung, lalu bersandar di meja merah.Darah dan anggur merah menyatu, mengagetkan orang-orang yang melihatnya.Reza mendekat dengan perlahan. Sepasang mata hitamnya dikedipkan dan terlihat sangat galak. Dia setengah jongkok di depan Rendi, dan bagian runcing di ujung botol itu langsung ditusukkan ke leher Rendi.“Kalau kamu berani sentuh Sonia, aku akan lempar kamu ke laut untuk dijadikan makanan ikan. Apa kamu mengerti?”Rendi yang sedang berlumuran darah itu menatap Reza dengan terkejut. Dia pun langsung mengangguk.Reza melempar botol anggur di tangan, lalu mulai berdiri. Tatapan dinginnya menyapu ke sisi Rendi, baru berjalan pergi.Kali ini Rendi baru berani bersuara, “Tolong! Tolong!”Tak lama kemudian, terdengar suara kaki orang-orang berlari ke lantai atas. Saat itu Rendi sudah kehilangan kesadarannya dan jatuh pingsan.Reza kembali ke vilanya, lalu b
Sonia mengerutkan keningnya. “Bukannya kamu pergi cari Pak Rendi?”Reza mengangkat dagu Sonia dan tersenyum. “Aku cuma bercanda. Dia nggak sengaja numpahin anggur di bajuku.”Setelah kembali tadi, Reza awalnya berencana untuk mandi dulu. Tapi dia tidak bisa menemukan Sonia, dia pun panik hingga hampir lupa mandi.“Oh!” balas Sonia, lalu kembali bersandar di depan dada Reza. “Dia ada urusan apa?”“Nggak ada urusan apa-apa!”Mereka berdua lanjut berbincang-bincang. Meski mereka tidak sedang berbicara, mereka juga tidak merasa canggung. Sonia merasa liburan kali ini adalah liburan yang paling asyik.…Sore harinya, Maxwell sudah mengetahui kabar cedera Rendi. Dia bersama istrinya pergi menjenguk Rendi.Kepala Rendi terlihat sedang dalam keadaan dibalut kain kasa dan wajahnya juga terlihat memucat. Rendi pun berkata dengan tersenyum, “Nggak apa-apa. Aku jatuh dari tangga.”Mellisa bertanya dengan penuh perhatian, “Apa kamu sudah lihat dokter? Apa perlu lakukan pemeriksaan di rumah sakit?”
“Tentu saja boleh!” Mellisa meletakkan album foto di atas meja. Dia membuka sambil memperkenalkan orang di dalam foto.Di dalamnya terdapat seorang wanita berpakaian congsam sedang duduk di bawah paviliun sambil menoleh. Si wanita terlihat sangat lembut dan berkelas, sungguh mirip dengan Mellisa.“Siapa ini?” tanya Vivian dengan penasaran.“Ini nenekku!” Suara Mellisa berubah menjadi sangat lembut. Bahkan tatapannya juga berubah lembut.“Cantik sekali!” puji Vivian.Mellisa mengenang kembali sambil memperkenalkan, “Nenekku adalah anak dari keluarga kaya. Dia adalah seorang wanita berbakat dan lembut. Aku dibesarkan oleh nenekku. Kemudian, aku baru ikut ayahku ke luar negeri. Setelah aku kembali, nenekku pun sudah meninggal karena mengidap penyakit parah.”Vivian dapat mendengar kesedihan dari nada bicaranya. Dia menggenggam tangan Mellisa dan berkata, “Nenekmu pasti akan hidup bahagia di atas sana.”“Terima kasih,” balas Mellisa sambil tersenyum.Mellisa lanjut membalikkan album, di da
Vivian pasti akan berusaha untuk mencari gelang giok, supaya Maxwell bisa semakin memercayai Rendi. Di sisi lain, Sonia juga ingin membantu Reza.Sore hari tadi Sonia baru mengetahui kabar cedera Rendi. Katanya dia terjatuh dari tangga dan kepalanya terantuk.Mengingat Reza pergi menemui Rendi tadi, dan terdapat bekas anggur di kemejanya, Sonia merasa masalah tidak segampang yang dibayangkan!Reza dan Rendi pasti sudah bertengkar!Jika seperti ini, Sonia pun ingin membantu Reza untuk merebut kesempatan kerja sama dengan Maxwell.Saat langit sudah mulai gelap, Reza menelepon Sonia mengatakan dia sedang ada urusan di Atria. Dia akan pulang lebih malam, dan menyuruhnya untuk makan malam duluan.Selesai makan malam, Sonia pun naik ke lantai atas untuk mandi, lalu membaca buku di balkon.Sonia masih terus memikirkan masalah gelang giok, dia pun tidak fokus dalam membaca buku. Baru membaca beberapa saat saja, Tandy dan Ferdi pun mencarinya untuk membentuk grup bermain gim. Jadi Sonia pun men
Reza mengangkat kepalanya, dan menatap Sonia dengan terkejut. “Apa?”Sonia menuruni tangga sambil berbicara dengan lembut, “Mereka sedang bantu Mellisa untuk cari satu pasang gelang giok. Gelang itu sangat berharga bagi Mellisa. Kalau dia bisa menemukannya, Maxwell akan semakin percaya dan bahkan berterima kasih sama Rendi. Kemungkinan Maxwell dan Rendi akan menjadi mitra kerja sama.”Dari ucapan Robi tadi, Sonia merasa tebakannya memang benar. Rendi memang ingin menyingkirkan Reza, dia ingin bekerja sama sendiri dengan Maxwell. Jika tidak, mana mungkin dia akan menyembunyikan masalah ini dari Reza, pergi mencari gelang giok sendiri.Jika salah satu pihak menyimpan niat lain, kerja sama pun tidak akan tercapai!Hanya saja Rendi tidak tahu, setelah Vivian pergi semalam, Mellisa juga membicarakan masalah gelang giok dengan Sonia.Robi bertanya, “Tadi Nona Sonia bilang kamu tahu keberadaan gelang giok itu?”“Emm, aku tahu!” Tatapan Sonia berkilauan. “Mellisa juga minta bantuanku untuk men
Konon katanya leluhur Keluarga Bina adalah pejabat tinggi di zaman kuno. Nama Keluarga Bina juga sangat terkenal di area Atria. Pada saat masa peperangan, anggota Keluarga Bina membentuk tim untuk melakukan perlawanan. Mereka bahkan menyerahkan sebagian besar harta, dan membangun puluhan tenda di dalam Atria untuk menghidupi hampir separuh penduduk Atria.Kemudian, Keluarga Bina menggeluti bisnis barang antik dan kayu menjadi orang terkaya di Atria. Hanya saja penerus Keluarga Bina semakin menipis. Kepala Keluarga generasi sebelumnya bahkan hanya punya seorang putra saja yang bernama Hudson Bina. Sialnya Hudson mengalami kecelakaan mobil di usia 40 tahun, dan meninggal bersama dengan sang istri. Jadi saat ini Keluarga Bina hanya tersisa seorang cucu laki-laki yang berumur hampir sepuluh tahun.Kakek dan cucu ini sudah melindungi Keluarga Bina selama belasan tahun. Sayangnya cucu dari Keluarga Bina ini tidak suka dengan berbisnis. Dia terus berkelana di luar, dan hanya sisa si Kakek s
Pengurus Kediaman Bina membawa mereka bertiga ke dalam. Saat ini hati Robi terasa sangat gugup. Kediaman ini memang terlihat sangat sederhana, tapi kenyataannya semua perabotan yang digunakan bahkan lebih berharga dibandingkan dengan emas.Setelah sampai di luar ruang tamu, si lelaki tua menyuruh Reza dan yang lainnya menunggu di luar. Dia akan masuk untuk melapor kepada Kevin.Tak sampai hitungan menit, dia pun keluar dengan tersenyum. “Pak Kevin persilakan kalian ke dalam!”“Terima kasih!” Reza mengangguk, lalu membawa Sonia ke dalam ruang tamu.Ruang tamu didekor dengan ornamen kayu dengan jendela di tiga sisi ruangan. Jadi begitu masuk ke dalam, ruangan tidak akan terasa gelap.Di dalam ruangan masih terdapat sebuah pintu lagi yang menghubungkan kolam di luar sana. Kevin sedang memancing saat ini. Dia pun meletakkan alat pancing ke dalam. Tatapannya tertuju pada diri Sonia untuk beberapa saat, kemudian baru beralih ke sisi Reza. “Pak Reza?”Reza langsung membalas dengan sopan, “Kam
Sonia awalnya sedang menyesap teh. Dia merasa gembira lantaran Kakek Kevin masih tahu bahwa dia suka dengan daun teh jenis ini. Namun setelah mendengar ucapan Kevin, Sonia hampir saja memuncratkan tehnya. Dia tidak berani mengangkat kepalanya dan terus berdeham.Reza terkejut, dan tatapannya seketika berubah datar. “Apa maksud Pak Kevin?”Kevin menggoyangkan kipasnya dan menjawab, “Kamu jangan salah paham. Bunga terataiku akan mekar malam ini. Jadi aku butuh satu orang untuk mengumpulkan serbuk sarinya. Aku ingin minta bantuan dia. Kalau Pak Reza bersedia, kamu bisa datang jemput dia besok pagi, dan sekalian bawa pergi gelang giok itu. Aku tidak akan minta sepeser pun.”Tatapan Reza berubah dingin. “Sepertinya aku tidak bisa memenuhi permintaan Pak Kevin. Lebih baik Pak Kevin buka harga saja.”Kevin menggeleng. “Kalau kamu nggak izinkan dia kumpul serbuk sari, silakan keluar dari sini!”Raut wajah Reza berubah dingin. Dia menggenggam tangan Sonia. “Maaf, Pak Kevin, sudah mengganggu wa
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. “Tebakanku!”“Kalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.” Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. “Mengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!”Ferdi berkata, “Jangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!”Cindy berucap, “Ibu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.”Hani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, “Aku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.”Harun berdiri. “Biar aku saja!”Setelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. “Cindy, keluar!” ucap Harun dengan nada serius.“Nggak mau!” Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. “Meskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!”Saat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,
Tiffany sangat optimis. “Pasti bisa!”Bondan memutar bola matanya melirik Tiffany sekilas. Ketika melihat ekspresi gembira di wajah Tiffany, hatinya spontan merasa lega.“Kita makan dulu. Mereka juga butuh waktu untuk menulis surat pernyataan!” ujar Bondan.“Oke!”Bondan memilih sebuah restoran barat. Dia memarkirkan mobil, lalu membawa Tiffany untuk makan.Lingkungan restoran barat sangat elegan. Mereka berdua memilih tempat yang hening. Setelah memesan makanan, mereka menunggu datangnya pesanan sembari mengamati masalah di internet.Bondan pergi ke toilet, sekalian menghubungi asistennya. Dia menghubungi perusahaan pemasaran yang sering bekerja sama dengan mereka untuk bersiap-siap membeli trending topic.Setelah berpesan, Bondan mengangkat alisnya, kemudian berpesan lagi, “Coba kamu cari tahu, belakangan ini proyek apa yang sulit diambil alih Keluarga Anggara.”Asisten mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Bondan kembali ke restoran. Saat pelayan mengantar makanan, Bondan dengan pen
Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un
Bondan melepaskannya. “Aku minta maaf sama kamu.”“Tadi aku juga nggak sengaja marah-marah sama kamu. Anggap saja kita impas!” Tiffany kembali duduk di bangkunya. “Kita bicara masalah serius dulu. Sonia dan Tuan Reza memang lagi nggak di tempat, tapi kita nggak boleh tinggal diam saja. Kita mesti berbuat sesuatu untuk Sonia, jangan sampai rencana orang jahat itu kesampaian!”Bondan berpikir sejenak, kemudian berkata, “Orang tua Sonia mengecamnya secara terbuka, memperkuat banyak rumor negatif sebelumnya. Masalah ini sulit untuk diatasi lagi.”Kening Tiffany berkerut. “Apa Sonia benar-benar adalah anak angkat Keluarga Dikara? Apa benar Sonia dibesarkan oleh mereka? Aku nggak percaya.”Bondan membalas dengan mengernyitkan keningnya, “Sepertinya latar belakang Sonia agak rumit. Berhubung dia adalah anggota Kak Reza, Kak Reza pun melindunginya dengan sangat baik. Aku juga tidak bisa tahu cerita lebih detail.”“Pokoknya, aku nggak percaya Sonia seperti yang mereka katakan. Sonia itu orangny
Teddy mengepal erat tangannya. Sikapnya kelihatan tegas. “Terserah kalian!”“Tuan Teddy, kamu akan segera tahu kalau kamu sudah membuat sebuah keputusan yang salah.”“Aku sudah lama bergumul di lingkaran ini. Aku juga sudah pernah mengalami banyak hal. Paling-paling aku akan keluar dari dunia perfilman. Sampai jumpa!” ucap Teddy, lalu membalikkan tubuhnya berjalan pergi.Setelah Teddy meninggalkan tempat, pria itu menghubungi Erwin. Dia melaporkan kondisi di Jembara.Erwin memerintah dengan dingin, “Coba kamu korek aib King lagi. Manfaatkan semua orang yang bisa dimanfaatkan. Pastikan dia diinjak mati-matian. Jangan beri dia sedikit pun kesempatan untuk bangkit kembali.”Sekarang Reza sedang tidak berada di dalam negeri. Ini adalah satu-satunya kesempatan. Setelah Reza pulang nanti, reputasi King sudah hancur. Meski Reza ingin membantunya, semuanya juga sudah tidak memungkinkan lagi!…Tiffany dinas selama dua hari. Setelah kembali, dia baru melihat berita King di internet. Dia berpiki
Setelah video Reviana disensor, video pun disebarluaskan di internet dan memicu kericuhan orang-orang. Suara hujatan King semakin memuncak lagi.Arkava Studio dan GK Jewelry kembali terseret dalam masalah karena King. Studio tersebut menjadi sasaran perburuan informasi pribadi dan pemboikotan. Alhasil, semua desainer diserang warganet bahkan sampai takut untuk pergi bekerja.Gerai GK Jewelry dihancurkan oleh para warganet. Mereka menuntut GK Jewelry segera mengumumkan pemutusan kerja sama dengan King. Jika tidak, mereka mengancam akan membuat GK Jewelry gulung tikar.Semua penghargaan yang pernah diraih King di dalam negeri dicabut bahkan dihapus namanya. Tidak sampai di sana saja, semua film dan drama yang melibatkannya juga ditarik dari peredaran.Nama King sepenuhnya telah diboikot di dalam negeri!Masalah semakin besar lagi. Satu per satu anggota Keluarga Dikara juga maju. Dimulai dari Bagas, Bagas dan istrinya dihalangi wartawan di depan pintu gedung perusahaan. Mereka diminta unt
Senyuman di wajah Reviana menjadi terkaku. Dia berkata dengan tersenyum, “Ada apa dengan King?”“Nyonya Reviana, King itu putri kandungmu, kenapa kamu malah mengunggah pernyataan seperti itu?” Kening Dania berkerut. “Kenapa kamu mesti berbohong, lalu memfitnah King? Kalau sampai dia tahu dirinya difitnah orang terdekatnya, apa kamu pernah berpikir betapa sedihnya dia?”Reviana merasa gusar. “Ini masalah keluarga kami. Sepertinya Nona Dania tidak berhak untuk bertanya?”“Nyonya Reviana, apa pun ceritanya, King itu anak kandungmu. Mohon hapus pernyataan itu, beri sedikit ruang untuk kamu dan Sonia. Anggap saja aku mohon sama kamu!” Dania berkata dengan serius, “Kelak kalau Nyonya Reviana memerlukanku, aku pasti akan berusaha untuk membantumu!”Sikap Reviana sangat dingin. “Tidak mungkin. Pernyataan itu sudah dipublikasikan!”“Kenapa?” Kening Dania berkerut. “Aku nggak habis pikir. Kenapa kamu begitu membenci Sonia? Saking membencinya, sampai ingin menghancurkannya?”Raut wajah Reviana me