Share

Bab 1607

Penulis: Musim Gugur
“Malam ini?” Ranty memegang tangkai bunga, lalu membalas dengan tersenyum, “Oke, sampai jumpa nanti malam!”

“Kamu lagi di mana? Biar aku jemput!” Suara Jeansen terdengar lantang.

“Nggak usah. Aku lagi di rumah ibuku. Kamu cukup kirimkan alamatnya saja. Nanti aku bawa mobil ke sana.”

“Kalau begitu, aku tunggu kedatanganmu!”

“Oke, sampai jumpa nanti malam!” Ranty mengakhiri panggilan, lalu meletakkan ponsel di atas meja tamu. Dia lanjut memainkan bunganya.

Kartika meliriknya sekilas. “Bukan si Matias?”

“Bukan, seorang adik. Dia ajak aku untuk minum nanti malam,” jawab Ranty dengan acuh tak acuh.

“Kamu jangan banyak bergaul dengan adik atau abang. Lebih baik kamu fokus terhadap Matias saja. Kalau kamu membuatnya marah, aku juga tidak akan membelamu!” dengus Kartika.

Ranty melirik ibunya sekilas. “Kami masih belum menikah, dia juga bukan anakmu. Anakmu itu aku! Kamu itu lagi menopause atau lagi pikun, sih?”

“Matias memang bukan anakku, tapi aku sudah menganggapnya sebagai anakku sendiri!”
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1608

    Sewaktu tiba di Hotel Sentral, langit pun sudah gelap.Mereka memasuki hotel. Pelayan langsung membawakan jalan. Saat ini, Ranty yang duduk di dalam paviliun melambaikan tangan ke sisi Sonia. “Sonia, sebelah sini!”Reza melepaskan tangan Sonia, lalu berkata dengan suara lembut, “Kamu ngobrol dulu sama Ranty. Aku pergi ke dalam ruangan dulu. Setelah selesai nanti, aku akan pergi mencarimu.”“Emm!” Sonia mengangguk.“Kue kering di Hotel Sentral enak-enak. Aku sudah menyuruh pelayan untuk menghidangkannya ke meja kalian. Nanti kamu bisa cicipi setiap jenis kue kering. Kalau ada yang kamu suka, nanti kita bisa beli untuk Kakek,” pesan Reza. Usai berbicara, Reza menunduk untuk mencium pipi Sonia. “Biasanya pelayan di sini akan merekomendasikan arak hasil fermentasi mereka. Kamu minum sedikit saja. Kadar alkoholnya agak tinggi. Jangan sampai kamu mabuk.”Pelayan di samping menyaksikan betapa lembutnya pria ganteng ini terhadap kekasihnya. Dia pun spontan melayangkan tatapan iri ke sisi Soni

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1609

    Ranty berkata, “Saat kamu telepon, aku sedang dimarahi ibuku. Untung saja ada teleponmu, jadi aku pun terbebas dari omelan ibuku.”Jeansen bertanya dengan kaget, “Kenapa kamu dimarahi ibumu?”“Namanya lagi menopause!”Sonia menyesap tehnya, menatap kolam bunga teratai di bawah sana. Ketika mendengar ucapan Ranty, dia menoleh untuk melirik Ranty sekilas. “Kamu seminggu baru pulang sekali. Kamu malah memancing emosi ibu angkatku!”Ranty langsung tersenyum. “Ucapanmu sama persis seperti ayahku! Aku memang pulangnya seminggu sekali, dia juga baru ketemu aku sekali dalam seminggu. Kenapa dia nggak bisa mengalah?”Sonia tersenyum sinis. “Kamu juga lagi masa menopause?”Ranty terdiam membisu.Jeansen tersenyum tipis, lalu melihat ke sisi Sonia. “Biasanya Sonia kelihatan tidak suka bicara. Tidak disangka kamu pintar dalam menyindir, ya!”Ranty berkata pada Jeansen, “Kalau kamu merasa dia itu gampang untuk ditindas, itu berarti kamu sudah salah besar!”Jeansen mengangkat-angkat alisnya. “Kalau

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1610

    “Silakan dinikmati!” ujar pelayan, lalu meninggalkan mereka.Sonia mengambil kue rasa telur kepiting, lalu menggigitnya. Begitu digigit, cairan telur kepiting melumer di lidah, ada juga sedikit aroma keju di dalamnya. Rasanya cukup lezat. Hidangan lainnya juga mulai disajikan satu per satu, termasuk dua teko arak plum hijau.Jeansen menuangkan segelas anggur untuk Sonia dan Ranty. “Dengar-dengar kualitas arak putih yang digunakan untuk fermentasi buah plum sangat bagus. Coba kalian cicipi rasanya. Kalau kalian merasa nggak terbiasa, kita bisa minta minuman lain!”Ranty dan Sonia menyesap sedikit, lalu berkata dengan tersenyum, “Gimana?”Rasa osmanthus terasa di dalam arak plum hijau. Rasanya memang enak.“Enak!” Sonia mengangguk, lalu menyesap lagi.Tiba-tiba ponsel Sonia bergetar. Dia mengambil ponselnya keluar, lalu menyadari ada pesan masuk dari Reza. [ Jangan minum banyak-banyak. ]Setelah Sonia membaca pesan itu, dia spontan melihat ke luar jendela. Saat ini, Sonia sedang berada

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1611

    Hati Tasya terasa sangat penat. Hanya saja, saat dia kepikiran dengan pria itu, dia masih saja ingin tersenyum. Tasya membalikkan ponselnya menanti jawaban dari Yandi.Namun, Yandi tidak membalasnya lagi ….Suasana hati Tasya seketika menjadi buruk. Rasa kecewa seketika meluap di dalam hatinya. Dia memegang ponselnya dan terus menebak-nebak. Apa Yandi sedang merokok di luar? Atau Leon tiba-tiba mengajaknya untuk bermain kartu? Jadi, Yandi masih belum membaca pesannya.Tasya menurunkan ponselnya. Waktu satu menit telah berlalu, Tasya kembali mengambil ponselnya. Namun, masih tidak ada balasan apa pun dari Yandi.Tasya sungguh merasa gusar. Dia meletakkan ponselnya jauh-jauh, memberi tahu dirinya untuk jangan menunggu lagi.Kemudian, Tasya pergi untuk meminum air. Baru saja minum sedikit, Tasya kembali berlari untuk mengambil ponselnya. Namun, tetap tidak ada balasan dari Yandi.Kali ini, Tasya benar-benar merasa kecewa dan juga patah semangat. Baru saja ponsel diletakkan, tiba-tiba pons

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1612

    Di Hotel Sentral.Akun Instagram Reza semakin ramai saja. Sonia pun hanya menyaksikan keramaian dengan diam saja. Dia ingin mengirim pesan kepada Reza, untuk bertanya bagaimana kalau postingannya dihapus saja?Ranty mengangkat kepalanya melihat ke sisi Sonia, lalu berkata dengan tersenyum, “Ada apa di ponselmu? Kenapa kamu gembira sekali?”Sonia meletakkan ponselnya, kemudian menggeleng dengan tersenyum datar. “Bukan apa-apa!”Ranty berdiri. “Aku pergi ke toilet sebentar, ya. Kalian makan dengan pelan. Kalian cukup sisakan arak untukku saja.”Jeansen berucap, “Kalau kamu suka minuman ini, nanti aku akan belikan dua botol buat kamu.”“Nanti kita bicarakan lagi setelah aku kembali!” Ranty tersenyum, lalu berjalan keluar ruangan.Jeansen juga segera berdiri. “Aku pergi cari pelayan dulu. Aku suruh mereka siapkan dua botol arak.”“Oke!” Sonia mengangguk.Jeansen berjalan keluar ruangan untuk pergi mencari pelayan. Dia menyuruh pelayan untuk mempersiapkan dua botol arak.Pelayan berkata den

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1613

    Kening Ranty berkerut. “Ada yang diam-diam memotretku!”Orang yang memotret itu menurunkan topi bebeknya, lalu membalikkan tubuhnya untuk berlari menuruni tangga.Jeansen menghalangi Ranty. “Entah siapa orang itu. Lebih baik kamu kembali ke ruangan saja. Biar aku saja yang pergi kejar dia!”Ranty mengangguk. “Jaga dirimu dengan baik!”Jeansen mengangguk dengan cepat, lalu pergi mengejar si penguntit ke lantai bawah.Sonia sedang mengobrol dengan Reza. Ketika melihat Ranty kembali dengan raut muram, dia pun bertanya, “Ada apa?”Ranty meneguk air, lalu menjawab dengan kesal, “Ada yang diam-diam memotretku.”Tatapan Sonia menjadi dingin. “Di mana?”“Dia sudah kabur. Jeansen lagi mengejarnya!” balas Ranty.Sonia berdiri, lalu melihat ke sisi bawah. Tatapannya seketika menjadi dingin. Dia menginjak ke sisi jendela, lalu melompat ke bawah.“Sonia!” jerit Ranty sembari berlari ke sisi jendela. Dia tahu Sonia sangat mahir dalam seni bela diri. Hanya saja, mereka sedang berada di lantai tiga. W

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1614

    Ranty tertegun sejenak. “Maksudmu ada yang menguntitku?”Sonia mengangguk. “Pastinya bukan hanya dua kali saja!”Jeansen segera berkata, “Aku punya teman IT. Seharusnya masalah memecahkan kata sandi ponsel bukanlah masalah baginya. Gimana kalau kalian serahkan ponselnya kepadaku? Aku akan suruh temanku untuk membuka kata sandinya. Biar kita tahu foto apa saja yang sudah diambilnya?”Sonia berpikir sejenak. “Nggak usah. Aku juga punya teman yang bisa memecahkan kata sandi. Aku bisa minta bantuannya.”Jeansen tersenyum. “Baiklah! Kalau kalian punya kabar baru, kalian mesti segera beri tahu aku. Aku juga penasaran sebenarnya siapa yang diam-diam memotret Ranty. Jangan sampai aku menangkapnya!”Mereka bertiga kembali ke dalam gedung, lalu mengobrol sejenak. Reza pun mengirim pesan kepada Sonia, bertanya apa dia sudah mau pulang?Sonia melihat ke sisi Ranty. “Sudah malam. Kami antar kamu pulang, ya!”Ranty membalas, “Nggak usah, sebentar lagi Matias bakal datang buat jemput aku.”Sonia memb

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1615

    “Ternyata segampang ini? Jika tahu seperti ini, aku nggak bakal telepon Kak Matias.” Cella memaksakan dirinya untuk tersenyum.Asisten menyadari botol anggur merah dan bunga segar di atas meja makan. Hanya saja, dia berlagak tidak mengetahui apa pun. “Kalau begitu, aku pamit dulu.”“Emm,” balas Cella dengan suara datar.Setelah asisten meninggalkan rumah, Cella pun kembali ke ruang makan menatap lilin dan botol anggur merah yang disusunnya. Terlintas rasa benci dan kesal di dalam tatapannya.…Saat Matias tiba di Hotel Sentral dan melihat sosok Jeansen, tatapannya seketika berubah muram. Hanya saja, berhubung ada Sonia di sana, Matias juga tidak mengatakan apa-apa.Reza juga datang untuk menjemput Sonia. Mereka berpamitan, kemudian pulang ke rumah masing-masing.Di parkiran Hotel Sentral, si pria sedang bersembunyi di kejauhan. Ketika melihat Matias mengendarai mobil membawa Ranty pulang, dia baru mengeluarkan ponsel yang satu lagi untuk menghubungi seseorang.Panggilan baru berhasil t

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2107

    Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2106

    Sonia makan siang bersama Ranty.Saat makan, mereka berdua terus membahas soal Morgan dan Theresia. Satunya tampan dan satunya cantik. Ranty merasa sangat percaya diri terhadap perjodohannya kali ini.Di satu sisi, Sonia berharap semua bisa berjalan sesuai dengan kemauan Ranty. Namun di sisi lain, akal sehatnya memberitahunya bahwa mereka berdua tidak memungkinkan!Tentu saja Ranty tidak ingin menghancurkan rasa optimis Ranty.Selesai makan, Ranty menerima panggilan dari perusahaan. Dia pun mesti kembali ke perusahaan untuk mengurus pekerjaannya. Kebetulan Sonia juga menerima panggilan dari Mandy. Ada dua lembar desain yang memerlukan sarannya. Mandy meminta bantuan Sonia untuk merevisinya.Sonia kembali ke Imperial Garden. Setelah dia merevisi dua lembar desain, waktu setengah hari pun telah berlalu. Sonia ingin menelepon abangnya untuk menanyakan hasil kencan buta. Belum sempat dia menelepon, tiba-tiba dia menerima panggilan dari Aska.“Pak Guru!” Sonia meregangkan tubuhnya, lalu berj

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2105

    “Emm, aku tidur siang!” Theresia meregangkan tubuhnya.Nada bicara Theresia begitu terang-terangan. Ranty pun tidak berpikir kebanyakan. Dia hanya bertanya, “Bagaimana dengan pertemuan tadi siang?”Theresia terdiam sejenak, lalu berkata dengan tersenyum, “Sepertinya nggak begitu cocok.”Morgan membangkitkan tubuhnya, lalu bersandar di atas ranjang melihat ke sisi wanita yang sedang bertelepon. Dia yang membungkus tubuhnya dengan jubah tidur sedang membelakangi Morgan dan berkata pada orang di ujung telepon bahwa mereka berdua tidak cocok.“Nggak cocok?” Ranty merasa agak kecewa. “Kenapa? Apa kamu nggak suka sama dia? Atau dia yang nggak suka sama kamu?”Theresia berkata dengan nada bercanda, “Kami saling nggak suka.”“Jadi, kalian nggak nonton opera?”“Nggak!”“Kakak temanku memang lebih besar beberapa tahun dari kamu, tapi nggak kelihatan sama sekali. Apalagi dia itu orangnya agak kalem. Dia bukan nggak suka sama kamu. Kalau kamu punya perasaan sama dia, aku rasa kalian bisa coba untuk

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2104

    Morgan memalingkan kepalanya, lalu mengambil boneka unicorn untuk melihatnya. Tiba-tiba dia kepikiran dengan ulang tahun ke-17 Theresia, Morgan baru pulang dari luar. Theresia menyuguhkan mie masakannya untuk dicicipinya.Morgan menyantap mie masalah Theresia, lalu memberinya sebuah gantungan kunci unicorn dan memberinya ucapan selamat ulang tahun.Pada malam hari itu juga, Morgan meminta pertama kalinya.Morgan melepaskan mantelnya, lalu meletakkannya di atas sofa. Theresia menyeduh teh, kemudian menyuguhkannya kepada Morgan. Dia berbicara dengan nada bersalah, “Hanya ada daun teh, coba dicicipi.”“Oke, tidak masalah!” Tatapan Morgan kelihatan tajam. Berhubung sering berhubungan dengan tentara bayaran, dia pun selalu menunjukkan sisi dinginnya.Theresia melangkah mundur selangkah, lalu melihat dia meminum teh.Morgan mengenakan kemeja berwarna hitam. Wibawanya kelihatan jelas. Dia memegang cangkir teh sembari duduk di atas sofa. Gambaran ini membuatnya terasa sangat ajaib.Morgan menye

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2103

    Saat Theresia pergi, Morgan telah memberinya uang yang cukup banyak untuk melewati sisa hidupnya. Kenapa Theresia mesti bekerja dengan susah payah lagi?“Emm!”Theresia mengangguk. “Setelah tiba di Kota Jembara, aku berencana untuk tinggal di sini, tapi aku tidak ingin jadi pengangguran. Aku merasa aku seharusnya melakukan sesuatu. Kemudian, aku pun mendirikan sebuah perusahaan humas. Jujur saja, maksud awalku adalah perusahaan humas memiliki banyak sumber informasi. Aku pikir mungkin bisa membantumu. Aku juga nggak menyangka ternyata hasilnya cukup baik.”Morgan mengangguk.Pelayan datang untuk mengantar makanan. Mereka berdua menghentikan obrolan, lalu menyantap makanan dengan tenang.Setelah makan beberapa saat, Theresia mengangkat kepalanya dan bertanya, “Apa kamu datang ke Kota Jembara karena masalah Sonia?”“Iya!” Morgan mengangguk. “Sementara ini aku tinggal di rumah Pak Aska.”Theresia pun mengerti. Dia berkata dengan tersenyum, “Aku lihat di internet, sekarang semua opini berpi

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2102

    Mereka berdua naik ke restoran lantai dua. Sonia mengirim pesan kepada Ranty.[ Kita sudah sampai! ]Ranty segera membalas pesan.[ Theresia sudah menunggu selama sepuluh menit. Suruh Tuan Morgan ke meja nomor enam! ][ Oke! ]Sonia menoleh untuk melihat Morgan. “Aku ke toilet dulu. Kamu tunggu aku di meja nomor enam. Aku akan segera kembali.”“Emm!” Morgan juga tidak merasa curiga. Dia pun berjalan ke meja makan nomor enam.Restoran di dalam opera house ini penuh dengan hawa seni. Jendela tinggi dipadukan dengan lukisan dinding dan lampu kristal kuno. Ada beberapa tamu sedang mengobrol santai. Hawa romantis dan klasik muncul di mana-mana.Morgan tahu wanita ini berada di kota ini. Hanya saja, saat bertemu, Morgan tetap merasa syok!Theresia juga terbengong. Dia spontan berdiri. Raut wajahnya seketika berubah menjadi ekspresi hormat. “Tuan Morgan!”Wanita Itu mengenakan mantel panjang berwarna hitam dengan riasan tipis di wajahnya. Alisnya indah bagai lukisan di kejauhan. Matanya bening

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2101

    Sonia melirik Reza dengan tidak berdaya. Kemudian, dia memalingkan kepalanya melihat ke luar jendela. “Cuaca sudah cerah?”“Iya, sudah cerah!” Reza memiringkan tubuhnya, menopang kening dengan pergelangan tangannya. “Apa suasana hatimu sudah membaik?”Sonia meregangkan tubuhnya. “Suasana hatiku selalu baik!”Kemudian, Sonia memalingkan kepala untuk melihatnya. “Apa sudah seharusnya kamu pergi ke perusahaan untuk bekerja?”“Kamu pergi bersamaku!” Reza memasukkan tubuh lembut Sonia ke dalam pelukannya, tidak rela untuk melepaskannya.“Nggak bisa. Hari ini aku mau ke rumah Pak Aska.” Sonia mengangkat kepala untuk menatapnya. “Sekalian minta sesuatu dari Pak Guru. Aku mau mempersiapkan tes DNA Hallie.”“Kalau begitu, kamu sarapan dulu. Setelah kamu pergi ke rumahnya Pak Aska, aku baru pergi bekerja!”“Oke!”Reza menunduk, lalu mencium Sonia untuk beberapa saat. Kemudian, dia baru menggendong Sonia.Saat sarapan, Sonia baru terbaca pesan yang dikirim Ranty semalam.[ Aku sudah berhasil atasi

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2100

    Reza menatap Sonia. “Jadi, jangan harap untuk meninggalkanku!”Sonia mengulurkan tangan untuk memeluknya. “Aku nggak pernah berpikir seperti itu, nggak pernah sama sekali!”Suara Reza terdengar serak. “Sayang, apa kamu peduli dengan perasaanku?”“Peduli!”“Sekarang aku sangat panik!”Sonia memeluknya. “Aku ada di dalam pelukanmu. Kenapa kamu malah panik?”“Tapi, setelah kamu tidur, kamu tidak menginginkanku lagi!” Nada bicara si pria terdengar gusar.Sonia terdiam membisu.“Sonia!” Reza mencubit dagunya. Nada bicaranya terdengar sabar dan lembut. “Kematian Serigala tidak ada hubungannya sama kamu. Dia membantu Tritop dalam begitu banyak hal. Dia sudah tidak bisa kembali lagi. Meninggal tanpa penyesalan adalah akhir yang paling bagus untuknya.”Sonia menggigit erat bibirnya. Dia tidak berbicara.“Aku bukan lagi mengatakan kata-kata yang tidak ingin kamu dengar. Kalau kamu tidak mendetoks racun di dalam tubuhmu, cepat atau lambat kamu akan diserang oleh pengaruh obat. Kalau suatu hari nan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2099

    Reza berkata dengan perlahan, “Kamu mau muntahin ke dalam air lagi?”Tangan Sonia yang sedang menekan ponsel berhenti. Dia mengangkat kepalanya melihat ke sisi sang pria.Hanya ada satu lampu yang dinyalakan di dalam kamar. Pencahayaan lampu redup dipancarkan ke lima indra tajam si pria. Di dalam suasana istimewa ini, wajah tampan Reza kelihatan agak dingin.Terdengar juga samar-samar suara turun salju di luar sana. Angin dingin mengembus kepingan salju, lalu dijatuhkan ke atas kaca. Rasa dingin mulai terasa.Mereka berdua bertatapan untuk beberapa saat, kemudian Reza berkata dengan nada datar, “Aku terus mencari alasan kenapa obat ini tidak berkhasiat. Bahkan aku juga menyuruh anggotaku untuk mencari Billy dan Profesor Regan, aku yakin mereka tidak membohongiku. Obat penawar untuk racun yang disuntikkan di tubuhmu juga tidak salah.”“Aku tidak habis pikir, padahal obat itu manjur, kemudian aku mendapatkan jawabannya pada tiga hari lalu. Aku tahu kenapa obat itu tidak manjur?”“Selain m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status