Share

Bab 1604

Author: Musim Gugur
Malam harinya, Kelly menerima transfer uang 600 juta dari Kenneth. Kemudian, dia menelepon Christie, lalu bertanya apa dia butuh uang belakangan ini?

Christie pun tersenyum. “Gimana kamu bisa tahu? Beberapa pekerjaan yang aku temukan nggak cocok sama aku. Jadi, aku berencana untuk membuka kafe bersama temanku. Aku akan merenovasi kafe itu sesuai dengan gaya kesukaanku. Hanya saja, mungkin aku butuh masukin modal awal.”

Kelly berkata dengan tersenyum, “Aku diberi tahu Kak Kenneth. Dia ingin membantumu, tapi kamu menolaknya.”

Christie terbengong sejenak, lalu membalas, “Aku nggak ingin berutang sama dia.”

“Dia sangat ingin membantumu. Dia sudah mentransfer uangnya ke rekeningku. Dia ingin aku membantumu atas namaku.” Kelly melanjutkan, “Kak Kenneth memang baik sekali, ya.”

Senyuman di wajah Christie menjadi lembut. “Nggak usah. Aku bisa cari cara sendiri.”

“Aku sudah janji sama dia!” Kelly berkata, “Anggap saja kamu nggak tahu masalah ini. Anggap kamu lagi pinjam uangku saja. Kalau nggak
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Lanny Feronika Ondang
iiiihhh wanita misterius...
goodnovel comment avatar
Susan Asrul
trus sikely dilabrak emaknya Jason..krna dikira mau morotin anaknya...
goodnovel comment avatar
andraeni chanel
Kiara apa Anastasia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1605

    Si wanita melihat ke sisi Yana. Dia pun berkata dengan tersenyum, “Anak ini cantik sekali. Di mana ayahnya?”Linda membalas dengan tersenyum lembut, “Aku tidak tahu. Aku hanya bertugas untuk menjaga anak saja. Mengenai masalah privasi majikan, aku juga tidak pernah menanyakannya.”Si wanita tersenyum. “Oke, kalau begitu, aku pamit dulu.”“Oke!”Linda melihat wanita itu pergi dengan menaiki mobil di samping jalan. Dia pun menenteng barang-barang dengan satu tangan, kemudian tangannya yang satu lagi menggendong Yana. Mereka pun kembali ke rumah.Setelah wanita itu memasuki mobil, dia bertanya pada orang yang duduk di baris belakang, “Apa kamu sudah berhasil memotretnya?”Orang yang duduk di baris belakang segera menjawab, “Tenang saja, semuanya sudah terpotret!”Si wanita mengangguk, lalu menghubungi seseorang. Setelah panggilan terhubung, dia segera berkata, “Bos, semuanya sudah selesai!”Sepertinya orang di ujung telepon sangat puas. Dia menyuruh si wanita untuk segera pulang.“Bos.” S

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1606

    Setelah panggilan video diakhiri, Reza pun menggenggam erat ponsel Sonia. Senyuman di wajahnya masih belum memudar. Dia juga tidak tahu racun apa yang sudah diberikan Sonia kepadanya. Selama melihatnya, Reza pun merasa sangat gembira.Reza memalingkan kepalanya. Kebetulan Sonia sedang membawa sepiring kue tar berjalan menghampirinya. Hari ini Sonia berpakaian sangat simpel, hanya kaus putih dengan celana jeans berwarna biru muda saja, rambutnya dikuncir tinggi. Di bawah pancaran sinar matahari, kulitnya tampak berkilauan. Senyuman di wajah Sonia membuat hati orang-orang yang melihatnya tergerak.Sonia berjalan kemari, lalu menyerahkan sepiring kue tar kepadanya. “Mau?”Reza mengulurkan tangan untuk mengambil piring. Tangannya yang satu lagi menggenggam pergelangan tangan Sonia, lalu menariknya untuk duduk di atas pangkuan. Dia mencicipi satu suap, lalu berkata dengan tersenyum, “Dulu Bi Rati tidak jago dalam membuat kue. Demi kamu, sekarang dia malah belajar buat kue!”Sonia bersandar

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1607

    “Malam ini?” Ranty memegang tangkai bunga, lalu membalas dengan tersenyum, “Oke, sampai jumpa nanti malam!”“Kamu lagi di mana? Biar aku jemput!” Suara Jeansen terdengar lantang.“Nggak usah. Aku lagi di rumah ibuku. Kamu cukup kirimkan alamatnya saja. Nanti aku bawa mobil ke sana.”“Kalau begitu, aku tunggu kedatanganmu!”“Oke, sampai jumpa nanti malam!” Ranty mengakhiri panggilan, lalu meletakkan ponsel di atas meja tamu. Dia lanjut memainkan bunganya.Kartika meliriknya sekilas. “Bukan si Matias?”“Bukan, seorang adik. Dia ajak aku untuk minum nanti malam,” jawab Ranty dengan acuh tak acuh.“Kamu jangan banyak bergaul dengan adik atau abang. Lebih baik kamu fokus terhadap Matias saja. Kalau kamu membuatnya marah, aku juga tidak akan membelamu!” dengus Kartika.Ranty melirik ibunya sekilas. “Kami masih belum menikah, dia juga bukan anakmu. Anakmu itu aku! Kamu itu lagi menopause atau lagi pikun, sih?”“Matias memang bukan anakku, tapi aku sudah menganggapnya sebagai anakku sendiri!”

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1608

    Sewaktu tiba di Hotel Sentral, langit pun sudah gelap.Mereka memasuki hotel. Pelayan langsung membawakan jalan. Saat ini, Ranty yang duduk di dalam paviliun melambaikan tangan ke sisi Sonia. “Sonia, sebelah sini!”Reza melepaskan tangan Sonia, lalu berkata dengan suara lembut, “Kamu ngobrol dulu sama Ranty. Aku pergi ke dalam ruangan dulu. Setelah selesai nanti, aku akan pergi mencarimu.”“Emm!” Sonia mengangguk.“Kue kering di Hotel Sentral enak-enak. Aku sudah menyuruh pelayan untuk menghidangkannya ke meja kalian. Nanti kamu bisa cicipi setiap jenis kue kering. Kalau ada yang kamu suka, nanti kita bisa beli untuk Kakek,” pesan Reza. Usai berbicara, Reza menunduk untuk mencium pipi Sonia. “Biasanya pelayan di sini akan merekomendasikan arak hasil fermentasi mereka. Kamu minum sedikit saja. Kadar alkoholnya agak tinggi. Jangan sampai kamu mabuk.”Pelayan di samping menyaksikan betapa lembutnya pria ganteng ini terhadap kekasihnya. Dia pun spontan melayangkan tatapan iri ke sisi Soni

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1609

    Ranty berkata, “Saat kamu telepon, aku sedang dimarahi ibuku. Untung saja ada teleponmu, jadi aku pun terbebas dari omelan ibuku.”Jeansen bertanya dengan kaget, “Kenapa kamu dimarahi ibumu?”“Namanya lagi menopause!”Sonia menyesap tehnya, menatap kolam bunga teratai di bawah sana. Ketika mendengar ucapan Ranty, dia menoleh untuk melirik Ranty sekilas. “Kamu seminggu baru pulang sekali. Kamu malah memancing emosi ibu angkatku!”Ranty langsung tersenyum. “Ucapanmu sama persis seperti ayahku! Aku memang pulangnya seminggu sekali, dia juga baru ketemu aku sekali dalam seminggu. Kenapa dia nggak bisa mengalah?”Sonia tersenyum sinis. “Kamu juga lagi masa menopause?”Ranty terdiam membisu.Jeansen tersenyum tipis, lalu melihat ke sisi Sonia. “Biasanya Sonia kelihatan tidak suka bicara. Tidak disangka kamu pintar dalam menyindir, ya!”Ranty berkata pada Jeansen, “Kalau kamu merasa dia itu gampang untuk ditindas, itu berarti kamu sudah salah besar!”Jeansen mengangkat-angkat alisnya. “Kalau

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1610

    “Silakan dinikmati!” ujar pelayan, lalu meninggalkan mereka.Sonia mengambil kue rasa telur kepiting, lalu menggigitnya. Begitu digigit, cairan telur kepiting melumer di lidah, ada juga sedikit aroma keju di dalamnya. Rasanya cukup lezat. Hidangan lainnya juga mulai disajikan satu per satu, termasuk dua teko arak plum hijau.Jeansen menuangkan segelas anggur untuk Sonia dan Ranty. “Dengar-dengar kualitas arak putih yang digunakan untuk fermentasi buah plum sangat bagus. Coba kalian cicipi rasanya. Kalau kalian merasa nggak terbiasa, kita bisa minta minuman lain!”Ranty dan Sonia menyesap sedikit, lalu berkata dengan tersenyum, “Gimana?”Rasa osmanthus terasa di dalam arak plum hijau. Rasanya memang enak.“Enak!” Sonia mengangguk, lalu menyesap lagi.Tiba-tiba ponsel Sonia bergetar. Dia mengambil ponselnya keluar, lalu menyadari ada pesan masuk dari Reza. [ Jangan minum banyak-banyak. ]Setelah Sonia membaca pesan itu, dia spontan melihat ke luar jendela. Saat ini, Sonia sedang berada

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1611

    Hati Tasya terasa sangat penat. Hanya saja, saat dia kepikiran dengan pria itu, dia masih saja ingin tersenyum. Tasya membalikkan ponselnya menanti jawaban dari Yandi.Namun, Yandi tidak membalasnya lagi ….Suasana hati Tasya seketika menjadi buruk. Rasa kecewa seketika meluap di dalam hatinya. Dia memegang ponselnya dan terus menebak-nebak. Apa Yandi sedang merokok di luar? Atau Leon tiba-tiba mengajaknya untuk bermain kartu? Jadi, Yandi masih belum membaca pesannya.Tasya menurunkan ponselnya. Waktu satu menit telah berlalu, Tasya kembali mengambil ponselnya. Namun, masih tidak ada balasan apa pun dari Yandi.Tasya sungguh merasa gusar. Dia meletakkan ponselnya jauh-jauh, memberi tahu dirinya untuk jangan menunggu lagi.Kemudian, Tasya pergi untuk meminum air. Baru saja minum sedikit, Tasya kembali berlari untuk mengambil ponselnya. Namun, tetap tidak ada balasan dari Yandi.Kali ini, Tasya benar-benar merasa kecewa dan juga patah semangat. Baru saja ponsel diletakkan, tiba-tiba pons

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1612

    Di Hotel Sentral.Akun Instagram Reza semakin ramai saja. Sonia pun hanya menyaksikan keramaian dengan diam saja. Dia ingin mengirim pesan kepada Reza, untuk bertanya bagaimana kalau postingannya dihapus saja?Ranty mengangkat kepalanya melihat ke sisi Sonia, lalu berkata dengan tersenyum, “Ada apa di ponselmu? Kenapa kamu gembira sekali?”Sonia meletakkan ponselnya, kemudian menggeleng dengan tersenyum datar. “Bukan apa-apa!”Ranty berdiri. “Aku pergi ke toilet sebentar, ya. Kalian makan dengan pelan. Kalian cukup sisakan arak untukku saja.”Jeansen berucap, “Kalau kamu suka minuman ini, nanti aku akan belikan dua botol buat kamu.”“Nanti kita bicarakan lagi setelah aku kembali!” Ranty tersenyum, lalu berjalan keluar ruangan.Jeansen juga segera berdiri. “Aku pergi cari pelayan dulu. Aku suruh mereka siapkan dua botol arak.”“Oke!” Sonia mengangguk.Jeansen berjalan keluar ruangan untuk pergi mencari pelayan. Dia menyuruh pelayan untuk mempersiapkan dua botol arak.Pelayan berkata den

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1895

    Pelayan mengangguk, lalu menyerahkan sebotol air yang belum dibuka segelnya kepada Sonia.Sonia meneguk minumannya. Dia menyadari si pria sedang memeluk seorang wanita seksi dan mencium bibir si wanita. Para wanita lainnya juga segera mendekati si pria. Sonia menarik napasnya dalam-dalam berusaha untuk tetap bersikap tenang.Pria yang bernama Kase ini tidak kelihatan berbahaya. Sonia mengeluarkan ponselnya untuk membalas pesan, lalu membuang waktu dengan bermain gim.Sekitar setengah jam kemudian, Sonia mengangkat kepalanya untuk melihat permainan mereka. Saat ini, seorang wanita berambut biru sedang melepaskan atasannya dan duduk di atas pangkuan Kase. Dia menuang alkohol di gelasnya ke bagian lehernya sendiri. Kase pun menunduk untuk meminumnya ….Sonia melirik sekilas, lalu lanjut bermain gim ponselnya.Saat level terbaru belum berhasil dilewati Sonia, seorang wanita berpakaian terusan tali dua berjalan mendekat. Dia menatap Sonia dengan tatapan provokasi. “Kamu kekasih barunya Kase

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1894

    Kening Sonia berkerut. “Kenapa aku mesti pergi sama kamu?”“Lindungi aku!” jawab si pria dengan langsung, “Aku sudah beri kamu tumpangan. Anggap saja itu bayarannya.”Sonia berkata, “Aku bisa beri kamu uang.”Tiba-tiba si pria tersenyum. “Nona, apa kamu merasa aku seperti orang yang kekurangan uang?”Sonia menatap si pria dengan dingin. “Tadi aku sudah bilang aku akan membayarmu.”“Kamu bisa membayar dengan banyak cara. Bantu aku juga salah satu cara untuk membayar ongkos tumpanganmu. Siapa suruh kamu tidak bilang dengan jelas.” Si pria menatap Sonia dengan tersenyum. “Jangan-jangan kamu mau ngeyel?”Raut wajah Sonia berubah dingin. Dia bertanya, “Kamu mau aku ngapain?”“Jangan panik. Aku hanya ingin kamu melindungi keselamatanku saja!” Si pria mengangkat-angkat alisnya melihat ke sisi Sonia. “Aku percaya semua itu tidak sulit bagimu.”Sonia pun tidak berbicara lagi.Kota Hondura adalah kota kuno yang sudah memiliki sejarah selama 200 tahun. Kota ini tidak hanya mempertahankan ciri kha

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1893

    Ketika pria yang berada di dalam mobil melihat Sonia keluar toilet dalam keadaan baik-baik saja, dia pun mengangkat-angkat alisnya tanda dirinya merasa kaget.Sonia kembali ke swalayan untuk membeli sebotol air soda lagi. Kemudian, dia duduk di bawah tenda sembari menyantap kue yang dibelinya tadi.Wanita itu juga sudah merapikan pakaiannya, lalu berjalan keluar toilet. Dia duduk di hadapan Sonia, lalu bertanya, “Kamu juga dari Negara Cendania?”Sonia berkata, “Iya!”“Namaku Hallie.” Si wanita memperkenalkan diri, lalu bertanya dengan penasaran, “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Sonia mengangkat tangannya, lalu membersihkan sisa serpihan roti di bibirnya. Nada bicaranya sangat datar. “Aku lagi cari orang!”Hallie merasa sangat kaget. “Aku juga datang buat cari orang. Aku cari kekasihku. Setengah tahun lalu, temannya bawa dia untuk cari uang di sini. Sudah satu bulan aku nggak ada kabarnya, makanya aku ke sini. Bagaimana denganmu?”Sonia tidak menjawab, dia hanya berkata, “Nggak seharusny

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1892

    Istri dari pemilik toko sedang memukul lalat. Wanita itu berkulit putih dengan rambut keriting. Sonia memasukkan beberapa kue, biskuit, dan sebotol air soda ke dalam keranjang.Saat Sonia sedang memilih barang, para pria yang berada di luar mulai mengerumuni wanita itu.“Hai, wanita cantik!”“Cantik, kamu mau ke mana?”“Gimana kalau kita ke hotel?”“Kita bercinta dulu?”…Tatapan para pria tertuju pada tubuh si wanita. Semuanya menunjukkan senyuman nakal. Wanita itu merasa syok spontan berdiri, lalu membawa tasnya hendak berjalan pergi.Namun, para pria itu tidak melepaskannya, kembali mengejarnya. Kemudian, dia mengepung wanita itu di tengah. Mereka bukan hanya menggoda si wanita saja, bahkan mulai menyentuh si wanita.Si wanita mengayunkan tas di tangan sembari menjerit, “Aku nggak kenal sama kalian. Awas!”“Pacarku akan segera sampai!”“Aku lapor polisi, nih!”Saat wanita itu sedang meronta dari sekelompok pria, tiba-tiba dadanya diserang seseorang. Si wanita langsung menjerit dan m

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1891

    Seekor beruang tinggi berdiri di tempat. Kedua matanya tertuju pada diri Sonia.Sonia berdiri dengan perlahan sembari menggenggam erat pisau di tangan. Dia bertatapan dengan beruang itu. Asalkan beruang itu tidak memprovokasinya, dia pasti tidak akan melukai si beruang.Sepertinya beruang juga merasa Sonia tidak menyimpan niat buruk. Ia pun menjerit, lalu duduk di tempat. Sonia juga ikut duduk.Di dalam kegelapan, kedua pasang mata saling bertatapan.Tatapan beruang terus tertuju pada diri Sonia. Sepertinya ia kelihatan tidak senang, tapi ia juga tidak menyerang.Sonia merasa ada yang aneh. Terlintas sebuah pemikiran di benaknya, sepertinya dia memahami sesuatu. Sonia menunjuk ke sisi jerami, lalu bertanya, “Ini tempatmu?”Kemudian, Sonia melanjutkan, “Apa kamu bisa mengerti bahasaku? Kalau kamu nggak mengerti, aku bisa ngomong dengan bahasa lokalmu.”Sepertinya si beruang mengerti. Ia langsung bersin-bersin, seolah-olah sedang mengatakan, ‘Akhirnya kamu sadar juga!’Sonia sungguh keha

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1890

    Sonia melakukan serangan kuat ke alat vital orang itu. Sepuluh menit kemudian, sekelompok orang yang menghalangi Sonia sudah tidak bisa berdiri dengan tegak lagi.Saat ini, Sonia melepaskan kacamatanya, lalu menginjak orang-orang itu. Ketika melewati pria yang ditusuknya dengan jarum, Sonia menyadari pria itu sudah kehilangan kesadarannya. Dia membungkukkan tubuhnya untuk mencabut jarum itu, lalu mengelap tangannya di atas pakaian si pria. Tatapan Sonia kembali tertuju pada jarum tajam itu, Sonia pun menunjukkan ekspresi tersenyum menyeringai.Ban mobil balap sudah bocor. Sonia menemukan sebuah mobil yang masih bisa digunakan di antara dua mobil lainnya. Dia melompat masuk ke mobil, lalu mengendarai mobil dengan melindas beberapa orang tersebut. Dalam sekejap, mobilnya menghilang tanpa jejak.Jalan raya membentang tanpa batas. Tidak terlihat satu pun motel di sekitarnya.Saat siang hari, Sonia menghentikan mobil di pinggir jalan, mengambil sepotong roti dari tasnya untuk makan siang. S

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1889

    Dua orang pria di belakang menatap Sonia lekat-lekat. Si pria berkulit putih menjilat bibirnya dengan ujung lidahnya. Dia masih belum melepaskan tangannya, malah mengelus leher Sonia. “Cewek cantik, kamu tidak usah bayar ongkos perjalananmu. Kamu cukup temani kami saja, ya?”Nada bicara Sonia sangat dingin. “Aku ulangi sekali lagi. Lepaskan tanganmu!”Si pria berkulit putih mengeluarkan raut wajah licik. Tiba-tiba muncul sebatang jarum di telapak tangannya. Dia langsung menusukkan jarum ke pundak Sonia.Saat jarum tajam itu hampir mengenai kulit Sonia. Tiba-tiba Sonia membalikkan tubuhnya, kemudian meraih pergelangan tangan si pria. Si pria spontan merasa kaget. Tetiba terdengar suara keretekan keras. Disusul, pergelangan tangan pria itu langsung patah. Dia ditarik Sonia, lalu dibuang ke luar mobil.“Ahh!” jerit si pria berkulit putih. Dia jatuh menghantam jalan raya, lalu bergulir beberapa kali.Ekspresi mereka berdua langsung berubah. Pengemudi menginjak rem dengan kuat, menyebabkan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1888

    Sonia menopang dagu dengan satu tangannya. “Kakek takut aku kedinginan. Dia buka penghangat di dalam rumah. Jadi, aku kepanasan, lebih enakan di luar.”Mereka berbincang-bincang sejenak. Sonia memberi tahu Reza bahwa Jemmy mencarinya. Dia pun mengakhiri panggilan.Reza mengesampingkan ponselnya untuk pergi membasuh tubuh. Saat melepaskan pakaiannya, dia mengambil ponselnya untuk melihat cuaca di Kota Atria. Sekarang memang sedang hujan. Reza pun tersenyum, lalu menutup layar ponselnya. Dia berjalan ke dalam kamar mandi.Keesokan harinya.Saat Sonia berjalan keluar bandara Hondura, waktu menunjukkan pukul sembilan pagi. Matahari terik sudah menggantung di atas langit. Baru saja Sonia keluar bandara, rasa pengap pun menyerang dirinya. Perbedaan cuaca di Hondura dan Atria berbeda drastis. Sonia menurunkan topinya, lalu berjalan keluar bandara dengan perlahan. Dia berjalan ke sisi pangkalan taksi di pinggir jalan, kemudian bertanya-tanya dengan bahasa asing.Sopir melambaikan tangannya. “

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1887

    “Tenang saja!” balas Sonia dengan tenang.Jemmy mengambilkan sayuran untuk Sonia. “Jangan ungkit masalah dia lagi. Meski tidak ada dia, aku juga akan melewatkan Tahun Baru dengan sangat gembira. Dia hanya perlu jaga dirinya dengan baik saja.”Sonia tidak berbicara lagi. Dia menyantap sayuran yang diambil Jemmy, lalu memuji dengan berlagak santai, “Enak! Masakan koki semakin enak saja?”“Oh, ya?” Jemmy tersenyum. “Dia tahu makanan kesukaanmu. Bisa jadi dia diam-diam belajar demi kamu!”“Kalau begitu, Kakek mesti kasih bonus yang lebih banyak buat dia!”“Baik! Baik!”Mereka berdua makan sembari mengobrol santai. Makan siang sangatlah menyenangkan.Selesai makan, Sonia menemani Jemmy untuk minum teh. Setelah itu, dia kembali ke kamar untuk membereskan barang bawaannya. Dia meletakkan tablet yang diberikan Frida di atas meja baca, lalu berpamitan dengan Jemmy.Saat keluar kamar, Indra sedang menunggu di depan pintu. Dia berpesan, “Nona, cuaca sangat dingin. Kamu mesti berpakaian lebih teba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status