Kelly refleks bertanya, “Apa Keluarga Wijaya mencarimu lagi?”“Tidak!” Derrick berkata dengan tersenyum, “Jangan segugup ini. Selain masalah orang lain, memangnya kita berdua tidak boleh bertemu?”Kelly tidak berani melihat Jason. Dia berkata dengan nada dingin, “Maaf, malam ini aku ada urusan.”“Tidak apa-apa. Kita bisa janjian lain hari.” Derrick berkata dengan pengertian, “Aku tidak ganggu kamu lagi. Kamu kerja dulu sana!”“Oke, sampai jumpa!”Kelly mengakhiri panggilan. Seperti biasanya, dia berdiri di tempat, menunggu omelan dari Jason.Jason menunduk untuk membaca dokumen tanpa ekspresi apa-apa. Setelah dia menyimpan ponselnya, Jason baru berkata dengan nada tegas, “Hari ini Eras Group traktiran. Kamu pergi bersamaku.”“Baik!” Kelly mengangguk. Dia sungguh mirip dengan asisten yang penurut dan juga berkualifikasi.Jason melirik Kelly dengan datar. “Keluar sana!”“Baik!” Kelly meninggalkan ruangan.Setelah kembali ke meja kerjanya, Kelly baru menghubungi Bibi Linda, memberitahunya
Hari ini adalah acara perayaan keberhasilan kerja sama Gunawan Group dengan Eras Group. Direksi dan wakil direksi Eras Group berdatangan, lalu bersulang dengan Jason.Jason juga tidak menolak. Dalam seketika, 4-5 gelas alkohol sudah habis diteguknya.Selagi Jason dan sekretaris Kimin mengobrol, Kimin menuangkan alkohol ke gelas Kelly. “Dengar dari Pak Andri, proposal kerja sama kali ini hasil jerih payah Bu Kelly, ya? Kami bisa bekerja sama dengan Gunawan Group juga berkat jerih payah Bu Kelly. Mari kita bersulang.”Kelly mengangkat gelasnya, lalu menyesapnya. Seketika hawa panas memasuki tenggorokan hingga ke dalam perutnya.“Apa Bu Kelly baru bergabung dengan Gunawan Group? Padahal kamu masih muda, kamu malah sangat berkompeten. Pandangan Pak Jason memang bagus sekali!” Kimin tak berhenti memuji. Tatapan Jason tertuju pada diri Kelly. Menyadari alkohol di dalam gelas Kelly hampir habis, Jason juga tidak mencegahnya.Setelah minum bergelas-gelas, akhirnya Kimin sedikit mabuk. Dia men
Setibanya di Nine Street Mansion, mereka semua masuk ke ruangan. Kemudian, 4-5 pendamping wanita juga memasuki ruangan.Pencahayaan di dalam ruangan sangat redup. Lingkungan di sekitar sangatlah mewah. Setelah mabuk, para lelaki pun langsung mengekspos wajah asli mereka.Andri memeluk seorang pendamping wanita yang sudah akrab dengannya. Dia disuapi alkohol, lalu bersenda gurau. Sikap sopan dan lembut yang dijumpai tadi sudah menghilang semuanya.Ini pertama kalinya Kelly mengikuti pertemuan seperti ini. Dulu, Jason, Bondan, dan yang lain juga sering berkumpul. Hanya saja, mereka hanya main kartu, minum, dan mengobrol bersama. Meski ada pendamping wanita, mereka semua juga tahu batasan.Namun Kelly tahu inilah sikap asli lelaki bisnis. Meskipun Kelly tidak menyukainya, dia juga mesti terbiasa.Duduk seorang pendamping wanita di samping Jason. Hanya saja, berhubung aura Jason sangatlah berkelas, si pendamping wanita juga tidak berani bersikap terlalu keterlaluan.Saat ini, Shella berjal
“Suap,” perintah Jason.Jantung Kelly berdegup kencang. Dia langsung meneguk alkohol di dalam gelas. Hanya saja, Kelly tidak sanggup untuk menyuap Jason.Jason melihat Kelly menggembungkan wajahnya. Tatapannya seketika menjadi lembut. Belum sempat disuapi Kelly, Jason langsung menundukkan kepalanya untuk mengecup bibir Kelly.Kedua mata Jason dipejamkan. Dia sedang mengisap alkohol di dalam mulut Kelly.Otak Kelly bagai kesetrum listrik saja. Pikirannya menjadi hampa. Anggur berwarna merah membasahi bibir kedua orang. Jason merangkul pinggang Kelly berusaha untuk mendekatinya, membuat posisi ciuman kedua orang lebih nyaman lagi.Detak jantung Kelly berdegup tak karuan. Jantungnya hampir copot saja. Selesai mengisap anggur di dalam mulut Kelly, Jason pun memberinya ciuman yang mendalam.Ada orang yang bersenda gurau dan menyanyi di sekitar. Hanya saja, semua itu bagai tidak ada hubungannya dengan Kelly. Dia hampir kehabisan napasnya.Kening Jason mulai berkerut. Dia memberi napas kepada
Sekujur tubuh Kelly seketika menjadi tegang. Dia tidak tahu bagaimana mendorong Jason.Malam ini dilalui dengan sangat kacau. Kelly telah kehilangan kemampuan untuk berpikir. Sepertinya Jason jauh lebih memabukkan daripada anggur dengan kadar alkohol tinggi yang diminumnya tadi.“Biarkan aku sandar sebentar. Apa kamu tidak tahu betapa baiknya aku terhadapmu hari ini?” Jason memejamkan matanya. Suaranya terdengar sangat lembut. Dia bahkan melepaskan Kelly padahal dia memiliki kesempatan sebagus itu!Hanya Kelly saja yang bisa membuat Jason menahan dirinya.Hati Kelly terasa gemetar. Dia mengira Jason sedang membahas masalah ingin melindunginya agar tidak ditindas Kimin. Dia pun merasa berterima kasih dan tidak bergerak.Kelly membuka jendela mobilnya. Angin sejuk di malam hari mengembus ke dalam mobil. Mobil melaju dengan cepat. Kelly terbangun dari mabuknya. Tetiba dia merasa ada yang salah?Semua orang Eras Group sangat menghormati Jason. Kelly sendiri juga bisa merasakannya.Bahkan K
“Aku suka sama kamu. Aku sangat amat menyukaimu!” Derrick mengulurkan tangan untuk menggenggam tangan Kelly. “Aku selalu merindukanmu. Aku tahu mungkin kamu merasa tidak masuk akal dengan perasaanku. Tapi aku mencintaimu tanpa alasan!”Kelly mengangkat kepalanya, lalu menatap Derrick dengan gugup.Di sisi lain, Jason sedang melihat interaksi kedua orang dari dalam mobil dengan wajah muram. Dia juga tidak tahu kenapa dirinya menyuruh Simon untuk memutar arah. Ternyata, ada pertunjukan seru yang sedang menunggunya.Bola mata hitam pekat Jason tak berhenti tertuju pada diri Kelly.Kelly melepaskan tangannya dari genggaman Derrick. Raut wajahnya seketika menjadi datar. “Pak Derrick, kalau kamu begini lagi, kita nggak bisa ketemu lagi nanti. Terima kasih sudah menyukaiku, tapi maaf sekali, aku nggak suka sama kamu. Kamu pulang saja!”Usai berbicara, Kelly memasuki gedung.Derrick mengikuti langkahnya, lalu kembali meraih pergelangan tangan Kelly. “Kelly, aku tidak percaya kamu tidak punya p
Postur tubuh Jason sangat tinggi, auranya juga sangat dingin. Saat dia berdiri di tempat, semua orang di sekitar pun merasa merinding ketakutan.Jason langsung berjalan ke hadapan Kelly, lalu mendorong Derrick. “Segera bawa ibumu tinggalkan tempat ini. Kalau kamu berani mengganggu Kelly lagi, aku akan usir kamu dari Jembara!”Derrick menatap Jason dengan kaget.Tentu saja Deli tidak bisa menerima perlakuan ini. Biasanya dia sangat bangga dengan pencapaian anaknya, dia tidak akan mengizinkan ada orang lain yang mengomelinya. Dia mengerutkan kening melihat ke sisi Jason. “Siapa kamu?”Jason menggenggam tangan dingin Kelly. “Lelakinya!”Kelly spontan mengangkat kepala melihat ke sisi Jason. Dapat terlihat betapa gusarnya Jason saat ini.Derrick pun terbengong, begitu pula dengan Deli dan yang lain. Deli mengedipkan matanya, lalu bertanya, “Kamu itu lelakinya? Kenapa dia malah menggoda putraku?”Tatapan Jason sangat dingin. “Coba kamu tanya putramu. Siapa yang menggoda siapa? Bawa anakmu t
Linda sudah membantu Yana untuk mandi dan mengganti baju tidur. Jason menggendongnya ke kamar, lalu membuka lampu di atas nakas. Dia mengambil buku cerita dari atas nakas, lalu bercerita kepada Yana.Yana sangatlah patuh, tetapi dia merasa tidak tenang. Dia terus menarik lengan pakaian Jason. “Paman, jangan marah sama Ibu lagi, ya.”Jason membelai rambut halus Yana berusaha untuk menenangkannya. “Iya, Paman tidak marah lagi. Ayo Yana tidur.”Sekitar setengah jam, Yana baru tertidur pulas.Jason menyelimutinya, lalu memadamkan lampu di atas nakas. Setelah itu, dia baru berdiri, berjalan keluar kamar.Langkah kaki Jason bergerak ke sisi dapur. Dia mengambil sebotol air mineral dingin, lalu meneguknya. Tetiba dia berkata dengan dingin, “Sepertinya aku pernah suruh kamu jauhi si Derrick? Gara-gara kebodohanmu, Yana juga dimarahi oleh mereka. Sepertinya tidak seharusnya aku mengurusmu. Biar kita lihat apa si Derrick bisa melindungimu atau tidak.Nada bicara Jason sangatlah ketus. Dia memali
Sonia menurunkan kelopak matanya sembari tersenyum. Dia lanjut memotong kue untuk yang lain. Berhubung terlalu banyak orang, Kase dan Theresia juga turun tangan untuk membantunya.Reza mencari tempat yang lebih hening untuk duduk. Dia menatap Sonia yang sedang dikerumuni banyak orang, lalu menunduk melihat cokelat bentuk hati di atas kue itu. Kedua tangan yang diletakkan di atas meja saling bertautan. Dia memalingkan kepala untuk melihat ke sisi jendela. Sepertinya suasana hatinya tidak seburuk yang dibayangkannya.Orang-orang yang mengambil kue tar mulai meramaikan suasana. Lampu di dalam baru menjadi redup. Suasana semakin meriah. Sonia bersembunyi dari orang-orang yang hendak melempar kue tar ke sisinya, lalu duduk di tempat yang agak terpencil.Kase kepikiran untuk mencari Sonia, tetapi langkahnya malah dihalangi oleh seorang wanita berambut emas. Dia ditarik ke lantai dansa. Kemudian, dia pun dikerumuni oleh banyak wanita lagi.Kase telah menghabiskan banyak uang untuk merayakan u
Dari sudut pandang Reza, kebetulan dia bisa melihat daun telinga merah Sonia. Sonia kelihatan sangat imut.Theresia menggigit bibirnya dan tidak bertanya lagi.Mereka berjalan ke dalam lift, lalu naik ke lantai atas. Saat berjalan di depan bar, pintu dibuka. Selain Kase, semua orang merasa kaget.Kase menyuruh orang untuk mengganti bar menjadi aula perjamuan. Aula itu diselimuti dengan gaya hutan hujan tropis, berbagai tanaman hijau tropis memenuhi ruang seluas ribuan meter persegi. Di bawah pencahayaan bar sebelumnya, lampu berwarna-warni tersembunyi di balik tanaman tinggi, memancarkan cahaya melalui bayangan dedaunan ke langit-langit. Efek cahaya yang berkilauan menciptakan suasana segar dan magis, tetapi tetap hangat dan semarak, memberikan efek visual yang luar biasa. Tempat yang dulunya penuh dengan kebisingan dan kemewahan yang kacau, kini berubah menjadi cerah dan bersih.Terdapat banyak orang di dalam bar mengenakan gaun pesta yang anggun dengan riasan yang elegan. Mereka ber
“Tok! Tok! Tok!” Terdengar suara ketuk pintu dari luar sana. Sonia segera memalingkan kepalanya. Suaranya terdengar serak. “Siapa?”“Kekasih sahmu!” jawab Kase.Sonia menarik napas dalam-dalam. Dia merasa dirinya terlalu khawatir. Dia merobek kertas hasil lukisannya, lalu membuangnya ke tong sampah. Dia pun berdiri, pergi membuka pintu.Sebentar?Apa kata Kase tadi?Kekasih sahnya?Sial!Sonia ingin menahan amarahnya. Kemungkinan dia akan segera meninggalkan Hondura. Jadi, dia tidak berencana untuk perhitungan dengan Kase.Pintu dibuka, terlihat sosok Kase yang berpakaian kemeja putih dan jas hitam. Kerah pakaiannya sedikit terbuka, menunjukkan tulang selangka leher yang menggoda. Aura bangsawannya sungguh memesona.Kase memiringkan kepalanya untuk menatap Sonia. Dia menyipitkan bola mata cokelatnya. “Tadi kamu ke mana lagi?”Sonia membalas dengan datar, “Aku sudah pernah bilang. Selama aku bisa menjamin keselamatanmu, kamu nggak usah ikut campur dalam urusanku.”Ujung bibir Kase sedi
Dania, Pretty, dan yang lain bertanya kapan Sonia akan kembali?Sonia memberi tahu mereka bahwa dia akan segera kembali!Setelah meletakkan ponsel, Sonia mengganti pakaiannya untuk meninggalkan tempat.Saat memasuki lantai B12, Tensiro dan wanitanya sedang berciuman di sofa.Meskipun Sonia masuk, mereka berdua juga tidak bermaksud untuk berhenti. Sonia melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelayan. Dia tidak memperhatikan majikannya, hanya fokus dalam membersihkan kamar.Ruangan di lantai bawah tanah ini tidak berdebu sama sekali. Tidak ada yang perlu dibersihkan. Sonia pergi ke kamar untuk membereskan pakaian ganti wanita itu. Pada saat ini, mereka berdua yang berada di dalam ruang tamu telah mengambil alkohol. Mereka sedang bersiap-siap untuk pergi memancing ikan.Sonia pergi membersihkan ruang baca. Komputer sedang dalam keadaan dibuka. Gambar layar yang ditampilkan adalah rasi bintang Biduk. Di tengah luasnya langit malam, hanya bintang-bintang Biduk yang bersinar paling terang.So
Sonia menerima panggilan video. Dia langsung menunjukkan senyuman di wajahnya. “Kakek!”Sekarang cuaca di Kota Atria kelihatan cerah. Jemmy pun berkata dengan tersenyum, “Selamat ulang tahun!”Sonia tersenyum. “Terima kasih, Kakek!”“Mengenai hadiah ulang tahunmu, aku dan kakakmu sudah mempersiapkannya. Kami letakkan di kamarmu. Tadi Indra dan Arkas bilang siang hari makan mie ulang tahun untuk merayakan ulang tahun buat kamu.”“Dia lagi berpikir variasi apa yang bisa dia buat untuk mie ulang tahun kali ini, biar kamu bisa ingin memakannya ketika melihatnya. Kalau kamu ingin makan, bisa jadi kamu akan segera terbang ke sini,” ucap Jemmy dengan tersenyum. “Semua ini pasti ulah Arkas.”Hati Sonia terasa hangat. “Terima kasih untuk Pak Arkas dan juga Kakek Indra.”“Apa kamu masih di Mirlan? Kapan kamu pulangnya?” tanya Jemmy.“Aku akan pulang dalam beberapa hari ini. Aku akan pulang untuk menemanimu!” balas Sonia dengan tersenyum santai.“Apa hari ini ada yang merayakan ulang tahun buat k
Tadinya Sonia mengira, seiring berjalannya waktu, efek samping dari obat itu akan berkurang. Namun setelah dilihat sekarang, sepertinya tidak demikian.“Jangan! Aku yang menyebabkanmu menjadi seperti ini!” Terlintas rasa sakit hati dan bersalah di dalam mata Kase. Dia menatap Sonia dalam-dalam, lalu membuka pintu berjalan meninggalkan tempat.Setelah Kase pergi, Sonia kembali mengenang kembali mimpi semalam. Dia tetap saja tidak bisa kepikiran apa pun. Hanya saja, seharusnya Sonia telah mimpi semalam.Sampai saat ini, rasa gelisah dan sakit masih terbayang di dalam benak Sonia. Rasa pesimis yang tidak terdeskripsikan telah menguasai benaknya saat ini. Tiba-tiba Sonia kepikiran kenapa Rayden bisa melepaskannya dengan semudah ini? Apa benar hanya karena Kase dan Bondala? Apa Rayden masih sedang mengontrol dirinya?Sonia kembali berbaring di atas ranjang. Dia meringkuk, tidak bisa meluapkan rasa lara di hatinya. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya keluar dari perasaan ini? Dia hanya mer
Sebentar lagi sudah subuh, Reza membuka ponselnya. Dia sedang melihat jam, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu membuka sistem yang terhubung dengan kalung Sonia. Suhu tubuh dan detak jantung Sonia tidak berada di kondisi normal.Kening Reza sedikit berkerut. Apa Sonia melepaskan kalungnya lagi?Sebelumnya Reza menyadari Sonia akan melepaskan kalung itu saat sedang tidur. Reza juga pernah mempertanyakan masalah itu. Sonia mengatakan tidaklah nyaman untuk mengenakan sesuatu di saat sedang tidur.Hanya saja, meski Sonia sedang tidur, Reza juga bisa merasakan detak jantungnya. Siapa suruh saat ini Sonia tidak berada di dalam pelukannya.Reza mengendus ringan. Setelah waktu menunjukkan pukul 12, dia mengirim pesan kepada Sonia.[ Istriku, selamat ulang tahun! ]…Keesokan harinya, sama seperti biasanya, saat hampir mendekati pukul sembilan pagi, Sonia dibangunkan oleh Kase.Kali ini, agak sulit untuk membangunkan Sonia daripada biasanya. Saat Sonia bangun, dia malah kelihatan linglung.“
“Bondan!” balas Reza dengan suara datar, “Ada urusan?”“Iya, sudah terjadi sesuatu!” Bondan segera memberi tahu masalah Sonia dihujat kepada Reza. “Sekarang masalah ini sangat heboh. Keluarga Dikara sendiri yang merusak nama Sonia. Sekarang Sonia lagi dihujat habis-habisan sama warganet. Bahkan, Arkava Studio dan GK Jewelry juga terkena imbasnya.”Suara Reza bagai suara halilintar yang terdengar menggelegar. “Mereka memang cari mati!”“Kapan kalian kembalinya? Apa yang bisa aku lakukan untuk Sonia?” tanya Bondan, “Kak Jason lagi tidak di sini. Nona Ranty dan Matias juga belum kembali dari bulan madu. Keluarga Tamara memang pintar dalam mencari kesempatan.”Sepertinya anggota Keluarga Tamara yakin Sonia tidak akan menampakkan diri, itulah sebabnya mereka bisa bersikap semena-mena. Sekarang kondisi Sonia tidaklah bagus. Semua skandalnya tampaknya sudah memiliki bukti kuat. Bahkan jika suatu hari nanti dia kembali dan mencoba untuk menjelaskan, kemungkinan besar warganet juga tidak akan m
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. “Tebakanku!”“Kalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.” Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. “Mengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!”Ferdi berkata, “Jangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!”Cindy berucap, “Ibu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.”Hani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, “Aku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.”Harun berdiri. “Biar aku saja!”Setelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera