Reza mengenakan pakaian formal itu kelihatan sangat berwibawa. Dia memalingkan kepalanya melihat ke sisi reporter, lalu berkata dengan datar, “Aku tidak pernah mengakui Thalia sebagai kekasihku. Masalah pertunangan itu juga tidak benar. Kami tidak pernah bersama! Aku harap kalian tidak menyebar gosip tak benar dan mengganggu kehidupanku!”Para reporter terbengong. Salah satu reporter segera bertanya, “Pak Reza, masalah hubunganmu dengan Nona Thalia telah diketahui semua orang di dunia ini. Apa Pak Reza lagi cari alasan?”Tatapan Reza menjadi sinis. Dia melirik reporter yang berbicara itu. “Apa aku dan Thalia pernah memublikasikan hubungan kami di depan umum? Apa kamu pernah melihat kami sedang bermesraan? Diketahui semua orang di dunia? Bukankah semua itu ulah kalian yang menyebar gosip tak benar?”Nada bicara Reza sangatlah dingin. Auranya sungguh mengerikan. Dia melirik para reporter hingga mereka semua merinding ketakutan, tidak bisa mengatakan apa-apa.Salah seorang reporter wanita
Millie sungguh syok. Dia tidak berani bertanya lagi. “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Thalia, kamu jangan nangis. Kamu tenangkan dirimu dulu. Kita akan cabut berita hangat itu. Kamu cukup unggah postingan untuk tenangin emosi penggemarmu saja.”Thalia berusaha menenangkan dirinya. Dia mengangguk dengan terisak-isak. “Aku mengerti!”Tak lama kemudian, Thalia mengunggah sebuah postingan di Instagram. Dia tidak menjelaskan mengenai masalahnya dengan Reza. Dia hanya mengatakan kondisinya saat ini sangat buruk. Dia tidak bisa berpikir dengan kepala dingin. Dia meminta sedikit waktu dari para penggemarnya.Semua penggemar tentu merasa sakit hati. Mereka mulai melakukan pembelaan.Di sisi lain, departemen humas perusahaan Matias menghubungi Ranty. “Nona Ranty, pihak Thalia mulai menghapus berita.”Ranty juga telah menonton wawancara Reza. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata dengan tersenyum dingin, “Mereka kira mereka bisa hebohin dan redain berita sesuka hati mereka? Mereka kira dunia me
Postingan panjang Darren telah menimbulkan perdebatan hebat para netizen. Para penggemar Thalia memarahi Darren telah memutarbalikkan fakta. Mereka juga memarahi Darren ingin memanfaatkan situasi untuk bisa tenar.Namun masih banyak netizen yang masih memiliki akal sehat. Mereka membandingkan Thalia di foto dengan Thalia yang sekarang. Kelima indranya memang telah berubah.Mata Thalia semakin besar. Hidungnya semakin mancung saja. Dia semakin mirip dengan Sonia saja. Sementara itu, tidak ada perubahan apa-apa dengan Sonia yang di foto dengan Sonia yang sekarang.Jadi, semua orang juga tahu sebenarnya siapa yang telah melakukan operasi plastik.Penggemar Thalia maju untuk menjelaskan. Mereka mengatakan foto yang diunggah Darren adalah hasil editan. Thalia memang sudah cantik sejak dulu.Namun, para netizen mengunggah foto Thalia ketika membintangi film Sutradara Nathan. Alhasil para penggemar merasa tertampar dan tidak tahu harus berkata apa lagi.Berhubung masalah operasi plastik Sonia
Apalagi dalam wawancara sebelumnya, Thalia pernah mengisyaratkan bahwa Sonia telah melakukan operasi plastik supaya bisa menyerupai wajahnya. Ketika menonton kembali video wawancara itu, semua orang memaki Thalia sebagai wanita murahan!Semua orang mulai menyerang kolom komentar Thalia. Jelas-jelas dialah yang melakukan operasi plastik untuk menyerupai wajah Sonia, dia malah memutarbalikkan fakta. Apa dia tidak takut dengan dosa yang dia perbuat?Memang ada yang merasa perbuatan Peace yang telah meretas ponsel Thalia dan manajernya sangatlah tidak sopan. Hanya saja, mereka juga tidak mempermasalahkan hal ini lagi.Suara netizen telah berubah. Orang yang panik kali ini adalah Thalia.Thalia tidak menyangka masalah akan berubah menjadi seperti ini. Tak disangka ada yang akan meretas ponsel Millie, bahkan diam-diam merekam pembicaraan mereka berdua.Sekarang ponsel Millie diserang banyak panggilan. Tempat tinggalnya berhasil dilacak. Ada banyak penggemar sedang mengepung di depan gedung u
Reza berkata dengan datar, “Aku pernah peringati kamu untuk jauhi dia.”Thalia membalas dengan suara serak, “Apa pun ceritanya, aku pernah membantumu. Kamu pernah bilang nggak akan perlakukan aku dengan buruk!”“Apa aku memperlakukanmu dengan buruk?” Reza tersenyum dingin. Suaranya terdengar sangat datar. “Aku telah menyuruh Thomas untuk memberimu pekerjaan terbaik. Kamu tidak perlu mengikuti perjamuan, semuanya diwakili oleh yang lain. Kamu sudah tenar, memiliki kekayaan dan kekuasaan. Apa semua ini masih belum cukup? Kamu membohongiku untuk menghadiri acara ulang tahunmu. Aku sudah cukup bersabar ketika kamu pamer di hadapan Sonia. Aku juga pernah peringatkan kamu untuk jauhi Sonia. Tapi kamu tidak pernah mendengar. Aku sungguh tidak berdaya.”“Tapi … tapi ….” Thalia terisak-isak.Reza memang pernah memperingati Thalia untuk menjauhi Sonia. Dia pun memperalat Liana untuk mengerjai Sonia. Waktu itu, jelas-jelas Reza tahu semua itu adalah ulah Thalia, tetapi dia malah tidak mengatakan
Seiring dengan tersebarnya kabar bunuh diri Thalia, berita mengenai Thalia dengan Sonia akhirnya mulai mereda. Sonia juga telah pindah kembali ke Kompleks Anggrek.Sampah dan karangan bunga dukacita di depan rumah juga sudah dibersihkan oleh pihak kompleks. Yang ada malahan adalah karangan bunga segar dengan tulisan permintaan maaf di atasnya.Sepertinya semua itu adalah kiriman dari netizen yang memarahinya dulu.Sonia mengambil bunga ke dalam rumah. Cahaya matahari kebetulan menyilaukan tubuhnya.Kelly menghubungi Sonia, “Cepat ke bawah, aku sudah masakin makanan kesukaanmu buat rayain kepulanganmu!”“Aku segera ke bawah!”Sonia meletakkan tasnya, lalu memasukkan bunga lili ke dalam vas bunga. Dia pun membalikkan tubuhnya berjalan menuruni gedung.Dengan adanya masalah dalam beberapa hari ini, sepertinya para netizen juga telah merenungkan kesalahan mereka. Mereka menyadari bahwa masalah tidak seperti yang mereka lihat. Setiap orang memiliki pemikirannya sendiri, tidak seharusnya mer
Darren tak kuasa menahan tawanya. “Aku akan tanyain Sonia. Tapi kamu jangan peluk harapan yang terlalu besar. Sonia orangnya tidak suka muncul di publik. Dulu Pak Nathan juga ingin memberinya satu peran, tapi ditolak dia.”“Benarkah?” Teddy tidak percaya wanita zaman sekarang tidak menginginkan popularitas dan kedudukan.“Serius!” balas Darren dengan sangat tulus.“Walaupun begitu, aku masih ingin mencobanya. Aku tidak akan mencari kandidat lain dulu, aku beri kamu waktu untuk bujuk Sonia. Kalau tidak berhasil, aku baru pergi mencarinya.” Sepertinya Teddy pantang menyerah.“Kalau dia tidak setuju, tidak ada yang bisa memaksanya!” balas Darren sembari tersenyum, “Baiklah, coba aku tanyakan dulu.”“Mohon bantuannya!”Sikap Teddy sangatlah tulus. Darren juga tidak enak hati untuk menolak. Kemudian, Darren mengajak Sonia untuk makan sate bersama.Sonia suka makan yang pedas-pedas. Darren pun memesan makanan kesukaannya. Mereka makan sembari mengobrol. Awalnya percakapan dimulai dengan memb
Sonia tersenyum datar. “Aku bisa ganti rugi, tapi bukan dengan diri aku sendiri.”“Sonia, sebenarnya apa yang kamu ragukan? Kalau kamu takut dengan masalah akting, aku bisa beri instruksi,” ucap Teddy dengan tulus.“Terima kasih atas tawaran Pak Teddy, tapi aku benar-benar nggak ingin jadi artis.”Penolakan Sonia masih saja tidak membuat Teddy menyerah. Dia akan menunggu hingga Sonia menyetujuinya.Victor Entertainment menyadari tidak ada progres apa-apa di lokasi syuting. Mereka pun menelepon Teddy untuk menanyakan masalah pemeran utama wanita.Teddy mengatakan dirinya hendak mencari Sonia untuk memerankan tokoh utama. Dia sedang berusaha untuk membujuk Sonia. Jadi, semuanya masih butuh waktu.Lantaran masalah ini berhubungan dengan Sonia, Thomas pun menghubungi Reza.Reza juga merasa sangat kaget. “Sonia jadi tokoh utama?”“Iya, Pak Teddy bersikeras ingin Sonia menggantikan posisi Thalia. Dia lagi berusaha untuk membujuk Sonia.”Kening Reza tampak berkerut. “Apa ada adegan ciuman?”“
Morgan mengangguk. “Aku datang ke Istana Fers untuk menghancurkan virus penyakit itu. Selain itu, yang paling penting adalah untuk menyelidiki Rayden!”Mereka berdua duduk di sofa. Reza bertanya, “Apa Rayden kenal sama kalian? Apa dulu dia itu anggotamu?”Morgan mengangguk. “Aku juga curiga. Sebelumnya aku sudah menghabisi beberapa bawahannya. Semuanya ada hubungannya sama dia. Dia sangat mengenal orang-orang di sekelilingku, juga mengetahui beberapa rahasia di dalam organisasi. Jadi, keberadaannya cukup mengancam!”Reza tersenyum dingin. “Sudah pasti. Apa ada yang kamu curigai?”Morgan menggeleng. “Tidak ada. Anggotaku tidak akan mengkhianatiku, hanya ada beberapa orang yang sudah meninggalkan organisasi saja. Aku juga sudah menyelidiki mereka, tidak ada satu pun yang sesuai dengan kriteria Rayden. Jadi, aku baru kepikiran untuk menyelidikinya sendiri. Entah siapa dia sebenarnya?”Kening Reza berkerut. “Aku semakin khawatir kalau dia menargetkan Sonia!”Morgan berkata, “Sementara ini
Reza tersenyum tipis. “Karena kamu adalah yang pertama kubawa ke sini. Tentu saja mereka beranggapan kamu itu istriku!”Langkah kaki Reza berhenti. Dia memalingkan kepalanya melihat ke sisi Sonia. “Tidak peduli aku itu Tuan Reza atau Raja Bondala, kamu adalah satu-satunya!”Sonia menatapnya. “Apa dulu kamu nggak pernah suka wanita?”Reza terdiam membisu. Dia langsung menggendong Sonia, menelusuri ruang tamu yang megah dan penuh dengan seni, lalu berkata dengan tersenyum, “Apa kamu lapar? Kalau kamu tidak lapar, sekarang aku bisa buktikan kepadamu betapa aku menyukai wanita … wanitaku!”Sonia yang berada di dalam pelukan Reza membalikkan tubuhnya dengan lincah. Kedua kakinya melingkari pinggang Reza. Dia berkata dengan merangkul pundak Reza. “Kamu nggak usah buktikan. Cahaya matahari sebagus ini. Kita duduk di pekarangan saja.”Reza menatap pekarangan di luar jendela, lalu mengangguk. “Oke, hari ini kamu bebas melakukan apa pun. Aku akan mendengar semua keinginanmu!”Reza tidak menurunk
Sonia menurunkan kelopak matanya sembari tersenyum. Dia lanjut memotong kue untuk yang lain. Berhubung terlalu banyak orang, Kase dan Theresia juga turun tangan untuk membantunya.Reza mencari tempat yang lebih hening untuk duduk. Dia menatap Sonia yang sedang dikerumuni banyak orang, lalu menunduk melihat cokelat bentuk hati di atas kue itu. Kedua tangan yang diletakkan di atas meja saling bertautan. Dia memalingkan kepala untuk melihat ke sisi jendela. Sepertinya suasana hatinya tidak seburuk yang dibayangkannya.Orang-orang yang mengambil kue tar mulai meramaikan suasana. Lampu di dalam baru menjadi redup. Suasana semakin meriah. Sonia bersembunyi dari orang-orang yang hendak melempar kue tar ke sisinya, lalu duduk di tempat yang agak terpencil.Kase kepikiran untuk mencari Sonia, tetapi langkahnya malah dihalangi oleh seorang wanita berambut emas. Dia ditarik ke lantai dansa. Kemudian, dia pun dikerumuni oleh banyak wanita lagi.Kase telah menghabiskan banyak uang untuk merayakan u
Dari sudut pandang Reza, kebetulan dia bisa melihat daun telinga merah Sonia. Sonia kelihatan sangat imut.Theresia menggigit bibirnya dan tidak bertanya lagi.Mereka berjalan ke dalam lift, lalu naik ke lantai atas. Saat berjalan di depan bar, pintu dibuka. Selain Kase, semua orang merasa kaget.Kase menyuruh orang untuk mengganti bar menjadi aula perjamuan. Aula itu diselimuti dengan gaya hutan hujan tropis, berbagai tanaman hijau tropis memenuhi ruang seluas ribuan meter persegi. Di bawah pencahayaan bar sebelumnya, lampu berwarna-warni tersembunyi di balik tanaman tinggi, memancarkan cahaya melalui bayangan dedaunan ke langit-langit. Efek cahaya yang berkilauan menciptakan suasana segar dan magis, tetapi tetap hangat dan semarak, memberikan efek visual yang luar biasa. Tempat yang dulunya penuh dengan kebisingan dan kemewahan yang kacau, kini berubah menjadi cerah dan bersih.Terdapat banyak orang di dalam bar mengenakan gaun pesta yang anggun dengan riasan yang elegan. Mereka ber
“Tok! Tok! Tok!” Terdengar suara ketuk pintu dari luar sana. Sonia segera memalingkan kepalanya. Suaranya terdengar serak. “Siapa?”“Kekasih sahmu!” jawab Kase.Sonia menarik napas dalam-dalam. Dia merasa dirinya terlalu khawatir. Dia merobek kertas hasil lukisannya, lalu membuangnya ke tong sampah. Dia pun berdiri, pergi membuka pintu.Sebentar?Apa kata Kase tadi?Kekasih sahnya?Sial!Sonia ingin menahan amarahnya. Kemungkinan dia akan segera meninggalkan Hondura. Jadi, dia tidak berencana untuk perhitungan dengan Kase.Pintu dibuka, terlihat sosok Kase yang berpakaian kemeja putih dan jas hitam. Kerah pakaiannya sedikit terbuka, menunjukkan tulang selangka leher yang menggoda. Aura bangsawannya sungguh memesona.Kase memiringkan kepalanya untuk menatap Sonia. Dia menyipitkan bola mata cokelatnya. “Tadi kamu ke mana lagi?”Sonia membalas dengan datar, “Aku sudah pernah bilang. Selama aku bisa menjamin keselamatanmu, kamu nggak usah ikut campur dalam urusanku.”Ujung bibir Kase sedi
Dania, Pretty, dan yang lain bertanya kapan Sonia akan kembali?Sonia memberi tahu mereka bahwa dia akan segera kembali!Setelah meletakkan ponsel, Sonia mengganti pakaiannya untuk meninggalkan tempat.Saat memasuki lantai B12, Tensiro dan wanitanya sedang berciuman di sofa.Meskipun Sonia masuk, mereka berdua juga tidak bermaksud untuk berhenti. Sonia melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelayan. Dia tidak memperhatikan majikannya, hanya fokus dalam membersihkan kamar.Ruangan di lantai bawah tanah ini tidak berdebu sama sekali. Tidak ada yang perlu dibersihkan. Sonia pergi ke kamar untuk membereskan pakaian ganti wanita itu. Pada saat ini, mereka berdua yang berada di dalam ruang tamu telah mengambil alkohol. Mereka sedang bersiap-siap untuk pergi memancing ikan.Sonia pergi membersihkan ruang baca. Komputer sedang dalam keadaan dibuka. Gambar layar yang ditampilkan adalah rasi bintang Biduk. Di tengah luasnya langit malam, hanya bintang-bintang Biduk yang bersinar paling terang.So
Sonia menerima panggilan video. Dia langsung menunjukkan senyuman di wajahnya. “Kakek!”Sekarang cuaca di Kota Atria kelihatan cerah. Jemmy pun berkata dengan tersenyum, “Selamat ulang tahun!”Sonia tersenyum. “Terima kasih, Kakek!”“Mengenai hadiah ulang tahunmu, aku dan kakakmu sudah mempersiapkannya. Kami letakkan di kamarmu. Tadi Indra dan Arkas bilang siang hari makan mie ulang tahun untuk merayakan ulang tahun buat kamu.”“Dia lagi berpikir variasi apa yang bisa dia buat untuk mie ulang tahun kali ini, biar kamu bisa ingin memakannya ketika melihatnya. Kalau kamu ingin makan, bisa jadi kamu akan segera terbang ke sini,” ucap Jemmy dengan tersenyum. “Semua ini pasti ulah Arkas.”Hati Sonia terasa hangat. “Terima kasih untuk Pak Arkas dan juga Kakek Indra.”“Apa kamu masih di Mirlan? Kapan kamu pulangnya?” tanya Jemmy.“Aku akan pulang dalam beberapa hari ini. Aku akan pulang untuk menemanimu!” balas Sonia dengan tersenyum santai.“Apa hari ini ada yang merayakan ulang tahun buat k
Tadinya Sonia mengira, seiring berjalannya waktu, efek samping dari obat itu akan berkurang. Namun setelah dilihat sekarang, sepertinya tidak demikian.“Jangan! Aku yang menyebabkanmu menjadi seperti ini!” Terlintas rasa sakit hati dan bersalah di dalam mata Kase. Dia menatap Sonia dalam-dalam, lalu membuka pintu berjalan meninggalkan tempat.Setelah Kase pergi, Sonia kembali mengenang kembali mimpi semalam. Dia tetap saja tidak bisa kepikiran apa pun. Hanya saja, seharusnya Sonia telah mimpi semalam.Sampai saat ini, rasa gelisah dan sakit masih terbayang di dalam benak Sonia. Rasa pesimis yang tidak terdeskripsikan telah menguasai benaknya saat ini. Tiba-tiba Sonia kepikiran kenapa Rayden bisa melepaskannya dengan semudah ini? Apa benar hanya karena Kase dan Bondala? Apa Rayden masih sedang mengontrol dirinya?Sonia kembali berbaring di atas ranjang. Dia meringkuk, tidak bisa meluapkan rasa lara di hatinya. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya keluar dari perasaan ini? Dia hanya mer
Sebentar lagi sudah subuh, Reza membuka ponselnya. Dia sedang melihat jam, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu membuka sistem yang terhubung dengan kalung Sonia. Suhu tubuh dan detak jantung Sonia tidak berada di kondisi normal.Kening Reza sedikit berkerut. Apa Sonia melepaskan kalungnya lagi?Sebelumnya Reza menyadari Sonia akan melepaskan kalung itu saat sedang tidur. Reza juga pernah mempertanyakan masalah itu. Sonia mengatakan tidaklah nyaman untuk mengenakan sesuatu di saat sedang tidur.Hanya saja, meski Sonia sedang tidur, Reza juga bisa merasakan detak jantungnya. Siapa suruh saat ini Sonia tidak berada di dalam pelukannya.Reza mengendus ringan. Setelah waktu menunjukkan pukul 12, dia mengirim pesan kepada Sonia.[ Istriku, selamat ulang tahun! ]…Keesokan harinya, sama seperti biasanya, saat hampir mendekati pukul sembilan pagi, Sonia dibangunkan oleh Kase.Kali ini, agak sulit untuk membangunkan Sonia daripada biasanya. Saat Sonia bangun, dia malah kelihatan linglung.“