Beranda / Romansa / Jatuh Cinta Pada Adik Musuh / 79. Ruang Kepala Sekolah

Share

79. Ruang Kepala Sekolah

Penulis: Flutterby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-11 07:17:54

Sekar menatap Kayden malas. Ya punya lah. Kak Anna, kan, cantik!

"Pacarnya ninggalin dia gitu aja karena hasutan Epelin dua tahun lalu. Sekar sedih liatnya. Kak Anna belum move on sampai sekarang."

Kayden cemberut. Apa bagusnya mantan Anna itu. Jelas-jelas gak setia masih aja dipikirin. "Tapi itu gak cukup buat jadi alasan lo jodoh-jodohin Anna. Apalagi niatnya gak tulus gitu. Lo sendiri emang mau tiba-tiba gue jodohin sama Morgan?"

Wajah Sekar masam. Bibirnya sudah monyong-monyong. "Dari sekian banyak nama cowok, kenapa juga bang Kay sebutin nama orang itu."

Kayden mencubit pipi Sekar gemas. "Gak mau, kan? Nah, Anna juga begitu. Udah lah ngapain pake jodoh-jodohin begitu. Mana jauh banget lagi sampe beda negara." Ada gue di sini yang jelas-jelas deket.

Sekar mengangguk paham. Dia mencoba memposisikan diri sebagai Anna. Dia juga tidak akan suka jika sembarang dijodohkan.

Kayden menghela nafas lega melihat Sekar mau membatalkan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    81. Kelilipan

    "Kalo gitu saya permisi, pak. Terima kasih." Sekar undur diri. Sekar baru berani mengangkat kepalanya saat sudah membelakangi Broto. Matanya berkaca. Air matanya menggenang dari tadi. LaluTes. Setetes air matanya jatuh. Buru-buru Sekar menyekanya. Sekar memejamkan matanya dan mengambil nafas panjang. 'Ini masih di sekolah. Sekar gak boleh nangis.' Sekar mengepalkan tangannya."Sekar," panggil Broto saat Sekar memutar handle pintu. Tangan Sekar terdiam. "kapan pun kamu butuh, rumah om selalu terbuka untukmu. Kamu adalah anak dari sahabat baik om." Ucap Broto. "Bapak tidak perlu repot-repot. Bahkan ayah saya saja tidak mengakui keberadaan saya. Saya permisi." Ucap Sekar kemudian keluar dari ruangan itu."Kar," Anna langsung menghampiri Sekar begitu melihatnya keluar. "Eh, lo kenapa nangis? Bokap gue gak marahin lo, kan?" Anna melotot melihat mata Sekar yang merah.Sekar menyeka sudut matanya yang basah. "Kelilipan gue." Sekar te

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    82. Genderuwo

    Dimas yang ingin meraih tangan Sekar terhenti di udara. Dia jadi merasa tidak nyaman karena Sekar mengungkit kejadian masa lalu. "Apa? Om mau bilang apa lagi? Om itu egois tau gak! Om merasa om lah yang paling menderita karena kehilangan bunda Farah dan Putri, tapi Om lupa sama bang Kay." Sekar memukul-mukul dada Dimas. "Bang Kay yang paling menderita daripada om. Bang Kay gak cuma kehilangan bunda dan Putri, bang Kay juga kehilangan ayahnya. Keluarganya. Bang Kay kehilangan semuanya hiks hiks... Semua orang nyalahin dia!" Sekar terisak.Dia kemudian jongkok dan menangis di antara lututnya. Beberapa pejalan kaki melihat mereka dengan tatapan penasaran. Mungkin juga menyalahkan Dimas.Dimas membiarkan gadis itu menangis. Dia ingin menenangkannya, tapi takut gadis itu malah semakin marah-marah tidak jelas.Dimas hanya pasrah saat Sekar sesekali mengusapkan air matanya juga cairan yang keluar dari hidungnya ke ujung jas yang Dimas kenakan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    83. Boneka Setan

    "Om Louis pasti punya alasan ngelakuin itu, Kar."Sekar mengangguk. "Bang Kay juga bilang gitu.""Lo sama Kayden aja pake abang-abang. Sama gue cuma panggil nama. Tuaan juga gue!"Sekar terkekeh. Gio ini kenapa sangat pencemburu. "Muka lu kagak cocok dipanggil abang!""Gue emang awet muda sih!" Gio tersenyum bangga."Iya. Dalam bayangan gue tuh gigi lo masih ompong. Sisa satu doang di tengah." Sekar tertawa keras."Setan lu!" Gio menatap sebal Sekar dari spion. Dia paling tidak suka seseorang membahas giginya yang ompong waktu kecil."Abang Ompong udah punya pacar belum?"Gio menatap sinis lewat spion. "Kagak ada abang lo di sini!"Sekar terbahak. Dia segera mengganti panggilannya. "Abang Gio udah punya pacar?""Gak minat gue sama lo!"Sekar mencebik. "Sekar juga gak mau sama Gigi Ompong!"Gio menatapnya malas. Bully teros!"Sekar punya temen. Dia masih jomblo."

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    84. Ayam Geprek

    "Kamu gak papa?" Kayden mengelus pipinya.Sekar menggeleng. "Gak papa. Sekar ngantuk, mau bobo." Sekar menguap. Kayden menutupnya dengan tangan kanan. "Tutup mulut kalau nguap, tuh."Sekar tersenyum malu. "Yaudah Sekar mau ke atas, ya.""Gak makan dulu aja? Udah siang. Nanti abang pesenin, atau mau dimasakin?" tawar Kayden. "Sekar ngantuk. Makannya dalam mimpi aja!" Sekar bangkit lalu mengecup sebelah pipi Kayden."Wah, mau dong dicium juga!" celetuk John."Bang Jono mau juga?" Sekar mengerjap-ngerjapkan matanya.Dan Johnny hanya menggeleng di bawah tatapan tajam Kayden.***"Hey." Kayden menepuk bahu Sekar dengan pelan. "Mmh." Sekar mengerjapkan matanya. Wajahnya linglung."Pules banget tidurnya. Udah gelap tau.""Hah?" Sekar kaget. Dia melihat ke jendela tapi sudah tertutup gorden."Gue udah bangunin lo berapa kali tapi gak bangun juga. Malah jadi gue yang ikut ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    85. Tak Sanggup Lagi

    Kayden memegang pundak Sekar. Mukanya panik. Awalnya dia mengecek kamar Sekar kalau-kalau gadis itu malah begadang baca novel. Yang dilihatnya malah ranjang Sekar kosong dan pintu balkon yang terbuka."Kar, kenapa?" Kayden menatapnya. Sekar menggeleng. Hanya air matanya yang jatuh semakin deras. Kayden langsung menarik Sekar ke pelukannya."Nangis aja. Tumpahin semua kesedihan kamu. Abang di sini." Kayden berbisik di telinganya. Hatinya terasa sesak mendengar tangisan Sekar.Kayden mengusap-usap punggung gadis itu cukup lama sampai kemudian gadis itu tenang hingga Kayden merasakan nafas gadis itu yang teratur. Terdengar dengkuran halus darinya.Kayden mengangkat tubuh Sekar pelan-pelan ke atas ranjang dan menaikkan selimutnya hingga ke dada. Kayden mengusap rambut Sekar. "Jangan sedih-sedih terus. Abang gak suka liat kamu nangis. Adek abang berhak bahagia."***"Hey~ bangun." Kayden mengelus pipi Sekar. "Mmh... Dah pagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    86. Anak Baik

    "Jangan gak cerita lagi kalau ada apa-apa. Abang jadi merasa gak berguna jadi abang kalau kamu gak mau berbagi."Sekar melotot tidak setuju. "Siapa bilang gak berguna! Abang tuh abang paling baik seluruh dunia." Sekar merentangkan tangannya lebar-lebar."Buktinya gak mau cerita apa-apa sama abang.""Muka abang serem kalau marah. Sekar takut jadinya.""Ya, masa marah sambil ketewa?""Ya, jangan marah makanya. Abang senyum aja, jadinya makin ganteng." Sekar mengecup pipi Kayden. Gadis itu tersenyum manis.Kayden balas tersenyum. "Jadi kenapa bisa diskors selama itu?" Kayden mengelus puncak kepala Sekar. Dia memperhatikan wajah Sekar yang berubah murung."Biasa. Titisan mak lampir gak bisa banget liat hidup Sekar tenang." Sekar terkekeh tipis."Tapi sampe diskors dua minggu lho ini." Kayden mengernyit. "Itu juga awalnya mau diskors sebulan. Papanya kak Anna aja yang ngasih dispenser.""Dispensas

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    87. Cowok Emosian

    "Terus kenapa papa masih kasih Sekar hukuman. Diskors dua minggu lagi. Padahal papa tau gimana kelakuan nakal Epelin. Yang ini pasti juga akal-akalannya dia aja, pa.""Papa sebenarnya juga gak yakin, sayang. Tapi mau gimana lagi, Sekarnya gak mau bela diri sedikit pun." Broto menghela nafas. Dia tak berdaya jika Sekar sendiri yang tak ingin dibantu.Anna mencebikkan bibirnya. Kenapa juga Sekar harus mengalah dari jelmaan ular sawah itu.***"Jadi setengah bulan ini kamu mau ngapain aja kalo gak sekolah?"Sekar menghela nafas panjang dan menatap langit-langit di atasnya."Enaknya Sekar ngapain?" Sekar menoleh menatap Kayden yang juga sedang menatapnya."Abang gak tau. Kamu maunya apa?""Sekar kayaknya mau nongkrong aja di warungnya mang Sapri biar bisa ngecengin cowok-cowok ganteng di Smansa. Aww!" Sekar terkekeh genit dan menggigit bibirnya."Stres lu." Kayden terkekeh. "Lagian cowok paling ganteng di S

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    88. Charles de Gaulle

    Bella mengangguk sungguh-sungguh."Ayo kita minta rekamannya sama pak Jarwo." Anna menggandeng tangan Bella dengan semangat. Tapi baru beberapa langkah Anna berhenti."Kak Anna sakit, kah?" Tanya Bella.Anna menggeleng. "Lo jalan duluan. Gue nyusul bentar lagi. Nanti Shaka curiga liat gue jalan sama lo."Bella mengangguk. Dia kemudian berpisah dengan Anna.***"Kar, angkat dong."Kayden bolak-balik dengan ponsel di telinganya."Mungkin udah tidur kali, Kay." Sean berucap.Kayden menoleh padanya. "Baru jam sepuluh. Belum jam tidurnya. Dia juga udah gak ngangkat telpon dari sore. Tuh anak ke mana~""Gak diam-diam ketemu Gio lagi, kan?"Kayden langsung melotot pada Petra. "Gak mungkin. Gue lacak posisinya masih di apartemennya. Dia gak ke mana-mana.""Kalau gitu kemungkinannya ya ketiduran aja. Bisa aja Sekar kecapekan makanya pulas banget tidurnya."Kayden menggelengkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    177. Tamat

    Dimas terkekeh dan menyingkirkan telunjuk Dewo yang menunjuk ke arahnya. "Jangan bilang kau juga tidak tau bahwa Sekar ke Paris dua bulan yang lalu." Mata Dewo berkilat kaget sekilas. Setelahnya dia berusaha terlihat normal. Tapi Dimas menyadari reaksi awalnya. Pria itu tersenyum sinis. Dia membuka galeri di ponselnya dengan menunjukkan rekaman singkat seorang gadis yang nampak mengerucutkan bibirnya. "Ayah Dimas." Ucap gadis dalam video. Mata Kayden dan Gio berkilat mendengar suara itu. Dan mereka bisa membayangkan wajah masam Sekar yang melakukannya di bawah paksaan orang lain. Dimas menjauhkan ponselnya saat tangan Dewo ingin menjangkaunya. Dewo naik pitam melihatnya. "Kau tidak bisa memaksa anak gadis orang lain untuk memanggilmu ayah." "Kenapa tidak bisa! Lagipula dia terlihat senang-senang saja, tidak ada ketegangan. Asal kau tau saat itu dia sedang meminta ditraktir makan di restoran favoritnya, padahal sepanjang jalan dia sudah memalakku untuk membayar semua street food

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    176. Pura-pura Tuli

    "Kar~" Suara Kayden parau. Dia langsung memeluk Sekar erat-erat. Gio ikut memeluk kedua orang itu. "Lo harus secepatnya ingat gue, Kar. Gue sama Gio nunggu lo. Kita selalu nunggu lo." Kayden menepuk-nepuk pucuk kepala Sekar. Dia tidak peduli lagi meski pandangannya sudah kabur karena air mata. Gio ikut mengusap bahu Sekar. "Lo harus sehat-sehat di sana. Harus pinter jaga diri. Gak ada gue sama Kayden lagi yang bisa jagain lo." Gio mengusap air matanya. Sekar menatap dua orang itu yang sama sama menangis. Hati Sekar campur aduk. Matanya ikut panas dan akhirnya menjatuhkan bulir-bulir bening. "Cepat pulang. Abang-abang lo nunggu di sini." Kayden mengusap air mata di wajah Sekar dengan hati-hati. Dia lalu mengecup kening gadis itu. Juga dua kelopak matanya. "Gue selalu nunggu lo di sini. Baik-baik di sana, ya~" pintanya. Sekar mengangguk tanpa sadar. Hatiny

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    175. Ayah Dimas

    "Karena abang pencopet." Sekar menampakkan raut kagetnya. Petra mengusap lagi air matanya. "Karena bang Pepet udah mencopet hati Sekar." Petra berusaha tersenyum. Sekar ikut tersenyum. "Bang Pepet lucu." Petra menganggukkan kepalanya. Tangisnya semakin hebat. "Kalo aku kamu ingat? Pokoknya harus ingat." Sean maju. Belum apa-apa matanya sudah berembun. "Bang Sean, kan?" Sekar tersenyum. "Gak pakai abang. Kamu biasanya manggil aku Sean aja. Gak ada abangnya." Sean mengusap air matanya. Sekar mengernyit. "Bang Sean kan seumuran bang Kayden? Kenapa Sekar gak panggil abang kayak yang lain?" Sekar menoleh pada Kayden yang dari tadi hanya diam. Mata pemuda itu paling sembab. "Bang Kayden," panggil Sekar karena Kayden hanya diam saja. "Kita semua bahkan gatau k

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    174. Bintang PD

    "Besok saya ingin membawa Sekar pulang berobat di Paris." "Om?" Shaka membeku. Dia takut salah mendengar sebelumnya. "Shaka gak salah denger, kan, om? Om gak mungkin mau bawa Sekar ke Paris, kan?" Keheningan di seberang sana sudah menjawab pertanyaan Shaka. Pemuda itu tanpa sadar mundur selangkah. Dia memegangi tembok di sebelahnya. "Om, Shaka yakin Sekar masih bisa disembuhkan di Indonesia. Shaka akan cari rumah sakit yang lebih baik lagi. Dokter yang lebih hebat lagi. Sekar tidak harus dibawa ke Paris, om. Lagipula Sekar baru siuman, om." Louis menghela nafas berat. "Shaka, dengarkan saya. Saya melakukan ini demi kebaikan Sekar. Saya tau pengobatan di Indonesia juga baik. Banyak rumah sakit maju dan dokter yang ahli di bidangnya. Tapi ini sudah dua minggu sejak Sekar siuman. Kesehatannya tidak memiliki banyak kemajuan." Shaka terdiam. Dia ingin menyangkal kata-kata Louis tapi tidak ada suara yang terucap. Dia juga terbayang saat Sekar merintih kesakitan merasakan semua luka

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    173. Membawa Sekar Pulang

    "Kagak ada nanti. Gue gak izinin lo nemuin Sekar sampai kapan pun!" Kayden memotong ucapan John. Kakinya kembali hendak menerjang ke depan. "Kay! Kay!" John berdiri di depan Kayden untuk menghalangi. Dia memegangi bahu Kayden dan memaksa pemuda itu untuk memasuki ruang rawat Sekar bersamanya. Gio memandang pintu ruang rawat Sekar yang sudah tertutup dari dalam. Pemuda itu lalu berjalan mendekati Bagas. Matanya menatap dari pucuk kepala hingga ujung kaki Bagas. Sudah berapa tahun mereka tidak bertemu. Jika bukan karena suara Bagas yang tidak berubah, Gio tidak akan mengenali wajah di balik cambang tebal itu. "Lo sebaiknya pulang, bang. Kayden gak akan ngizinin lo liat Sekar buat sekarang. Cowok itu keras kepala." "Gue tau semua ini terjadi karena gue. Gue nyesel, Yo." "Lo ninggalin banyak masalah buat kita semua di Indo, bang." Gio tersenyum miris. "Gue dan yang lain gak pernah berenti nyari lo selama ini, tapi semuanya sia-sia. Lo gak bisa ditemuin di manapun. Lo emang niat ba

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    172. Bagas

    Oda mengangguk. "Saya juga tidak berniat melepaskan bajin-gan itu begitu saja dan menyerahkannya ke polisi. Masalahnya Shaka sudah menyerang tempat persembunyian mereka sendirian dan hampir membakar seluruh bagian rumah itu dan telah menarik perhatian warga sekitar. Orang-orangku juga mengatakan Daniel beserta anak buahnya sudah tidak terlihat di sana. Mereka pasti sudah kabur duluan saat mengetahui Sekar tertabrak. Sekarang polisi sudah terlanjur tau." "Masalah itu biar nanti Kayden yang ke kantor polisi. Kita pasti bisa nemuin Daniel, bang. Sean sama yang lain udah turun nyari mereka. Beberapa geng motor lain yang deket sama Fonza juga ikut turun tangan." "Gue juga udah nyuruh Jovi sama anak-anak buat ikut nyari keberadaan Daniel, Kay." Gio yang sedari awal diam juga ikut bersuara. Kayden memperhatikan wajah Gio yang sembab dan mengangguk. "Thanks." Katanya pelan. "Tapi saya sangsi keberadaan orang itu mudah ditemukan.

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    171. Berlumuran Darah

    "Woy jangan kabur!"Kedua gadis itu sontak menoleh ke belakang dan melihat belasan orang mengejar mereka dari jarak agak jauh.Sekar melotot ngeri. Dia mengepalkan tangannya dan mempercepat larinya. "Kabur, Len!" Gadis itu menoleh pada Evelyn. "Lo masih sanggup, gak? Atau gue gendong aja?"Evelyn menggeleng tegas. Gadis itu menggigit bagian dalam bibirnya. Keringatnya sebesar biji jagung setiap dia menggerakkan kakinya.Sekar mengencangkan kepalan tangannya. Daniel. Awas saja. Besok dia luluh lantakkan orang itu bersama pengikutnya."Argh!" Evelyn berteriak saat tubuhnya terhuyung ke depan dan lututnya segera bergesekan dengan aspal jalanan. Dia merasakan kulitnya terkelupas dan terasa panas membakar. "Ilen!" Sekar yang sudah berjarak jauh di depannya segera menoleh mendengar teriakan Evelyn. Matanya melotot panik dan segera berlari hendak menghampiri Evelyn."Jangan." Evelyn menggelengkan kepala. Matanya berembun. "Jan

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    170. Karena Lo Kakak Gue

    "Lo beneran bego." Sekar menaikkan sudut bibirnya melihat seseorang yang juga terborgol di seberangnya. Gadis itu meringkuk. Meski kondisi ruangan mereka disekap remang-remang tapi Sekar dapat melihat wajah gadis itu yang lebam-lebam. Terdapat bulatan besar berwarna kehitaman di mata kirinya. Entah siapa yang sudah melayangkan kepalan tangannya."Shh..." Gadis itu meringis saat membuka mulutnya."Mulut lo robek. Mending diem kata gue mah." Sekar terkekeh dan melanjutkan ucapannya. "Tapi gue penasaran, mata lo ditonjok siapa? Anjir GG banget pukulannya. Jangan bilang cowok lo si Brian?"Evelyn menggertakkan giginya. Matanya melirik tajam Sekar. "Berisik. Mending lo pingsan aja kayak tadi.""Gue bangun karena tiba-tiba lapar. Tau gak, pas lo nelpon tadi posisi gue lagi nunggu pesenan makanan gue. Demi nyelametin kakak yang akhirnya mau nerima gue makanya gue langsung ke sini jemput lo, taunya kena prank." Sekar terkekeh. Kebetulan perutnya keroncong

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    169. Perempuan Matre

    "Mau ke mana kamu, kak?" Shaka terlonjak kaget saat ruang tengah yang awalnya gelap menjadi terang benderang. Di belakangnya Ratna muncul dengan tangan bertengger di pinggang. "M-mama." Shaka menarik tangannya menyembunyikan sepatu yang ditentengnya di belakang tubuhnya. "Kamu mau ke mana lagi jam satu malam begini! Bentar lagi ujian, bukannya belajar di rumah." Mata Ratna tertuju pada tangan Shaka yang bersembunyi di belakang tubuhnya. "Kakak harus keluar, ma. Penting." Shaka memberikan tatapan memohon. "Udah larut malam, kak. Bahaya. Sekarang begal lagi marak. Lagian bisa tunggu besok pagi aja, kan." Ratna menatap gemas sekaligus kesal. "Mending balik ke kamarmu. Mama gak kasih izin kamu pergi sekarang. "Ma," Shaka menggelengkan kepalanya. "Kakak baru aja dapat kabar kalo Sekar diculik. Kakak mau bantu cari Sekar." "Lagi-lagi perempuan matre itu lagi?" Ratna menyugar rambutnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status