Share

Bab 67 Sakit Hati

"Nyonya jangan bersedih lagi, cepat makan buburnya!" Ibu Sinta menyendokkan sesendok bubur ke mulut Dela dan membujuk Dela agar makan.

Dela yang bersandar kesakitan tidak bereaksi, dia terus menatap ke depan tanpa berkedip sama sekali seperti sebuah patung yang tidak memiliki nyawa.

Ibu Sinta merapikan rambut Dela yang terlihat acak-acakan dengan sedih, rasa sakit membuat air matanya mengalir, "Nyonya, kalau orang lain tidak baik kepada sekitarnya itu bisa dimengerti dan tidak pantas untuk merasa marah tapi kalau diri sendiri yang tidak baik kepada diri sendiri itu benar-benar tindakan yang bodoh, benar bukan?"

Dela masih tidak bergerak, tidak tahu pikirannya sudah melayang ke mana.

"Nyonya harus bersikap lebih baik pada diri sendiri, hidup lebih baik dari mereka adalah pembalasan dendam yang terbesar! Kalau kamu terus sedih seperti ini mereka hanya akan merasa lebih senang!" Bukannya Ibu Sinta menjelekkan majikan tapi memang tindakan Nyonya Besar Wijaya ini sudah keterlaluan.

Melihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status