Sementara itu, Alison yang masih berada di dalam kediaman orang itu dan sekarang mereka sedang saling berhadapan. Pria tersebut melihat ke arah Alison dan terus menerus menolak kenyataan yang ada di depan matanya. Dokter tersebut terus mengklaim bahwa dirinya tidak ada sesuatu yang harus dicurigai polisi. Pernyataan yang masih ambigu tersebut, terus membuat Alison semakin terobsesi akan kasus ini. Dirinya sebelumnya sudah melacak beberapa orang yang menurutnya terlibat dalam kasus tersebut. Pembunuhan berantai yang dilakukan hanya semata-mata untuk menarik perhatian pihak kepolisian agar kasus mereka hanya terfokus pada itu saja. Sementara, dibelakangnya masih banyak sekali kasus terutama jaringan gelap yang sebelumnya melakukan penjualan organ secara ilegal dan bahkan perjudian. Kali ini orang yang ada di depan mata Alison diduga terlibat dengan penjualan organ secara ilegal. Beberapa hari yang lalu, dirinya sempat mencari banyak sekali informasi dan bahkan sempat meminta bantuan d
Mereka yang terlihat panik, sekarang ini hanya bisa menduga-duga dan tidak lama setelahnya dokter kepala datang memeriksa apa yang terjadi di sana. Mereka yang melihat dokter kepala, membuatnya merasa bersalah karena sudah membuat keributan dengan hilangnya salah satu pasien yang ada di rumah sakit tersebut. Dokter kepala hanya terdiam membeku dan kemudian dirinya langsung melaporkannya kepada polisi. Saat ini tepat di kantor polisi, mereka langsung mendapatkan laporan permintaan dari pihak rumah sakit jiwa itu untuk membantunya mencari pasien yang kabur. Dengan cepat, pihak kepolisian langsung menerima permintaan itu dan mereka akan mengirimkan tim pencari ke lokasi. Selama mereka masih mempersiapkan tim, rupanya salah satu psikiater yang ada di rumah sakit tersebut dinyatakan meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di dekat ruangan yang ada di bawah tangga. Salah satu petugas yang menemukannya merasakan kengerian yang luar biasa. Jasad psikiater pria yang berumur 40 an itu rupan
Hari yang dipenuhi dengan rasa gundah membuat Gio yang sekarang ini sedang menjalani dinas siang, dirinya terlihat sedang memikirkan sesuatu dari tadi. Selama ini ada hal yang membuatnya merasa tidak nyaman dan itu seringkali terjadi kepada dirinya. Dalam ingatannya yang perlahan mulai terbuka, pada hari itu dirinya melihat orang yang ada di sekitarnya menjadi tidak berdaya dan dirinya hanya bisa terdiam sambil menahan rasa terkejut karena di saat itu dirinya hanya seorang pengecut yang biasanya bersembunyi dibalik teman-temannya dan terus mengikuti mereka seakan dirinya anak bebek yang selalu bersama dengan induknya kemana pun dirinya pergi. Dalam hatinya, selalu memiliki keinginan kuat untuk tidak selama menjalani kehidupan seperti itu. Namun, semua hal yang ada di dalam hatinya tersebut hanyalah ilusi belaka. Sampai dirinya berada di titik keputusasaan, melihat matahari terbenam saja rasanya seakan hendak mati. Masa lalu yang terus menerus muncul dan mimpi bertemu dengan orang it
Mereka berdua kembali bekerja. Sekarang waktu sudah menunjukan hampir tengah hari. Di luar sana, pihak kepolisian sedang mencari pasien itu dan mereka semua menyebar ke berbagai sudut kota demi menemukan pasien tersebut. Seseorang yang sedang berjalan di sekitar jalanan yang lumayan sepi. Di sana orang itu secara tidak sengaja menyenggol seorang wanita yang baru saja melewati jalanan tersebut dan wanita itu rupanya meminta maaf dengan sopan dan kemudian melanjutkan perjalanannya. Di satu sisi, orang yang tadi di tabrak oleh wanita tersebut rupanya berjalan menuju ke suatu tempat.“Apa kalian sudah menemukannya?” ucap salah satu detektif melalui walkie talkie.“Tidak. Masih belum.”“Astaga. Ini membuatku gila.”“Sepertinya semua orang juga belum menemukannya. Apa yang akan kita lakukan?”“Terus cari sampai dapat.”“Baik.”“Oh iya, bagaimana dengan Roma?
Gio kemudian meninggalkan kantor, dan dirinya mulai pulang ke rumah. Dalam perjalanannya itu, dirinya merasakan sesuatu yang tidak enak lagi seakan itu adalah firasat yang lumayan kuat. Setibanya di depan apartemennya dan sekarang dirinya memasuki rumahnya itu. Suasana dalam rumah yang terlihat cukup sepi dan seketika dirinya menyalakan televisi. Acara yang dilihatnya saat ini tidak lain adalah berita. Kebetulan sekarang Freya mengisi acara dan dirinya menjadi pembaca berita malam ini. Tidak hanya itu saja, Gio juga kemudian mengirimkan pesan kepada anak itu dan memintanya untuk menemuinya besok karena memang sudah waktunya bagi anak itu untuk menjalani terapi sesuai dengan jadwal yang sebelumnya sudah disepakati oleh mereka berdua.“Hari yang melelahkan,” gumam GioMalam hari yang memang saatnya bagi dirinya untuk tidur, tiba-tiba saja teringat akan sesuatu yang membuatnya tidak bisa beristirahat seperti yang diinginkannya sebelumnya. Di malam ini, Gio rup
Selama beberapa jam lamanya pekerjaan semakin lama terasa berkurang karena sudah dikerjakan. Dalam beberapa waktu ini, banyak sekali pekerjaan yang terus membuat mereka sibuk dengan itu. Gio yang saat ini berjalan menuju ke suatu ruangan yang tidak lain adalah ruang terapi. Kebetulan jadwal hari ini adalah anak itu untuk terapi. Sesuai dengan janji, rupanya anak itu memang benar-benar datang dan sekarang sudah berada di dalam ruangan bersama dengan Gio. Tidak perlu menunggu waktu lama, terapi kemudian dimulai dan sekarang anak itu sedang melakukan hipnoterapi. Selama dalam prosesnya, ternyata anak tersebut terlihat sungguh-sungguh tidak biasanya. Di suatu ruangan yang lain, Ruddy sedang bersama dengan salah satu pasien dan sekarang sedang memberinya obat. Kali ini, dirinya sungguh dikejutkan dengan reaksi pasien yang terlihat seperti sudah melihat sesuatu yang membuatnya merasa takut. Seorang pasien pria berusia sekitar akhir 30 an yang memang sebelumnya adalah seorang a
Mereka bertiga terlihat sedang membicarakan sesuatu dan membuatnya seakan serius. Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Mulani yang menyebutkan bahwa pasien yang kabur kali ini terbilang berbahaya karena kondisinya yang memang masih belum bisa dikatakan membaik. Selama perbincangan mereka yang cukup lama, tidak terasa waktu sudah mulai menunjukan pukul 8 malam. Gio pun berpamitan dan dirinya langsung pergi dari sana. Sementara Roma, dirinya masih berdiskusi bersama dengan Mulani dan sekarang mereka mulai membahas mengenai kejanggalan yang terjadi di sana. Gio yang berangkat menuju ke rumahnya, tiba-tiba saja dirinya mendapat panggilan dari Ruddy. Melihat hal itu, Gio langsung mengangkat panggilan tersebut dan ketika Ruddy mulai berbicara di dalam telepon itu, wajah Gio berubah menjadi terkejut dan seketika dirinya langsung putar arah menggunakan mobilnya dan pergi ke suatu tempat.“Apa? mustahil,” gumam GioTidak lama kemudian, panggilan tersebu
Tempat yang saat ini menjadi terlalu ramai tidak lain adalah sebuah kantor polisi yang sekarang ini dipenuhi oleh beberapa wartawan yang datang kemari hanya untuk menanyakan masalah kasus yang saat ini masih berlanjut. Selama dalam proses wawancara, salah satu pihak kepolisian merasa terganggu akan hal itu dan segera menyuruh mereka untuk bubar. Namun, lagi-lagi mereka tidak pernah mendengarkan apa yang dikatakan oleh pihak kepolisian dan justru mereka semakin ramai dan terus mengajukan berbagai pertanyaan. Freya yang saat ini juga berada di sana, tidak lama setelahnya dirinya berlari dan menghampiri Alison yang ada di depan matanya. Alison yang melihat Freya ada di depannya itu kemudian dirinya mengatakan sepatah kata sebelum akhirnya pergi memasuki kantornya. Setelah dirinya berada di dalam ruangan kantor, tiba-tiba saja salah satu dari rekan kerjanya itu mengatakan sesuatu kepada dirinya yang baru saja datang.“Bagaimana penyelidikannya? Apa kau mendapatkan informasi
Ternyata dokter yang ada di hadapannya yang sedang memeriksanya itu tidak lain adalah seorang wanita. Memang sebelumnya Nancy tiba-tiba tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke rumah sakit. Selama dirinya berada di tempat ini, rupanya mereka tidak sembarangan membiarkannya pulang begitu saja. Sekertarisnya berada di luar ruangan tersebut dan dirinya sedang berjalan menuju ke suatu ruangan dan bertemu dengan seseorang yang tidak lain adalah salah satu kenalannya yang merupakan seorang dokter di tempat ini. Orang itu adalah pria berambut pirang dan memiliki warna mata coklat. Mereka berdua terlihat sedang berbincang satu sama lain.“Apa kau sengaja menunggunya selama seharian penuh?” tanya dokter itu kepada sekretaris Nancy dengan akrab.“Tidak. Aku baru saja datang kemari. Sebelumnya ada beberapa hal yang harus ku urus.”“Kupikir kau sengaja berada di sini selama itu. oh iya, bagaimana dengan proyeknya? Apa itu berhasil?”