Tempat yang saat ini menjadi terlalu ramai tidak lain adalah sebuah kantor polisi yang sekarang ini dipenuhi oleh beberapa wartawan yang datang kemari hanya untuk menanyakan masalah kasus yang saat ini masih berlanjut. Selama dalam proses wawancara, salah satu pihak kepolisian merasa terganggu akan hal itu dan segera menyuruh mereka untuk bubar. Namun, lagi-lagi mereka tidak pernah mendengarkan apa yang dikatakan oleh pihak kepolisian dan justru mereka semakin ramai dan terus mengajukan berbagai pertanyaan. Freya yang saat ini juga berada di sana, tidak lama setelahnya dirinya berlari dan menghampiri Alison yang ada di depan matanya. Alison yang melihat Freya ada di depannya itu kemudian dirinya mengatakan sepatah kata sebelum akhirnya pergi memasuki kantornya. Setelah dirinya berada di dalam ruangan kantor, tiba-tiba saja salah satu dari rekan kerjanya itu mengatakan sesuatu kepada dirinya yang baru saja datang.
“Bagaimana penyelidikannya? Apa kau mendapatkan informasi
Ternyata dokter yang ada di hadapannya yang sedang memeriksanya itu tidak lain adalah seorang wanita. Memang sebelumnya Nancy tiba-tiba tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke rumah sakit. Selama dirinya berada di tempat ini, rupanya mereka tidak sembarangan membiarkannya pulang begitu saja. Sekertarisnya berada di luar ruangan tersebut dan dirinya sedang berjalan menuju ke suatu ruangan dan bertemu dengan seseorang yang tidak lain adalah salah satu kenalannya yang merupakan seorang dokter di tempat ini. Orang itu adalah pria berambut pirang dan memiliki warna mata coklat. Mereka berdua terlihat sedang berbincang satu sama lain.“Apa kau sengaja menunggunya selama seharian penuh?” tanya dokter itu kepada sekretaris Nancy dengan akrab.“Tidak. Aku baru saja datang kemari. Sebelumnya ada beberapa hal yang harus ku urus.”“Kupikir kau sengaja berada di sini selama itu. oh iya, bagaimana dengan proyeknya? Apa itu berhasil?”
Perjalanan yang terbilang lumayan memakan banyak waktu membuat dirinya yang sedang dalam perjalanan merasa kesal. Sementara itu, kepolisian yang saat ini sedang berada di tempat kejadian merasa curiga dengan adanya pembunuhan berantai tersebut dan kali ini korbannya adalah satu keluarga yang tidak lain mereka memiliki latar belakang sebagai petugas laboratorium di sebuah perusahaan farmasi. Tim penyelidik yang langsung menjalankan tugasnya itu, mereka menemukan fakta lain yang cukup mengejutkan. Alison dalam perjalanannya itu sudah sampai di lokasi dan sekarang dirinya bergabung dengan tim penyelidik yang saat ini sedang berada di lokasi. Begitu dirinya sampai di sana, seketika membuatnya sangat terkejut dan tiba-tiba saja dirinya menemukan sesuatu yang sama seperti tim penyelidik. Mereka yang terlihat kesal dan kemudian mengumpat kepada pelaku yang membuat semua ini terjadi. Di saat yang bersamaan pula, saat ini Roma sedang berada di suatu tempat yang terbilang cukup asing baginya.
Semua orang sedang sibuk dan itu tidak terkecuali dengan tim forensik. Di dalam ruangannya, mereka saat ini sedang memeriksa jasad yang diduga merupakan pasien dari rumah sakit jiwa itu yang baru-baru ini dikabarkan kabur. Kondisinya sudah tidak bernyawa begitu ditemukan oleh tim pencari dan juga terdapat beberapa luka lebam di tubuhnya. Mereka yang saat ini masih memeriksanya tiba-tiba saja menemukan sesuatu yang terlihat janggal. Luka lebam yang terdapat di tubuhnya itu tidak seperti habis dipukul dengan menggunakan benda tumpul. Melainkan seakan reaksi alergi yang diakibatkan oleh racun. Dokter yang memeriksa jenazah tersebut kemudian melakukan pemeriksaan racun dan setelah melalui tahap pemeriksaan, ditemukan dosis tinggi yang terdapat di tubuhnya itu. Dirinya beserta rekan timnya itu merasa sangat heran dan tidak lama kemudian langsung membuat laporannya. Setelah dalam pemeriksaan, akhirnya jasad tersebut dibawa ke ruang jenazah. Begitu juga dengan Roma yang sekarang sudah samp
5 tahun yang lalu. Kenangan yang terlihat di pelupuk mata. Saat ini semua siswa sedang disibukkan dengan ujian yang akan mereka hadapi di semester ini. Mereka semua sibuk mempersiapkan diri, bahkan ada yang sengaja mengikuti banyak sekali bimbel. Di samping kesibukan mereka yang membuat merasa frustasi, tiba-tiba saja seorang anak yang terlihat murung datang memasuki ruangan kelas dan langsung duduk di kursinya. Gio yang melihat temannya itu seperti sedang dalam masalah, dirinya kemudian menghampirinya dan seakan hendak mengatakan sesuatu kepadanya. Dirinya yang sekarang berada tepat di hadapannya itu langsung mengatakan apa yang ada di kepalanya kepada anak tersebut dan seketika membuatnya menoleh ke arah Gio.“Apa kau sedang dalam masalah? Kau baik-baik saja?” ucap Gio kepada anak laki-laki yang ada di depannya itu.“Bukan urusanmu.”“Astaga, menyebalkan sekali.”“Pergilah, aku tidak ingin diganggu siapapun.&rdq
Tempat karaoke yang selalu ramai oleh anak muda, membuat beberapa orang yang saat ini sedang berada di sana membuat terlihat semakin menarik. Setelah mereka selesai menyanyikan lagu terakhir, tiba-tiba saja salah satu temannya itu mendapatkan panggilan dari ibunya dan menyuruhnya untuk pulang. Akhirnya mereka bertiga pulang ke rumahnya masing-masing. Sayangnya, Gio harus berpisah dengan mereka berdua karena memang arah rumahnya yang berlawanan. Setelah sampai di depan halte, dirinya di sana terlihat sendirian dan terus menunggu bus yang akan datang. Begitu bus datang, dirinya langsung memasukinya tanpa ragu. Perjalanan menuju ke rumahnya terbilang cukup jauh dan sekarang dirinya yang sedang dalam perjalanan tersebut, tiba-tiba saja melewatkan sesuatu yang penting hingga akhirnya sampai di tempat tujuan. Gio berjalan perlahan menuju ke arah rumahnya. Sekarang dirinya sedang berada di sebuah jalanan yang berada di wilayah sekitar rumahnya. Suasana yang terlihat sepi membuat dirinya da
Begitu polisi mendapatkan laporan tersebut, dengan cepat mereka mengirimkan tim menuju ke rumah sakit tersebut bersama dengan Alison. Di kantor polisi saat ini, mereka sedang disibukkan dengan berbagai kasus yang saat ini masih menjadi misteri dan sedang dalam penyelidikan lebih dalam lagi. Alison yang sekarang ini menuju ke rumah sakit bersama dengan beberapa rekannya yang lain. Dirinya sempat mengatakan sesuatu.“Kali ini apa lagi,” gumam Alison“Sebaiknya kita segera ke sana.”“Iya. Anda benar.”Mereka dengan timnya langsung menuju ke sana dan sesampainya di lokasi, semua orang merasa terkejut dengan kedatangan detektif dan mereka terlihat sedang berbisik. Alison dengan cepat menuju ke sebuah ruangan yang merupakan ruangannya Nancy. Dirinya melihat jasadnya yang tergeletak di lantai. Dengan wajah yang merasa heran, kemudian dirinya mendekat dan memeriksa apa yang sebelumnya terjadi kepadanya. Beberapa dari anggota de
Setelah dirinya mematikan panggilan tersebut, kemudian langsung pergi dengan terburu-buru menuju ke tempat forensik yang berada di rumah sakit kepolisian kota itu. Saat ini Alison sedang dalam perjalanannya ke sana. Hera yang masih sangat terpukul dengan kejadian ini, kemudian dirinya di datangi oleh sekretarisnya Nancy dan juga salah satu pekerjaan yang sangat setia. Mereka terlihat sangat sedih dan sekarang ini sedang mencoba untuk menenangkan Hera yang masih menolak dengan kenyataan. Tidak perlu berlama-lama, akhirnya Alison sampai di tempat tujuan dan sekarang dirinya merasa sangat penasaran dengan apa yang tadi dikatakan oleh dokter. Setibanya disana, dirinya langsung memasuki ruangan forensik dan kemudian dirinya melihat jenazah yang ditutupi kain putih. Dokter langsung menyuruhnya untuk segera membukanya dan melihat apa yang tadi disampaikan olehnya. Dengan perlahan dirinya membukanya.“Apa maksudnya ini?” gumam Alison yang sangat terkejut dengan sayatan ya
Berita yang terus tersebar membuat respon publik menjadi histeris. Selama ini mereka sudah mulai melupakan semua yang terjadi 5 tahun yang lalu. Namun, begitu pihak media menyebarkan berita tersebut, tentu saja membuat mereka perlahan mengingatnya. Tidak sedikit juga yang sudah tidak lagi mengingat akan hal tersebut dan mereka masih bersikap normal pada umumnya. Sementara di waktu yang sama, pada malam hari yang dipenuhi dengan kegelapan. Gio sekarang berada di kediamannya dan terlihat sangat terkejut begitu menonton berita yang ada di televisi. Dirinya seakan kembali dalam sekejap mata ke waktu itu dan sekarang tidak bisa lepas darinya. Wajahnya yang terus terlihat pucat, dalam sekejap mata dirinya menjadi tidak terkendali. Ingatan yang perlahan memenuhi kepalanya membuat dirinya tidak sengaja menjatuhkan kopi yang sekarang sedang di genggamnya dalam sebuah gelas kaca. Gio saat itu juga merasakan kepanikan sebelum akhirnya dirinya mencoba untuk mengatasinya. Perlahan-lahan, d