Mereka berdua kembali bekerja. Sekarang waktu sudah menunjukan hampir tengah hari. Di luar sana, pihak kepolisian sedang mencari pasien itu dan mereka semua menyebar ke berbagai sudut kota demi menemukan pasien tersebut. Seseorang yang sedang berjalan di sekitar jalanan yang lumayan sepi. Di sana orang itu secara tidak sengaja menyenggol seorang wanita yang baru saja melewati jalanan tersebut dan wanita itu rupanya meminta maaf dengan sopan dan kemudian melanjutkan perjalanannya. Di satu sisi, orang yang tadi di tabrak oleh wanita tersebut rupanya berjalan menuju ke suatu tempat.
“Apa kalian sudah menemukannya?” ucap salah satu detektif melalui walkie talkie.
“Tidak. Masih belum.”
“Astaga. Ini membuatku gila.”
“Sepertinya semua orang juga belum menemukannya. Apa yang akan kita lakukan?”
“Terus cari sampai dapat.”
“Baik.”
“Oh iya, bagaimana dengan Roma?
Gio kemudian meninggalkan kantor, dan dirinya mulai pulang ke rumah. Dalam perjalanannya itu, dirinya merasakan sesuatu yang tidak enak lagi seakan itu adalah firasat yang lumayan kuat. Setibanya di depan apartemennya dan sekarang dirinya memasuki rumahnya itu. Suasana dalam rumah yang terlihat cukup sepi dan seketika dirinya menyalakan televisi. Acara yang dilihatnya saat ini tidak lain adalah berita. Kebetulan sekarang Freya mengisi acara dan dirinya menjadi pembaca berita malam ini. Tidak hanya itu saja, Gio juga kemudian mengirimkan pesan kepada anak itu dan memintanya untuk menemuinya besok karena memang sudah waktunya bagi anak itu untuk menjalani terapi sesuai dengan jadwal yang sebelumnya sudah disepakati oleh mereka berdua.“Hari yang melelahkan,” gumam GioMalam hari yang memang saatnya bagi dirinya untuk tidur, tiba-tiba saja teringat akan sesuatu yang membuatnya tidak bisa beristirahat seperti yang diinginkannya sebelumnya. Di malam ini, Gio rup
Selama beberapa jam lamanya pekerjaan semakin lama terasa berkurang karena sudah dikerjakan. Dalam beberapa waktu ini, banyak sekali pekerjaan yang terus membuat mereka sibuk dengan itu. Gio yang saat ini berjalan menuju ke suatu ruangan yang tidak lain adalah ruang terapi. Kebetulan jadwal hari ini adalah anak itu untuk terapi. Sesuai dengan janji, rupanya anak itu memang benar-benar datang dan sekarang sudah berada di dalam ruangan bersama dengan Gio. Tidak perlu menunggu waktu lama, terapi kemudian dimulai dan sekarang anak itu sedang melakukan hipnoterapi. Selama dalam prosesnya, ternyata anak tersebut terlihat sungguh-sungguh tidak biasanya. Di suatu ruangan yang lain, Ruddy sedang bersama dengan salah satu pasien dan sekarang sedang memberinya obat. Kali ini, dirinya sungguh dikejutkan dengan reaksi pasien yang terlihat seperti sudah melihat sesuatu yang membuatnya merasa takut. Seorang pasien pria berusia sekitar akhir 30 an yang memang sebelumnya adalah seorang a
Mereka bertiga terlihat sedang membicarakan sesuatu dan membuatnya seakan serius. Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Mulani yang menyebutkan bahwa pasien yang kabur kali ini terbilang berbahaya karena kondisinya yang memang masih belum bisa dikatakan membaik. Selama perbincangan mereka yang cukup lama, tidak terasa waktu sudah mulai menunjukan pukul 8 malam. Gio pun berpamitan dan dirinya langsung pergi dari sana. Sementara Roma, dirinya masih berdiskusi bersama dengan Mulani dan sekarang mereka mulai membahas mengenai kejanggalan yang terjadi di sana. Gio yang berangkat menuju ke rumahnya, tiba-tiba saja dirinya mendapat panggilan dari Ruddy. Melihat hal itu, Gio langsung mengangkat panggilan tersebut dan ketika Ruddy mulai berbicara di dalam telepon itu, wajah Gio berubah menjadi terkejut dan seketika dirinya langsung putar arah menggunakan mobilnya dan pergi ke suatu tempat.“Apa? mustahil,” gumam GioTidak lama kemudian, panggilan tersebu
Tempat yang saat ini menjadi terlalu ramai tidak lain adalah sebuah kantor polisi yang sekarang ini dipenuhi oleh beberapa wartawan yang datang kemari hanya untuk menanyakan masalah kasus yang saat ini masih berlanjut. Selama dalam proses wawancara, salah satu pihak kepolisian merasa terganggu akan hal itu dan segera menyuruh mereka untuk bubar. Namun, lagi-lagi mereka tidak pernah mendengarkan apa yang dikatakan oleh pihak kepolisian dan justru mereka semakin ramai dan terus mengajukan berbagai pertanyaan. Freya yang saat ini juga berada di sana, tidak lama setelahnya dirinya berlari dan menghampiri Alison yang ada di depan matanya. Alison yang melihat Freya ada di depannya itu kemudian dirinya mengatakan sepatah kata sebelum akhirnya pergi memasuki kantornya. Setelah dirinya berada di dalam ruangan kantor, tiba-tiba saja salah satu dari rekan kerjanya itu mengatakan sesuatu kepada dirinya yang baru saja datang.“Bagaimana penyelidikannya? Apa kau mendapatkan informasi
Ternyata dokter yang ada di hadapannya yang sedang memeriksanya itu tidak lain adalah seorang wanita. Memang sebelumnya Nancy tiba-tiba tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke rumah sakit. Selama dirinya berada di tempat ini, rupanya mereka tidak sembarangan membiarkannya pulang begitu saja. Sekertarisnya berada di luar ruangan tersebut dan dirinya sedang berjalan menuju ke suatu ruangan dan bertemu dengan seseorang yang tidak lain adalah salah satu kenalannya yang merupakan seorang dokter di tempat ini. Orang itu adalah pria berambut pirang dan memiliki warna mata coklat. Mereka berdua terlihat sedang berbincang satu sama lain.“Apa kau sengaja menunggunya selama seharian penuh?” tanya dokter itu kepada sekretaris Nancy dengan akrab.“Tidak. Aku baru saja datang kemari. Sebelumnya ada beberapa hal yang harus ku urus.”“Kupikir kau sengaja berada di sini selama itu. oh iya, bagaimana dengan proyeknya? Apa itu berhasil?”
Perjalanan yang terbilang lumayan memakan banyak waktu membuat dirinya yang sedang dalam perjalanan merasa kesal. Sementara itu, kepolisian yang saat ini sedang berada di tempat kejadian merasa curiga dengan adanya pembunuhan berantai tersebut dan kali ini korbannya adalah satu keluarga yang tidak lain mereka memiliki latar belakang sebagai petugas laboratorium di sebuah perusahaan farmasi. Tim penyelidik yang langsung menjalankan tugasnya itu, mereka menemukan fakta lain yang cukup mengejutkan. Alison dalam perjalanannya itu sudah sampai di lokasi dan sekarang dirinya bergabung dengan tim penyelidik yang saat ini sedang berada di lokasi. Begitu dirinya sampai di sana, seketika membuatnya sangat terkejut dan tiba-tiba saja dirinya menemukan sesuatu yang sama seperti tim penyelidik. Mereka yang terlihat kesal dan kemudian mengumpat kepada pelaku yang membuat semua ini terjadi. Di saat yang bersamaan pula, saat ini Roma sedang berada di suatu tempat yang terbilang cukup asing baginya.
Semua orang sedang sibuk dan itu tidak terkecuali dengan tim forensik. Di dalam ruangannya, mereka saat ini sedang memeriksa jasad yang diduga merupakan pasien dari rumah sakit jiwa itu yang baru-baru ini dikabarkan kabur. Kondisinya sudah tidak bernyawa begitu ditemukan oleh tim pencari dan juga terdapat beberapa luka lebam di tubuhnya. Mereka yang saat ini masih memeriksanya tiba-tiba saja menemukan sesuatu yang terlihat janggal. Luka lebam yang terdapat di tubuhnya itu tidak seperti habis dipukul dengan menggunakan benda tumpul. Melainkan seakan reaksi alergi yang diakibatkan oleh racun. Dokter yang memeriksa jenazah tersebut kemudian melakukan pemeriksaan racun dan setelah melalui tahap pemeriksaan, ditemukan dosis tinggi yang terdapat di tubuhnya itu. Dirinya beserta rekan timnya itu merasa sangat heran dan tidak lama kemudian langsung membuat laporannya. Setelah dalam pemeriksaan, akhirnya jasad tersebut dibawa ke ruang jenazah. Begitu juga dengan Roma yang sekarang sudah samp
5 tahun yang lalu. Kenangan yang terlihat di pelupuk mata. Saat ini semua siswa sedang disibukkan dengan ujian yang akan mereka hadapi di semester ini. Mereka semua sibuk mempersiapkan diri, bahkan ada yang sengaja mengikuti banyak sekali bimbel. Di samping kesibukan mereka yang membuat merasa frustasi, tiba-tiba saja seorang anak yang terlihat murung datang memasuki ruangan kelas dan langsung duduk di kursinya. Gio yang melihat temannya itu seperti sedang dalam masalah, dirinya kemudian menghampirinya dan seakan hendak mengatakan sesuatu kepadanya. Dirinya yang sekarang berada tepat di hadapannya itu langsung mengatakan apa yang ada di kepalanya kepada anak tersebut dan seketika membuatnya menoleh ke arah Gio.“Apa kau sedang dalam masalah? Kau baik-baik saja?” ucap Gio kepada anak laki-laki yang ada di depannya itu.“Bukan urusanmu.”“Astaga, menyebalkan sekali.”“Pergilah, aku tidak ingin diganggu siapapun.&rdq