Share

Bab 90

Author: Moody Moody
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Berita yang membuat semua orang sangat terkejut sekaligus marah membuatnya merasa kecewa juga dengan apa yang terjadi hari ini. Gio yang tengah menonton berita pagi, rupanya dirinya juga tidak habis pikir dengan mereka. Tidak lama kemudian, Gio memutuskan untuk pergi ke tempat kerjanya dan melaksanakan dinas pagi. Sesampainya di tempat kerja, hari ini cukup sibuk karena ada beberapa pasien yang harus menjalani terapi dan bahkan Mike juga mengurusi beberapa pasien yang sedang dalam proses terapi. Kesembuhan mereka bisa dibilang masih sangat panjang. Selama dirinya melakukan pekerjaannya itu, tidak banyak hal yang membuatnya merasa kesal selain dari pasiennya yang memang menyebalkan dan tiba-tiba kambuh dihadapannya. Kali ini Gio sudah berada di dalam ruangan terapi dan mencatat perkembangan yang terjadi dari terapi yang sudah dijalani oleh pasien tersebut. Tidak perlu berlama-lama, dirinya mencatat data semua pasien yang melakukan terapi hari ini. Sampai menunggu jam minum obat, Gio

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jasad di Kala Senja   Bab 91

    Di sebuah tempat yang tidak lain adalah sebuah kantor tepat di dalam gedung perusahaan JJ Group. Di sana, Nancy memasuki ruangannya dan tiba-tiba saja dirinya bergumam dengan kata-kata yang terdengar cukup kasar. Dirinya beberapa kali juga mengumpat akan sesuatu yang terjadi kepada dirinya hari ini. Sebelum dirinya sampai di sini, rupanya Nancy sempat mendatangi sebuah tempat dan bertemu dengan seorang wartawan yang menanyakan mengenai peluncuran produk dari perusahaannya yang banyak dinantikan oleh orang-orang. Awalnya pembicaraan mereka cukup baik hingga pada akhirnya dirinya merasa kesal dengan apa yang ditanyakan oleh orang yang ada di hadapannya itu. Setelah selesai, Nancy langsung pergi dan juga sambil marah-marah. Emosinya yang mendadak meledak itu bukanlah pertama kalinya. Setibanya di dalam ruangannya, sekarang ini dirinya sedang duduk sambil memandangi beberapa pekerjaannya yang sudah menumpuk. Selama dirinya pergi untuk konsultasi, ternyata ada banyak lagi yang harus dike

  • Jasad di Kala Senja   Bab 92

    Roma yang sedang berada di dalam kantor polisi, tiba-tiba dirinya melihat salah satu dari anggota timnya dan berbicara dengannya. Sayangnya, orang itu sama sekali tidak mempedulikannya dan hanya berargumen bahwa ini sudah berakhir. Dirinya mengatakan sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Namun, Roma masih terus meyakinkannya bahwa ini masih belum berakhir. Selama mereka berdua berdebat, rupanya salah satu rekannya yang lain juga datang ke sana dan melihat mereka berdua yang sedang bertengkar. Orang itu hanya melihat saja sampai salah satu dari mereka pergi. Dan orang yang pergi itu tidak lain adalah Roma. Dirinya pergi dari ruangan tersebut dengan wajah yang masih kesal. Tidak lama kemudian, dia mendatangi ruang penyimpanan barang bukti untuk mendapatkan petunjuk lagi.“Dia sungguh keras kepala. Sama seperti Alison,” ucap salah satu rekannya itu dengan pandangan yang merasa tidak heran.“Memang benar. seperti guru dan murid saja.”&ld

  • Jasad di Kala Senja   Bab 93

    Malam hari di sebuah bar yang berada di pusat kota. Gio yang saat ini sedang berada di sana sambil menikmati beberapa minuman. Dalam percakapannya bersama dengan seorang bartender yang tidak lain adalah teman masa sekolahnya dulu. Dirinya yang saat ini seperti sedang berada dalam keputusasaan membuatnya merasa kasihan dan dari tadi terus mendengarkan apa yang dikatakan oleh Gio. Selama beberapa menit lamanya, kali ini dirinya seakan berada di sebuah tempat yang tidak bisa keluar darinya. Perasaan tidak nyaman terus memuncak hingga membuatnya merasakan sesuatu yang tidak biasanya. Dalam beberapa bulan terakhir, dirinya sering kali bertemu dengan seseorang yang terlihat misterius di dalam mimpinya setiap malam. Hanya saja, orang itu tidak pernah menampakan wajahnya di hadapannya. Gio hanya melihatnya dengan tatapan yang aneh dan merasa ketakutan akan kehadirannya di sana. Selain dari penglihatan pada mimpinya itu, rupanya dirinya juga sering kali merasakan dejavu akan beberapa kejadia

  • Jasad di Kala Senja   Bab 94

    Setelah semuanya sudah bersiap, mereka langsung memulai acaranya. Susana yang terlihat ramai dan berjalan mulus. Tepat di waktu yang sama, kali ini disebuah tempat yang berada tidak jauh dari pusat kota, seorang pria yang terlihat sangat ketakutan begitu dirinya bertemu dengan seseorang yang ada di hadapannya itu. Pria tersebut tiba-tiba saja keluar dari mobilnya dan dirinya dipenuhi rasa takut yang luar biasa. Ketika dirinya mencoba untuk melarikan diri, sayangnya orang yang ada di hadapannya itu berhasil menangkapnya dan membuatnya menjerit minta tolong. Lokasi yang tidak terdapat kamera pengawas serta orang itu sudah menghancurkan black box yang ada di dalam mobil tersebut sehingga membuatnya merasa aman. Tidak lama setelahnya, pria itu tersadar dan sekarang tubuhnya sudah terikat rantai dan terlihat babak belur. Dirinya yang berada di dalam ruangan gelap penuh dengan benda-benda mengerikan membuatnya semakin lama semakin menderita dan terus meminta pertolongan. Wajahnya terlihat

  • Jasad di Kala Senja   Bab 95

    Tanpa berlama-lama, Gio langsung meninggalkan ruangan tersebut dan sekarang ini dirinya sedang berjalan menuju ke sebuah ruangan yang sebelumnya adalah ruangan pasien tersebut. Dengan perlahan dirinya melihat kondisinya sekarang ini yang terlihat sangat tenang dan masih tidak sadarkan diri. Melihat ekspresinya sebelumnya yang sedang kambuh itu, seketika dirinya teringat akan sesuatu dan tentu saja itu membuatnya merasa tidak nyaman. Ingatan yang seolah muncul dalam sekejap mata tersebut, membuat dirinya merasa berada di dalam jurang itu dan pikirannya kembali kacau. Gio mencoba untuk tidak mengingatnya dan sekarang ini Mike ada dihadapannya sedang menatapnya dengan pandangan yang terlihat cukup serius.“Anda baik-baik saja?” ucap Mike“Iya. Aku baik-baik saja.”“Jangan berbohong. Sepertinya anda sedang kurang sehat. Apa terjadi sesuatu?”“Aku baik-baik saja. Berhenti bertanya.”“Istirahatl

  • Jasad di Kala Senja   Bab 96

    Roma dan salah satu orang dari divisi kejahatan kekerasan yang tidak lain adalah temannya Gio, mereka berdua sedang melakukan penyelidikan meski memang sudah berakhir. Kali ini keduanya berada di tempat yang berbeda dan sekarang sedang mengamati orang yang di curigai oleh mereka sebelumnya. Beberapa jam yang lalu, Alison memberitahukan kepada mereka bahwa ada beberapa orang yang di curigai. Mereka tinggal di daerah distrik merah dan juga salah satu perbatasan kota. Melihat apa yang ada di balik tindakannya yang cukup mencurigakan, Alison menemukan sesuatu yang membuat mereka sangat terkejut. Bukan hanya sebatas transaksi ilegal biasa melainkan jual beli organ yang diduga dilakukan demi keuntungan pribadi. Tidak hanya itu saja, Alison juga menyelidiki latar belakang mereka yang terbilang cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, seorang pebisnis lulusan perguruan tinggi ternama dan juga salah satu dokter di sebuah rumah sakit umum di kota ini. Mereka berdua adalah orang yang saat ini sedan

  • Jasad di Kala Senja   Bab 97

    Kasus yang semakin menjadi-jadi membuat pihak kepolisian merasakan sebuah tekanan yang membuat mereka semakin merasa terpojok. Dalam beberapa waktu ini, mereka masih belum menemukan pelaku yang membuat teror di kota ini. Alison sekarang ini sedang menuju ke suatu tempat yang tidak lain adalah sebuah kediaman milik dokter yang selama ini dicurigai oleh dirinya. selama dalam perjalanan, Alison kerap kali mengumpat karena orang yang ingin ditemuinya itu ternyata tidak ada di sana dan itu membuatnya merasa kesal. Polisi yang lain masih berada di lokasi apartemen yang diduga pemiliknya menghilang tidak tahu kemana. Pihak kepolisian juga sudah mulai bergerak untuk mencari keberadaanya. Berdasarkan orang yang melaporkan hal tersebut, membuatnya merasa khawatir karena memang orang itu adalah jaksa penuntut yang terbilang cukup terkenal. Sayangnya, kasus jaksa penuntut yang hilang belum lama ini membuat mereka semakin merasa penasaran akan apa yang sebenarnya terjadi. Kali ini Alison sudah s

  • Jasad di Kala Senja   Bab 98

    Ruangan yang terlihat mengerikan itu seketika membuat Alison mengingat sesuatu yang selama ini dilupakan olehnya. Dalam ingatan yangs sekilas muncul, terlihat dirinya berada di dalam sebuah ruangan yang terlihat asing dan itu membuatnya terus merasakan penasaran yang tidak berujung. Dirinya perlahan terus mendekat hingga pada akhirnya membuatnya merasa tidak bisa mengontrol dirinya yang terus bergerak ke arah sana. Sensasi mengikat seperti magnet. Terasa kuat hingga pada akhirnya dirinya berhadapan dengan sesuatu yang sangat mengerikan. Setelah ingatan yang sekilas tersebut muncul di kepalanya, tepat saat ini di hadapannya ada Andrew yang terlihat seakan dirinya merasa aneh dengan kondisi dari Alison. Tatapan yang terlihat penasaran tersebut seketika merasakan sensasi muak.“Sepertinya anda sedang tidak sehat,” ucap Andrew dengan pandangan yang terlihat memperhatikannya.“Kau salah paham.”“Sungguh? Tapi saya melihat anda dengan jel

Latest chapter

  • Jasad di Kala Senja   Bab 147 Tamat

    Keesokan harinya. Pihak kepolisian yang sedang mengadakan upacara pemakaman Sebastian yang dihadiri oleh banyak orang. Kesedihan yang terpancar di mata mereka semua membuat tangisan yang tidak bisa berhenti. Sementara itu, Gio yang sedang berdiri di depan makamnya Damian dan meletakan bunga. Meskipun dirinya kehilangan hal-hal yang paling berharga dan bahkan kenyataan pahit yang harus ditelannya. Semua itu sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Hidup terus berjalan. Tidak ada waktu untuk terus tenggelam dalam kesedihan. Berita yang tersebar di media bahwa kasus pembunuhan berantai yang sudah memakan banyak korban dan bahkan terjadi selama ini membuat semua orang merasa lega. Kasus pembunuhan yang terjadi di 5 tahun yang lalu pun sudah terungkap bahwa pelaku adalah orang yang sama. Mendengar berita yang sangat menggemparkan itu, beberapa dari wartawan sungguh tidak menyangka begitu juga dengan publik. Freya yang saat ini masih dalam perawatan karena luka yang dialaminya sangat parah

  • Jasad di Kala Senja   Bab 146

    Sebastian yang diam-diam membidik kepala Damian namun tidak bisa menembaknya karena orang itu terus bergerak dan kemungkinan hanya akan meleset akhirnya dirinya mengincar jantungnya dan tidak perlu menunggu lama untuk menembaknya. Suara tembakan terdengar dan ternyata mengenai sasaran. Alison yang terkejut akan hal itu kemudian dirinya menghentikan serangannya dan menodong Demian dengan pistolnya lagi. Damian yang sudah terluka kini dirinya tidak bisa lagi menghindari serangan seperti sebelumnya. Sebastian yang keberadaannya sudah diketahui, dirinya mencoba untuk berpindah namun itu terlambat karena Demian dengan cepat menembakan peluru menggunakan pistol tanpa suara ke arahnya dan tepat di kepalanya. Gio yang menyaksikan kematian Sebastian membuat dirinya merasa frustasi dan langsung datang ke arahnya sambil melihat jasadnya.“Pengganggu.”“Keparat! Beraninya kau membunuh Sebastian.”“Ah, aku benci drama.”Meski jantun

  • Jasad di Kala Senja   Bab 145

    Berdasarkan keterangan dari pihak panti asuhan yang sebelumnya menampung Gio dan Damian. Ibu pengurus panti asuhan tersebut seringkali melihat Damian yang masih berumur 6 tahun pada waktu itu. Dirinya terus menerus membunuh serangga dan bahkan hewan-hewan yang dipeliharanya pada saat itu. Melihat apa yang dilakukannya, ibu panti terkejut setengah mati namun Damian mampu memanipulasi orang dewasa tersebut seakan itu adalah kecelakaan. Semenjak saat itu, dirinya tidak dicurigai apa pun dan dinyatakan sehat secara jasmani dan rohani seperti anak-anak yang lainnya tidak terkecuali dengan Gio. Perbedaan mereka berdua yang cukup berbanding terbalik. Namun, seakan Damian sangat terobsesi kepada kakak kandungnya tersebut. Mereka ditemukan pengurus panti di balik pintu dan sampai detik ini tidak diketahui siapa orang tua kandungnya. Di sana hanya tertulis nama dari kedua bayi yang ada di dalam keranjang penuh dengan selimut. Sampai suatu ketika, Gio sudah berusia 10 tahun sedangkan Damian 9

  • Jasad di Kala Senja   Bab 144

    Kenyataan yang menyakitkan. Harapan yang tidak pernah terwujud bahkan semua itu berputar seperti lingkaran setan. Gio yang sudah menyetujui rencana mereka, kini dirinya mencoba kembali ke apartemennya. Namun, beberapa saat kemudian secara tidak terduga dirinya mendapatkan sebuah pesan peringatan dari nomor yang tidak dikenal dan memuluskan kata-kata seolah itu adalah kutukan. Dirinya yang mendadak terdiam masih membacanya dengan serius hingga sampai pada suatu kesimpulan yang membuatnya nyaris tidak percaya. Gio mengemudikan mobilnya dengan cepat menuju ke apartemennya. Sedangkan, ditempat lain Freya tertangkap orang asing dan tidak sadarkan diri.“Kenapa firasatku tidak enak,” gumam GioAlison yang dari tadi terus berada di depan monitor komputer dan terus memperhatikan radar. Tiba-tiba Freya berpindah dengan cepat dan kini berada di koordinat yang tidak termasuk ke dalam lingkungan yang biasanya dikunjunginya. Wilayah yang berada di perbatasan kota

  • Jasad di Kala Senja   Bab 143

    Freya yang sangat terkejut dengan kenyataanya membuat dirinya tidak bisa berkata-kata. Orang yang ada di hadapannya merupakan salah satu orang yang memang pernah bertemu dengannya ketika dirinya masih kuliah. Kabar yang sempat tidak pernah terdengar lagi membuat dirinya merasakan sesuatu yang tidak beres dari orang tersebut. Beberapa saat kemudian, darah terciprat dari tubuh Freya dan membuat dirinya nyaris kehilangan kesadaran untuk yang kedua kalinya. Rintihan terus terdengar dibalik alunan musik klasik yang diputarnya. Suara tawa yang semakin lama semakin keras membuat Freya ketakutan. Tidak lama kemudian, suara tembakan terdengar dari luar dan membuat pria yang ada dihadapan Freya saat ini sangat terkejut.“Apa-apaan ini? Kau memanggil bantuan? Sejak kapan?” ucap pria tersebut dengan tatapan yang mengerikan.Dengan cepat orang-orang yang datang pada saat itu langsung menggeledah setiap ruangan dan rupanya tibalah Alison di dalam ruangan remang-remang da

  • Jasad di Kala Senja   Bab 142

    Suara seorang pria terdengar dari balik kegelapan. Tepat di depan matanya, banyak sekali bekas darah yang sudah mengering dan bahkan ada beberapa potong tubuh manusia. Dirinya yang menyaksikan itu semua membuat keringat dingin menetes di keningnya. Rasa takut bahkan putus asa menghampiri Freya. Suara itu semakin lama semakin terdengar jelas.‘Sial, kenapa aku berada di tempat mengerikan seperti ini,’ batin Freya.Kali ini langkah kakinya terdengar dekat. Tubuhnya tidak bisa digerakan. Tali-tali yang melilit dirinya semakin membuatnya menderita. Saat ini pria tersebut sudah berada di depan Freya. Tubuh tinggi dan pakaian serba hitam seperti malaikat kematian.“Siapa kau? Lepaskan aku sekarang juga!” ucap Freya sambil menatap orang tersebut dengan tatapan dingin.“Kau akan mati. Untuk apa aku melepaskanmu.”“Keparat! Jangan-jangan kau?”Pria tersebut berbalik dan kemudian mengambil be

  • Jasad di Kala Senja   Bab 141

    Tiga hari sebelumnya tepatnya di kediaman Gio. Saat ini dirinya yang sedang berpikir keras mengenai kasus yang terjadi baru-baru ini dan sampai sekarang masih belum terungkap. Pandangannya yang seakan menjelaskan keanehan yang terasa nyata. Gio secara tidak sengaja membuka sebuah artikel yang berisikan berita kasus kecelakaan yang sangat tidak masuk akal sebelumnya. Kemudian dirinya teringat akan beberapa dokumen yang belum sempat diserahkan kepada dirinya oleh senior karena suatu alasan. Namun, tidak lama kemudian pada saat itu mereka bertiga dinyatakan meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Hal itu membuatnya merasa sedih dan bahkan nyaris melupakan dokumen yang sebelumnya dijanjikan oleh salah satu dari mereka. Kali ini dirinya mencoba untuk mencarinya dari beberapa loker yang ada di ruang kerja. Setelah dirinya mencari ke beberapa lemari. Sayangnya tidak ditemukan apa-apa dan justru terlihat berantakan. Dengan penasaran, dirinya memeriksa kamera pengawas dan ternyata tid

  • Jasad di Kala Senja   Bab 140

    Tiba-tiba saja dirinya merasakan firasat buruk. Dominic mencoba untuk tetap tenang seperti dirinya biasanya. Namun, sekali lagi tatapan dan ucapan Gio seakan nyaris membunuhnya. Dominic terdiam sambil memegang kertas yang ada di mejanya dengan tangan yang terlihat gemetar. Hal itu juga terlihat jelas oleh Gio yang memang meja kerjanya berhadapan dengan dirinya. Gio yang sudah mengetahui bahwa ada beberapa pasien yang dirawat di klinik tersebut dan sudah dinyatakan meninggal. Semua itu terlihat tidak masuk akal. Kamera pengawas yang selalu aktif, rupanya setelah dilihat dari rekamannya tidak ada yang mencurigakan. Sampai pada akhirnya dirinya menarik kesimpulan bahwa itu hanyalah bunuh diri.“Ada yang ingin kutanyakan padamu.”“Ah, iya?”“Apa yang kau lakukan di malam itu?”“Apa yang anda bicarakan?”“Malam ketika kau dinas malam bersama dengan Mike. Apa yang kau lakukan?”“Juj

  • Jasad di Kala Senja   Bab 139

    Panggilan tersebut kemudian terputus. Saat ini tepatnya di dalam ruangan pemeriksaan jenazah di tempat tim forensik. Mereka dengan kerja keras berhasil menyelesaikan pemeriksaan dan memang seperti yang sudah diduga sebelumnya bahwa jasad yang berada di dalam rumah sakit tersebut memang orang-orang yang bekerja di sana dan anehnya tidak ada pasien yang menjadi korban.“Bagaimana? Sudah kau hubungi kapten Alison?” tanya salah satu dokter forensik kepada rekannya.“Iya, sudah ku hubungi. Sepertinya akan datang beberapa saat lagi. Tunggu saja.”“Oke.”“Ngomong-ngomong, apa ini tidak terlalu mencurigakan?”“Apa yang menurutmu mencurigakan?”“Diantara semua jasad yang ditemukan meninggal di sana, tidak ada pasien. Mereka ini hanya petugas medis dan dokter psikiater. Apa maksudnya ini? Tidak mungkin di sana tidak ada pasien satu pun?”“Astaga. Kau benar. Aku

DMCA.com Protection Status