Share

Temptation

Dipta duduk dengan tidak tenang di meja kerjanya. Ruangan empat kali empat meter bernuansa putih itu tak lagi terasa nyaman untuk dia tempati. Jemarinya mengetuk-ngetukkan ujung bolpoin ke dagu. Kertas-kertas berserakan di atas meja, sementara dirinya sendiri sedang termenung. Pikirannya melayang jauh ke rumah, tempat istrinya sedang terbaring sendirian.

Sejak tadi pagi, Dipta sudah tidak fokus bekerja. Dia harus meninggalkan Aina untuk bed rest, tetapi wanita sendirian di rumah. Sebelumnya, Dipta sudah meminta izin kepada kepala sekolah di tempat Aina mengajar agar Aina diizinkan libur karena dia sedang hamil muda. Dan syukurlah, Pak Yusuf memberikan cuti satu minggu untuk Aina. Namun, sekarang yang jadi masalahnya adalah Aina sendirian di rumah. Dipta merasa khawatir.

Awalnya dia ingin meminta tolong istri Yudi untuk datang ke rumah dan menemani Aina. Namun, niat itu dia urungkan karena takut justru nanti Aina tidak bisa istirahat karena h

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status