Share

Bab 68 Demi Kamu dan Anak Kita

Author: Myafa
last update Last Updated: 2025-01-21 05:47:47

“Iya, Anka tadi sedang bersih-bersih. Karena Kak Kean mau make over apartemen sendiri.” Rigel pun memberikan alasan pada Gemma.

Gemma masih belum percaya. Karena dia tahu sekali jika Anka bukan tipe yang suka bersih-bersih. Namun, dia memilih untuk pura-pura saja. Agar tidak membuat curiga. Nanti dia akan mencari tahu.

“Apa kamu butuh bantuan?” tanya Gemma menatap Kean.

“Tidak, sepertinya sudah semua. Nanti aku akan beli peralatan untuk make over apartemen ini.” Kean akhirnya ikut alur yang dibuat Anka dan Rigel.

“Baiklah, kalau begitu kita makan kue bersama-sama saja.” Gemma pun memilih untuk duduk. Dia tak langsung pulang. Meletakkan kue yang niatnya hendak dibawa pulang.

Kean, Rigel, dan Anka saling pandang. Mereka merasa bingung. Karena ternyata Gemma dan Ailee akan di apartemen. Agar tidak membuat curiga, mereka membiarkan saja.

“Lee, bukannya tadi Lean akan menjemput. Suruh saja dia ke sini.” Gemma memberikan ide pada Ailee.

“Baiklah.” Ailee pun segera mengirimkan pesan p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
mana thor lanjutannya ?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 69 Kean Berciuman

    Gemma termangu. Baru saja dia melihat blue film. Tentu saja itu membuat dua shock. Suara bel pintu yang terdengar, mengalihkan pandangan Rigel, Anka, dan Ailee. Namun, saat mengalihkan pandangan Anka dan Rigel yang mendapati Gemma tidak ada di dekat mereka, Anka dan Rigel saling pandang. Dengan segera mereka mencari Gemma. Di saat Anka dan Rigel mencari Gemma, Ailee membuka pintu. Sudah bisa dipastikan jika itu adalah Lean. Anka dan Rigel mendapatkan Gemma di depan pintu kamar Kenaya. Wajahnya tampak pucat seperti baru saja melihat hantu. Anka dan Rigel saling pandang. Mereka menduga jika pasti Gemma baru saja melihat sesuatu. “Kak Anka kenapa?” Anka melemparkan pertanyaan seraya menatap Anka. Bersamaan dengan pertanyaan yang meluncur dari mulut Anka, Lean dan Ailee berada tepat di belakang Anka dan Rigel. “Aku baru lihat Kean berciuman.” Gemma menceritakan apa yang dilihatnya. “Ciuman dengan siapa?” Lean yang berada di belakang Anka dan Rigel menerobos di antara tubuh Anka da

    Last Updated : 2025-01-22
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 70 Menjaga Rahasia

    “Tidak jika aku bisa menyembunyikan Kenaya dengan baik.” Kean tidak akan pernah membiarkan Kenaya jatuh ke tangan Jerick lagi. Lean merasa ini sangat berisiko sekali. Apalagi Kenaya masih istri orang. Artinya Kean menyembunyikan istri orang. “Dengar, Le. Aku tidak setuju dengan kamu menyembunyikan Kenaya. Ini sangat berbahaya. Jelas akan menimbulkan masalah baru.” Lean masih memberikan penolakannya. “Aku tahu, Le. Karena itu aku harus berhati-hati. Karena aku tidak mau Kenaya jatuh ke tangan suaminya, dan aku tidak mau anakku kenapa-kenapa.” Kean sadar jika keputusannya sangat berbahaya. “Karena kalian sudah tahu semua, tentu saja aku harap kalian menjaga rahasia ini.” Kean menatap satu per satu saudaranya. “Kami jelas akan menjaga rahasia ini.” Gemma yang sedari tadi mendengar cerita itu pun langsung ikut bicara. “Gemma benar. Kita akan jaga rahasia ini. Sampai semua benar-benar aman.” Ailee menambahkan. Saat dua wanita di sebelahnya mendukung Kean, Lean tidak bisa berbuat apa-

    Last Updated : 2025-01-22
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 71 Kakek Genit

    Kean menyamar menjadi kakek-kakek lagi. Memakai rambut palsu berwarna putih. Tak lupa juga dia memakai wajah latex kakek-kakek. Tongkat untuk menjaga kakinya tetap seimbang pun digunakannya untuk menyempurnakan penyamarannya. Kenaya pun juga sama. Dia menyamar juga. Memakai rambut palsu pendek dan kacamata. “Kita benar-benar seperti cucu dan kakek.” Kenaya tertawa. Melihat dirinya dari pantulan cermin membuatnya tak hentinya tertawa. “Kakek mana yang setampan aku.” Kean menarik tubuh Kenaya. Membuat tubuhnya menempel sempurna di tubuhnya. “Ich ... aku takut kakek-kakek genit.” Kenaya pura-pura takut. Kean yang mendengar itu justru mendaratkan kecupan di pipi Kenaya. Kenaya justru tertawa. Wajah latex Kean membuatnya tidak nyaman. “Ayo, cepat kita harus cepat berangkat.” Kenaya mendorong tubuh Kean. Terpaksa Kean melepaskan Kenaya. Karena dia harus segera ke mal mencari pakaian bayi. Mereka berdua pergi di mal yang berada di kawasan apartemen juga. Mereka berdua benar-b

    Last Updated : 2025-01-22
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 72 Bertemu

    “Grandpa dan Grandma-ku.” Kean menjelaskan apa yang membuatnya menghentikan langkah. Kenaya langsung mengalihkan pandangan ke arah di mana Kean memandang. Dari kejauhan terlihat sepasang kakek dan nenek duduk di kursi panjang menunggu pintu teater terbuka. Kenaya yakin jika itu adalah kakek dan nenek Kean. “Lalu kita harus bagaimana? Apa kita tidak jadi menonton saja?” Kenaya menatap Kean yang berada di sampingnya. Kean memikirkan sesuatu. “Bukankah aku sedang menjadi kakek-kakek. Kenapa harus takut grandpa tahu.” Tiba-tiba dia memikirkan hal itu.Kenaya mengalihkan pandangan ke arahnya. Dia juga sedang dalam penyamaran. Jadi tentu saja dia tidak akan tahu. “Kalau begitu tidak apa-apa jika kita menonton?” tanya Kenaya memastikan.“Iya, sepertinya. Ayo.” Dengan percaya diri Kean mengajak Kenaya menunggu di depan teater. Kean berjalan ke arah kursi ruang tunggu. Sayangnya, tidak ada kursi lagi selain di samping kursi Grandpa Bryan. Terpaksa dia mengajak Kenaya duduk di sana. “Perm

    Last Updated : 2025-01-22
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 73 Kakek-Kakek Hebat

    “Ada Mommy dan Daddy.” Kean menjawab dengan suara lirih. Ternyata tidak hanya sang mommy saja yang datang. Ternyata sang daddy juga turut serta. Jika sudah begini tentu saja Kean harus berhati-hati. Karena takut penyamarannya terbongkar. Kenaya langsung mengalihkan pandangan pada wanita yang sedang menghampiri grandpa dan grandma Kean. Ini kali pertama bertemu dengan mommy Kean. Selama ini Kenaya memang belum pernah bertemu. Pendapat Kenaya saat pertama kali melihat mommy Kean adalah wanita yang cantik meski di usia setengah abad. “Sudah, daddy sudah selesai, filmnya bagus.” Grandpa Bryan menceritakan sedikit tentang apa yang dilihatnya. “Ayo.” Kean menarik tangan Kenaya untuk mengajaknya menjauh dari mommy-nya. Tak mau sampai sang mommy tahu. “Tapi, arah kita pulang ke sana.” Kenaya melemparkan protes.“Sudah ayo.” Terpaksa Kean menarik Kenaya. Suara perdebatan itu menarik pandangan Mommy Freya dan Daddy El. Mereka sampai memiringkan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi. Gr

    Last Updated : 2025-01-23
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 74 Anak Kesayangn

    “Belum.” Kenaya menggeleng. Dia belum punya nama untuk anaknya. Terlebih lagi dia tidak tahu jenis kelamin anaknya. “Bagaimana jika kita pilih berdua?” Kean memberikan ide. “Boleh.” Kean setuju. Sambil menikmati pijatan Kean, Kenaya membuka ponselnya. Mencari nama bayi di laman pencarian. Dia mencari nama yang pas untuk anak perempuan. “Aku bingung.” Kenaya melihat ribuan nama anaknya. Namun, dia justru pusing. “Nama kita berawalan dengan huruf K, bagaimana jika agar lebih mudah kita cari.” Kean memberikan ide. “Ide bagus.” Kenaya merasa terbantu dengan ide Kean. Dia mencari di ponselnya nama anak perempuan dengan huruf awalan K. “Kaitlyn, artinya anak kesayangan yang mungil. Kalea artinya terang. Kalena artinya murni. Kalyca artinya kuncup bunga mawar.” Kenaya menyebut nama yang ditemukan itu. “Kaitlyn Audrea Adion, Kalea Audrea Adion, Kalena Audrea Adion, atau Kalyca Audrea Adion.” Kean menyelipkan nama Kenaya dan juga nama keluarganya. “Semua bagus. Lalu mana yang harus aku

    Last Updated : 2025-01-23
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 75 Kabari

    “Bagaimana ini jika semua mengajak melihat proyek sekalian jalan-jalan?” Kean menatap Lean. Dia bingung dengan ajakan sang grandpa. “Kamu pergilah, biar aku dan Ailee yang menjaga. Aku akan beralasan jika Ailee tidak bisa pergi karena masih hamil muda.” Lean akhirnya memberikan saran pada saudara kembarnya. Kean menimbang hal itu. Mungkin ide Lean bisa digunakan. Mengingat Ailee sedang hamil. Tentu saja untuk pergi-pergi jauh, dia tidak disarankan. Jika ada Ailee dan Lean, tentu saja Kean akan jauh lebih tenang. “Baiklah, sepertinya begitu saja.” Kean akhirnya setuju. Tidak ada masalah lagi ketika Kenaya sudah ada yang jaga. Jadi dia bisa pergi dengan tenang dengan keluarganya. Dengan begini keluarganya tentu saja tidak akan curiga dengan keberadaan Kenaya.***Sesuai dengan rencana tempo hari, Kean dan keluarga akhirnya berangkat. Lean benar-benar mengatakan jika tidak bisa berangkat karena kehamilan Ailee. Beruntung keluarga mengizinkan. Jadi Ailee dan Lean tidak ikut dengan mer

    Last Updated : 2025-01-23
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 76 Tidak Mengangkat Telepon

    Kenaya segera ke taman belakang. Tak sabar mengangkat sambungan telepon dari Kean. Kenaya mencari posisi yang pas. Duduk di kursi taman sambil menyandarkan tubuhnya. “Halo.” Kenaya menyapa Kean di seberang sana. “Kenapa kamu lama sekali menjawabnya? Aku juga kirim pesan padamu, tapi tidak dibalas. Apa kamu baik-baik saja? Apa terjadi sesuatu padamu?” Kean di seberang sana melemparkan banyak pertanyaan. Kenaya langsung tertawa. “Mana yang harus aku jawab dulu? Kamu bertanya seperti rel kereta api, panjang sekali.” Mendengar Kenaya yang tertawa, membuat Kean jauh lebih tenang. Artinya Kenaya baik-baik saja. “Aku baik-baik saja. Aku sedang makan es krim dengan Ailee, jadi tidak dengan pesan masuk. Tadi aku lama mengangkat karena aku harus ke kamar. Jika aku mengangkat di ruang makan, aku tidak akan mendengar suaramu. Karena Lean dan Ailee sedang berdebat.” Kenaya menjelaskan pada Kenaya. Mendapati penjelasan dari Kenaya membuat Kean sedikit lega. Ternyata itu alasan Kenaya tidak ku

    Last Updated : 2025-01-23

Latest chapter

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 167 Akhir Kebahagiaan

    Kean terus menggenggam erat tangan Kenaya. Begitu berdebar-debar ketika menunggu hasil apa yang dilihat oleh dokter. “Selamat, Bu Kenaya hamil.” Dokter melihat jika ada janin di rahim Kenaya. Kenaya merasa lega karena akhirnya dia benar-benar hamil. Kean yang bahagia langsung mendaratkan kecupan di punggung tangan sang istri. “Kita akan punya anak.” Kean benar-benar merasa bahagia karena akhirnya dapat memiliki anak kembali. “Iya.” Air mata Kenaya kembali menetes. Setelah dia kehilangan anak. Akhirnya dia kembali diberikan kepercayaan memiliki anak secepat ini. Rasanya benar-benar Kenaya merasa dilimpahi berkah yang begitu banyaknya. “Aku akan punya cucu lagi, Mommy.” Mommy Freya langsung memeluk Grandma Shea benar-benar merasa bahagia akhirnya dapat memiliki cucu lagi. “Iya, aku juga akan punya cicit.” Grandma Shea begitu bahagia sekali. Semua yang berada di ruang dokter begitu bahagia sekali. Karena cicit Adion akan hadir lagi setelah anak dari Lean. Dokter men

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 166 Kebahagiaan

    “Kita mampir ke apotek.” Kenaya menatap Kean yang sedang sibuk menyetir. “Kamu mau beli apa? Kamu sakit?” tanya Kean sedikit panik ketika mendengar Kenaya meminta ke apotek. “Tidak. Aku hanya mau beli alat tes kehamilan.” Kenaya menjelaskan apa yang membuatnya ingin ke apotek. “Kamu hamil?” tanya Kean menatap Kenaya. “Belum. Aku baru mau mengecek saja.” Kenaya mencoba menjelaskan. “Memang sudah terlambat datang bulan?” Kean begitu penasaran. “Iya, sudah telat dua minggu, Tadi saat mommy tanya dan aku baru ingat.”“Baiklah, kita beli atas tes kehamilan.” Kean begitu bersemangat sekali ketika mendapatkan kabar istrinya terlambat datang bulan. Dia berharap ada Kean junior di dalam rahim sang istri. Mereka sampai di apotek. Kenaya langsung membeli alat tes kehamilan di temani Kean. Ini bukan pertama kali Kenaya membeli alat tes kehamilan. Karena dulu dia pernah membelinya sebelum pernikahan dengan Jerick. Saat sudah mendapatkan alat tes kehamilan. Mereka segera pulang. Rencananya,

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 165 Pembukaan

    Apa yang dikatakan Kean memang benar. Apa yang dilakukan adalah untuk menyalurkan hobi. Apa yang dilakukannya hanya untuk membuatnya bahagia. Jika pun ada banyak orang yang beli, itu adalah nilai tambah saja. “Baiklah.” Kenaya pun mengangguk. Dia jauh lebih tenang ketika sang suami mengatakan hal itu padanya. “Ayo, kita berangkat.” Kean meraih tangan sang istri. Mengajaknya untuk segera ke toko bunga. Kenaya dengan penuh semangat menerima ajakan Kean. Mereka segera berangkat bersama untuk ke toko bunga. Saat sampai di toko bunga, Kean dan Kenaya begitu terkejut. Ternyata ada banyak orang yang sedang menunggu di depan toko. Mereka semua ingin membeli bunga hidup yang tampak cantik sekali. Apalagi memang ada program diskon yang diberikan Kenaya. “Apa mereka benar-benar datang untuk membeli bunga?” Kenaya tidak menyangka jika pembukaan tokonya akan dihadiri banyak orang. “Banyak orang suka berkebun. Jadi wajar jika mereka antusias untuk membeli bunga.” Kean mengulas senyum. Dia sen

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 164 Toko Bunga

    Bulan madu yang sudah berakhir mengantarkan Kenaya dan Kean kembali. Tentu saja tempat yang mereka tuju adalah rumah baru mereka. Mereka langsung menempati rumah mereka sesuai dengan keinginan mereka berdua. Hari ini Kean sudah mulai bekerja. Karena itu Kenaya bangun lebih awal untuk mempersiapkan semuanya. Kemarin, Kenaya sudah berbelanja. Jadi pagi ini dia bisa memasak untuk suaminya.Kenaya sibuk di dapur membuat masakan. Pagi ini dia ingin membuat scramble egg. Makanan simple yang pas untuk sarapan. Kenaya memasak sambil mendengarkan musik. Membuatnya semakin bersemangat. Kean yang bangun melihat Kenaya yang asyik memasak dan menggoyangkan tubuhnya. Hal itu membuat senyum manis menghiasi wajahnya. Ternyata tidak ada asisten rumah tangga membuat lebih nyaman. Buktinya sang istri begitu leluasa keluar hanya dengan menggunakan baju tidur pendek dengan tali spageti. Kenaya yang selesai segera berbalik untuk meletakkan scramble egg yang dibuatnya. Namun, alangkah terkejutnya ketika

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 163 Bulan Madu Part 4

    Seminggu Kean dan Kenaya berada di London. Mereka menikmati banyak tempat di London. Menikmati kuliner di negeri ratu Elisabet tersebut. Keduanya begitu bahagia sekali. Karena akhirnya mimpi mereka untuk ke London sudah terwujud. Hari ini rencananya mereka akan kembali. Naik pesawat pada siang hari. “Kenapa tujuan kita tidak ke Indonesia?” Kenaya menatap suaminya ketika melihat tiket pesawat yang dipegangnya. Tujuan pesawat justru adalah Male. Kota yang berada di Maladewa. Kota dengan laut dan pantai yang begitu indah. “Bulan madu kita belum berakhir.” Kean tersenyum. Kean sengaja mengubah rute. Dia masih ingin menikmati waktu dengan Kenaya. Sengaja memilih pantai karena sejatinya Kean menyukai pantai. Apalagi ketika melihat pantai saat alam hari. Namun, karena janjinya pada Kenaya, dia membawa Kenaya ke London lebih dulu. Kenaya mengulas senyum. Jika ditanya apakah dia suka jika bulan madunya diperpanjang, tentu saja jawabannya iya. Jadi dia tidak menolak ketika sang suami mengaj

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 162 Bulan Madu Part 3

    “Bukan apa-apa.” Kenaya menggeleng. “Aku tadi melihat jaring ikan di dalam kopermu.” Kean hanya melihat sekilas. Jadi dia mengatakan apa yang dilihatnya saja. Jaring ikan? Kenaya tak habis pikir ucapan Kean. Namun, jika dipikir-pikir memang baju tadi seperti jaring ikan. “Coba lihat.” Kean menghampiri sang istri. Memaksa sang istri membuka koper. “Tidak mau.” Kenaya masih berusaha untuk menutup kopernya. Kean yang melihat hal itu langsung menggelitik tubuh sang istri. Alhasil Kenaya melepaskan pegangannya pada koper. Melihat celah itu, Kean segera membuka koper. Dia langsung mengambil baju yang disembunyikan oleh Kenaya. Kemudian merentangkannya agar dapat melihat baju apa itu. Kean membulatkan matanya ketika melihat jika baju yang disembunyikan Kenaya adalah baju tidur seksi. “Itu dari mommy. Aku baru membukanya tadi.” Kenaya menjelaskan dari mana baju itu berasal. Kean tidak menyangka jika sang mommy memberikan Kenaya baju seperti ini pada istrinya. Sang mommy benar-benar pa

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 161 Bulan Madu Part 2

    Sesuai janji Kean, sore ini Kean membawa Kenaya ke London Eye. Mereka menuju ke London Eye untuk menikmati melihat kota London. Kean sengaja memesan tempat khusus. Jadi hanya mereka berdua isinya. Jangan ditanya berapa uang yang harus dikeluarkan Kean untuk memesan tempat privat. Pastinya cukup besar. Namun, jika dibanding dengan yang terisi dengan beberapa orang. Kean dan Kenaya masuk ke dalam kapsul. Saat baru masuk, Kenaya dikejutkan dengan meja makan yang terdapat di dalamnya. Tadi dia melihat kapsul lain, tetapi tidak ada meja makan seperti yang dipesan Kean. “Kamu memesannya khusus?” tanya Kenaya memastikan. “Tentu saja. Ini adalah bulan madu kita. Jadi aku ingin yang spesial.” Kean mengulas senyum di wajahnya. Kenaya merasa beruntung sekali karena Kean menyiapkan bulan madu mereka dengan sempurna. Tentu saja ini akan diingatnya sampai kapan pun. “Ayo, masuk.” Kean mengulurkan tangan, mengajak Kenaya untuk masuk ke dalam kapsul tersebut. Kenaya segera masuk.

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 160 Bulan Madu Part 1

    Waktu sudah menunjukan jam dua belas, tetapi dua insan manusia itu masih asyik saling memeluk di bawah selimut. Kegiatan semalam yang menguras tenaga membuat keduanya begitu lelah sekali. Hingga sesiang ini mereka masih belum mau bangun. Kenaya yang membuka mata lebih dulu melihat Kean yang masih tertidur pulas. Melihat Kean membuat Kenaya membelai lembut wajah Kean. Kenaya merasa bersyukur sekali karena ada Kean di hidupnya. Apalagi kini mereka sudah menjadi pasangan suami dan istri. Tangan halus Kenaya yang membelai lembut wajah Kean membuat Kean yang tidur terbangun. Hal pertama yang dilihat saat membuka mata adalah wajah cantik Kenaya. Senyum manis dari Kenaya menyambutnya, hingga menularkan senyum di wajahnya. “Apa aku sedang bermimpi?” tanya Kean. “Kamu tidak sedang bermimpi. Memangnya kenapa?” Kenaya begitu penasaran sekali.“Karena aku melihat bidadari di depanku. Jadi aku pikir aku bermimpi.” Kenaya langsung tersenyum mendengar ucapan Kean. “Coba aku cek dulu.” Kean men

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 159 Malam Panas

    Kenaya membenarkan apa yang dikatakan oleh Kean. Kamar mandi begitu tampak romantis. Apalagi tampak begitu indah dengan pemandangan kota yang terlihat dari atas. “Kaca itu transparan?” tanya Kenaya ketika menyadari pemandangan kota terlihat dari dalam. “Kaca itu memang memperlihatkan pemandangan dari luar, tetapi ketika melihat dari luar, pemandangan dari sini tidak terlihat.” Kean mencoba menjelaskan pada Kenaya. Kenaya mengangguk mengerti. “Tapi, aku tetap tidak nyaman.” Kenaya merasa tidak leluasa. “Aku akan menutupnya.” Kean tidak mau sampai Kenaya tidak nyaman. Karena itu, dia segera mengambil remote dan menutup jendela tersebut. Kenaya lebih lega ketika melihat kaca kini tertutup. Paling tidak dia akan lebih nyaman. Kean segera beralih kembali pada sang istri. Memutar tubuh sang istri untuk dapat meraih ritsleting gaun yang dipakai. Perlahan Kean menurunkan ritsleting gaun tersebut. Kenaya memejamkan matanya ketika tangan Kean terasa menurunkan ritsleting gaunnya. Jantung

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status