Bee menggeliatkan tubuh untuk meregangkan ototnya yang terasa kaku.Masih dengan mata terpejam membalikkan tubuh lalu merentangkan tangan untuk memeluk guling namun benda keras yang ia rasakan.Bee tersenyum sangat cantik sebelum membuka matanya karena tau bila yang sedang ia peluk saat ini adalah Akbi.“Lo mimpi apa sampe senyum-senyum gitu?” bisik Akbi kemudian menghadiahkan sebuah kecupan singkat di bibir Bee.Bee membuka mata dan langsung mendapati netra pekat itu menatapnya dari atas.“Mimpi indah banget, aku jadi designer yang karyanya di beli sama istri presiden,” balas Bee lalu tertawa geli.“Itu bukan mimpi ... itu kenyataan, baby!” ujar Akbi gemas sambil menjawil hidung Bee.“Oh kenyataan ya?” Bee tergelak sampai memejamkan mata.Ya ampun, gemesin banget sih istrinya kalau lagi manja gini.“Baby?” “Ya, Bi?” Bee memiringkan tubuhnya agar bisa menatap wajah Akbi yang tampan dengan rambut acak-acakan bangun tidur.Beruntung hari ini adalah hari minggu jadi mereka bisa melaku
“Bi, aku ke toilet sebentar ya ... kamu duluan ke ruang tunggu.” “Gue anterin!” “Enggak usah, tunggu aja di sana ... temen-temen kamu udah di dalem ... nanti aku nyusul.” “Beneran kamu enggak apa-apa?” Ya ampun Akbi, ya enggak mungkin juga Bee kenapa-kenapa.Bee cuma mau pergi ke toilet di bandara yang terjamin keamanannya karena di jaga ketat di setiap penjuru, bukan mau pergi perang.“Ya udah, kalau ada apa-apa telepon gue!” Kalimat perhatian itu lagi yang pernah Bee dengar diucapkan untuk Anggit dan kini ia sering mendapatkannya.“Iya ... sayang,” balas Bee melirih kemudian buru-buru pergi.Kedua sudut bibir Akbi tertarik ke atas membentuk sebuah lengkung senyum.Perempuan itu munafik, selalu mengatakan yang sebaliknya dari apa yang ia rasakan.Bangun tidur tadi Bee memintanya untuk tidak merubah apapun termasuk memberi panggilan sayang dan mengatakan lebih baik hubungan mereka mengalir apa adanya tapi hari masih siang sudah dua kali Bee memanggilnya dengan sebutan sayang.Bag
Akbi tidak sedikitpun melepaskan genggamannya dari tangan Bee.Sesekali lelaki itu merengkuh pinggang Bee atau setengah memeluknya bahkan tidak segan memberikan kecupan di kepala Bee.Terlalu berlebihan di mata Zidan dan Raka karena lelaki itu pernah menyebutkan bila ia hanya mencintai Anggit dan terpaksa menikahi Bee.Bee yang mendapat perlakuan manis seperti itu juga merasakan hal yang sama biarpun memang akhir-akhir ini Akbi selalu bersikap posesif menunjukkan kasih sayangnya.Lupakan lah bagian lelaki itu yang nyaris menganiayanya karena cemburu yang tidak diakui Akbi itu sempat menutup mata hati dan logika.“Istri-istri para senior kamu enggak dateng?” Akbi yang berjalan beriringan dengan Bee menoleh, mata lentik istrinya menatap lurus ke depan padahal baru saja ia melontarkan pertanyaan.Bee sedang menyembunyikan kecewa yang tersirat dari pertanyaannya tadi.Ia pikir Yuni, Hanny dan Icha akan ikut merayakan pesta ulang tahun Akbi bersama para suaminya.Hanya mereka bertiga yang
“Baby!” panggil Akbi dari luar kamar, lelaki itu tengah menyandar sambil meluruskan kakinya di atas sun lounger pinggir kolam.“Ya?” jawab Bee cepat yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan wajahnya.Perempuan itu celingukan mencari suaminya lalu mempercepat langkah menuju pintu yang menghubungkan area dalam dan area luar kamarnya.“Kamu manggil? Tanya Bee lagi seraya menghampiri Akbi.Lelaki itu memegang coupette berisi gin dan vermouth yang tinggal setengah.Matanya menatap Bee intens, lekukan di tubuh mungil itu nampak jelas karena memakai baju tidur model chemises yang merupakan dress pendek berbahan satin tanpa lengan dengan model baby doll dan sedikit ketat di bagian pinggul.Seringai terbit di sudut bibir Akbi, istri mungilnya juga ternyata sudah mempersiapkan diri untuk malam ini.Akbi mengangkat tangan memberi kode agar Bee lebih mendekat.“Erick lagi ngintip dari kamarnya ... duduk di pangkuan gue.” Akbi memang mahir dalam urusan membuat orang lain cembur
“Ta ... tapi—“ “Lo yakin waktu dulu sampe masuk gini?” Akbi masih belum bergerak, mereka memperdebatkan prasangka Bee yang menganggap dirinya sudah tidak perawan namun kenyataannya beberapa detik lalu Akbi lah yang mendapatkan kesucian Bee.Bee menggelengkan kepala, rasanya tidak tapi ia juga lupa.“Gue ... suami lo yang merawanin lo Bee, bukan Erick,” ucapnya penuh keyakinan.Air mata Bee mulai merebak, ia terisak menarik tubuh Akbi agar memeluknya.“Maafin gue,” Akbi berbisik sambil mengusap kepal Bee lembut.Mengecup kening wanitanya yang melantunkan isak tangis pilu sementara tubuh mereka masih menyatu.“Enggak Bi, justru aku lega karena kamu yang pertama ... aku menyerahkannya untuk kamu, suami aku,” balas Bee di sela isak tangis.Hati Akbi terasa ngilu mengingat ucapan Verro di toilet ketika berlangsungnya pesta pernikahan mereka enam bulan yang lalu.Verro menceritakan bahwa Bee sampai babak belur mempertahankan kesuciannya dari Erick yang kini perempuan itu berikan kepadanya
“Cewek ... tuh cewek!” Zidan berseru ketika melihat sosok perempuan cantik dengan topi pantai besar di kepalanya.Sontak semua menoleh dan terpana dengan kulit putih mulus terpapar sinar matahari.Beruntung para wanita masih sibuk dengan acara mandi plus berdandan sehingga belum berada di restoran resort bersama mereka saat ini.Erick sampai tidak sadar membuka mulutnya cukup lebar sama seperti matanya.Bahkan Raka dan Verro sudah meringis ingin sekali menarik perempuan itu dan membawanya ke tempat teduh agar terhindar dari teriknya sinar matahari.Tapi tidak dengan Akbi karena di hati lelaki itu hanya ada Bee seorang terlebih tadi malam telah merasakan pengalaman menakjubkan bersama sang istri yang sangat berkesan dan tidak akan pernah bisa ia lupakan.Hingga pagi tadi istrinya sulit turun dari tempat tidur, perempuan itu bilang bila kakinya lemas dan terasa sakit yang luar biasa pada bagian intinya.Tentu saja Bee merasa seperti itu karena milik Akbi yang besar terbenam beberapa kal
Bee mendengar semua ucapan Verro begitu juga Akbi yang telah mengetatkan rahang dengan tangan terkepal.Haruskah Verro mengungkap aib Bee di depan teman-teman suaminya?Bila seperti ini, niat Verro yang ingin membela Bee malah membuat nama baik Bee tercoreng terlebih nyatanya Bee masih suci sampai tadi malam perempuan itu yang memberikannya kepada Akbi.Faktanya, renggut merenggut kesucian tidak semudah ketika kita sudah berpengalaman bahkan terkadang yang memiliki pengalaman pun sulit untuk menembus selaput dara itu.Dan pada beberapa tahun lalu, Erick belum memiliki pengalaman ketika hendak melakukannya dengan Bee.Ditambah penolakan Bee yang terang-terangan membuat Erick panik ketika mencoba memasuki Bee dan malah menganiayanya.“Baby!!” panggil Akbi ketika Bee berlari hendak pergi dari restoran namun tubuh Akbi yang tinggi besar dapat menyamai langkahnya.Akbi mencekal tangan Bee lalu membawa tubuh mungil sang istri dalam dekapan kemudian menghampiri Verro dan teman-teman yang lai
Ekspresi malas yang Akbi tunjukan membuat Bee tidak nyaman. Lelaki itu pasti tidak akan mau repot-repot merubah raut wajah masam itu di depan teman-temannya nanti. Sesuai permintaan Zidan, Bee berhasil mengajak Akbi ke dayclub beach dengan usaha lebih dan juga banyak syarat yang diminta lelaki itu. Apalagi syaratnya bila bukan tentang kegiatan nanti malam di atas ranjang. Dengan sangat terpaksa Bee menyanggupi apapun permintaan suaminya yang penting lelaki itu mau datang ke perayaan pesta ulang tahunnya sendiri. Bila sudah seperti ini Akbi seperti balita besar yang sedang merajuk. Tubuh kekar dengan tato di bagian punggung sungguh tidak sesuai dengan sifat kekanak-kanakan yang dimiliki Akbi."Bi, jangan gitu donk mukanya!" tegur Bee sambil menghentikan langkah menoleh ke samping menatap suaminya. "Emang muka gue gimana?" tanya lelaki itu ketus yang juga ikut menghentikan langkah."Alisnya jangan kriting gitu enggak enak diliat, tau ...," protes Bee, tatapannya memelas berharap
“Sorry, enggak sengaja ... gue buru-buru,” ujar Arsha kepada gadis populer yang baru saja ia senggol tanpa sengaja.“Heh, pendek! Seenaknya aja lo minta maaf ... emang gue segede gini enggak keliatan apa? Dasar pendek ... anak kurcaci!” teriak Devina tepat di depan wajah Arsha.Devina Agni yang sedari SMP sudah sering wara-wiri di layar televisi membintangi iklan maupun sinetron.Karirnya tersebut tidak lepas dari bantuan sang Bunda yang juga merupakan seorang artis pada jamannya meski sampai saat ini masih terkenal dengan semua skandal yang melekat pada dirinya semenjak muda.Devina sendiri masih disanksikan siapa Ayah kandung yang sebenarnya karena tiba-tiba Ibunda dari Devina itu menghilang lalu beberapa tahun kemudian muncul kembali dengan status sebagai janda dan digosipkan menjadi pelakor dalam rumah tangga seorang pengusaha tambang dari Kalimantan.Setelah itu ia di gosipkan memiliki hubungan terlarang dengan produser film untuk bisa ikut berperan di layar lebar meski hanya seb
“Maheswari Arshavina Marthadidjaya!!” Teriak Akbi memanggil putri kecilnya yang berumur lima tahun.Gadis kecil itu sedang asyik menggoreskan paku berkarat pada body mobil mewah seharga lima belas miliar milik sang Daddy.Menggambar gunung dan tumbuhan juga beberapa bentuk abstrack tidak jelas.Telinganya tertutup headphone dengan tanduk unicorn, suara kencang terdengar dari sana hingga Akbi bisa mendengar lagu apa yang sedang di putar headphone canggih tersebut.Akbi menyimpan kedua tangannya di pinggang, ia jengkel bukan karena Arsha melukis mobilnya tapi karena suara kencang di headphone tersebut bisa saja membuat si bungsu tuli.Akbi tarik headphone berwarna pink itu membuat gadis kecil dengan rambut kuncir kuda mendongakan kepala.“Hai Dad, look!” Arsha berseru sambil menunjuk lukisannya.“Bagus ‘kan, Dad?” tanyanya lagi sambil memiringkan kepala dengan senyum manis semanis senyum sang Mommy.Akbi menggendong Arsha lalu mengambil paku berkarat dari tangan mungil itu untuk ia buan
Kehamilan Bee yang kedua ini sungguh berat padahal hanya ada satu janin saja di dalamnya tidak seperti ketika hamil si kembar yang walaupun perutnya sangat besar dan membutuhkan asupan gizi dua kali lipat tapi tidak ada kendala yang berarti.Mual dan susah makan hanya pada trimester pertama setelah itu Bee menjalani aktivitas seperti biasa.Tapi anehnya, kehamilan Bee saat ini berbanding terbalik dengan kehamilan yang sebelumnya.Semakin besar kandungan Bee, semakin sering mengalami muntah dan juga sulit memasukan sesuatu ke dalam mulutnya.Beruntung pekerjaannya yang masih tersisa setelah pesta Gunadhya dapat diselesaikan oleh bantuan Ibu Aneu juga tim dan untuk sementara Bee tidak menerima pesanan kebaya hingga tubuhnya pulih pasca melahirkan.Selama kehamilannya Bee sudah di rawat dua kali di rumah sakit, seperti saat ini ketika kehamilannya sudah sangat besar dan mendekati waktu melahirkan, ia harus terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.Di sebrang sana, Akbi yang menungguin
“Harusnya mereka dibawa,” Bee menggerutu sambi memajukan bibirnya.Mereka yang dimaksud Bee adalah si kembar dan Akbi sudah langsung tau ketika melihat wajah sang istri yang tampak sendu. Saat ini mereka sudah berada di kapal pesiar menuju Thailand, kamar exclusive itu memiliki balkon, privat pool juga jacuzy.Sambil menikmati matahari terbenam, keduanya bersandar pada daybed.Tidak ada masalah ketika tadi keduanya pergi meninggalkan si kembar, semua telah disiapkan secara matang.Diana akan tinggal di rumah Bee selama perjalanan bulan madu itu.Seperti pasangan yang baru menikah pada umumnya, Akbi dan Bee juga tampak mesra saling rangkul dan banyak tertawa dengan obrolan receh mereka ketika berada di bandara menunggu pesawat sampai menginjakan kaki di kapal pesiar ini.Tapi setelah semua itu, Bee merasa hampa, kosong dan kehilangan.Biasanya sore hari adalah waktunya ia memandikan si kembar kemudian memberi mereka makan sambil menunggu Daddynya pulang kerja.Tidak seperti sekarang,
Gaun pengantin indah rancangan khusus sang Ibunda tercinta yang merupakan designer ternama itu membalut tubuh Bee dengan sempurna.Model gaun mermaid, menampilkan perut Bee yang sudah sedikit buncit. Seakan ingin menunjukan eksistensi anak ke tiga mereka yang berada di dalamnya.Mata Akbi sulit lepas dari tatapannya kepada sang istri, crown dikepalanya dengan surai di pelipis membuat Bee tampak secantik dewi Yunani.Tidak ada heels tinggi untuk membuat tubuh Bee tampak jenjang, Akbi menyembunyikannya lalu menggantinya dengan flatshoes berwarna senada dengan gaun dan memiliki bunga besar sebagai aksen di bagian depannya.“Kamu siap?” Akbi bertanya sebelum mereka keluar.“Bersamamu, aku selalu siap ...,” jawab Bee mantap memunculkan sebuah senyum di bibir Akbi.Sambil menggendong Aarash dan Aarav keduanya melangkah pelan melewati jalan setapak yang dibentuk dari taburan bunga.Semua kamera profesional maupun handphone terarah kepada mereka.Lagu milik Jhon Legend berjudul All Of Me yang
Beberapa minggu terakhir, Akbi maupun Bee disibukan dengan persiapan pernikahan tapi juga tidak sampai membuat keduanya stress karena mereka menyerahkan semuanya kepada Wedding Organizer berpengalaman dan profesional.Mereka berdua juga tidak pernah sulit menentukan pilihan mulai dari tempat acara hingga souvenir untuk para tamu.Bukan bermaksud meremehkan tapi untuk menuju sebuah kebahagiaan kita juga harus menempuhnya dengan suka cita.Bee tidak pernah mengira bila Ibu Aneu ternyata diam-diam telah membuatkannya kebaya dan gaun pengantin yang akan dikenakannya pada resepsi pernikahan.Ibu Aneu yang sudah mengetahui ukuran badan Bee, tiba-tiba saja beliau memintanya untuk melakukan fitting agar bisa memperbaiki kekurangan tapi ternyata sesuatu yang dibuat dengan cinta dan kasih sayang tidak perlu diragukan hasilnya.Semuanya pas tanpa sedikitpun kekurangan, sempurna membalut tubuh Bee seperti saat ini.“Kakak ... adik ... Mommy cantik, enggak?” tanyanya pada si kembar yang asyik berm
“Lagi apa?” tanya suara dari sebrang sana, ekspresi wajah pria dalam panggilan video itu juga tampak tenang tidak mencerminkan suasana hatinya saat ini yang sedang tegang menjelang akad nikah esok hari.“Abis maskeran, biar besok make up-nya nempel sampe malem,” Bee menjawab sama tenangnya.Berbeda dengan Akbi, perasaan Bee malah jauh lebih lega.Tidak seperti pernikahan yang pertama, berniat menodai kesucian mahligai pernikahan—pernikahannya kali ini bersama Akbi memang berniat membangun rumah tangga yang bahagia, untuk menyempurnakan setengah Agamanya.“Besok enggak usah cantik-cantik banget ya, By ... aku suka kesel kalau ada cowok ngeliatin kamu terus-terusan” Bee tersenyum dan senyum itu sangat menarik hati Akbi, begitu cantik luar biasa bila Bee sedang tersenyum tersipu seperti itu.“Meski banyak pria menggoda, tapi hati ini tau harus berlabuh di mana,” ujar Bee berpuitis.Akbi tergelak, biasanya dirinya yang menggoda Bee dengan kata-kata puitis atau lagu yang sesuai dengan per
“Calon istri siapa sih, cantik banget ...,” ujar Akbi setelah memberikan satu kecupan di pipi Bee.Kalimat biasa namun berdampak luar biasa bagi setiap wanita.Apalagi pria itu mengecup pipinya ditengah-tengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan akad nikah Zeline.Tapi saat ini Akbi sedang tidak berdusta pasalnya Bee memang berdandan sangat cantik untuk pesta pernikahan Zeline Gunadhya.Pagi sekali Bee datang ke hotel ini untuk mengecek dan memastikan kebaya akad nikah yang akan dikenakan Zeline. Semua sempurna, tidak ada kekurangan apalagi cacat, ingatkan Bee untuk memberi bonus pada krunya yang memperlakukan semua gaun tersebut dengan sangat hati-hati. Zeline tampak puas ketika melihat tubuhnya di cermin terbalut kebaya akad nikah, begitu pula dengan seluruh keluarga Gunadhya.Sungguh suatu kehormatan bagi Bee dipercaya menjadi bagian dalam momen bersejarah bagi keluarga Gunadhya.“Si kembar mana?” Bee bertanya untuk menetralkan persaannya yg sedang tersipu.Kemarin Bee memin
Betapa sulitnya driver mengemudikan mobil untuk bisa melewati kerumunan para pencari berita yang memadati gerbang komplek perumahan kaum jetset dimana rumah Ibu Aneu berada.Undangan pesta pertunangan Akbi dan Bee yang tersebar menjadi berita hangat di kalangan infotainment terlebih foto keduanya yang tertangkap kamera netizen sedang nonton bersama beberapa waktu lalu menjadi pencetus berita tersebut yang menjadi bola liar dan menghasilkan banyak asumsi publik.Beni sengaja meminta aparat keamanan untuk membantu tim sekuriti komplek agar tidak mengijinkan para pencari berita masuk dan mengganggu jalannya acara.Meski Akbi sudah berjanji untuk memberikan klarifikasi ketika pesta pernikahannya nanti akan tetapi mereka seolah tidak sabar ingin mengetahui alasan kenapa di batalkannya pesta pernikahan dengan Anggit.Bukan hanya Akbi dan Bee yang dikejar-kejar wartawan, Anggit pun demikian namun tidak satu patah kata pun keluar dari mulutnya.Saat ini perempuan itu tidak menerima job mengin