“Ta ... tapi—“ “Lo yakin waktu dulu sampe masuk gini?” Akbi masih belum bergerak, mereka memperdebatkan prasangka Bee yang menganggap dirinya sudah tidak perawan namun kenyataannya beberapa detik lalu Akbi lah yang mendapatkan kesucian Bee.Bee menggelengkan kepala, rasanya tidak tapi ia juga lupa.“Gue ... suami lo yang merawanin lo Bee, bukan Erick,” ucapnya penuh keyakinan.Air mata Bee mulai merebak, ia terisak menarik tubuh Akbi agar memeluknya.“Maafin gue,” Akbi berbisik sambil mengusap kepal Bee lembut.Mengecup kening wanitanya yang melantunkan isak tangis pilu sementara tubuh mereka masih menyatu.“Enggak Bi, justru aku lega karena kamu yang pertama ... aku menyerahkannya untuk kamu, suami aku,” balas Bee di sela isak tangis.Hati Akbi terasa ngilu mengingat ucapan Verro di toilet ketika berlangsungnya pesta pernikahan mereka enam bulan yang lalu.Verro menceritakan bahwa Bee sampai babak belur mempertahankan kesuciannya dari Erick yang kini perempuan itu berikan kepadanya
“Cewek ... tuh cewek!” Zidan berseru ketika melihat sosok perempuan cantik dengan topi pantai besar di kepalanya.Sontak semua menoleh dan terpana dengan kulit putih mulus terpapar sinar matahari.Beruntung para wanita masih sibuk dengan acara mandi plus berdandan sehingga belum berada di restoran resort bersama mereka saat ini.Erick sampai tidak sadar membuka mulutnya cukup lebar sama seperti matanya.Bahkan Raka dan Verro sudah meringis ingin sekali menarik perempuan itu dan membawanya ke tempat teduh agar terhindar dari teriknya sinar matahari.Tapi tidak dengan Akbi karena di hati lelaki itu hanya ada Bee seorang terlebih tadi malam telah merasakan pengalaman menakjubkan bersama sang istri yang sangat berkesan dan tidak akan pernah bisa ia lupakan.Hingga pagi tadi istrinya sulit turun dari tempat tidur, perempuan itu bilang bila kakinya lemas dan terasa sakit yang luar biasa pada bagian intinya.Tentu saja Bee merasa seperti itu karena milik Akbi yang besar terbenam beberapa kal
Bee mendengar semua ucapan Verro begitu juga Akbi yang telah mengetatkan rahang dengan tangan terkepal.Haruskah Verro mengungkap aib Bee di depan teman-teman suaminya?Bila seperti ini, niat Verro yang ingin membela Bee malah membuat nama baik Bee tercoreng terlebih nyatanya Bee masih suci sampai tadi malam perempuan itu yang memberikannya kepada Akbi.Faktanya, renggut merenggut kesucian tidak semudah ketika kita sudah berpengalaman bahkan terkadang yang memiliki pengalaman pun sulit untuk menembus selaput dara itu.Dan pada beberapa tahun lalu, Erick belum memiliki pengalaman ketika hendak melakukannya dengan Bee.Ditambah penolakan Bee yang terang-terangan membuat Erick panik ketika mencoba memasuki Bee dan malah menganiayanya.“Baby!!” panggil Akbi ketika Bee berlari hendak pergi dari restoran namun tubuh Akbi yang tinggi besar dapat menyamai langkahnya.Akbi mencekal tangan Bee lalu membawa tubuh mungil sang istri dalam dekapan kemudian menghampiri Verro dan teman-teman yang lai
Ekspresi malas yang Akbi tunjukan membuat Bee tidak nyaman. Lelaki itu pasti tidak akan mau repot-repot merubah raut wajah masam itu di depan teman-temannya nanti. Sesuai permintaan Zidan, Bee berhasil mengajak Akbi ke dayclub beach dengan usaha lebih dan juga banyak syarat yang diminta lelaki itu. Apalagi syaratnya bila bukan tentang kegiatan nanti malam di atas ranjang. Dengan sangat terpaksa Bee menyanggupi apapun permintaan suaminya yang penting lelaki itu mau datang ke perayaan pesta ulang tahunnya sendiri. Bila sudah seperti ini Akbi seperti balita besar yang sedang merajuk. Tubuh kekar dengan tato di bagian punggung sungguh tidak sesuai dengan sifat kekanak-kanakan yang dimiliki Akbi."Bi, jangan gitu donk mukanya!" tegur Bee sambil menghentikan langkah menoleh ke samping menatap suaminya. "Emang muka gue gimana?" tanya lelaki itu ketus yang juga ikut menghentikan langkah."Alisnya jangan kriting gitu enggak enak diliat, tau ...," protes Bee, tatapannya memelas berharap
“Dari tadi Akbi di sana ngeliatin kamu terus loh, Bee!” kata Hanny memberitahu, dagunya mengendik ke atas di mana Akbi sedang duduk hanya bersama Zidan dan Raka.Bee menoleh ke atas, senyum manisnya ia berikan untuk sang suami lalu melambaikan tangan.Betapa tampan suaminya yang memakai kaca mata hitam.Tubuh tegap Akbi di balut kemeja berbahan jatuh sehingga saat angin menerpanya, otot-otot indah itu tercetak sempurna.Beberapa pria yang sudah Akbi tandai karena menatap istrinya intens ikut mengangkat kepala menatapnya.Ia melambaikan tangan sambil tersenyum dengan maksud selain membalas tindakan istrinya juga agar laki-laki di bawah sana tau diri dan tidak mengarahkan matanya lagi pada Bee.Tanpa Akbi sadari bila tidak jauh darinya ada dua orang perempuan yang terluka hatinya karena ternyata sedari tadi lelaki itu fokus bukan menatap pemandangan tapi menatap perempuan lain.“Iya ... itu tuh laki-laki yang sering berbuat tidak senonoh sama aku,” balas Bee berkelakar.Gelak tawa terce
“Bee ...,” Kinan menyapa canggung ketika mereka bertemu di jalan setapak yang menghubungkan area hotel dengan lobby.“Eh Kinan, enggak ikut ke nightclub?” Bee balas menyapa.Kinan menggelengkan kepala sebagai jawaban.Malam ini adalah pestanya Erick, semua sudah pergi beberapa menit lalu termasuk istri para senior.Akbi sempat mogok pergi tapi Bee mengancam akan mengingkari perjanjian mereka tadi siang mengenai kegiatan di atas ranjang bila Akbi tidak pergi.Bee juga bilang bila Erick sudah bersikap dewasa dengan berani datang ke pesta ulang tahunnya, sekarang giliran Akbi yang berbuat demikian.Akhirnya lelaki itu pergi dengan sangat terpaksa dan raut malas.Tapi Bee yakin setelah sampai di sana, Akbi pasti akan menikmati pesta itu. “Kamu ... dari mana?” Kinan bertanya kembali.“Dari resepsionist, abis minta obat sakit kepala ... kayanya akunmasuk angin abis berenang tadi, eh ... jangan bilang Akbi ya!” Kinan tersenyum kemudian mengangguk pelan, sangat mengerti walau baru sebentar
Sekeras apapun Bee menolak rasa itu, tetap saja cinta yang sudah diberikan Tuhan tidak bisa ia kembalikan.Sebagaimana hati yang sudah terkena panah cupid, meski panah itu dicabut pasti akan berbekas.Duh, runyam kalau Bee jatuh cinta sama Akbi yang sudah memiliki kekasih sebelumnya dan berjanji akan bertanggung jawab atas apa yang telah ia renggut dari Anggit.Sulit untuk tidak jatuh cinta pada pria dengan sejuta seperti Akbi.Meski pembawaannya nampak arogan dan sombong namun Akbi memiliki hati yang tulus.Seperti ketika ia mencintai Anggit dengan tulus sampai tidak merasakan bila perempuan itu hanya menjadikannya atm berjalan tanpa mau mengerti dan peduli terhadapnya.Maklum saja pengalaman pertamanya berpacaran hanya bersama Anggit karena dulu ia sibuk belajar agar Papanya mengirimnya ke Indonesia.Tinggal bersama kedua orang tuanya yang sering bertengkar membuat Akbi nyaris gila ditambah tidak adanya perhatian dari mereka tentu saja ia jadi tidak mampu membedakan mana sayang dan
Akbi mengerjap kemudian terhentak bangun menegakkan tubuh ketika meraba space di sebelahnya dan tidak menemukan Bee di sana.Setelah sarapan pagi sekaligus makan siang tadi mereka sempat bercinta kembali dan berakhir dengan dirinya terkapar langsung memasuki alam mimpi tanpa mengingat apapun.Tidak perlu khawatir dengan cairan cinta yang telah ia keluarkan karena dengan sigap sang istri pasti membersihkannya.Benar saja, ketika Akbi mengintip ke dalam selimut tubuhnya telah bersih tanpa ada sisa lengket.Hanya saja saat ini ia masih dalam keadaan polos.“By? Baby?” panggil Akbi dengan lantang namun tidak ada jawaban.Akbi berpikir bila istrinya sedang keluar sebentar maka ia memutuskan untuk membersihkan tubuh.Cukup lama di dalam kamar mandi, masih belum ada tanda-tanda keberadaan Bee di dalam kamarnya.Setelah memakai pakaian yang baru, Akbi memutuskan keluar mencari Bee.Langkahnya terhenti ketika mendengar suara Zidan memanggil.Ia menoleh kemudian membelokkan tujuannya ke arah Zi