Philip kemudian pergi dari rumahnya untuk berlibur dan sekarang di sana hanya ada Noel yang masih terdiam. Ketika dia sudah kembali ke rumahnya, Noel kemudian membuka sebuah forum website gelap dan dia bergabung dengan mereka sebagai peretas. Di saat itu lah dia mulai kembali melakukan pekerjaannya itu dan sama sekali tidak mempedulikan apa pun di luar sana selain ke untungan baginya. Sementara itu, Philip juga melakukan hal yang sama dengan bergabung di website tersbeut dan menjadi peretas. Namun, kali ini dia melakukan tindakannya itu dengan hati-hati. Sebelumnya, dia bertemu dengan sepupu Grace dan mereka terlihat mengobrol dalam waktu yang lama. Negosiasi yang terjadi membuatnya merasa berpikir ulang dan akhirnya sambil merenungi perbuatannya itu.
“Jangan khawatir. Aku sudah mengembalikan semuanya.”
“Aku sudah tahu,” ucap sepupu Grace
“Apa kau akan mengatakannya kita bertemu seperti ini?”
“Tidak. Untuk apa? la
“Alice, ponselmu berbunyi tuh,” ucap Theresia“Oh, iya.”“Siapa? Orang penting?”“Ah, ini Adeline. Sepertinya dia sungguhan ingin bekerjasama denaganku.”“Jangan. Kau tidak seharusnya bekerjasama dengan orang itu,” ucap Theresia yang terus meyakinkannya.“Aku juga sebenarnya tidak tertarik. Hanya saja, melihatnya yang terus menghubungiku ini sedikit mencurigakan.”“Sudah kubilang kan sebelumnya. Jangan berurusan dengan anak itu. meski dia terlihat tidak berbahaya sama sekali.”“Oh iya, bukankah dia anak club penyiaran itu?” ucap Grace“Benar. di sana juga ada temamu kan siapa itu? Marsh...”“Marchell,” ucap Alice“Iya. Orang itu. eh, kenapa dia bergabung dengan club penyiaran?” ucap Theresia yang mendadak terkejut.“Bukankah dia dari dulu memang sudah tergabung?”
Dalam perjalanannya ketika pulang, dia melihat beberapa selebaran yang terpasang di dinding pinggir jalan. Dia melihat banyak sekali dan sepertinya dia membaca apa yang tertulis di sana. Sebuah pertunjukan yang akan di adakan beberapa minggu lagi. Dengan perlahan, Adeline terus melihatnya dan kemudian merasa ada yang dapat dia lakukan dari acara tersebut. Setelah dia mulai memutuskannya lagi, rupanya di pikirannya sudah terlintas sebuah ide yang membuatnya merasa senang dalam sekejap. Dia berjalan menuju ke sebuah cafe dan ternyata itu adalah tempat kerjanya Grace. Adeline memasuki tempat tersebut dan kemudian dia mengeluarkan laptopnya untuk mengerjakan sesuatu. Grace yang saat itu sedang libur dan tidak ada di sana membuatnya tidak dapat melihat kegembiraan yang terukir di wajah Adeline. Ketika dia sedang mengerjakan proyeknya itu, tiba-tiba saja Rona datang ke tempat tersebut dan kemudian mereka berdua saling bertemu dan menyapa. “Adeline?” ucap Rona “Oh, Rona. Ap
“Lalu, apa untungnya kau memberitahuku hal ini? Apa yang kau inginkan Rona?” ucap Adeline dengan tatapan serius. Dan kemudian Rona juga sudah memperlihatkan dirinya yang seakan sudah bisa menebak bahwa reaksinya akan seperti ini.“Yang ku inginkan hanya, kau mengetahui berita ini,” ucap Rona sambil tersenyum.“Apa kau sengaja?”“Ya?”“Kau sengaja mengatakannya di hadapanku? Bukankah seharusnya kau diam dan menunggu diriku mengetahuinya sendiri. Dibandingkan dengan memberitahuku seperti ini?”“Ah, aku tidak suka itu. mengetahui sendiri rumor tidak jelas begitu hanya akan membuat terluka saja.”“Apa?”“Kau tidak sadar dengan apa yang barusan ku katakan?”“Apa maksud perkataanmu?”“Sederhananya, mungkin di luar sana mereka sudah menelannya dan mempercayai akan hal itu. memangnya kau tidak berpikir sampai sejauh
“Halo. Ada apa kau menghubungiku?” tanya seseorang melalui panggilan telepon.“Entah kenapa tiba-tiba wanita itu datang kemari. Aku tidak habis pikir apa yang di lakukannya. Bisakah kau menghentikannya?”“Apa? kenapa harus aku?”“Dia salah satu orang yang bisa kau hentikan. Hanya kau.”“Apa dia melakukan sesuatu?”“Tidak. Dia hanya membahas mengenai perusahaan dan bahkan sahamnya. Aku tidak tahu harus berkata apa. karena itu lah aku hanya mendengarkannya saja.”“Baguslah. Jangan sampai kau membocorkannya.”“Tentu saja.”“Oh iya, apa kau sudah betemu dengan anak itu?”“Tidak. Dia tidak bisa di hubungi untuk beberapa lama.”“Kalau begitu temui kakak sulungnya saja.”“Apa?”“Tidak ada cara lain. dengan menggunakannya kita akan aman.”“Bu
“Halo Marchelll, tuan pengecut apa kau sudah tidur?” ucap Billy“Berisik. Ada apa malam-malam begini?”“Kau sudah baik-baik saja? Kemarin kau terlihat seperti menyedihkan dan bagaimana keadaanmu sekarang?”“Baik-baik saja. Apa yang kau inginkan?”“Ada beberapa tips dariku. Kau mau mendengarnya? Ini sangat ampuh loh?”“Tips apanya?”“Bukankah besok kau akan pergi berkencan? Karena itu aku akan memberitahumu.”“Apa?”“Jangan terkejut begitu. Sebagai teman memang sepantasnya aku memberitahu trik ini padamu. Tuan pengecut.”“Berhenti memanggilku tuan pengecut, playboy gila.”“Wah. Wah jangan membawa nama partai itu sama sekali tidak keren.”“Kau ingin bilang tips apa?”“Ternyata kau penasaran juga.”“Sial.”“Oke. Aku ak
Tidak lama setelahnya, Adeline langsung pulang dari tempat tersebut dan dalam perjalanannya dia meminum obat cair tersebut dan perlahan kepalanya sudah tidak terasa sakit lagi dan juga tidak ingin muntah. Orang itu memberikannya sebuah nasihat yang sangat di perlukan olehnya. Adeline kemudian berjalan menyusuri trotoar dan akan pulang ke rumahnya yang tidak jauh dari tempat tersebut. Sementara itu, di bar tersebut bartender itu kemudian merasa lega dengan senyuman yang terpancar di wajahnya.“Michael.”“Oh, kau. Mau pesan apa?”“Seperti biasanya ya kau selalu mendengarkan ucapan tidak berguna orang mabuk.”“Tidak juga. Itu bisa di bilang justru berguna. Kau memang seperti ini ya Jay. Sudah lama sekali tidak bertemu.”“Ah, itu karena aku baru saja kembali ke kota ini.”“Apa kau pindah?”“Ya. Jujur saja aku merasa kecewa tapi mau bagaimana lagi. ini adal
“Baiklah kalau begitu.”“Memangnya kenapa? Kau akan ikut bersama dengan teman-temanku?”“Apa itu boleh?”“Aku bisa membicarakannya dengan mereka. Kau juga sebaiknya ajak saja temanmu.”“Kalau soal itu, aku juga akan mengajaknya.”Mereka berdua terlihat sedang mengobrol begitu selesai mengerjakan tugasnya. Sementara itu, di luar tempat tersebut ada Rona yang akan memasuki tempat tersebut bersama dengan temannya namun dia memutuskan untuk pergi saja begitu melihat di dalamnya ada Marchell yang sedang bersama dengan seseorang. Rona mulai membalikan badannya dan dia hendak pergi namun temannya itu mengatakan sesuatu kepadanya dan membuatnya terdiam untuk sesaat.“Kau akan kemana? Bukankah kita sudah janji akan kemari?” tanya temannya kepada Rona“Sebaiknya kita cari tempat lain. di sini tidak nyaman,” ucap Rona sambil pergi dari sana dan meninggalkan teman
Kali ini di internet cafe. Di sana, Marchell datang menemui Billy yang sedang asik bermain game online dan itu membuatnya ikut bermain juga. Selama permainannya mereka terlihat serius dan terus melakukan pertempuran battle royale. Tidak lama kemudian, Billy kalah dan sekarang dia harus mengulanginya lagi dari awal pertempuran. Mereka berdua terus bermain dan meraskan kebahagiaan yang terlihat di wajahnya. Ketika pertempuran itu berakhir dan mulai melakukan misi, Billy tiba-tiba menanyakan sesuatu kepada Marchell yang ada di sampingnya itu. “Bagaimana?” tanya Billy dengan penasaran “Apanya?” “Hey, kau ini kenapa mendadak amnesia. Maksudku kencanmu.” “Oh, kau barusan bertanya soal itu.” “Wah, wah, siapa yang berkencan?” ucap seseorang yang baru saja datang dan orang itu tidak lain adalah Jay. Dia langsung duduk di samping Billy dan mulai bermain game. “Bocah itu. dia berkencan,” ucap Billy sambil menunjuk ke arah Marchell dan kemudian Ja