Dalam perjalanannya ketika pulang, dia melihat beberapa selebaran yang terpasang di dinding pinggir jalan. Dia melihat banyak sekali dan sepertinya dia membaca apa yang tertulis di sana. Sebuah pertunjukan yang akan di adakan beberapa minggu lagi. Dengan perlahan, Adeline terus melihatnya dan kemudian merasa ada yang dapat dia lakukan dari acara tersebut. Setelah dia mulai memutuskannya lagi, rupanya di pikirannya sudah terlintas sebuah ide yang membuatnya merasa senang dalam sekejap. Dia berjalan menuju ke sebuah cafe dan ternyata itu adalah tempat kerjanya Grace. Adeline memasuki tempat tersebut dan kemudian dia mengeluarkan laptopnya untuk mengerjakan sesuatu. Grace yang saat itu sedang libur dan tidak ada di sana membuatnya tidak dapat melihat kegembiraan yang terukir di wajah Adeline. Ketika dia sedang mengerjakan proyeknya itu, tiba-tiba saja Rona datang ke tempat tersebut dan kemudian mereka berdua saling bertemu dan menyapa.
“Adeline?” ucap Rona
“Oh, Rona. Ap
“Lalu, apa untungnya kau memberitahuku hal ini? Apa yang kau inginkan Rona?” ucap Adeline dengan tatapan serius. Dan kemudian Rona juga sudah memperlihatkan dirinya yang seakan sudah bisa menebak bahwa reaksinya akan seperti ini.“Yang ku inginkan hanya, kau mengetahui berita ini,” ucap Rona sambil tersenyum.“Apa kau sengaja?”“Ya?”“Kau sengaja mengatakannya di hadapanku? Bukankah seharusnya kau diam dan menunggu diriku mengetahuinya sendiri. Dibandingkan dengan memberitahuku seperti ini?”“Ah, aku tidak suka itu. mengetahui sendiri rumor tidak jelas begitu hanya akan membuat terluka saja.”“Apa?”“Kau tidak sadar dengan apa yang barusan ku katakan?”“Apa maksud perkataanmu?”“Sederhananya, mungkin di luar sana mereka sudah menelannya dan mempercayai akan hal itu. memangnya kau tidak berpikir sampai sejauh
“Halo. Ada apa kau menghubungiku?” tanya seseorang melalui panggilan telepon.“Entah kenapa tiba-tiba wanita itu datang kemari. Aku tidak habis pikir apa yang di lakukannya. Bisakah kau menghentikannya?”“Apa? kenapa harus aku?”“Dia salah satu orang yang bisa kau hentikan. Hanya kau.”“Apa dia melakukan sesuatu?”“Tidak. Dia hanya membahas mengenai perusahaan dan bahkan sahamnya. Aku tidak tahu harus berkata apa. karena itu lah aku hanya mendengarkannya saja.”“Baguslah. Jangan sampai kau membocorkannya.”“Tentu saja.”“Oh iya, apa kau sudah betemu dengan anak itu?”“Tidak. Dia tidak bisa di hubungi untuk beberapa lama.”“Kalau begitu temui kakak sulungnya saja.”“Apa?”“Tidak ada cara lain. dengan menggunakannya kita akan aman.”“Bu
“Halo Marchelll, tuan pengecut apa kau sudah tidur?” ucap Billy“Berisik. Ada apa malam-malam begini?”“Kau sudah baik-baik saja? Kemarin kau terlihat seperti menyedihkan dan bagaimana keadaanmu sekarang?”“Baik-baik saja. Apa yang kau inginkan?”“Ada beberapa tips dariku. Kau mau mendengarnya? Ini sangat ampuh loh?”“Tips apanya?”“Bukankah besok kau akan pergi berkencan? Karena itu aku akan memberitahumu.”“Apa?”“Jangan terkejut begitu. Sebagai teman memang sepantasnya aku memberitahu trik ini padamu. Tuan pengecut.”“Berhenti memanggilku tuan pengecut, playboy gila.”“Wah. Wah jangan membawa nama partai itu sama sekali tidak keren.”“Kau ingin bilang tips apa?”“Ternyata kau penasaran juga.”“Sial.”“Oke. Aku ak
Tidak lama setelahnya, Adeline langsung pulang dari tempat tersebut dan dalam perjalanannya dia meminum obat cair tersebut dan perlahan kepalanya sudah tidak terasa sakit lagi dan juga tidak ingin muntah. Orang itu memberikannya sebuah nasihat yang sangat di perlukan olehnya. Adeline kemudian berjalan menyusuri trotoar dan akan pulang ke rumahnya yang tidak jauh dari tempat tersebut. Sementara itu, di bar tersebut bartender itu kemudian merasa lega dengan senyuman yang terpancar di wajahnya.“Michael.”“Oh, kau. Mau pesan apa?”“Seperti biasanya ya kau selalu mendengarkan ucapan tidak berguna orang mabuk.”“Tidak juga. Itu bisa di bilang justru berguna. Kau memang seperti ini ya Jay. Sudah lama sekali tidak bertemu.”“Ah, itu karena aku baru saja kembali ke kota ini.”“Apa kau pindah?”“Ya. Jujur saja aku merasa kecewa tapi mau bagaimana lagi. ini adal
“Baiklah kalau begitu.”“Memangnya kenapa? Kau akan ikut bersama dengan teman-temanku?”“Apa itu boleh?”“Aku bisa membicarakannya dengan mereka. Kau juga sebaiknya ajak saja temanmu.”“Kalau soal itu, aku juga akan mengajaknya.”Mereka berdua terlihat sedang mengobrol begitu selesai mengerjakan tugasnya. Sementara itu, di luar tempat tersebut ada Rona yang akan memasuki tempat tersebut bersama dengan temannya namun dia memutuskan untuk pergi saja begitu melihat di dalamnya ada Marchell yang sedang bersama dengan seseorang. Rona mulai membalikan badannya dan dia hendak pergi namun temannya itu mengatakan sesuatu kepadanya dan membuatnya terdiam untuk sesaat.“Kau akan kemana? Bukankah kita sudah janji akan kemari?” tanya temannya kepada Rona“Sebaiknya kita cari tempat lain. di sini tidak nyaman,” ucap Rona sambil pergi dari sana dan meninggalkan teman
Kali ini di internet cafe. Di sana, Marchell datang menemui Billy yang sedang asik bermain game online dan itu membuatnya ikut bermain juga. Selama permainannya mereka terlihat serius dan terus melakukan pertempuran battle royale. Tidak lama kemudian, Billy kalah dan sekarang dia harus mengulanginya lagi dari awal pertempuran. Mereka berdua terus bermain dan meraskan kebahagiaan yang terlihat di wajahnya. Ketika pertempuran itu berakhir dan mulai melakukan misi, Billy tiba-tiba menanyakan sesuatu kepada Marchell yang ada di sampingnya itu. “Bagaimana?” tanya Billy dengan penasaran “Apanya?” “Hey, kau ini kenapa mendadak amnesia. Maksudku kencanmu.” “Oh, kau barusan bertanya soal itu.” “Wah, wah, siapa yang berkencan?” ucap seseorang yang baru saja datang dan orang itu tidak lain adalah Jay. Dia langsung duduk di samping Billy dan mulai bermain game. “Bocah itu. dia berkencan,” ucap Billy sambil menunjuk ke arah Marchell dan kemudian Ja
Sesampainya di sebuah rumah sakit, mereka langsung membawanya ke ruang darurat dan mulai mengobatinya. Beberapa jam kemudian, dokter memberitahukan kondisinya kepadanya dan ternyata Theresia masih hidup. Begitu mendengar kabar baik itu, Michael menghela nafasnya dan kemudian mengobrol dengan dokter mengenai kondisinya itu. setelah dua jam berlalu, Theresia kemudian sadar dan dia langsung bangun begitu mengetahui bahwa sekarang dia sedang berada di rumah sakit dan menjalani perawatan. Sebelumnya dia mengingat apa yang di lakukannya dan itu membuatnya merasa semakin frustrasi. Dengan cepat dia kemudian pergi dari sana setelah melepaskan infusan yang terpasang kepadanya. Michael yang sedang mengobrol dengan dokter itu pun kemudian dia mencoba untuk pergi ke ruangan tempat di mana Theresia di rawat saat itu dan dia langsung berpamitan dengan dokter tersebut. Begitu sampai di dalam ruangannya, rupanya Theresia tidak ada di sana dan seketika membuatnya panik. Beberapa tim medis juga ikut
Beberapa menit kemudian seseorang mengirimkan pesan teks dan ternyata itu dari Alice dan dia tidak membalasnya karena suatu alasan yang membuatnya ingin menikmati waktu sendirian saja untuk hari ini. Semua yang terjadi kepadanya seakan menghilang begitu saja setelah semua yang di laluinya mulai kembali dan membuatnya merasa tenang. Malam yang di penuhi kehampaan membuatnya merasakan keheningan yang membuatnya jatuh ke dalam mimpi yang sangat dalam.Ke esokan harinya, dia pergi ke suatu tempat yang tidak lain adalah taman dan di sana sedang berbincang dengan Alice menceritakan semua yang terjadi kepadanya dan bahkan keluarganya. masa lalu yang sebelumnya menjadikan ingatan yang tidak seharusnya di ingat, justru dirinya malah mengatakan semua itu kepada Alice. Reaksi yang terlihat di wajah Alice sangat berbeda dengan apa yang ada di pikirannya dan sebelumnya dia sudah siap bahwa dirinya akan kehilangan salah satu temannya dan ternyata itu semua salah. Alice justru melihat