“Kalau sikapmu seperti ini, aku merasa wajar jika Nathan lebih dekat dengan Regita dibandingkan denganmu,” ujar Marvin semakin membuat Callista naik darah. Emosinya tersulut karena dibanding-bandingkan dengan Regita.“Kenapa kau jadi membandingkan aku dengan Regita? Kau mulai suka pada perempuan itu?” balas Callista berbalik menyudutkan Marvin.“Aku tidak bermaksud begitu, Callista” bantah Marvin. Perdebatan di antara mereka berdua tidak bisa dihindari.“Kenapa tidak? Dia bukan orang lain. Dia istrimu juga kan,” kata Callista.“Aku hanya mengatakan agar kau berusaha lebih keras agar Nathan lebih dekat padamu yang merupakan ibu kandungnya dan bukannya terus terikat pada Regita.”“Perkataanmu seolah menyuruhku untuk menjadi sama seperti Regita.”“Kau salah memahamiku, Lista.”“Sudahlah, Marvin. Aku lelah terus berdebat denganmu. Kau minta saja Regita agar dia terus mengurus Nathan,” ujar Callista yang kemudian berlalu begitu saja. Dia meninggalkan Marvin yang masih kesal.Marvin mengusa
“Tunggu, Carissa. Kita tidak boleh gegabah. Jika memang kamu curiga bahwa perempuan itu bukanlah Callista yang asli, maka kita harus bergerak dengan sangat hati-hati. Kita tidak tahu siapa yang sebenarnya sedang mempermainkan kita saat ini. Bahkan mereka yang memegang kendali permainan ini tidak boleh tahu tentang kedatanganmu ke Indonesia,” kata Regita menjelaskan bagaimana sulitnya situasi yang mereka hadapi.Carissa pun bisa memahami apa yang dikatakan Regita. Dia setuju untuk tetap merahasiakan kedatangannya. Regita tidak mencegah Carissa untuk menemui Callista. Suatu saat pertemuan itu memang harus mereka rencakan. Tapi mereka juga harus menunggu waktu yang tepat. Selain itu, Regita juga menunjukkan informasi yang dia dapatkan dari orang-orang suruhannya terkait Callista yang mengunjungi rumah Recky.“Itu adalah mobil yang dipakai Callista saat ini. Informanku melihat Callista datang ke rumah Recky. Meski kita tidak bisa memastikan apa yang sebenarnya dia lakukan di sana,” kata R
“Kurang ajar, Regita! Ternyata dia memang tidak bisa disepelekan. Bahkan setelah dia pergi dari rumah ini, dia tetap saja menyusahkan. Lihat saja, Regita! Aku akan memberimu pelajaran. Kau akan merasakan akibat karena bermain api denganku,” batin Callista.“Kenapa Regita tega ingin merusak hubungan kita seperti itu?” ujar Callista sengaja memasang ekspresi sedih yang dibuat-buat.“Apa dia begitu sangat membenciku sampai dia ingin membuat kesalah pahaman antara kita berdua? Aku baru kembali ke rumah ini setelah lima tahun. Itu pun aku merasa dunia telah merenggut segalanya dariku. Kamar utama rumah ini menjadi miliknya. Putraku lebih menyayanginya. Apa dia masih belum puas dan ingin merenggut suamiku juga? Padahal aku sudah merelakan untuk berbagi dengannya walaupun itu berat untuk kujalani,” imbuhnya untuk mengundang simpati Marvin.“Tidak perlu bersedih, Sayang. Sekarang aku sudah tahu niat busuk Regita. Aku tidak akan membiarkannya merenggut kepercayaan antara kita berdua. Aku tetap
Hari itu Regita kembali bertemu dengan Carissa. Regita sudah menceritakan tentang perselisihan yang terjadi antara dirinya dan Marvin gara-gara ulah Callista. Sejak Marvin meminta Regita menjauhi keluarganya, gerak Regita menjadi lebih terbatas untuk bisa terhubung dengan orang-orang yang tinggal bersama Marvin termasuk Callista.Itu sebabnya Regita meminta bantuan Carissa. Sekarang hanya Carissa yang bisa masuk ke dalam keluarga Marvin dan mencari tahu lebih banyak fakta tentang Callista. Tidak akan ada yang mencurigai Carissa. Mereka tidak akan berpikir bahwa Carissa adalah bagian dari permainan. Regita sudah mengatur semuanya dengan rapi.“Aku mohon bantuanmu. Jika kau menganggap ini semua hanya untuk kepentinganku, aku tidak masalah untuk berhutang budi padamu seumur hidupku,” ujar Regita pada gadis itu.“Tidak, Regita. Aku melakukan ini bukan hanya untuk membantumu. Aku melakukannya juga demi mendiang kakakku. Aku tidak rela ada orang yang merusak nama baiknya bahkan setelah kaka
Kedatangan Carissa ke rumah itu membuat Callista kesal. Dia sebenarnya tidak suka dengan kedatangan gadis itu karena menambah berat tugasnya. Tanpa mengatakannya pada siapa pun, sebenarnya dia sangat ingin Carissa segera pergi dari sana. Tapi dia tidak tahu kapan Carissa akan kembali ke Australia.Sementara itu, Carissa tetap menjalankan sandiwaranya di sana. Dia berusaha mencari tahu kebenaran Callista dengan mengamati setiap gerak gerik perempuan itu. sebenarnya sejak awal bertemu, Carissa sudah punya feeling bahwa perempuan itu bukanlah Callista yang asli.Ada banyak perbedaan sikap yang ditunjukkan. Tapi saat Carissa mempertanyakannya, Callista selalu beralasan bahwa kebiasaan seseorang bisa berubah. Seperti hari itu saat Carissa mengajak seluruh keluarga makan ice cream bersama.Dia memesankan ice cream untuk semua orang dan meminta mereka berkumpul di ruang tamu. Marvin, Nathan dan juga Callista bergabung di sana.“Aku sangat rindu suasana berkumpul dengan keluarga seperti ini.
Keberadaan Carissa di rumah Marvin membuat Callista merasa kesal setiap hari. Perempuan itu selalu saja menempatkannya dalam posisi tidak menyenangkan. Carissa selalu ingin melakukan sesuatu yang biasa mereka lakukan bersama di masa lalu.Seperti hari itu, Carissa mengajak Callista masak bersama di rumah. Dia mengatakan ingin mengadakan makan bersama keluarga sebagai bentuk syukur atas kembalinya Callista. Callista sebenarnya tidak suka dibuat repot dengan hal semacam itu. Tapi Carissa membuatnya tak bisa menolak karena mengatakan hal tersebut di depan Marvin.“Aku ingin mengadakan acara syukuran kecil-kecilan dengan makan bersama keluarga sebagai ungkapan syukurku atas kembalinya Kak Lista. Nanti biar aku dan Kak Lista yang menyiapkan semuanya. Kita akan memasak bersama,” ujar Carissa saat mereka sedang sarapan.“Kenapa harus memasak sendiri? Kita bisa meminta pembantu menyiapkan makanan apa pun yang kita inginkan,” bantah Callista.“Di rumah ini memang ada banyak pembantu yang bisa
“Siapa Arabella?”Pertanyaan itu menjadi teka-teki besar bagi Regita dan Carissa. Kecurigaan mereka terbukti bahwa Callista yang datang ke rumah Marvin bukanlah Callista yang asli. Tapi sekarang mereka sibuk mempertanyakan siapa Arabella dan apa hubungannya dengan Marvin. Mereka juga penasaran tujuan apa yang diinginkan perempuan itu dengan berpura-pura mengaku sebagai Callista yang sudah meninggal.Regita tidak diam saja. Dia langsung menyuruh orang-orangnya untuk mencari tahu tentang Arabella. Mereka juga mengkaitkan semua itu dengan Recky. Recky pasti terlibat dalam pemalsuan identitas itu dan mengirim Callista yang palsu ke rumah Marvin.Usaha Regita tidak sia-sia. Orang suruhannya memang selalu bisa diandalkan. Setelah beberapa hari, dia pun mendapatkan informasi yang dia inginkan tentang Arabella.Informannya mengatakan bahwa perempuan bernama Synthia Arabella adalah kekasih simpanan Recky. Sudah lama mereka menjalin hubungan tapi Recky tidak pernah mengikat Arabella dalam sebu
Hari itu Carissa mengemasi semua barangnya. Dia sudah berpamitan akan kembali ke Australia. Callista tampak senang dengan hal itu karena baginya keberadaan Carissa sangat mengganggu. Carissa sengaja keluar dari rumah Marvin seperti yang sudah dia rencanakan dengan Regita. Dia tidak akan benar-benar kembali ke Australia melainkan ke hotel. Dia tetap akan mengawasi Callista dari jauh. Marvin dan Callista mengantar Carissa ke bandara. Mereka melakukan perpisahan layaknya melepas anggota keluarga yang akan pergi jauh. Bagaimana pun juga, Carissa adalah adik ipar Marvin. "Jaga dirimu baik-baik di Australia," kata Callista sambil melayangkan sebuah pelukan untuk Carissa. "Begitu pun denganmu di sini," balas Carissa. Sebenarnya dia merasa muak dengan tingkah dan sandiwara Callista palsu di hadapannya. Tapi dia sengaja mengikuti permainan demi melancarkan rencananya dengan Regita. Padahal rasanya dia sudah sangat ingin mengungkapkan semuanya di hadapan Marvin. Marvin dan Callista hanya m