Home / Urban / Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah / Bab 14 : Menyingkirkan Para Penghianat

Share

Bab 14 : Menyingkirkan Para Penghianat

last update Last Updated: 2024-09-14 07:27:00

"Kita tidak bisa membiarkan Marco berhasil," gumam Dante. "Aku harus mempersiapkan segala sesuatu untuk menangkapnya."

Dengan cepat, Dante bergerak menuju area dimana Sergio biasa beraktivitas di dalam penjara. Nexus telah memetakan jalur Marco, dan Dante dengan sangat tepat, tahu kapan dan dimana Marco akan menyerang.

Ketika dia tiba di tempat yang sepi di salah satu koridor gelap, Dante melihat Marco tengah mengintai Sergio, yang tampak sendirian dan tidak menyadari bahaya yang mengintai.

“Dante, Marco tidak datang sendirian.”

Dante mempercepat langkahnya, menunggu momen yang tepat. Ketika Marco akhirnya bergerak untuk menyerang, Dante bertindak cepat, dengan gerakan bela diri yang dipelajari dari Nexus, Dante menahan Marco dan berusaha menghalangi orang yang bersama Marco, namun Dante kalah cepat, orang itu berhasil menikam Sergio.

"Apa yang kau lakukan, Dante?" Marco berteriak saat Dante mendorongnya ke dinding. "Jangan ikut campur! ini bukan urusanmu!"

"Ini lebih dari sekadar ur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 15 : Kekaguman Lorenzo

    “Nexi, ada yang menarik hari ini?” tanya Dante dalam benaknya, memastikan bahwa Nexus terus mengawasi segala pergerakan yang terjadi di sekitarnya."Tentu, Dante. Ada pertemuan rahasia yang sedang berlangsung. Lorenzo sedang membicarakan Matteo yang ingin melakukan kudeta untuk menggulingkan Lorenzo dan mengambil alih kendali organisasi,” balas Nexus.Berkat kemampuan Nexus yang dapat menangkap sinyal dan frekuensi dari jarak jauh, Dante bisa mendengar setiap kata yang diucapkan Lorenzo dan anak buahnya. seolah-olah dia sedang berada di ruangan yang sama dengan mereka."Lanjutkan, Nexi. Aku ingin tahu lebih banyak," kata Dante sambil melanjutkan tugasnya dengan santai dan tidak menarik perhatian. Matanya tampak fokus pada lantai yang sedang dibersihkannya, tetapi pikirannya sepenuhnya berada di ruang pertemuan Lorenzo.Nexus mengaktifkan mode pengawasan tingkat lanjut, menangkap suara-suara dari ruang pertemuan, bahkan nada-nada halus yang biasanya tak terdengar oleh telinga manusia

    Last Updated : 2024-09-14
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 16 : Rencana melarikan diri

    Lorenzo yang tak kenal takut dan penuh ambisi, selalu memiliki rencana besar. Meskipun dia berkuasa di dalam penjara, hidup sebagai tahanan bukanlah sesuatu yang bisa diterimanya selamanya. Dia ingin melarikan diri dari penjara.Lorenzo merencanakan pelarian yang sangat berani bersama beberapa orang kepercayaannya, dan hanya sedikit yang tahu tentang rencana ini. Tentu saja Dante sebuah pengecualian. Dia mengetahui semuanya.Berkat Nexus, Dante selalu bisa mendengarkan percakapan tersembunyi dan mengetahui setiap langkah yang direncanakan oleh orang-orang di sekitarnya. Suatu malam, penjara tampak sepi, Lorenzo memanggil beberapa orang kepercayaannya ke sebuah ruangan kecil yang tersembunyi di bawah penjara. Dante, sedang berbaring santai di selnya, tiba-tiba mendengar suara Nexus.“Dante, Lorenzo baru saja memulai pertemuan rahasia. Dia merencanakan sesuatu yang besar,” kata Nexus dengan nada datar namun tegas."Aku ingin mendengar detailnya,""Baik, aku sedang memantau setiap ka

    Last Updated : 2024-09-15
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 17 : Melewati Sistem Keamanan Sentinel Satu Per Satu

    Dante memandangi Lorenzo sejenak, lalu mengangguk mantap. "Baik. Aku ikut. Tapi kau tahu bahwa begitu kita keluar, tidak ada jalan kembali. Kita harus bergerak cepat dan memastikan semuanya berjalan sesuai rencana."Lorenzo menepuk bahu Dante. "Itulah mengapa aku butuh kau, Dante. Aku butuh orang yang bisa diandalkan, yang bisa berpikir cepat dan bertindak tanpa keraguan. Bersiaplah, malam ini kita mulai."Dante mengangguk lagi. "Aku siap."***Malam itu, suasana di Penjara Sentinel Kratos sangat mencekam. Laut di luar penjara bergejolak, dan angin kencang menambah dinginnya udara. Lorenzo dan Dante, bersama tim pelarian yang sudah disiapkan oleh Lorenzo, mulai menjalankan rencana yang telah direncanakan dengan cermat. Ini adalah malam yang telah mereka tunggu-tunggu, kesempatan untuk melarikan diri dari salah satu penjara dengan keamanan tertinggi di dunia.Sebuah tantangan yang memicu adrenalin.Dante, dengan Nexus yang terus memantau segala sesuatu di sekelilingnya, merasakan jan

    Last Updated : 2024-09-15
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 18 : Melewati Sistem Keamanan AI

    Dante tahu bahwa melarikan diri dari Penjara Sentinel Kratos, bukan hanya tentang mengatasi pengamanan fisik, tetapi juga mengalahkan kecerdasan buatan (AI) yang menjaga penjara itu dengan ketat. Dibantu Nexus, Dante harus menghadapi tiga tantangan utama: AI keamanan canggih, tembok listrik bertegangan tinggi, dan pengawasan penuh di pusat kontrol.Penjara Sentinel Kratos dilengkapi dengan AI keamanan yang sangat maju, memonitor setiap sudut penjara melalui CCTV dan sensor gerak. AI ini dilatih untuk mendeteksi pola perilaku mencurigakan dan segera mengirimkan peringatan ke pusat kontrol bila ada ancaman atau aktivitas abnormal.Dante tahu bahwa gerakan sekecil apa pun di area terpantau bisa menimbulkan kecurigaan. Namun, dengan Nexus yang jauh lebih super canggih bersamanya, semua rintangan terasa mudah."Nexi, apa kau bisa mengelabui saudara AI kamu ini?" Dante berbisik sambil mengamati salah satu kamera CCTV yang memutar di dekatnya."AI keamanan di penjara ini memantau perilaku n

    Last Updated : 2024-09-15
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 19 : Selangkah Lagi Menuju Kebebasan

    “Dante, dinding hidrolik yang memisahkan blok ini dari tambang dilengkapi dengan sensor otomatis yang akan menurunkan dinding jika ada tanda-tanda pergerakan yang dianggap mencurigakan oleh sistem," kata Nexus.Dante segera memikirkan cara terbaik untuk mengatasinya. Jika dinding hidrolik turun, mereka akan terjebak dan tidak akan bisa melewati jalur utama yang menghubungkan blok ke tambang."Nexi, bisakah kau mengontrol sistem hidrolik dari jarak jauh?" tanya Dante dengan serius."Sistem hidrolik ini terhubung langsung dengan pusat kontrol, tetapi aku bisa mencoba meretas jaringan kontrol lokalnya. Waktu kita terbatas karena begitu ada gangguan dalam sistem, pusat kontrol akan menerima peringatan," jawab Nexus.Dante mengangguk, siap untuk bergerak. "Lakukan sekarang."Nexus mulai bekerja, meretas jaringan hidrolik yang mengontrol dinding-dinding tersebut. Dante merasakan ketegangan saat ia dan Lorenzo berjalan mendekati titik kritis, tempat dinding hidrolik biasanya diturunkan dala

    Last Updated : 2024-09-16
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 20 : Berusaha Keluar Dari Pulau Acheron

    Dengan sensor gerakan yang dinonaktifkan, Dante menggunakan alat dari Nexus untuk memproyeksikan medan magnet kecil yang memungkinkan mereka menempel di dinding dan memanjatnya dengan cepat tanpa terdeteksi. “Kak Enzo, aku akan naik terlebih dahulu, tolong perhatikan dimana aku letakkan tangan dan kakiku. Kau harus menempelkan tangan dan kakimu di tempat yang sama.”“Aku mengerti.” Walau sedikit bingung, tapi seperti sebelumnya Lorenzo tidak punya pilihan selain mengikuti saran Dante. Lagipula mereka tidak punya banyak waktu untuk bertanya dan mengobrol.Permukaan dinding yang licin menjadi tidak masalah dengan bantuan Nexus, dan mereka berhasil mencapai puncak dinding dalam waktu singkat.Setelah mencapai puncak, mereka harus bergerak turun dengan cepat sebelum sensor gerakan mulai diaktifkan kembali."Sensor akan kembali aktif dalam beberapa detik. Segera turun," kata Nexus.Dante dan Lorenzo segera turun dari sisi lain dinding dengan hati-hati, memastikan mereka tidak meninggalkan

    Last Updated : 2024-09-16
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 21 : Pelarian Melintasi Lautan Ganas

    Setelah mencapai tebing yang mengarah ke pantai, Dante dan Lorenzo tahu bahwa mereka tidak bisa sembarangan bergerak. Sensor gerak dan sensor panas tersembunyi di sepanjang jalur menuju laut. Dante langsung mengandalkan Nexus untuk memetakan sensor-sensor tersebut."Nexi, aku butuh peta lengkap sensor gerak dan panas di sekitar tebing ini. Kita tidak bisa mengambil risiko terdeteksi," perintah Dante.Nexus segera memproses data dari jaringan sensor. "Aku telah mendeteksi 12 sensor gerak dan 8 sensor panas di sepanjang jalur ini. Pola deteksi mereka saling tumpang tindih, namun ada jeda pendek antara pemindaian yang bisa kita manfaatkan."Dante mengarahkan Lorenzo dan yang lainnya untuk bergerak di saat yang tepat. Setiap langkah mereka dihitung dengan sangat cermat. Dengan menggunakan data dari Nexus yang menunjukkan kapan sensor gerak akan aktif dan kapan mereka bisa bergerak tanpa terdeteksi. Mereka bergerak dengan tenang dan perlahan, mengikuti instruksi dari Dante."Sekarang! La

    Last Updated : 2024-09-16
  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 22 : Di Jemput Oleh Kapal Pesiar Lorenzo

    Dengan Nexus yang memonitor kondisi laut dan cuaca secara real-time, mereka harus bertindak cepat dan tepat."Nexus, berikan analisis lengkap tentang kondisi laut dan arus. Apa ada jalur aman yang bisa kita lewati?" tanya Dante dengan napas tertahan, matanya menatap ombak besar yang menghantam pantai.Nexus segera memproses data cuaca dan arus laut. "Lautan di sekitar pulau ini sedang dalam kondisi sangat ganas, dengan ombak setinggi tiga hingga lima meter. Namun, aku mendeteksi pola arus yang bisa kita manfaatkan. Ada jeda dalam arus yang lebih tenang setiap sepuluh menit, yang bisa kita manfaatkan untuk melewati perairan paling berbahaya."Dante mengangguk perlahan. "Berapa lama kita punya waktu dalam jeda arus itu?""Jeda arus akan bertahan selama lima menit, setelah itu ombak besar akan kembali menghantam. Kita harus menggunakan waktu itu untuk mencapai perairan yang lebih tenang," jawab Nexus.Dante menjelaskan rencana tersebut kepada Lorenzo dan yang lainnya. Karena menganggap D

    Last Updated : 2024-09-17

Latest chapter

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 95 : Menangkap Dante

    Warga desa menjerit dan menangis, beberapa mencoba berlutut dan memohon kepada Matteo. "Kami tidak tahu apa-apa! Tolong lepaskan kami" Seru seorang pria tua dengan suara bergetar. "Diam!" Bentak Matteo, menendang pria tua itu hingga jatuh ke tanah. Dante, yang bersembunyi di balik tumpukan karung jerami, menahan emosi. Dia mengatur napas, matanya menyipit memandang Matteo dari kejauhan. "Nexus, beri aku rute terbaik untuk mendekatinya, tanpa membahayakan warga desa," bisik Dante dalam hati. "Aku akan mengalihkan perhatian penjaga terdekat," jawab Nexus. "Bersiaplah." Sementara Matteo terus mengancam, Dante memanfaatkan keributan itu untuk melumpuhkan dua penjaga lainnya dengan cepat. Dia bergerak seperti bayangan, melumpuhkan setiap target tanpa suara. Ketika Matteo sadar bahwa hampir semua anak buahnya lenyap, dia menjadi semakin panik dan marah. "Keluar kau, pengecut!" Teriaknya lagi, kali ini sambil melepaskan tembakan ke udara. "Aku pasti akan menangkap dan mencincang

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 94 : Menyelamatkan Warga Desa

    Pagi itu, Lorenzo masih belum sadarkan diri. Alfonso seperti biasa mengganti perban dengan telaten."Dia sangat kuat," ujar Alfonso sambil mengikat perban dengan hati-hati. "Tapi kondisinya tetap harus diawasi. Luka barunya cukup dalam." Dante menghela nafas panjang, "Aku tahu Enzo kuat, tapi tetap saja... melihatnya seperti ini membuatku merasa bersalah."Alfonso menoleh, menepuk bahu Dante dengan lembut. "Kau sudah melakukan lebih dari cukup, anak muda. Kadang, kita hanya bisa menunggu dan berharap."Sambil membereskan kotak obat, Alfonso kembali bicara, “Ngomong-ngomong, tadi di pasar, Rose mendengar berita yang sedang hangat dibahas warga desa, yaitu tentang kediaman Ernesto yang terbakar habis bersama semua penghuninya,” Alfonso melirik Dante, “Alex apa kau yang…”“Kakek, apa menurutmu mereka tidak pantas menerima hukuman dari kejahatan mereka terhadap kalian selama ini?”“Tidak, aku tidak bilang begitu. Justru sebaliknya, apa kau tahu jika warga desa menganggap orang yang sudah

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 93 : "Hanya Mayat Yang Tidak Bisa Bicara"

    Dante mengangkat kedua tangannya perlahan, tapi matanya tetap menatap Ernesto tanpa rasa takut. "Kau lupa satu hal, Ernesto," kata Dante dengan suara rendah. "Untuk menghadapi orang sepertimu, aku tidak pernah bermain adil." Detik berikutnya, lampu di ruangan itu mendadak padam, suasana menjadi gelap gulita, dan suara perintah dari Nexus terdengar di kepala Dante. "Sekarang!" Kemampuan indra penglihatan Dante yang bisa melihat dalam gelap kembali aktif.Pertarungan sengit pun dimulai, Dante bergerak cepat seperti hantu di antara bayangan samar, anak buah Ernesto tumbang satu per satu, sementara Nexus terus memandu langkahnya. Meski kalah jumlah, Dante tidak akan menyerah sampai Lorenzo aman. “Kalian sudah melihat wajah Lorenzo, hanya mayat yang tidak akan banyak bicara. Jadi kalian semua harus mati,” gumam Dante.Dante memanfaatkan amunisi dan bahan peledak yang disimpan di kediaman Ernesto. Setelah memastikan Lorenzo berada di tempat aman, Dante menyalakan sumbu peledak dan me

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 92 : Menyelamatkan Lorenzo

    Langkah Dante dan Mariana terhenti ketika melihat sesuatu yang tidak biasa. Pintu rumah terbuka lebar, dan barang-barang terlihat berserakan di halaman depan. "Ya Tuhan, apa yang terjadi?" Tanya Mariana dengan suara gemetar. Dante mempercepat langkahnya, meletakkan belanjaan di teras, dan langsung menuju pintu masuk. "Tetap di belakangku," katanya tegas, melindungi Mariana dari kemungkinan bahaya. Saat mereka masuk, pemandangan di ruang tamu membuat Dante terkejut. Meja kayu kecil terbalik, kursi-kursi berserakan, dan beberapa pecahan gelas berserakan di lantai. Tidak jauh, Alfonso tergeletak di lantai dengan wajah penuh luka dan napas tersengal. "Kakek!" Dengan panik Mariana berlari mendekat, berlutut di samping Alfonso. Rose, yang duduk di lantai memegangi kepala Alfonso di pangkuannya, menangis tersedu-sedu. "Mereka datang secara tiba-tiba... mereka melukai Alfonso dan mengambil Enzo," katanya dengan suara gemetar. "Apa yang terjadi? Siapa mereka?" Tanya Dante sambil mem

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 91 : Mengurus Enzo

    "Aku tidak akan ke mana-mana," jawab Dante sambil duduk di kursi dekat kasur.Dalam pikirannya, Dante bertanya lagi pada Nexus. "Apa yang bisa aku lakukan agar dia cepat sembuh?""Beri dia waktu," jawab Nexus. "Semakin sering dia merasa aman, semakin cepat otaknya akan pulih. Tapi ini bukan proses yang instan." Dante menghela napas panjang, menatap Lorenzo yang perlahan tertidur dengan ekspresi damai dan polos. "Kau adalah Lorenzo yang legendaris, kenapa jadi begini?" gumamnya pelan. "Aku janji akan membantumu kembali menjadi dirimu kembali." ***Pagi itu, Dante berdiri di samping Lorenzo, menatap sahabat sekaligus bosnya yang kini tampak begitu berbeda. Lorenzo masih memeluk lututnya, wajahnya menatap ke jendela dengan ekspresi polos, seperti anak kecil yang tidak peduli pada dunia. "Ayo, Enzo," ujar Dante sambil menepuk pundaknya dengan lembut. "Kita perlu membersihkan badanmu hari ini." Lorenzo mengalihkan pandangan, wajahnya terlihat bingung. "Mandi?" Tanyanya dengan suara

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 90 : Perubahan Lorenzo

    Pria itu mendengus kesal, lalu memutar badan dan pergi, meninggalkan kedua anak buahnya yang masih tergeletak. "Bawa mereka!" Perintahnya kepada anak buah lain yang menunggu di pinggir desa. Setelah para preman pergi, Dante mengikuti keluarga Alfonso masuk ke dalam rumah. Kakek mengunci pintu dengan tergesa-gesa, wajahnya penuh kekhawatiran. Di ruang tengah, mereka duduk mengelilingi meja kayu kecil. "Bisakah kakek memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Dante. Alfonso menghela napas panjang, menatap Mariana yang masih menangis ketakutan di pelukan neneknya. "Mereka adalah anak buah Don Ernesto, seorang saudagar kaya yang memiliki banyak kekuasaan di desa ini." "Don Ernesto?" Dante mengernyit. "Kenapa dia ingin membawa Mariana?" Rose, mulai berbicara dengan suara sedih. "Semua ini dimulai dua tahun lalu," katanya sambil menggenggam tangan Mariana. "Ernesto datang ke Alfonso dengan tawaran uang untuk membantu perkebunan kami yang hampir bangkrut. Dia bilang itu hadiah

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 89 : Membantu Keluarga Alfonso

    Suasana makan malam di rumah Alfonso terasa hangat, meski hujan deras masih mengguyur di luar. Dante duduk di meja makan, menikmati sup ayam lezat yang membuat perutnya hangat."Dari mana asalmu, Alex?” Tanya Alfonso sambil menyeruput supnya. "Aku... dari kota," jawab Dante singkat. Identitas mereka harus di rahasiakan.Mariana tersenyum kecil, menatap Dante dengan rasa ingin tahu. "Kota itu seperti apa? Aku ingin sekali pergi ke kota, tapi kakek tidak pernah memberikan izin,” katanya pelan. Sebelum Dante menjawab, terdengar ketukan di pintu depan. "Siapa yang datang malam-malam begini?" Gerutu Alfonso sambil bangkit dari kursinya. Dengan kewaspadaan seperti biasa, Alfonso membuka pintu, dan seorang wanita tua berdiri di sana. Tubuhnya basah oleh hujan, rambutnya sedikit acak-acakan, tapi wajahnya terlihat ramah. Dia memegang sebuah keranjang kecil yang tertutup kain, dengan senyuman di wajahnya. "Bukankah aku sudah katakan padamu untuk pulang besok pagi?” Kata Alfonso dengan

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 88 : Menyuapi Obat Dari Mulut Ke Mulut

    Di dalam rumah sederhana namun terasa hangat itu, kakek Alfonso duduk di samping Lorenzo, tangannya yang tua dan berkeriput masih cekatan membalut luka Lorenzo menggunakan kain yang dicelupkan ke dalam ramuan herbal berwarna kehijauan. “Tuan, anda mengerti pengobatan?” Tanya Dante matanya tidak lepas dari berbagai ramuan yang di pegang Alfonso. Dia tidak bisa membiarkan orang yang baru mereka kenal memberikan sembarang obat pada Lorenzo.“Aku tahu sedikit.”Dante duduk di dekat perapian, memperhatikan dengan cemas setiap gerakan kakek. "Lukanya dalam," kata Alfonso tanpa menoleh. "Aku sudah melakukan usaha terbaik dengan memberikan ramuan obat yang aku buat sendiri. Sekarang semua tergantung padanya." Dante mengernyit. "Maksud Anda?"Alfonso menghela napas panjang, lalu menatap Dante dengan tatapan mata yang serius. "Kalau dia bisa melewati malam ini, dia akan selamat. Tapi kalau demamnya semakin parah…" Alfonso menggeleng pelan, tidak meneruskan kalimatnya, namun Dante mengerti

  • Jaksa Penghukum Dari Dunia Bawah   Bab 87 : Lorenzo Terluka

    Air sungai membawa mereka menjauh dari musuh, tapi arus yang kuat membuat Lorenzo kesulitan menjaga kesadarannya. Luka di pinggangnya membuat tubuhnya semakin lemah, namun ia tetap berusaha berenang, menjaga agar Dante tetap di dekatnya. "Kau baik-baik saja?" Tanya Dante dengan suara keras, mencoba melawan suara arus. "Jangan pikirkan aku," sahut Lorenzo sambil mengatur napas. "Kita harus keluar dari sini sebelum arus membawa kita terlalu jauh."Tiba-tiba saja terdapat pusaran air yang cukup kuat menyeret tubuh Lorenzo, dan tanpa ampun kepalanya membentur batu hingga tidak sadarkan diri.Dante berusaha sekuat tenaga menahan tubuh Lorenzo agar tidak tertelan pusaran air. Sambil berpegangan pada akar pohon yang menjuntai, dengan sisa tenaga, Dante berenang menuju tepian sungai, mencari tempat yang aman untuk beristirahat. Malam mulai tiba, dan luka di kepala Lorenzo terlihat parah.***Dante memapah Lorenzo, satu tangannya melingkari tubuh Lorenzo yang lemah, sementara tangan lainny

DMCA.com Protection Status