Dante memandangi Lorenzo sejenak, lalu mengangguk mantap. "Baik. Aku ikut. Tapi kau tahu bahwa begitu kita keluar, tidak ada jalan kembali. Kita harus bergerak cepat dan memastikan semuanya berjalan sesuai rencana."Lorenzo menepuk bahu Dante. "Itulah mengapa aku butuh kau, Dante. Aku butuh orang yang bisa diandalkan, yang bisa berpikir cepat dan bertindak tanpa keraguan. Bersiaplah, malam ini kita mulai."Dante mengangguk lagi. "Aku siap."***Malam itu, suasana di Penjara Sentinel Kratos sangat mencekam. Laut di luar penjara bergejolak, dan angin kencang menambah dinginnya udara. Lorenzo dan Dante, bersama tim pelarian yang sudah disiapkan oleh Lorenzo, mulai menjalankan rencana yang telah direncanakan dengan cermat. Ini adalah malam yang telah mereka tunggu-tunggu, kesempatan untuk melarikan diri dari salah satu penjara dengan keamanan tertinggi di dunia.Sebuah tantangan yang memicu adrenalin.Dante, dengan Nexus yang terus memantau segala sesuatu di sekelilingnya, merasakan jan
Dante tahu bahwa melarikan diri dari Penjara Sentinel Kratos, bukan hanya tentang mengatasi pengamanan fisik, tetapi juga mengalahkan kecerdasan buatan (AI) yang menjaga penjara itu dengan ketat. Dibantu Nexus, Dante harus menghadapi tiga tantangan utama: AI keamanan canggih, tembok listrik bertegangan tinggi, dan pengawasan penuh di pusat kontrol.Penjara Sentinel Kratos dilengkapi dengan AI keamanan yang sangat maju, memonitor setiap sudut penjara melalui CCTV dan sensor gerak. AI ini dilatih untuk mendeteksi pola perilaku mencurigakan dan segera mengirimkan peringatan ke pusat kontrol bila ada ancaman atau aktivitas abnormal.Dante tahu bahwa gerakan sekecil apa pun di area terpantau bisa menimbulkan kecurigaan. Namun, dengan Nexus yang jauh lebih super canggih bersamanya, semua rintangan terasa mudah."Nexi, apa kau bisa mengelabui saudara AI kamu ini?" Dante berbisik sambil mengamati salah satu kamera CCTV yang memutar di dekatnya."AI keamanan di penjara ini memantau perilaku n
“Dante, dinding hidrolik yang memisahkan blok ini dari tambang dilengkapi dengan sensor otomatis yang akan menurunkan dinding jika ada tanda-tanda pergerakan yang dianggap mencurigakan oleh sistem," kata Nexus.Dante segera memikirkan cara terbaik untuk mengatasinya. Jika dinding hidrolik turun, mereka akan terjebak dan tidak akan bisa melewati jalur utama yang menghubungkan blok ke tambang."Nexi, bisakah kau mengontrol sistem hidrolik dari jarak jauh?" tanya Dante dengan serius."Sistem hidrolik ini terhubung langsung dengan pusat kontrol, tetapi aku bisa mencoba meretas jaringan kontrol lokalnya. Waktu kita terbatas karena begitu ada gangguan dalam sistem, pusat kontrol akan menerima peringatan," jawab Nexus.Dante mengangguk, siap untuk bergerak. "Lakukan sekarang."Nexus mulai bekerja, meretas jaringan hidrolik yang mengontrol dinding-dinding tersebut. Dante merasakan ketegangan saat ia dan Lorenzo berjalan mendekati titik kritis, tempat dinding hidrolik biasanya diturunkan dala
Dengan sensor gerakan yang dinonaktifkan, Dante menggunakan alat dari Nexus untuk memproyeksikan medan magnet kecil yang memungkinkan mereka menempel di dinding dan memanjatnya dengan cepat tanpa terdeteksi. “Kak Enzo, aku akan naik terlebih dahulu, tolong perhatikan dimana aku letakkan tangan dan kakiku. Kau harus menempelkan tangan dan kakimu di tempat yang sama.”“Aku mengerti.” Walau sedikit bingung, tapi seperti sebelumnya Lorenzo tidak punya pilihan selain mengikuti saran Dante. Lagipula mereka tidak punya banyak waktu untuk bertanya dan mengobrol.Permukaan dinding yang licin menjadi tidak masalah dengan bantuan Nexus, dan mereka berhasil mencapai puncak dinding dalam waktu singkat.Setelah mencapai puncak, mereka harus bergerak turun dengan cepat sebelum sensor gerakan mulai diaktifkan kembali."Sensor akan kembali aktif dalam beberapa detik. Segera turun," kata Nexus.Dante dan Lorenzo segera turun dari sisi lain dinding dengan hati-hati, memastikan mereka tidak meninggalkan
Setelah mencapai tebing yang mengarah ke pantai, Dante dan Lorenzo tahu bahwa mereka tidak bisa sembarangan bergerak. Sensor gerak dan sensor panas tersembunyi di sepanjang jalur menuju laut. Dante langsung mengandalkan Nexus untuk memetakan sensor-sensor tersebut."Nexi, aku butuh peta lengkap sensor gerak dan panas di sekitar tebing ini. Kita tidak bisa mengambil risiko terdeteksi," perintah Dante.Nexus segera memproses data dari jaringan sensor. "Aku telah mendeteksi 12 sensor gerak dan 8 sensor panas di sepanjang jalur ini. Pola deteksi mereka saling tumpang tindih, namun ada jeda pendek antara pemindaian yang bisa kita manfaatkan."Dante mengarahkan Lorenzo dan yang lainnya untuk bergerak di saat yang tepat. Setiap langkah mereka dihitung dengan sangat cermat. Dengan menggunakan data dari Nexus yang menunjukkan kapan sensor gerak akan aktif dan kapan mereka bisa bergerak tanpa terdeteksi. Mereka bergerak dengan tenang dan perlahan, mengikuti instruksi dari Dante."Sekarang! La
Dengan Nexus yang memonitor kondisi laut dan cuaca secara real-time, mereka harus bertindak cepat dan tepat."Nexus, berikan analisis lengkap tentang kondisi laut dan arus. Apa ada jalur aman yang bisa kita lewati?" tanya Dante dengan napas tertahan, matanya menatap ombak besar yang menghantam pantai.Nexus segera memproses data cuaca dan arus laut. "Lautan di sekitar pulau ini sedang dalam kondisi sangat ganas, dengan ombak setinggi tiga hingga lima meter. Namun, aku mendeteksi pola arus yang bisa kita manfaatkan. Ada jeda dalam arus yang lebih tenang setiap sepuluh menit, yang bisa kita manfaatkan untuk melewati perairan paling berbahaya."Dante mengangguk perlahan. "Berapa lama kita punya waktu dalam jeda arus itu?""Jeda arus akan bertahan selama lima menit, setelah itu ombak besar akan kembali menghantam. Kita harus menggunakan waktu itu untuk mencapai perairan yang lebih tenang," jawab Nexus.Dante menjelaskan rencana tersebut kepada Lorenzo dan yang lainnya. Karena menganggap D
Ketika Dante naik ke dek utama, dia terkejut dengan kemewahan yang mengelilinginya. Meskipun dia tahu Lorenzo kaya, dia tidak menyangka Lorenzo memiliki kapal sebesar dan semewah ini. Di dek utama, terdapat kolam renang besar dengan air jernih yang tampak memantulkan cahaya malam. Di sekeliling kolam, terdapat kursi-kursi berjemur mewah dan gazebo tempat para tamu bisa bersantai.Di dekat kolam, ada jacuzzi pribadi yang dikelilingi tanaman hijau kecil yang memberikan suasana tropis. Sebuah bar outdoor lengkap dengan bartender profesional juga hadir di dek ini, siap menyajikan minuman eksotis dan koktail sesuai permintaan.Di bagian depan kapal, ada helipad yang memudahkan tamu-tamu VIP untuk datang dan pergi dengan helikopter, tanpa perlu menunggu di pelabuhan.Begitu memasuki bagian dalam kapal, Dante dan Lorenzo disambut oleh ruang tamu yang luas dengan lantai marmer berwarna putih mengkilap. Sofa-sofa empuk dari kulit asli, meja-meja dari kayu mahoni mahal, serta lampu gantung kri
Sementara mereka bergerak, Dante berbicara cepat dengan Nexus di dalam benaknya. "Nexi, kami butuh tempat untuk bersembunyi, dan kita harus mengelabui sistem patroli mereka. Apa ada tempat di kapal ini yang bisa menyembunyikan kita dari sensor mereka?" Nexus merespons dengan tenang meskipun situasinya genting. "Sistem telah memindai tata letak kapal. Ada ruang mekanik di bagian bawah kapal dekat ruang mesin. Tempat itu memiliki lapisan pelindung yang dapat menyamarkan sinyal panas dan gerakan. Jika kita bisa mencapai ruang itu dalam dua menit, maks akan aman dari deteksi patroli." Sambil mendengarkan arahan Nexus, Dante memimpin mereka menuju ruang mekanik. Mereka bergerak cepat melalui koridor sempit kapal, melewati area servis yang biasanya tidak terakses oleh tamu. Dan Nexus terus memantau posisi patroli. "Kapal patroli sudah berada dalam jarak 500 meter sedangkan helikopter patroli akan tiba dalam waktu satu menit," kata Nexus, memberi tekanan tambahan pada situasi. Akhirny