Share

Sebuah Pelampiasan

Gavin menggeliatkan tubuhnya sambil mengerjapkan mata perlahan. Suara alarm di ponsel membuat ia ingin membuka mata dengan cepat, tetapi rasa kantuk masih bergelayut di matanya. Sebuah kecupan sudah mendarat di bibir Gavin. Gavin tersenyum dalam tidurnya. Perlahan dia menggumamkan sebuah nama.

“Alya ... .”

Tentu saja gadis yang dipanggil Alya itu terkekeh mendengarnya. Alya memang masih berada di rumah sakit. Semalam ia dan Gavin bergantian menjaga Putri untuk memastikan keadaan Putri stabil. Pagi sudah menjelang dan Alya ingin pulang lebih dulu sebelum Yeni datang dan membangunkan Gavin seperti kemarin pagi.

Gavin perlahan membuka mata kemudian langsung tersenyum saat dia tidak salah sebut nama lagi. Ia langsung bangkit dan duduk bersebelahan dengan Alya. Gavin langsung memeluk Alya dan mengecup keningnya berulang.

“Ikh ... Mas Gavin. Bangun tidur langsung main cium mulu,” protes Alya.

Gavin hanya tersenyum. Kemudian mengac

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status