Share

SENJATA MAKAN TUAN!

SENJATA MAKAN TUAN!

"Kau telpon siapa, Dek? Apa itu Papamu? Perusahaan? Apa maksud semua ini?" tanya Hasan yang sedari tadi sudah ada di dekat pintu mendengarkan istrinya telpon dengan seseorang.

Dinda terkejut melihat sang suami yang tiba- tiba sudah ada di depan pintu, tentu lah dia sedikit banyak telah mendengarkan percakapan dia dengan Papanya. Jantung Dinda berdetak keras, dia gugup.

"Eh Mas, sudah pulang? Sejak kapan?" tanya Dinda.

"Apa maksudmu, Dek? Jelaskan semua sekarang," ujar Hasan.

"Hah? Apa, Mas? Apa?" tanya Dinda dengan tergagap dia tak tahu sekarang harus mengatakan apa lagi.

Tak mungkin dia terus berbohong dengan suaminya karena bagaimanapun hukum berbohong tetap saja berdosa. Namun untuk mengatakan sumua kenyataannya kepada Hasan pun rasanya masih sangat sulit. Dinda pun menghela napasnya panjang. Hasan lalu masuk ke dalam kamar, dia duduk di samping Dinda yang duduk di kasur.

"Dek? Kenapa kau terdiam?" tanya Hasan menatap tajam ke arah wajah Dinda. Dinda terdiam sam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status