Share

Lava

Kelopak mata Faryn mengerjap pelan. Cahaya matahari seolah menusuk tepat di bola matanya mencoba membangunkannya.

'Lima menit lagi aku akan bangun', batin Faryn setengah sadar.

Ia masih enggan untuk membuka mata dan bangun dari kasur nyamannya ini. Punggungnya pun berbalik mencari posisi yang nyaman. Lalu dahinya berkerut dengan manik masih terpejam.

'Sepertinya Hakam menginvasi separuh dari kasur ini', pikirnya kesal. Tangganya terulur hendak mendorong punggung Hakam. Tangannya terus maju dan tidak menyentuh apapun kecuali kehampaan.

Perlahan maniknya membuka. Cahaya menyilaukan membuat matanya kembali memejam kembali lalu menyipit. Bola matanya menatap sekitar secara menyeluruh mencari sosok Hakam.

Tidak ada. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Hakam.

Dan yang paling membuatnya terkejut hingga membuatnya mendelik lebar adalah tempatnya kini berada sangat berbeda dengan kamarnya.

Ini bukan kamarnya.

Karena Faryn bangkit dengan gerakan yang begitu cepat, kepalanya jadi sedikit pusing. Se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status